Share

Part 115

Author: Rindu Rinjani
last update Last Updated: 2023-09-18 22:56:58

Rex masih saja berdiri mematung, tapi sebenarnya kedua kakinya bergetar setelah melihat apa yang ada di hadapannya. Berulang kali ia menggelengkan kepala dan bergumam, “Ini tidak mungkin. Tidak mungkin jika si pengawal pecundangitu memiliki kemampuan seperti ini!”

Sampai sekarang Rex masih belum bisa menerima kenyataan kalau Max memiliki kemampuan yang begitu hebat. Ia pun merasa kesal saat ini dan berpikir kalau ia tidak perlu menjaga sikap di hadapan Max.

Rex yang kesal pun berbalik dan meninggalkan ruangan tanpa pamit. Dia yang sudah berlatih cukup lama dan menempa ilmu dari Kakek March ternyata bisa dikalahkan dengan mudah. Bahkan seseorang yang lebih senior seperti Tuan Mcguire saja tidak berhasil mengalahkan Max.

Itu artinya ilmu Rex tidak ada apa-apanya dibandingkan ini. Rex pun benar-benar tidak tahan dengan hal ini.

Perlahan Tuan Mcguire pun bangun dan mencoba untuk mendekat ke arah Max. Namun yang tak disangka-sangka, pria itu tiba-tiba berlutut di depan Max dan memohon, “Gu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Pengawal   Part 116

    Bill bertanya dalam hati, bagaimana hal ini bisa terjadi? Beberapa pengawal lain bahkan meremas tangan mereka sendiri atau menggigit bibir. Mereka tidak bisa mempercayai apa yang telah terjadi.Selama ini Rex yang menjadi kepala pengawal karena memang diantara semua dia adalah seorang pengawal yang memiliki kemampuan paling tinggi. Dia juga orang paling lama yang bekerja pada Tuan Ramford.Jika bicara tentang senioritas, seandainya Rex memang tidak lagi bekerja dengan Tuan Ramford, seharusnya Bill lah yang mendapatkan kesempatan ini. Namun kenyataannya kesempatan itu tidak pernah datang kepadanya gara-gara pengawal baru itu.Bill tahu kalau dirinya harus mampu untuk mengalahkan Max terlebih dahulu jika ingin menjadi kepala pengawal. Posisi ini sangat menguntungkan, selain dari gaji dan fasilitas yang diberikan juga mendapatkan sebuah kepercayaan dan memiliki kesempatan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan khusus.Sekarang Bill tahu kalau ia ingin menjadi kepala pengawal, maka dia haru

    Last Updated : 2023-09-21
  • Sang Pengawal   Part 117

    Seketika Tuan Ramford menjadi ragu. Dia membatin kalau mungkin saja Vanessa benar, ia tidak perlu menjadikan Max sebagai kepala pengawal hari ini.Max sendiri tahu kalau sebenarnya Vanessa hanya mengulur-ulur waktu saja. Mungkinkah Vanessa tengah menyingkirkan dirinya. Setelah itu Vanessa bisa memilih sendiri siapa yang sebenarnya pantas menjadi kepala pengawal. Atau mungkin Vanessa memiliki sebuah rencana tersembunyi.Max harus mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh mantan istrinya itu.“Hmm, Max, kau tidak akan memaksaku untuk melakukan hal ini kan?” tanya Vanessa lagi.MAx tak menjawab. Seketika Vansessa terlihat begitu khawatir dan berpura-pura untuk sedih. “Kau tahu kan kalau saat ini kau harus menemani anak-anakku dan aku yang mengangkatmu menjadi pengawal untuk mengantar jemput anakku, dan juga menjagaku.”Vanessa menghembuskan napas panjang dan menunduk lesu, “Belakangan ini aku merasa sangat takut dan tertekan. Jika kau mendesakku untuk melakukannya hari ini, aku kh

    Last Updated : 2023-09-22
  • Sang Pengawal   Part 118

    Kemudian Max berbicara pada Tuan Ramford tentang hal yang sama. Nada bicaranya begitu tenang, tapi mampu membuat Tuan Ramford tidak berkutik.Max memang benar-benar sudah berubah, dari seorang yang tidak memiliki apa-apa dan selalu diremehkan. Bahkan mungkin dulu keberadaannya tidak pernah dianggap oleh Tuan Ramford.Sekarang ia bahkan bisa tanpa pikir panjang menuruti keinginan Max dengan mudah. Tanpa berat hati ia pun mengikuti perkataan Max.Tuan Ramford menghembuskan napas dalam-dalam kemudian melirik ke arah Vanessa sebenatar dan ganti ke arah Max. “Maxim Williams, mulai sekarang aku secara resmi mengangkatmu sebagai kepala pengawal di klan Ramford.”Setelah mengatakan hal itu, ia pun bangkit dari tempat duduknya dan menggandeng Vanessa. Saat ini Vanessa terlihat begitu letih dan tidak bertenaga.Ia pun meminta Leon Ramford untuk merangkul pinggangnya yang ramping dan membawa ke kamar tidur. Saat ini tingkahnya seperti seseorang yang tengah mabuk. Namun sesekali melirik Max, dan

    Last Updated : 2023-09-27
  • Sang Pengawal   Part 119

    Kepala Max terasa pusing mendengarkan ucapan Jade barusan. Bisa-bisanya Jade mengatakan kalau ia akan pergi, hal itu tidak mungkin.“Bukankah ini yang kau impikan sejak dulu, dan aku juga memilihmu karena ini,” lanjut Jade.“Aku tidak mengerti.”Jade menghembuskan napas panjang. Apakah mungkin Max sudah lupa dengan apa yang dulu pernah ia katakan? Saat awal hubungan mereka dulu Max pernah mengatakan kalau ia ingin menjadi pengawal utama bagi Tuan Ramford, dan di hari itu terjadi mungkin saja ia akan meninggalkan Jade.“Bukankah kau pernah mengatakan hal itu demi keamananku. Jika kau menjadi pengawal utama tentunya kau akan tinggal bersama Tuan Ramford dan akan selalu bersamanya. Kau bahkan mengatakan kalau memang aku bersamamu terus kau khawatir hal itu akan menghambat keseharian karirmu.”Max hanya menggeleng. Namun dalam hati ia bertanya apakah benar MAx yang asli pernah melakukan ini? Jika memang demikian bukannya ini tidak baik.Dalam hati ia memaki Max yang asli kalau dia buta ja

    Last Updated : 2023-09-29
  • Sang Pengawal   Part 120

    Max menunggu di sampai mobil yang ia sewa tiba. Saat ini ia harus pergi menuju White Forest Hill, di sana terdapat seorang dokter ahli yang bisa merubah penampilan seseorang tanpa perlu banyak prosedur seperti bedah plastik pada umumnya.Memang metode yang digunakan sedikit berbeda karena ada sentuhan magic. Dokter yang ada di sana menggunakan metode pengobatan kuno yang hanya dimiliki oleh orang-orang pilihan. Max sendiri mendapatkan informasi ini dari Gregory sang malaikat pelindung.Lokasi White Forest Hill sangat jauh dari Northbay, membutuhkan hampir dua ratus kilometer dan medan yang cukup sulit. Sarana transportasi di sana juga kurang baik sehingga hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi saja. Hari ini benar-benar menjadi perjalanan yang cukup panjang.Max dan Zack bergantian mengemudi selama lebih dari delapan jam. Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah bukit yang berkabut sehingga tanaman terlihat berwarna putih. Mungkin inilah mengapa disebut white forest hill.Saat tiba di

    Last Updated : 2023-09-30
  • Sang Pengawal   Part 121

    Erick Jefferson memang sangat pandai berbicara. Ia mudah sekali menunjukkkan penolakan tanpa hinaan, tapi malah membuat orang lain merasa bersalah terhadap permintaannya.“Perjalanan ke sana cukup berbahaya. Bukan hanya adanya perampok tapi juga hewan buas yang tiba-tiba bisa menyerang. Ayolah kita harus bantu mereka, lagipula mereka hanya berdua tidak akan menghabiskan banyak tempat,” pinta Anne bersikeras.Erick pun mendengkus kesal kemudian menoleh pada Zack, “Baiklah kalau begitu, kita akan pergi bersama.”Anne langsung melambaikan tangan pada Zack dan memintanya naik ke mobil bersama Max.“Tuan, ayo kita pergi!” ajak Zack kepada Max yang semenjak tadi hanya diam.Namun Max justru terlihat enggan. Hanya seorang dari kawanan itu yang mau menyambut mereka yaitu si gadis mungil. Max ingin menolak tawaran mereka, tapi sudah terlambat, Zack sudah menerima lebih dulu.Zack bahkan menarik lengan Max dan membuatnya terpaksa untuk setuju dan masuk ke dalam van milik mereka.Mobil berjenis

    Last Updated : 2023-10-01
  • Sang Pengawal   Part 122

    "Tuan Jefferson, Anda benar-benar memiliki saudara seorang master? Benarkah itu?" tanya Brandon terlihat antusias.Tuan Jefferson mengusap dagunya sendiri kemudian mengangguk-angguk."Orang bilang dia adalah seorang master. Kalian tahu kalau seorang master sepertinya dapat menghancurkan baru besar dengan menggunakan tangan kosong."Semua yang ada di situ pun berdecak kagum. Mereka semakin menaruh hormat kepada Tuan Jefferson, dan pria itu pun makin besar kepala dibuatnya."Jika bisa menghancurkan batu besar dengan menggunakan tangan kosong sudah pasti dia adalah seorang yang sangat luar biasa. Sudah pasti tidak ada yang mampu untuk mengalahkannya," sahut Brandon."Jika kita bersama dengannya sudah pasti kita akan selalu merasa aman dan tidak ada yang akan menghalangi kita. Bahkan bahaya besar sekalipun tidak akan mendekati kita," sahut yang lain.Semua tampak begitu kagum dengan Erick dan pengaruhnya.Bahkan Anne yang selama ini bersikap acuh terhadap Erick pun mau tak mau menunjukkan

    Last Updated : 2023-10-03
  • Sang Pengawal   Part 123

    Sekelompok pemuda itu tampak ketakutan. Bahkan para wanita pun sampai mendekap tubuh mereka sendiri, tapi dibalik itu semua mereka pun tampak penasaran dengan suara yang mengejutkan itu.Alhasil dengan takut-takut mereka pun melngkah dengan cara mengendap-ngendap dan melihat ke arah puncak. Lalu tak lama kemudian Erick pun berteriak dengan tiba-tiba.Sosok pria asing tiba-tiba menegur Erick dengan penuh semangat, "Erick!" Seru pria itu.Semua yang ada di situ pun memperhatikan laki-laki itu dengan sangat jelas kemudian saling pandang karena tak mengenal. Namun mereka juga ingin tahu apa hubungan pria asing itu dengan Erick.Pria asing itu memiliki tubuh tinggi dan tegap, alis dan rambutnya berwarna hitam legam dan memiliki garis wajah yang tegas. Penampilannya sangat serasi dan memberi kesan angker sehingga orang yang akan berbuat tidak baik pun akan berpikir dua kali jika dihadapkan dengannya."Tuan Jefferson, apakah itu adalah Sang Master, saudara sepupu Anda?" tanya Brandon mewakil

    Last Updated : 2023-10-04

Latest chapter

  • Sang Pengawal   Part 212

    Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka

  • Sang Pengawal   Part 210

    Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke

  • Sang Pengawal   Part 209

    Setelah mendapatkan pukulan maut dari Max, pria berpakaian kelabu itu pun tampak begitu ketakutan. Dia sendiri adalah seorang salah satu master beladiri yang dulu pernah menolong dan mengobati Rex.Kemampuannya tidak bisa disebut sebagai sang ahli amatir atau pemula. Namun juga tidak bisa dikatakan sebagai tingkat utama, karena masih banyak ilmu yang harus dikuasai olehnya.Meskipun begitu, di hadapan Max ia bahkan tidak sanggup untuk menahan pukulan dan langsung terhempas begitu saja hanya oleh sebuah pukulan saja.Sekarang ini, pria berpakaian abu-abu itu sudah terluka sangat parah. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bertarung lagi.Saat ia melihat Max berjalan menghampiri selangkah demi selangkah, wajah pria itu pun semakin terlihat pucat seperti sudah tidak ada aliran darah di sana.Max dengan angkuh datang menghampirinya, dan Ia pun bertanya dengan nada yang dingin, “Siapa yang telah menyuruhmu ke sini dan membunuh putri Nyonya Vanessa?”Begitu mendengar pertanyaan Max,

  • Sang Pengawal   Part 208

    Cahaya yang terpancar itu mengarah pada leher Olive. Dia pasti mati kalau sampai belati itu memotong urat leher Olive. Gerakannya begitu cepat, sampai tidak ada orang yang sempat melakukan sesuatu.“Aaa tidaak!” Saat itu Daniel berteriak lantang, ia takut jika sesuatu terjadi pada kakaknya. Berbeda sekali dengan Vanessa yang entah dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah wanita itu melarikan diri.Max hanya memaki dalam hati, “Dasar perempuan tidak berguna. Ibu macam apa dia membiarkan darah dagingnya berada dalam bahaya.”Max pun dengan cepat menggeser tubuh kedua anaknya pada Jade yang sekarang berdiri di belakangnya. Jade langsung mendekap anak itu dengan erat. Sekelebat bayangan pun melintas dan berdiri di samping Max.Itu adalah Zack yang bersiap untuk mendampingi Max. Bersama dengan Max ia melayangkan tinju dan Bruk! Sebuah dentuman terdengar sanagt nyaring, seolah-olah seluruh ruangan meledak terkena pukulan Max dan Zack.Max tidak akan pernah memberi ampun pada siapapun yang

  • Sang Pengawal   Part 208

    Hari ini adalah hari ulang tahun Olive. Vanessa telah menyiapkan sebuah pesta besar. Ia menyewa taman hotel Prime Bayview hanya untuk menyenangkan anak perempuannya.Tak heran jika Olive sempat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ibunya. Sejah ayahnya sakit, ia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya, hanya tekanan dan bahkan hukuman untuknya. Namun bagaimanapun juga Olive adalah seorang anak yang juga membutuhkan kasih sayang orang tua.Meski hari ini Olive merasakan kebahagiaan, tapi sesungguhnya kebahagiaan itu tidak untuknya. Pesta ini dibuat oleh Vanessa demi memperlancar bisnisnya.“Olive, selamat ulang tahun. Jadilah anak yang pintar dan panutan untuk adikmu. Bahagialah selalu Olive,” batin Max yang sedari tadi memperhatikan putri sulungnya dari kejauhan.Saat ini ia sama sekali tidak berani untuk menunjukkan wajahnya di dekat anak itu. Meski sesungguhnya ia ingin memeluk Olive seperti yang biasa dilakukan setiap anak sulungnya berulang tahun. Namun se

  • Sang Pengawal   PArt 207

    Cepat-cepat Max merubah ekspresinya. Ia kembali memasang wajah dingin, jangan sampai Vanessa melihat perubahan pada wajahnya.“Oh, benarkah Nyonya? Saya tidak tahu mengenai kapan ulang tahun mereka, istriku juga tidak bercerita apa-apa,” jawab Max.Vanessa tertawa dingin, “Ha ha sudahlah kau tidak mengetahui ulang tahun mereka itu tidak masalah. Bukankah itu bukan kewajibanmu, lagipula belakangan ini kau lebih sering mengawalku dibanding mengurus kedua anak itu. Sekarang mereka berdua sudah menjadi tanggung jawab istrimu.”“Saya mengerti Nyonya. Hanya saja saya sedikit kaget saat anda menanyakan tentang mereka berdua.”Vanessa mendesah napas panjang, “Yah aku tahu. Meski aku jauh dari mereka dan sudah lama tidak saling menyapa, bahkan aku sempat berpikir untuk membawa mereka ke sekolah asrama saja. Kau tahu kan anak-anak itu sangat berisik!”Max tidak berkata apa-apa. Kalau boleh dikata, dia yang lebih peduli dengan anak-anak dibanding Vanessa. Jade sendiri sudah lama menginginkan keh

  • Sang Pengawal   Part 206

    Sementara itu di luar hotel …Bill menoleh ke arah Max. Ia penasaran dengan satu keputusan yang dibuat oleh rekannya itu.“Max, kenapa kau membiarkan Selena pergi begitu saja? Apa kau tidak ingin menghabisinya juga?”Saat ini Bill tampak begitu mengkhawatirkan keadaan. Ia teringat akan anggapan kalau kita ingin membasmi sesuatu harus dimilai dari akarnya, jika tidak maka akan tumbuh lagi.Bill menganggap otak dari semua kekacauan ini adalah Selena. Apalagi terlihat jelas bagaimana Tuan Randall begitu menghormati Selena.Saat ini tatapan Selena dipenuhi dengan kebencian terhadap Max dan Bill. Menandakan kalau ia tidak terima dengan perlakuan seperti ini dan dia tidak akan tinggal diam.Max tertawa lirih, kemudian ia pun berkata, “Dia hanya seorang Selena Harris yang tidak penting. Tidak ada gunanya untukku membunuh dia, tujuanku sekarang ini adalah untuk menyuruhnya kembali ke kota Zylan karena aku tahu kalau ia akan membalas dendam kepada Tuan Ramford dan aku, dengan begitu maka aku a

  • Sang Pengawal   Part 205

    Pengawal pribadi Selena Harris menghela napas perlahan dan berkata, “Nona, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal ini sekarang. Kita harus segera pergi dari tempat ini!”Selena Harris pun mengangguk, “Hmm, ayo kita pergi!”Selena sadar kalau saat ini Tuan Randall sudah mati dan tidak ada gunanya lagi untuk terus berlama-lama di kota Northbay. Dia harus segera kembali ke kota Zylan dan menceritakan semua masalah yang telah terjadi di sini pada keluarga besarnya.Jika keluarga besarnya tahu tentang hal ini, maka ia bisa segera membuat keputusan langkah apa yang harus mereka ambil selanjutanya. Bagaimanapun juga grup Mulder masih mereka inginkan untuk saat ini.Kematian Tuan Randall menjadi sebuah kerugian yang besar bagi keluarga Harris.Brak!Saat itu tiba-tiba pintu pun terbuka dengan cara ditendang oleh seseorang.“Ha ha ha, sepertinya sudah terlambat untuk kalian pergi sekarang,” sindir seseorang yang datang dengan tertawa sinis.“Max, kau!” seru Selena tak percaya dengan apa yang

  • Sang Pengawal   Part 204

    Siapa dia sebenarnya? Sejak kapan ada seorang master yang menguasai ilmu mengerikan dari kota kecil seperti Northbay.“Jangan membuang waktuku. Kalau kau tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit saja, maka kembalilah!” seru Max dengan tidak sabar setelah ia menghabiskan satu kaleng beernya, yang entah kaleng ke berapa saat itu.Begitu mendengar kata-kata Max, wajah Bill pun memerah dan makin lama semakin garag. Di dalam hatinya muncul kemarahan yang berapi-api.Bill tampak tersenyum muram kemudian berkata, “Awalnya aku hanya ingin bersenang-senang, sedikit bermain denganmu bukannya tidak masalah. Sayang sekali aku hanya punya sedikit waktu.”Sebenarnya Bill masih belum ingin meninggalkan Northbay, tapi akan menjadi sangat membosankan. Lagipula ia adalah anak buah Max yang tentunya harus menuruti pria itu. Ketika dia mengikuti Max kembali ke kota Southbay ada sesuatu yang menunggu dirinya di sana, tentunya bukan sesuatu hal yang menyenangkan.Semenjak hubunga

DMCA.com Protection Status