Namun sesuatu yang tak terduga muncul dari Anne. Dia bahkan menoleh ke arah Zack dengan mata yang berbinar dan penuh harap. Anne menjadi satu-satunya yang yakin akan kemampuan Zack. "Aku berharap padamu, Zack!" serunya dengan penuh keyakinan.Saat itu pula pimpinan kawanan perompak itu menoleh ke arah Zack dengan tatapan yang dingin. Kemudian dengan suaranya yang berat ia pun mulai berkata, "Hei bocah ingusan! Apa kau mau mati? Baiklah kalau kau memang mau mati, aku dengan senang hati akan mengantarmu menuju lembah Kematian. Aku pun akan menjadikan mayatmu sebagai hal yang sangat berguna. Saat kau mati, aku akan membuang mayatmu di tengah hutan dan menjadi santapan bagi binatang buas yang ada di sini!"Setelah mengatakan hal itu, pimpinan perampok pun mengangkat kepalan tangannya dan bermaksud meninju wajah Zack. Kejadian ini hanya membuat kawanan Erick geleng-geleng kepala sambil mencibir betapa bodohnya Zack untuk mengambil resiko ini. Mereka semua tidak bisa membayangkan bagaiman
Pria paruh baya itu pun tertawa lantang kemudian berkata pada kawanan di depannya. "Aku adalah pimpinan di desa ini. Aku tahu kedatangan kalian adalah untuk menjelajah dan melihat-lihat. Maka dari itu aku memberi penawaran pada kalian untuk akomodasi berupa rumah penduduk."Setelah memperkenalkan diri, pria itu Roger Weisz menyebutkan kalau harga termurah untuk sewa adalah 600 hingga 2000 dolar semalam. Harga yang cukup tinggi untuk tinggal di desa dengan bangunan yang kurang terawat seperti itu."Oh hanya seorang pimpinan di desa," gumam Erick kemudian melihat ke sekeliling kembali. Saat ini ia ingin tahu kenapa desa tapak begitu sepi."Kenapa sepi sekali? Dimana penduduk desa?""Beberapa diantaranya pindah dan menetap di desa lain, dan ada juga yang menghilang dan tidak ada kadarnya," jawab Roger Weisz.Erick mengerutkan alis tak mengerti, "Hilang? Apa maksudmu dengan hilang?"Pria paruh baya itu pun tersenyum, "Begitu banyak bahaya di tempat ini. Sebagian besar warga memang memilih
Setelah memberikan penjelasan, pria paruh baya itu pun berjalan meninggalkan mereka. Saat itulah Max langsung mengikutinya dari belakang.Zack pun langsung tahu apa yang ia lakukan, tentu saja ia harus mengikuti orang yang pernah menjadi penyelamat dalam hidupnya. Namun baru beberapa langkah saja ia sudah dipanggil oleh Erick dan kawanannya."Hei, kau kenapa harus mengikutinya? Di sini saja bergabung dengan kami!" seru Erick yang kali ini bicara dengan lebih sopan pada Zack.Meski sudah bersikap baik pada Zack dan menaruh hormat padanya, tetap saja masih berpandangan buruk terhadap Max. Saat kejadian semalam, Max tidak melakukan apa-apa. Mereka justru menganggap Max hanya anak murid atau mungkin pelayan dari Zack yang mereka anggap guru saat ini.Namun Zack mengacuhkan mereka dan memilih untuk mengikuti Max. Hal itu justru membuat Erick terkejut, tapi dia tidak berani untuk mengatakan apa-apa.Namun lain dengan Anne, dia justru diam-diam memperhatikan mereka berdua. Dia berpikir kalau
Saat ini Max diam memikirkan apa yang ia lihat di balik jendela. Kenapa bisa orang sehebat Tuan Law menyembunyikan ini semua.Dia harus mencari cara bagaimana agar bisa membuat pria itu mau merubah penampilan Zack. Bagaimanapun juga ia harus bisa membawa Zack kembali ke Southbay dan menuntaskan misinya."Tuan apa Anda yakin dengan ucapan anda? Jika dilihat dari garis wajah anda aku sangat yakin kalau anda memiliki kemampuan medis yang sangat hebat." Max mencoba untuk membuka percakapan kembali. Namun yang ia dapatkan justru sesuatu yang berbeda. Tuan Law semakin menunjukkan wajah yang muram di hadapan Max. "Kau ini bicara apa? Aku sudah katakan kalau kalian salah orang. Aku hanya sosok pria tak berguna yang tinggal di tempat ini untuk menunggu kematian!" Max pun tersenyum kemudian dagunya sedikit terangkat dan berkata, "Tuan, kenapa Anda harus menyembunyikan sesuatu? Kami sudah melihat dengan jelas kalau Anda memiliki tempat tidur untuk pasien dan juga peralatan medis kuno. Semua t
Max masih saja memotong kayu dan membuat runcing pada bagian ujungnya. Kemudian ia pun berjalan mendekat ke arah danau. Namun di tengah perjalanan ia sempat menoleh ke arah Zack dan memerintahkannya untuk membuat perapian.Max pun berdiri di tepi danau dan memperhatikan dengan jelas. Danau tuitu begitu biru dan tenang, sudah pasti airnya sangat dalam.Ia pun menempelkan satu ujung tongkatnya lalu memejamkan mata kemudian menggeleng. Max memperhatikan sekeliling dan mendapati sebuah pohon tumbang yang berada di salah satu sudut danau. Entah dorongan apa yang membuat Max dengan percaya diri melangkah ke sana. Max pun memperhatikan dengan jelas, tampak ada beberapa riak air di sana, sudah pasti ada ikan di sini. Tanpa ragu ia pun langsung menancapkan tongkat yang ia runcingi dan mulai mengambil ikan.Saat itu hari masih terang dan Max memperhatikan sekitarnya terutama gubuk milik Tuan Law. Saat itu ia memikirkan ada sesuatu yang jelas disembunyikan oleh pria itu."Zack, hari masih sanga
Max pun terus melangkah melanjutkan perjalanannya. Kekuatan yang ia miliki membuatnya mampu menempuh jarak yang cukup jauh dari danau hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit saja. Berbeda dengan saat berangkat tadi, ia harus mengikuti kemampuan Tuan Weisz yang merupakan orang biasa. Saat berangkat tadi, ia membutuhkan waktu lebih dari satu jam menuju danau. Perjalanan yang cukup jauh itu tanpa sadar membawa Max kembali menuju penginapan kelompok Erick Jefferson. Saat itu mereka tengah mengitari area sekitar penginapan."Max, dimana Zack, kenapa kau kembali kemari seorang diri?" tanya Erick dengan nada tinggi.Meski kelompok pemuda itu sudah bisa menerima Zack dan mengelu-elukannya, tapi mereka tetap saja menganggap Max adalah sampah. Mereka sama sekali tidak memiliki rasa hormat padanya. Padahal Max sendiri adalah seorang panutan bagi Zack.Max hanya melirik mereka sekilas dan tak peduli. Kemudian ia pun langsung menuju ke sudut."Hei! Aku bicara padamu, Bodoh!" seru pemuda itu
Saat itu Zack mengusap kedua matanya tidak percaya dengan apa yang dilihat olehnya. Asap apa itu dan bagaimana mungkin Tuan Law bisa menghilang seiring dengan kemunculan kepulan asap itu."Brengsek!" runtuk Zack dalam hati.Saat ini ia benar-benar kesal dan merasa dipermainkan oleh Tuan Law. Gigi Zack mulai gemetar karena marah, kemudian ia pun mengepalkan tangannya sambil terus mengomel.Ia memutuskan untuk terus mengikuti Tuan Law. Dia mendekati ke arah kepulan asap tadi berasal dan terus masuk ke dalam hutang tapi sayang semakin ia masuk semakin ia kehilangan sosoknya.Saat itu ia pun semakin yakin kalau sedang dipermainkan oleh Tuan Law.Di saat yang sama Tuan Law tengah berlutut di depan sebuah bebatuan besar yang berbentuk seperti gerbang. Bebatuan itu menghubungkan pada sebuah gua kuno yang sangat gelap dan jalannya menurun."Boss," panggil Tuan Law sambil berlutut dan kedua tangan menangkup di depan dada."Untuk apa kau datang kemari?" tanya sebuah suara yang terdengar serak d
“Kau menemukan sesuatu yang menarik?” Boss mengulang pernyataan yang baru saja diucapkan oleh Tuan Law.“Benar sekali Tuan, dan menurutku orang itu akan berguna untukmu. Dia akan membantumu untuk mendapatkan energi yang kau butuhkan.”“Hebat .. hebat. Kau memang hebat dan bisa diandalkan. Aku tak salah dalam membut keputusan dan menjadikanmu sebafai pendamping. Kau sangat pantas untuk menerima hadiah dariku.”Walaupun Boss berada dalam gua dan menyendiri, ia bukanlah orang yang tidak melakukan apa-apa. Ia melakukan praktik tersembunyi yang bertujuan untuk menambah kekuatan dan kemampuannya. Bahkan ia juga suka memberikan sesuatu untuk Tuan Law.Tak lama kemudian, dari arah mulut gua tampak sebuah botol bambu yang tertutup rapat. Botol itu pun tiba di depan kaki Tuan Law.Tuan Law mengambil botol itu dengan sangat bersemangat kemudian menyimpan botol itu ke dalam sakunya. Bagi seorang Tuan Law botol itu adalah sebuah harta yang paling berharga.“Aku sudah memberikan hadiah untukmu. Sek