Share

Inggit Widuri

Seorang gadis muda berparas cantik berlari tergopoh-gopoh melewati gerbang kota.

Rambutnya panjang terurai, berbadan tinggi semempai dengan kulit putih mulus bagaikan susu.

Dia mengenakan pakaian berwarna hijau cerah dengan selendang putih melingkar dari sutra mewah.

Berhidung mancung, wajah tirus, serta mata sedikit sipit membuat gadis itu tampak mempesona. Apalagi dengan bibir mungil bergelombang membuat para lelaki tidak tidak bisa memalingkan pandangan.

Namun saat ini gadis itu sepertinya sedang dilanda kesedihan yang mendalam di mana dia berlari sembari bercucuran air mata.

Wajahnya pucat dipenuhi ketakutan, dengan pakaian sedikit compang-camping belumuran debu tanah.

Brak!

Pintu gerbang sebuah paviliun besar terbuka, membuat semua orang yang ada di dalamnya terkaget melebarkan mata.

Bruk!

Gadis muda tadi menjatuhkan diri berlutut di atas permukaan tanah, napasnya memburu terengah-engah dengan air mata masih berjatuhan membasai pipinya yang memerah.

“Inggit!” seorang pria tua seg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status