Kepala Max terasa pusing mendengarkan ucapan Jade barusan. Bisa-bisanya Jade mengatakan kalau ia akan pergi, hal itu tidak mungkin.“Bukankah ini yang kau impikan sejak dulu, dan aku juga memilihmu karena ini,” lanjut Jade.“Aku tidak mengerti.”Jade menghembuskan napas panjang. Apakah mungkin Max sudah lupa dengan apa yang dulu pernah ia katakan? Saat awal hubungan mereka dulu Max pernah mengatakan kalau ia ingin menjadi pengawal utama bagi Tuan Ramford, dan di hari itu terjadi mungkin saja ia akan meninggalkan Jade.“Bukankah kau pernah mengatakan hal itu demi keamananku. Jika kau menjadi pengawal utama tentunya kau akan tinggal bersama Tuan Ramford dan akan selalu bersamanya. Kau bahkan mengatakan kalau memang aku bersamamu terus kau khawatir hal itu akan menghambat keseharian karirmu.”Max hanya menggeleng. Namun dalam hati ia bertanya apakah benar MAx yang asli pernah melakukan ini? Jika memang demikian bukannya ini tidak baik.Dalam hati ia memaki Max yang asli kalau dia buta ja
Max menunggu di sampai mobil yang ia sewa tiba. Saat ini ia harus pergi menuju White Forest Hill, di sana terdapat seorang dokter ahli yang bisa merubah penampilan seseorang tanpa perlu banyak prosedur seperti bedah plastik pada umumnya.Memang metode yang digunakan sedikit berbeda karena ada sentuhan magic. Dokter yang ada di sana menggunakan metode pengobatan kuno yang hanya dimiliki oleh orang-orang pilihan. Max sendiri mendapatkan informasi ini dari Gregory sang malaikat pelindung.Lokasi White Forest Hill sangat jauh dari Northbay, membutuhkan hampir dua ratus kilometer dan medan yang cukup sulit. Sarana transportasi di sana juga kurang baik sehingga hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi saja. Hari ini benar-benar menjadi perjalanan yang cukup panjang.Max dan Zack bergantian mengemudi selama lebih dari delapan jam. Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah bukit yang berkabut sehingga tanaman terlihat berwarna putih. Mungkin inilah mengapa disebut white forest hill.Saat tiba di
Erick Jefferson memang sangat pandai berbicara. Ia mudah sekali menunjukkkan penolakan tanpa hinaan, tapi malah membuat orang lain merasa bersalah terhadap permintaannya.“Perjalanan ke sana cukup berbahaya. Bukan hanya adanya perampok tapi juga hewan buas yang tiba-tiba bisa menyerang. Ayolah kita harus bantu mereka, lagipula mereka hanya berdua tidak akan menghabiskan banyak tempat,” pinta Anne bersikeras.Erick pun mendengkus kesal kemudian menoleh pada Zack, “Baiklah kalau begitu, kita akan pergi bersama.”Anne langsung melambaikan tangan pada Zack dan memintanya naik ke mobil bersama Max.“Tuan, ayo kita pergi!” ajak Zack kepada Max yang semenjak tadi hanya diam.Namun Max justru terlihat enggan. Hanya seorang dari kawanan itu yang mau menyambut mereka yaitu si gadis mungil. Max ingin menolak tawaran mereka, tapi sudah terlambat, Zack sudah menerima lebih dulu.Zack bahkan menarik lengan Max dan membuatnya terpaksa untuk setuju dan masuk ke dalam van milik mereka.Mobil berjenis
"Tuan Jefferson, Anda benar-benar memiliki saudara seorang master? Benarkah itu?" tanya Brandon terlihat antusias.Tuan Jefferson mengusap dagunya sendiri kemudian mengangguk-angguk."Orang bilang dia adalah seorang master. Kalian tahu kalau seorang master sepertinya dapat menghancurkan baru besar dengan menggunakan tangan kosong."Semua yang ada di situ pun berdecak kagum. Mereka semakin menaruh hormat kepada Tuan Jefferson, dan pria itu pun makin besar kepala dibuatnya."Jika bisa menghancurkan batu besar dengan menggunakan tangan kosong sudah pasti dia adalah seorang yang sangat luar biasa. Sudah pasti tidak ada yang mampu untuk mengalahkannya," sahut Brandon."Jika kita bersama dengannya sudah pasti kita akan selalu merasa aman dan tidak ada yang akan menghalangi kita. Bahkan bahaya besar sekalipun tidak akan mendekati kita," sahut yang lain.Semua tampak begitu kagum dengan Erick dan pengaruhnya.Bahkan Anne yang selama ini bersikap acuh terhadap Erick pun mau tak mau menunjukkan
Sekelompok pemuda itu tampak ketakutan. Bahkan para wanita pun sampai mendekap tubuh mereka sendiri, tapi dibalik itu semua mereka pun tampak penasaran dengan suara yang mengejutkan itu.Alhasil dengan takut-takut mereka pun melngkah dengan cara mengendap-ngendap dan melihat ke arah puncak. Lalu tak lama kemudian Erick pun berteriak dengan tiba-tiba.Sosok pria asing tiba-tiba menegur Erick dengan penuh semangat, "Erick!" Seru pria itu.Semua yang ada di situ pun memperhatikan laki-laki itu dengan sangat jelas kemudian saling pandang karena tak mengenal. Namun mereka juga ingin tahu apa hubungan pria asing itu dengan Erick.Pria asing itu memiliki tubuh tinggi dan tegap, alis dan rambutnya berwarna hitam legam dan memiliki garis wajah yang tegas. Penampilannya sangat serasi dan memberi kesan angker sehingga orang yang akan berbuat tidak baik pun akan berpikir dua kali jika dihadapkan dengannya."Tuan Jefferson, apakah itu adalah Sang Master, saudara sepupu Anda?" tanya Brandon mewakil
Saat itu Erick bersama kelompoknya sedang mengobrol sambil menikmati camilan dan minuman mengitari api unggun. Saat itulah semua perhatian mengarah pada Randy yang dianggap begitu hebat.Saat itu Winona memainkan rambutnya dan tersenyum dengan sedikit manja. Ia memperhatikan Randy dan terlihat antusias."Randy, aku sangat penasaran dengan bakat belas dirimu, apa kau bisa menceritakan kepadaku?"Winona sangat mengagumi seseorang yang memiliki keahlian berkelahi dengan tinggi. Baginya akan sangat nyaman jika berada dalam lindungan laki-laki seperti itu.Melihat usia Randy yang tidak jauh selisihnya dari Winona ditambah lagi sosoknya yang kuat membuat ia berpikir kalau dia ingin mendapatkan Randy. Andai saja ia berkencan dengan pria seperti Randy tentu akan banyak gadis yang iri kepadanya."Benar sekali Randy. Kami sangat ingin melihat kemampuan bela dirimu. Apakah kau keberatan untuk menunjukkan pada kami semua?" Brandon pun ikut penasaran. Desakan seperti itu membuat Randy sedikit ter
Max menyipitkan kedua mata. Alisnya yang tebal pun terlihat menyatu, wajahnya terlihat begitu tegas saat ini. Saat itu Anne pun tersenyum dan bertanya pada Max. "Ada perlu apa Anda ke White Forest Hill?"Sikap Max membuat Anne merasa sedikit canggung, tapi ia tetap ingin tahu lebih lanjut tentang laki-laki itu.Sementara Max hanya menoleh ke arah Zack sebentar lalu menjawabnya, "Kami hanya pergi untuk petualangan, ya hanya sebuah aktivitas penjelajahan saja," jawab Max dengan asal.Anne pun mengangguk dan mulai berbicara pada Zack. Mungkin saja ia merasa cocok dengan pemuda yang dulu pernah diselamatkan oleh Max.Namun yang sebenarnya Anne ingin tahu lebih banyak tentang Max. Sikap Max yang dingin dan tenang membuat dirinya penasaran, ia berharap bisa mendapatkan informasi melalui Zack.Sementara itu di sekitar api unggun, Erick terlihat menggerutu kesal. Diam-diam ia memperhatikan keakraban Anne dengan orang asing itu. Dalam hati Erick begitu marah dan cemburu. Anne mengacuhkan dir
Ternyata kelima pria yang menyerang dengan tiba-tiba bukanlah orang baik. Mereka sepertinya adalah perampok yang memiliki keahlian beladiri dengan kelas master.Saat itulah Randy terlihat bingung. Bagaimana mungkin ia bisa melawan lima orang master secara bersamaan.Di saat Randy kebingungan, kelima orang itu pun maju secara bersamaan. Mereka mengarahkan telapak tangan ke arah depan dan memukul Randy dari lima arah.Saat itu Randy tersentak dan tiba-tiba ia mual dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Tak puas sampai di situ, tubuh Randy yang masih lemas pun kembali mendapatkan beberapa pukulan dari kelima orang itu.Saat itulah Randy terjatuh dalam posisi telungkup. Wajahnya membentur tanah dan hidungnya bengkok.Seketika semua yang menggantungkan nasib pada Randy pun terlihat pucat. Kejadian itu benar-benar membuat mereka terpukul. Kelima orang yang menyerang mereka memang bukan sembarang perampok. Mereka semua seorang master yang dengan mudah melumatkan kelompok Erick.Sekarang ini