Zack benar-benar kesal melihat polah para pemuda itu yang tiba-tiba mengejutkan mereka. Wajahnya bahkan menggembung dan tampak enggan untuk bertatapan dengan mereka.Saat ketahuan, Erick benar-benar tidak tahu bagaimana bisa menjawab pertanyaannya.“Kami hanya hendak bertualang.” Saat itu Anne menemukan sebuah alasan untuk menutupi kesalahan temannya.Sebenarnya ia tidak ingin ikut dengan teman-temannya, hanya saja rasa penasarannya cukup besar. Sehingga Anne tergoda untuk mengikuti semua temannya. Lagipula tidak ada gunanya jika ia berada di pondokan seorang diri.Berbeda dengan Erick yangt memang berambisi untuk ikut mendapatkan harta karun itu.“Ya benar, kami hanya ingin bertualang dan melohat-lihat saja,” jawab Erick cepat dan melengkapi pernyataan Anne.“Hmm kalian bebas bertualang tapi jangan mengikuti kami!” seru Zack dengan dingin.Sebenarnya Zack berharap agar Anne ikut dengan dia, tapi Max tidak memberikan ijin. Dia tidak ingin tahu alasannya. Di mata Zack, Max adalah orang
Saat ini mereka tengah berjuang sekuat tenaga untuk membebaskan diri mereka dari jeratan itu, tapi tak berhasil.Erick yang biasanya terlihat garang dan angkuh pun mendadak berubah pucat pasi. Kali ini ia bahkan mengompol di celananya seperti anak kecil. Zack sendiri memandang dengan tatapan yang serius dan ia merasa sangat cemas.Brandon melihat kawan-kawannya yang tengah ketakutan. Rasa takut begitu besar menguasai dirinya sehingga ia harus menutup mata dengan kedua tangan, padahal ia juga arogan seperti Erick.Namun tidak dengan Max yang tetap bersikap tenang dan memperhatikan semuanya dengan santai seolah tak ada sesuatu yang serius.Erick melihat ke arah Anne yang sekarang diam saja karena ketakutan, dan ia pun merasa terhina kalau tidak bisa mengalahkan rasa takut ini. Bagaimanapun juga ia harus tampil hebat di depan Anne dan membuatnya terkesan.Ia pun menoleh ke arah monster itu dan berkata, “Kami minta maaf atas kelancangan kami yang ikut mencari harta karun. Seharusnya kami
Boss langsung mendekat ke arah Erick dan mendekatkan kepala Erick kepadanya. Ia begitu tergiur dengan pemuda sombong itu dan ingin segera menghisap semua energinya hingga habis.Ia sempat terkekeh dan memandang Erick dengan tatapan yang tajam dan mata yang membulat. Sambil ia sesekali meledek Erick, “Hmm sebentar lagi kau tidak akan bisa pamer lagi. Aku akan menjadikanmu sama seperti mereka!”Erick pun ketakutan mendengar hal itu, dan ia semakin gemetar.Di saat Boss bersiap-siap menghabisi Erick, secara tiba-tiba sebuah pisau lipat dilemparkan ke arahnya. Saat itulah semua yang ada di san apun terkejut karena Anne adalah orang yang melempar pisau lipat itu.Sayang sekali, meski berusaha untuk menolong teman-temannya, tapi pisau yang dilemparkan Anne berhasil ditangkap oleh Boss dengan mudah.“Hmm pisau ini sangat bagus, tapi sayangnya kau hanya orang biasa yang tidak sebanding dengan kekuatanku. Biar kukatakan padamu kalau kekuatanmu hanya seper seratus dari kemampuanku!” seru Boss s
Pengikat itu memang dibuat lebih dulu oleh Boss. Dengan kemampuan yang dimiliki olehnya, ia pun sudah mengaturnya sedemikian rupa dengan metode khusus.Ikatan itu tidak bisa dilihat secara kasat mata, semuanya tersembunyi dibalik tulang belulang yang berserakan. Namun bagaimana mungkin seorang pemuda tanggung mampu untuk mengatasinya? Max dengan santainya bisa bergerak dengan mudah.Saat itu semuanya pun menatap Max dengan tercengang. Tak ada yang percaya kalau Max memiliki kekuatan seperti itu.Bahkan Zack saja yang dianggap sebagai penolong oleh sekelompok pemuda itu tak mampu menggerakkan kakinya. Saat itulah mereka menduga kalau Max sebenarnya memiliki kemampuan di atas Zack.Erick sangat malu melihat apa yang ditunjukkan oleh Max. Selama ini ia mengira kalau Max hanya kaki tangan dari Zack saja. Namun ia tak mau menunjukkan ekspresi penyesalan. Harga dirinya terlalu tinggi untuk hal ini.Erick tak percaya kalai Max mampu mengalahkan monster itu. Ia pun menoleh ke arah Max dengan
Sekarang ini Boss tampak berusaha keras menjaga keseimbangan tubuhnya yang melayang di udara. Ia harus tetap stabil dan tidak boleh terjatuh.Sekarang ia menatap Max dengan ketakutan terpancar di wajah sekaligus kaget dengan apa yang terjadi padanya.Dia tidak pernah mengira kalau Max memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan keahlian yang selalu menjadi jurus andalannya ini sama sekali tidak mampu membuat Max terluka.“Cara terbangmu sungguh aneh dan kaku,” ejek Max sambil menjentikkan jarinya. Kemudian ia menggunakan tenaga dalam dan bergerak cepat untuk mengejar Boss. Saat itulah Boss langsung terluka di bagian perut bahkan membuatnya muntah darah.Boss sudah tidak bisa bertahan lagi dalam kondisi seperti ini, hingga ia pun akhirnya terjatuh dan bugh! Tubuh Boss tiba-tiba terjatuh tepat di hadapan Max.“Ternyata hanya seperti itu kemamuanmu,” cibir Max. Kemudian ia pun kembali menghajar Boss dan membuatnya tak berdaya.Kekuatan Max berada di atas rata-rata hingga ia bisa dengan mud
Di mata Anne,Max adalah orang yang luar biasa, bahkan tak satu pun dari pengawal klan Shuterland memiliki kemampuan dan keberanian sepertinya. Dia sangat yakin kalau Max layak mendapatkan gelar seorang pahlawan.“Katakan segalanya padaku!” desak Max sambil mendekat ke arah Boss. Saat ini Max menunjukkan wajah yang garang ke arah Boss yang sekarang terkapar lemah.Max sangat yakin kalau Boss tahu tentang sesuatu mengenai apa yang ada di dalam klinik milik Tuan Law. Ia sendiri sudah mendengar dari Zack kalau ada anak-anak yang disekap di sana.“Anak-anak itu memiliki jiwa yang murni, dan aku meminta Law untuk mengumpulkan mereka dan membawa jiwanya. Mereka seperti sumber protein untukku. Dengan menggunakan jiwa mereka, maka aku bisa terus hidup dan Tuan Law mendedikasikan kemampuan medisnya sebagai bentuk tanggung jawab terhadapku.”Saat mengatakan hal ini Boss terlihat begitu gemetar. Ia sangat ketakutan dengan Max. Belum pernah ia menemui seorang yang memiliki kekuatan dan keberanian
Wajah Max terlihat gusar setelah mendengarkan penjelasan dari Boss. Saat itu ia mencoba untuk menyusun strategi apa yang akan ia gunakan untuk melawan mereka.Di saat Max berpikir, tiba-tiba Boss pun mengejutkannya. “Tuan aku sudah memberitahumu, kumohon lepaskan aku. Ijinkan aku untuk pergi.”Boss menangkupkan kedua tangannya di depan dada mengharapkan Max datang melepaskannya. Namun Max justru menoleh sinis ke arahnya.“Melepaskanmu dan membiarkanmu pergi? Huh jangan berharap. Aku sudah memberimu kesempatan untuk mati tanpa ada siksaan tapi kau justru melewatkan hal itu.”Di saat mendengar pernyataan Max, Boss pun tercengang, tapi ia melotot dan berkata dengan nada tinggi dan setengah mengancam. “Kau yakin dengan keputsanmu? Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah Boss orang nomor dua di kelompok pemuja iblis. Selama ini iblis selalu berada di sampingku memberi dukungan. Kauy tidak akan bisa membunuhku! Bahkan saat kau mencoba untuk membunuhku maka kau yang akan mati. Siapapun yang
Kini Max dan Zack sudah kembali ke depan pondokan milik Tuan Law. Mereka berdua pun mengangguk dan mulai membuka pintu pondokan.Saat pintu terbuka seorang anak kecil mungkin seusia Olive pun memalingkan wajahnya kemudian berlari menuju ruangan yang lain. Max yang melihat hal itu pun langsung berusaha mendekati anak itu.Di ruangan yang lain tampak tiga orang anak laki-laki sedang berkumpul, termasuk yang tadi ia temui. Mereka bertiga tampak berpelukan dengan erat. Seorang anak yang lebih besar berada di tengah seperti mencoba untuk melindungi kedua anak laki-laki di sebelahnya.“Jangan Tuan … jangan. Jangan pukul kami! Jangan serahkan kami pada monster itu. Kami akan melakukan apapun yang anda minta, asal jangan serahkan kami pada monster itu. Kami tidak akan kabur Tuan.”Max mengerutkan alis kemudian menghembuskan napas panjang. Perlahan ia pun melangkah mendekati ketiga anak itu. Max berjongkok dan mencoba untuk merangkul mereka.Max mulai mengeluarkan beberapa batang coklat yang i