Saat itu Erick bersama kelompoknya sedang mengobrol sambil menikmati camilan dan minuman mengitari api unggun. Saat itulah semua perhatian mengarah pada Randy yang dianggap begitu hebat.Saat itu Winona memainkan rambutnya dan tersenyum dengan sedikit manja. Ia memperhatikan Randy dan terlihat antusias."Randy, aku sangat penasaran dengan bakat belas dirimu, apa kau bisa menceritakan kepadaku?"Winona sangat mengagumi seseorang yang memiliki keahlian berkelahi dengan tinggi. Baginya akan sangat nyaman jika berada dalam lindungan laki-laki seperti itu.Melihat usia Randy yang tidak jauh selisihnya dari Winona ditambah lagi sosoknya yang kuat membuat ia berpikir kalau dia ingin mendapatkan Randy. Andai saja ia berkencan dengan pria seperti Randy tentu akan banyak gadis yang iri kepadanya."Benar sekali Randy. Kami sangat ingin melihat kemampuan bela dirimu. Apakah kau keberatan untuk menunjukkan pada kami semua?" Brandon pun ikut penasaran. Desakan seperti itu membuat Randy sedikit ter
Max menyipitkan kedua mata. Alisnya yang tebal pun terlihat menyatu, wajahnya terlihat begitu tegas saat ini. Saat itu Anne pun tersenyum dan bertanya pada Max. "Ada perlu apa Anda ke White Forest Hill?"Sikap Max membuat Anne merasa sedikit canggung, tapi ia tetap ingin tahu lebih lanjut tentang laki-laki itu.Sementara Max hanya menoleh ke arah Zack sebentar lalu menjawabnya, "Kami hanya pergi untuk petualangan, ya hanya sebuah aktivitas penjelajahan saja," jawab Max dengan asal.Anne pun mengangguk dan mulai berbicara pada Zack. Mungkin saja ia merasa cocok dengan pemuda yang dulu pernah diselamatkan oleh Max.Namun yang sebenarnya Anne ingin tahu lebih banyak tentang Max. Sikap Max yang dingin dan tenang membuat dirinya penasaran, ia berharap bisa mendapatkan informasi melalui Zack.Sementara itu di sekitar api unggun, Erick terlihat menggerutu kesal. Diam-diam ia memperhatikan keakraban Anne dengan orang asing itu. Dalam hati Erick begitu marah dan cemburu. Anne mengacuhkan dir
Ternyata kelima pria yang menyerang dengan tiba-tiba bukanlah orang baik. Mereka sepertinya adalah perampok yang memiliki keahlian beladiri dengan kelas master.Saat itulah Randy terlihat bingung. Bagaimana mungkin ia bisa melawan lima orang master secara bersamaan.Di saat Randy kebingungan, kelima orang itu pun maju secara bersamaan. Mereka mengarahkan telapak tangan ke arah depan dan memukul Randy dari lima arah.Saat itu Randy tersentak dan tiba-tiba ia mual dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Tak puas sampai di situ, tubuh Randy yang masih lemas pun kembali mendapatkan beberapa pukulan dari kelima orang itu.Saat itulah Randy terjatuh dalam posisi telungkup. Wajahnya membentur tanah dan hidungnya bengkok.Seketika semua yang menggantungkan nasib pada Randy pun terlihat pucat. Kejadian itu benar-benar membuat mereka terpukul. Kelima orang yang menyerang mereka memang bukan sembarang perampok. Mereka semua seorang master yang dengan mudah melumatkan kelompok Erick.Sekarang ini
Namun sesuatu yang tak terduga muncul dari Anne. Dia bahkan menoleh ke arah Zack dengan mata yang berbinar dan penuh harap. Anne menjadi satu-satunya yang yakin akan kemampuan Zack. "Aku berharap padamu, Zack!" serunya dengan penuh keyakinan.Saat itu pula pimpinan kawanan perompak itu menoleh ke arah Zack dengan tatapan yang dingin. Kemudian dengan suaranya yang berat ia pun mulai berkata, "Hei bocah ingusan! Apa kau mau mati? Baiklah kalau kau memang mau mati, aku dengan senang hati akan mengantarmu menuju lembah Kematian. Aku pun akan menjadikan mayatmu sebagai hal yang sangat berguna. Saat kau mati, aku akan membuang mayatmu di tengah hutan dan menjadi santapan bagi binatang buas yang ada di sini!"Setelah mengatakan hal itu, pimpinan perampok pun mengangkat kepalan tangannya dan bermaksud meninju wajah Zack. Kejadian ini hanya membuat kawanan Erick geleng-geleng kepala sambil mencibir betapa bodohnya Zack untuk mengambil resiko ini. Mereka semua tidak bisa membayangkan bagaiman
Pria paruh baya itu pun tertawa lantang kemudian berkata pada kawanan di depannya. "Aku adalah pimpinan di desa ini. Aku tahu kedatangan kalian adalah untuk menjelajah dan melihat-lihat. Maka dari itu aku memberi penawaran pada kalian untuk akomodasi berupa rumah penduduk."Setelah memperkenalkan diri, pria itu Roger Weisz menyebutkan kalau harga termurah untuk sewa adalah 600 hingga 2000 dolar semalam. Harga yang cukup tinggi untuk tinggal di desa dengan bangunan yang kurang terawat seperti itu."Oh hanya seorang pimpinan di desa," gumam Erick kemudian melihat ke sekeliling kembali. Saat ini ia ingin tahu kenapa desa tapak begitu sepi."Kenapa sepi sekali? Dimana penduduk desa?""Beberapa diantaranya pindah dan menetap di desa lain, dan ada juga yang menghilang dan tidak ada kadarnya," jawab Roger Weisz.Erick mengerutkan alis tak mengerti, "Hilang? Apa maksudmu dengan hilang?"Pria paruh baya itu pun tersenyum, "Begitu banyak bahaya di tempat ini. Sebagian besar warga memang memilih
Setelah memberikan penjelasan, pria paruh baya itu pun berjalan meninggalkan mereka. Saat itulah Max langsung mengikutinya dari belakang.Zack pun langsung tahu apa yang ia lakukan, tentu saja ia harus mengikuti orang yang pernah menjadi penyelamat dalam hidupnya. Namun baru beberapa langkah saja ia sudah dipanggil oleh Erick dan kawanannya."Hei, kau kenapa harus mengikutinya? Di sini saja bergabung dengan kami!" seru Erick yang kali ini bicara dengan lebih sopan pada Zack.Meski sudah bersikap baik pada Zack dan menaruh hormat padanya, tetap saja masih berpandangan buruk terhadap Max. Saat kejadian semalam, Max tidak melakukan apa-apa. Mereka justru menganggap Max hanya anak murid atau mungkin pelayan dari Zack yang mereka anggap guru saat ini.Namun Zack mengacuhkan mereka dan memilih untuk mengikuti Max. Hal itu justru membuat Erick terkejut, tapi dia tidak berani untuk mengatakan apa-apa.Namun lain dengan Anne, dia justru diam-diam memperhatikan mereka berdua. Dia berpikir kalau
Saat ini Max diam memikirkan apa yang ia lihat di balik jendela. Kenapa bisa orang sehebat Tuan Law menyembunyikan ini semua.Dia harus mencari cara bagaimana agar bisa membuat pria itu mau merubah penampilan Zack. Bagaimanapun juga ia harus bisa membawa Zack kembali ke Southbay dan menuntaskan misinya."Tuan apa Anda yakin dengan ucapan anda? Jika dilihat dari garis wajah anda aku sangat yakin kalau anda memiliki kemampuan medis yang sangat hebat." Max mencoba untuk membuka percakapan kembali. Namun yang ia dapatkan justru sesuatu yang berbeda. Tuan Law semakin menunjukkan wajah yang muram di hadapan Max. "Kau ini bicara apa? Aku sudah katakan kalau kalian salah orang. Aku hanya sosok pria tak berguna yang tinggal di tempat ini untuk menunggu kematian!" Max pun tersenyum kemudian dagunya sedikit terangkat dan berkata, "Tuan, kenapa Anda harus menyembunyikan sesuatu? Kami sudah melihat dengan jelas kalau Anda memiliki tempat tidur untuk pasien dan juga peralatan medis kuno. Semua t
Max masih saja memotong kayu dan membuat runcing pada bagian ujungnya. Kemudian ia pun berjalan mendekat ke arah danau. Namun di tengah perjalanan ia sempat menoleh ke arah Zack dan memerintahkannya untuk membuat perapian.Max pun berdiri di tepi danau dan memperhatikan dengan jelas. Danau tuitu begitu biru dan tenang, sudah pasti airnya sangat dalam.Ia pun menempelkan satu ujung tongkatnya lalu memejamkan mata kemudian menggeleng. Max memperhatikan sekeliling dan mendapati sebuah pohon tumbang yang berada di salah satu sudut danau. Entah dorongan apa yang membuat Max dengan percaya diri melangkah ke sana. Max pun memperhatikan dengan jelas, tampak ada beberapa riak air di sana, sudah pasti ada ikan di sini. Tanpa ragu ia pun langsung menancapkan tongkat yang ia runcingi dan mulai mengambil ikan.Saat itu hari masih terang dan Max memperhatikan sekitarnya terutama gubuk milik Tuan Law. Saat itu ia memikirkan ada sesuatu yang jelas disembunyikan oleh pria itu."Zack, hari masih sanga