Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Pertarungan Ayah dan Anak

Share

Pertarungan Ayah dan Anak

last update Last Updated: 2025-03-05 06:23:18

Tapi, belum juga ada panglima yang bergerak, sudah datang sekumpulan orang dari arah selatan dengan pakaian yang berantakan.

"Hahahaha! Raja Neptun! Tidak usah mencari putrimu, mereka ada di tanganku!" teriak King Roza dengan suara yang penuh dengan tenaga dalam.

Raja Neptun menatap ke arah suara itu, dan memang yang datang adalah king Roza dan seluruh anak buahnya.

Raja Neptun berjalan ke arah king Roza dan dia berjalan dengan rasa geram yang tinggi pada pemberontak itu.

"Apa yang kau inginkan keparat?" maki raja Neptun.

"Tahta dan mahkota mu itu!' jawab king Roza.

"Kembalikan kedua putriku, dan kau akan dapatkan apa yang kau inginkan!" kata raja Neptun.

"Hahahaha! Tidak semudah itu yang aku inginkan, aku juga inginkan kau berkelahi dengan putramu, pangeran Jupiter!" kata king Roza pada raja Neptun.

"Apa maksudmu? Aku tidak inginkan itu!" bentak raja Neptun.

"Artinya kau inginkan mereka tewas?" kata king Roza dan menunjuk ke arah kejauhan.

Di kejauhan, terlihat putri Claire dan putri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Sang Penghancur Langit    Energi Yang Menyembuhkan

    Tabib Yo, setelah dibebaskan dari tiang gantungan langsung berlari kencang ke arah rumahnya."Ini saat yang tepat untuk membawa pemuda itu keluar dari pulau ini, saat seperti ini pasti penjaga pulau ini tidak pikirkan orang lain selain kerajaan dan keadaan negeri ini," gumam tabib Yo.Tabib Yo langsung masuk ke kamar Arya, tidak pedulikan dengan keadaan rumahnya yang berantakan.Tapi saat dia masuk ke kamar Arya, yang dia lihat adalah tubuh Arya yang tidak sadarkan diri."Apa lagi yang terjadi dengan anak muda ini?" gumam tabib Yo dan memeriksa kondisi Arya."Apa ini? energi besar apa ini?" gumam tabib Yo dan menjauh dari tubuh Arya.Saat tabib Yo memeriksa kondisi Arya, dia merasakan di dalam tubuh Arya mengalir energi yang begitu besar, energi yang menakutkan."Siapa sesungguhnya dia?" gumam tabib Yo yang semakin penasaran dengan identitas Arya.Tabib Yo tidak berani untuk memeriksa kondisi Arya, bahkan tidak berani untuk alirkan tenaga dalam. Tabib Yo takut terjadi benturan energi

    Last Updated : 2025-03-05
  • Sang Penghancur Langit    Bebaskan Putri Ikan

    King Roza kaget karena sudah ada seseorang yang berdiri di atas salah satu batu lima, dan orang itu berdiri di hadapan putri Clara dan Puri Claire."Siapa dia?" bentak king Roza dan berdiri dari tempat duduknya."Zoya! Apa lagi yang kau tunggu, segera tangkap pemuda yang ikut campur itu," kata king Roza pada adiknya.Tapi sebelum Zoya bergerak, pemuda yang memang Arya sudah melesat membawa tubuh putri Clara dan putri Claire dengan gerakan yang sangat cepat."Jangan biarkan dia kabur, segera kejar dia!" teriak king Roza.Beberapa pendekar yang berada di belakang Ki Roza melesat mengejar Arya. Tapi gerakan Arya terlalu cepat untuk mereka kejar, dalam beberapa kedipan mata saja, Arya sudah hilang dari lembah batu lima.Tiga panglima yang berniat menyelamatkan kedua putri kerajaan mengejar Arya, meskipun mereka ketinggalan jauh, tapi mereka melihat ke arah mana Arya membawa dua putri kerajaan itu."Anak muda, segera bawa kemari. Di sini mereka berdua akan aman," kata salah satu panglima s

    Last Updated : 2025-03-06
  • Sang Penghancur Langit    Jurus Rahasia Zoya

    Zoya memaki karena Arya terus saja menahan setiap serangan yang selalu dia berikan pada Arya.Plakkkkkk!!Bahkan saat dia menyerang, Arya malah memberikan serangan balik yang membuat Zoya harus bersusah payah menahan setiap serangan Arya itu.Tapi, meskipun dia sudah bersusah payah, tetap saja satu serangan Arya tidak mampu dia tahan. Dan satu pukulan membuat dia harus merasakan kuatnya Arya.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!Kembali, untuk kedua kalinya dia terbuang ke belakang, dan kali ini dia kembali hancurkan sebuah batu dengan tubuh nya yang besar."Puih! Dasar kurang ajar, apa kau pikir kau bisa menang melawan aku keparat, tidak! Selama kau berada di dalam pulau manusia ikan ini, kau tidak memiliki kesempatan untuk menang," maki Zoya."Tidak ada kesempatan menang! Aku sudah menangkan pertarungan kita," kata Arya.Haaaaaaaaaaa!!Zoya mengeluarkan teriakan, dan tubuhnya perlahan menggembung dan jatuh ke tanah. Itu adalah jurus rahasia dari Zoya."Apa ini?" gumam Arya yang bingung dengan apa ya

    Last Updated : 2025-03-06
  • Sang Penghancur Langit    Kekalahan King Roza

    King Roza berteriak dan ingin segera mendekati tubuh Reina yang sudah tertusuk pedang pangeran Jupiter."Tidak usah khawatirkan perempuan tidak tahu diri itu, sekarang khawatirkan dirimu sendiri," kata Raja Neptun."Kurang ajar! kalian semua sudah membuat aku dalam amarah yang tinggi!" kata king Roja.Hiatttttt!!Bammmmmmmmm!!King Roja memukul tanah, dan tanah langsung terjadi getaran yang sangat kuat. Saat getaran itu terjadi, terjadi pula perubahan pada tubuh king Roja. Tubuhnya berubah menjadi sebuah manusia yang di tamengi oleh batu keras."Aku tidak mungkin kalah dengan tubuh ini!" kata king Roja dan berlari ke arah raja Neptun.Tangan besarnya memukul ke arah raja Neptun. Dan tanpa ragu raja Neptun menahan pukulan king Roza.Bammmmmmmmm!!Mata raja Neptun melotot saat dia merasakan ada sesuatu yang keras yang kini ada di tangan king Roza.Haaaaaaaaaaa!King Roza mendorong dan kekuatannya yang dia miliki seolah berlipat ganda, dorongan itu melemparkan tubuh raja Neptun.Tappppp

    Last Updated : 2025-03-07
  • Sang Penghancur Langit    Permintaan Raja Neptun

    Kembali kehadiran gadis yang memeluk Arya itu menjadi tontonan prajurit, dan itu bahkan membuat pangeran Jupiter memilih pergi tanpa permisi pada Arya."Putri Claire, ini dalam istana, apa yang tuan putri lakukan," kata Arya pada putri kerajaan itu."Aku tidak peduli, yang jelas aku sangat senang karena kau datang ke istana ini Arya!" kata putri Claire tidak dapat menutup rasa bahagia pada dirinya."Sudah tuan putri, lepaskan pelukan tuan putri, perhatikan pandangan prajurit pada tuan putri!" kata Arya."Aku tidak peduli!" kata putri Claire.Arya terus berusaha memaksa gadis itu untuk lepaskan pelukan pada dirinya, tapi gadis itu memeluk tubuhnya bagaikan sebuah lem, tidak dapat di lepaskan.Tapi, Arya heran karena secara tiba-tiba putri Claire lepaskan pelukannya, dan menjauh secara menunduk melihat ke bawah."Ada apa?" tanya Arya heran dengan perubahan pada putri Claire.Tapi saat semua prajurit menunduk barulah Arya sadar jika ada seseorang yang dihormati seluruh prajurit berada di

    Last Updated : 2025-03-07
  • Sang Penghancur Langit    Pulau Surga

    Putri Claire membawa Arya keluar dari pulau manusia ikan, dan membawa menembus lautan, dan itu malah membuat Arya kehabisan napas.Arya hampir saja mati karena tidak mampu bernapas, tapi di luar dugaan putri Claire malah memberikan napas untuk Arya, dan itu hal yang tidak disangka oleh Arya."Apa ini? Aku sepertinya pernah merasakan rasa ini?" gumam Arya.Di ingatan Arya datang sebuah bayangan seorang perempuan yang Surya pernah kenal dalam hidupnya, tapi Arya seolah tidak ingat siapa gadis itu.Arya terus mencoba ingat tentang gadis yang datang dalam bayangan pikirannya, tapi itu hanya sesaat.Saat Arya dan putri Claire sampai di permukaan laut, Arya sudah lupakan bayangan gadis itu, dan tak sedikitpun Arya ingat dengan bayangan itu."Siapa sih gadis itu?" gumam Arya seolah masih ingin ingat dengan gadis itu.Tubuh Arya ditarik oleh putri Claire, dan tak membiarkan Surya berenang dengan rasa lelah."Inikah yang kau maksud itu surga, Claire?" tanya Arya saat mereka sampai di sebuah pu

    Last Updated : 2025-03-08
  • Sang Penghancur Langit    Ritual Manusia Ikan

    Dua tubuh tanpa busana berbaring di rerumputan di sebuah pulau yang begitu indah, pulau itu berada di tengah lautan.Kedua tubuh itu hanya beralaskan pakaian yang lepas dari tubuh mereka, dan itu yang jadi saksi bersama hutan kecil di sekitar dua tubuh itu.Si gadis, putri Claire membuka matanya, dia tersenyum saat melihat wajah Arya yang tidur begitu damai."Kenapa sih kau begitu tampan Arya?" ucap putri Claire memuji wajah tampan Arya.Putri Claire menompang kepalanya dengan tangannya, dan menikmati keindahan pada wajah Arya."Seandainya kau manusia ikan, sudah pasti aku tidak akan biarkan kau pergi dari sini, tapi kau manusia daratan, mau tidak mau aku harus ijinkan kau tinggalkan diriku!" kata putri Claire.Putri Claire hembuskan napasnya ke wajah Arya, dan dia memang ingin ganggu tidur Arya. Dan benar saja, apa yang dia harapkan terjadi, Arya membuka matanya dan melihat putri Claire yang menatap dia tanpa sedikitpun tertutup pakaian."Apakah kami sudah?" desis Arya."Kau sudah ba

    Last Updated : 2025-03-09
  • Sang Penghancur Langit    Kijang Emas

    "Benarkah itu alasan kau akan tinggalkan aku, Arya?' tanya putri Claire."Iya, banyak bayangan-bayangan masa lalu yang mampir ke pikiranku, dan itu sangat menggangu diriku Claire," jawab Arya dan menarik tubuh istrinya itu untuk bersandar padanya.Arya memeluk dan memegang kedua tangan istrinya yang bersandar padanya. Dan sesaat keduanya diam membisu."Apakah kau akan lupakan aku Arya?" tanya putri Claire yang merasa sangat berat untuk berpisah dengan Arya."Tidak, kau adalah istriku, bagaimana mungkin aku akan lupa?" kata Arya dan memberikan satu tanda cinta di ubun-ubun kepala putri Claire.Putri Claire berbalik, dan kini malah duduk tepat di bagian paling berbahaya Arya, dan jelas Claire merasakan ada sesautu disana yang mengganjal.Tapi, rasa takut kehilangan membuat Claire lupakan keinginan tubuhnya, dia lebih inginkan bicara dengan Arya, habiskan malam dengan bicara."Aku pernah mengatakan jika aku akan berikan sebuah cincin ikan padamu, kan Arya?" kata putri Claire."Iya, kau m

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Menjaga Kecurigaan Intan

    Di dalam ruangan Tetua Chu Cai, Ki Barata dan pemilik rumah megah itu duduk dengan posisi yang berhadapan."Sungguh satu keberhasilan karena kita bisa mendapatkan tubuh es bulan!" kata Tetua Chu Cai."Iya, dan aku rasa kau harus mengambil kekuatan es bulan itu, Chu Cai!" kata Ki Barata. "Kau tidak ingin kekuatan di tubuh gadis itu, Barata?" tanya Tetua Chu Cai."Bagaimana mungkin aku tidak inginkan tubuhnya? Namun elemen yang aku miliki tidak bisa memiliki tubuh es bulan itu! Aku memiliki elemen api, dan itu pasti berlainan elemen dengan tubuh es bulan itu!" kata Ki Barata. "Kau benar juga, Barata!" kata Tetua Chu Cai."Aku tidak ingin melepaskan kesempatannya kita untuk hidup abadi, setelah ini bantu aku menemui seseorang, dia memiliki tubuh petir!" kata Ki Barata. "Pemilik tubuh petir juga sudah terlihat?" kata Tetua Chu kaget. "Iya, dan aku yakin, pemuda itu akan datang kemari! Dia mengenal pemilik tubuh bulan es itu!" kata Ki Barata. "Tenang saja, setelah aku kuasai kemampuan

  • Sang Penghancur Langit    Chu Cai Si Kaya

    Tetua Chu Cai membawa Ki Barata, dan Intan ke sebuah bangunan yang sangat besar, dan megah. Dan itu tak ubahnya sebuah istana yang indah. "Kau tinggal di sini, Chu Cai?" tanya Ki Barata tidak percaya. "Hahahaha, apakah kau pikir aku akan duduk tenang, dan tak mencari harta? Itu tidak mungkin, Barata!" kata Tetua Chu Cai."Tapi semua ini tidak mungkin bisa kau dapatkan hanya dalam waktu yang singkat!" kata Ki Barata. "Bodoh, tiga puluh tahun bukan waktu yang singkat!" kata Tetua Chu Cai."Tetap saja, untuk kumpulkan harta sebanyak ini tidak mungkin bisa dilakukan hanya dalam waktu tiga puluh tahun saja!" kata Ki Barata."Lupakan soal itu, untuk saat ini kau dan dia tinggal di sini! Anggap ini rumahmu juga!" kata Tetua Chu Cai."Luar biasa!" kata Ki Barata yang masih tidak bisa menutupi rasa kagum akan pencapain Tetua Chu Cai itu.Saat Tetua Chu Cai datang, belasan pelayan datang dan mereka berikan hormat pada Tetua Chu Cai, pemilik rumah besar itu."Siapkan dua kamar di lantai atas!

  • Sang Penghancur Langit    Simbol Tengkorak di Langit

    Dua ekor kuda dengan penunggang kuda yang terlihat adalah pasangan kakek dan cucunya sama-sama memacu kuda mereka dengan kecepatan yang tinggi. Orang yang ada di depan, selemah lelaki tua yang seluruh rambutnya sudah memutih, namun itu tak membuat pergerakan lelaki tua itu dalam mengendalikan kudanya terlihat lemah. Dan di sampingnya, seorang gadis cantik dengan pakaian kuning, dan rambut yang panjang, dia berada tepat di samping lelaki tua itu. Keduanya sama-sama memacu kuda, dan sama-sama menuju ke satu tujuan yang mungkin hanya lelaki tua itu akan kemana tujuan mereka. Kedua orang itu adalah, Ki Barata, dan Intan. Yang mana saat ini Intan sudah sepenuhnya percaya pada Ki Barata. Hingga akhirnya, mereka berdua tiba di sebuah padang rumput yang cukup hijau dan luas. "Ini tempatnya!" kata Ki Barata dan hentikan laju kudanya. Ki Barata yang berhenti secara tiba-tiba membuat Intan bingung, dan ia menatap ke arah lelaki tua itu. "Ki Barata, kenapa kita berhenti?" tanya Intan."Ak

  • Sang Penghancur Langit    Informasi Dari Ketua Noat

    Setelah mengetahui kalau Arya diutus oleh Putri Gut, Ketua Noat tidak memiliki pilihan, dan mau tak mau dia menerima kedatangan anak muda itu di perguruan yang ia pimpin itu.Ketua Noat membawa Arya ke sebuah ruangan, dan mereka duduk berhadapan dalam situasi yang tegang. Satu hal lain yang membuat Ketua Naot bersedia menerima kedatangan Arya karena dia sudah merasakan kekuatan anak muda itu. Ketua Noat ikut merasakan getaran karena kekuatan dari teriakan Arya itu, dan itulah juga jadi alasan yang membuat ia menerima kedatangan Arya "Katakan apa yang diinginkan oleh Putri Gut dari aku?" tanya Ketua Noat. "Yang Pertama, aku minta maaf, karena sudah memaksa Ketua Besar untuk menerima diriku di sini!" kata Arya. Permintaan maaf Arya itu membuat Ketua Noat tersenyum, dan ketegangan itu langsung hilang karena sikap sopan dari anak muda itu. "Kemudian yang kedua, tuan putri tidak meminta apa-apa dari ketua, tapi aku membutuhkan beberapa jawaban dari pertanyaan yang ingin aku ajukan pa

  • Sang Penghancur Langit    Tak Mau Bertemu

    Dengan kuda yang dia tunggangi, Arya melesat meninggalkan hutan, dan ia memilih untuk ikuti jalan yang ada di depannya.Arya beruntung karena jalan itu merupakan jalan tunggal, dan jalan satu-satunya yang ia lalui hingga ia tak merasa bingung selama dalam perjalanan itu.Satu hari satu malam Arya berada dalam perjalanan, dan yang dia lalui hanya jalanan tanpa pernah melihat sebuah desa apalagi sebuah kota. "Apakah di negeri ini tidak ada kota atau sebuah desa?" kata Arya bingung akan hal itu. Bahkan saat hari akan sore, Arya tetap tidak melihat sebuah desa, padahal ia sudah butuh tempat yang tenang untuk istirahat."Manusia!" kata Arya. Di kejauhan, mata Arya melihat ada dua orang yang sedang berjalan kaki, dan Arya memilih untuk mendatangi mereka. Arya segera turun dari atas kudanya, dan mendekati kedua orang itu."Mohon maaf, apakah ada desa yang dekat do sekitar hutan ini?" tanya Arya. "Tidak ada anak muda! Tapi jika kau ingin istirahat, kau bisa datangi Perguruan Mawar Kuning

  • Sang Penghancur Langit    Bandit Hutan

    Kusir Kereta Kuda yang membawa Putri Gut terus memacu kereta kuda itu hingga mereka masuk ke dalam hutan. Arya yang berada di bagian belakang kereta kuda itu semakin curiga, dan ia yakin kalau kusir kereta itu tidak bisa untuk dipercaya."Kita istirahat!" teriak Arya dan memacu kuda hingga berada di samping Kusir Kereta Kuda itu."Tidak bisa, kita harus keluar dari hutan ini, barulah kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda itu. "Kita harus istirahat!" kata Arya. Namun Kusir Kereta Kuda itu masih saja memaksa kuda yang menarik kereta kuda untuk berlari, hingga mereka sampai di tengah-tengah hutan itu. "Baiklah, kita istirahat!" kata Kusir Kereta Kuda dan ia menarik tali pekana kuda.Huppppp!!Dan setelah itu, dia melompat dari kursi kusir kereta kuda, dan ia memperlihatkan ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi. "Siapa kau sebenarnya?" tanya Arya ingin tahu. Kecurigaan pada Kusir Kereta Kuda itu semakin besar, dan itu membuat Arya jadi waspada."Keluar kalian semua!" teriak Kus

  • Sang Penghancur Langit    Kecurigaan Pada Kusir Kereta Kuda

    Beberapa hari setelah Ki Barata dan Intan sampai di Negeri Burma, kapal yang membawa Putri Gut dan pengawalnya, serta Arya pun tiba Negeri yang cukup besar itu. "Mari kita turun, Arya! Setelah itu kita akan lanjutkan perjalanan menggunakan kereta kuda!" kata Putri Gut. "Baik, Tuan Putri!" kata Arya. Putri Gut kembali kenakan topeng untuk menutupi wajahnya, dan itu dia lakukan untuk mengurangi masalah karena wajahnya yang cukup cantik dan menarik perhatian orang-orang."Cari sebuah kamar penginapan, aku akan istirahat sebelum kita lanjutkan perjalanan ke ibu kota!" kata Putri Gut pada salah satu pengawalnya. "Baik, Tuan Putri!" kata salah satu pengawalnya dan segera mencari penginapan yang pantas untuk Putri Kedua dari Raja Burma itu. Putri Gut menunggu, dan memilih untuk duduk di sebuah kursi yang kosong, yang mana dua pengawal, dan Arya mengawasi Putri Gut. Tidak berapa lama, pengawal yang mencari kamar itu kembali datang, dan ia katakan kalau sudah menyewa kamar untuk tempat i

  • Sang Penghancur Langit    Merusak Pikiran Intan

    Selama dalam perjalanan menuju Negeri Burma, Arya selalu saja berada di geladak kapal, dan menunggu kapan mereka akan tiba di Negeri itu. "Dari keterangan yang diberikan oleh Baju Kijang Emas, masih ada empat baju pelindung yang harus aku cari, dan keberadaan baju pelindung itu ada dua di Negri Burma! Aku harap menemukan petunjuk tentang hal itu!" kata Arya. Arya merasa mendatangi Negeri Burma merupakan sebuah takdir, dan ia yakin dia baju pelindung yang ada di Negeri Burma pun pasti ditakdirkan untuk dia miliki. Saat Arya menatap ke arah lautan, saat itulah Putri Gut datang dan berdiri di samping anak muda itu."Apa yang kau pikirkan, Arya?" tanya Putri Gut. "Sudah jelas aku memikirkan sahabatku, Tuan Putri! Aku harus mencari dia," kata Rangga Satria."Aku akan berikan kau sedikit petunjuk!" kata Putri Gut."Petunjuk apa itu, Tuan Putri?" tanya Arya. "Datangi Perguruan Mawar Kuning, jumpai Ketua Noat, dia pasti tahu sesuatu!" kata Putri Gut. "Dimana Perguruan Mawar Kuning itu,

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan Negeri Malaya

    Peerempuan berkerudung kuning itu keluar dari kedai bersama dengan pengawalnya.Ke tujuh orang dengan warna kulit yang cukup berbeda dengan penduduk negeri Malaya itu memasuki kedai yang lain."Mana orangnya?" tanya perempuan itu."Itu tuan putri!" jawab panglima Cun dan menunjuk nakhoda Rundi.Perempuan itu mendekati nakhoda Rundi dan duduk tanpa diminta."Apakah tuan nakhoda yang akan membawa kapal menuju negeri Burma?" tanya perempuan itu."Benar nona, apa nona rekan dari dia?" tanya nakhoda Rundi menujuk panglima Cun."Benar! Dan aku yang menyuruh dia untuk mencari kapal, apakan benar jika kapal itu ada, tapi kekurangan penumpang?" tanya perempuan itu."Benar nona, bahkan sampai sekarang baru satu penumpang yang akan menuju negeri Burma, tidak mungkin aku berangkat hanya dengan tujuh atau delapan penumpang saja, kecuali kalian membayar lebih," kata nakhoda Rundi."Berapa yang kau inginkan?" tanya perempuan berkerudung kuning itu."Berapa ya? Aku tidak dapat memastikan berapa nona,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status