Greg tentu saja serius. Setelah dia mengetahui fakta mengenai identitas Riley yang sesungguhnya, dia tidak memiliki sedikitpun keraguan pada pemuda itu.Lagipula, Riley telah membuktikan bahwa dia memang salah satu calon prajurit terbaik yang ada saat itu dengan cara menempati peringkat pertama di dalam banyak bidangDi samping itu, pemuda yang merupakan putra dari William Mackenzie itu juga telah membuktikan diri bisa lolos dari pertempuran-pertempuran dengan pasukan musuh yang bisa dikatakan tidak mudah.Hal itu sudah cukup membuatnya yakin bila Riley bisa saja memiliki ide cemerlang seperti sang ayah.Akan tetapi, melihat ekspresi pemuda itu, Greg tidak cukup bodoh untuk melanjutkan pembahasan mengenai masalah itu dan akhirnya dia terkekeh, “Tentu saja aku bercanda.”Dia meneguk kopinya dan melanjutkan, “Aku sudah mendengar semua cerita dari para seniormu dan kau … memang hebat. Namun, kau masih membutuhkan waktu lebih banyak untuk mengembangkan diri.”Riley mengangguk setuju, seme
Seketika orang-orang itu pun hanya terdiam, pasrah akan apa yang diperintahkan oleh sang jenderal perang.Mereka sadar mereka hanyalah anak buah yang harus menurut pada perintah seorang pemimpin dan jika tidak, mereka sendiri yang akan mendapat masalah.“Setelah perang yang berlangsung selama ini, aku bisa menentukan posisi-posisi menurut kemampuan kalian masing-masing. Dan jangan sekalipun merasa rendah diri jika kalian tidak berada di barisan paling depan. Ini bukan saatnya untuk merasa iri atau kesal hanya karena kalian ditempatkan di barisan tengah atau belakang.”Greg mendesah pelan lalu melanjutkan lagi setelah yakin bila semua prajurit yang hanya berjumlah ratusan itu terlihat siap, “Ingatlah, yang harus kalian lakukan adalah bertahan hidup. Kita … memang menyerang mereka tapi … kita tidak diizinkan untuk membunuh mereka.”Mendengar hal itu Ben, Shin dan beberapa prajurit senior yang sudah terbiasa dengan menghabisi para musuh mereka itu melongo kaget. Tidak hanya itu, sebagia
Dengan suara tegas Riley menjawab, “Saya siap melakukan apapun untuk membela kerajaan ini.”Senyum puas pun terbit di bibir Greg Sehel sesaat sebelum dia menutup kaca dari helm pelindungnya. Sang komandan segera memberi perintah agar mereka semua bersiap-siap dan dalam hitungan beberapa detik mereka pun berangkat untuk menyerbu titik pertama yang telah diarahkan oleh Andrew Reece. Perjalanan mereka ditempuh selama hampir satu jam lamanya, tapi tak ada satupun dari para prajurit yang hanya berjumlah sekitar empat ratus orang itu yang terlihat ingin mundur dari medan perang. Ryan berkata, “Walaupun ini tidak mudah, tapi aku tidak akan kalah dari anak muda itu.”Dia jelas menunjuk ke arah Riley dan sahabatnya, Morphy pun langsung ikut berkomentar, “Ben bercerita bahwa anak itu bisa menyerang para prajurit musuh tanpa membunuh mereka dan Shin pun telah mengkonfirmasi tentang hal itu.”Ryan mendesah jengkel, “Ini sangat menjengkelkan tapi harus aku akui … kemampuan anak itu pasti sangat
Riley tidak menjawabnya, tapi Alen yakin pemuda itu mendengar ucapannya.Satu jam kemudian, di tempat lain yang hanya beberapa mil dari tempat itu, Andrew Reece baru saja mengamankan markas lain dan kini sedang memeriksa para pasukan musuh yang telah ditawan oleh pihaknya.Andrew Reece tersenyum puas karena berkat strategi baru yang telah diusulkan oleh William Mackenzie mereka berhasil mengembalikan keadaan.Secara perlahan mereka berhasil merebut kembali daerah yang hampir dirampas oleh pihak Kerajaan Fermoza.“Jenderal, ada sebuah laporan dari markas empat,” ujar seorang staf penghubung.Andrew seketika menoleh dengan tatapan serius, “Ada apa?”Sang staf pun menunjukkan sebuah rekaman video yang telah dikirimkan oleh staf dari markas empat.Andrew buru-buru mengambil video rekaman itu dan memutarnya. Setelah beberapa menit menonton rekaman video tersebut, pria itu tersenyum, “Jenderal
Tetapi, Greg Sehel tahu bila dia tidak bisa berbuat apapun. Riley, putra sang jenderal itu telah mengetahui resiko dari pertemanannya dengan James Gardner dan dia pun yakin pemuda itu pasti telah memikirkan banyak hal.“Komandan, ada panggilan dari Jenderal Reece,” kata seorang staf beberapa saat kemudian.Greg mengangguk dan segera masuk kembali ke tenda tempat di mana dia bisa berkomunikasi dengan Andrew Reece. Riley melihat Greg yang masuk ke dalam tenda itu dan mengerutkan dahi, agak bingung.James bertanya, “Kenapa? Apa dia … melakukan sesuatu tadi ketika kau berada di medan perang?”Riley memutar arah pandang, “Apa yang kau bicarakan? Dia tentu saja melakukan banyak hal di medan perang. Dia pemimpin kita.”James mendengus tidak sabar, “Maksudku, apa dia membuatmu dalam kesulitan? Seperti menyuruhmu untuk melakukan sesuatu yang sulit?”“Kalau iya, apa dia itu-”“Berhentilah berpikir hal yang tidak berguna, James Gardner!” potong Riley cepat.“Aku kan hanya-”“Kau mencemaskan aku
Andrew Reece terdiam selama beberapa saat, seolah begitu sangat terkejut dengan pertanyaan yang dilemparkan oleh staf kerajaan itu kepadanya.“Anda … memiliki jabatan yang lebih tinggi daripada dia, Jenderal Reece. Bukankah seharusnya dia yang mematuhi perintah Anda?” tambah staf tersebut, seakan tidak tahu bila Andrew terlihat tidak nyaman dengan perkataannya yang sebelumnya. Tiba-tiba saja Andrew Reece membanting gelas yang terletak di depannya. Hal itu membuat sang staf terlonjak kaget, tidak pernah menduga mendapat respon semacam itu dari sang jenderal.Saking terkejut dirinya, staf itu sampai tidak berani menggerakkan bola matanya.Rupanya, perkataan terakhir staf kerajaan itu telah membangkitkan amarah Andrew. “Kau bilang jabatanku lebih tinggi darinya? Kau … salah besar. Meskipun saat ini aku jenderal perang Kerajaan Ans De Lou, William Mackenzie tetaplah orang yang akan berada di atasku. Tidak peduli dia sudah pensiun atau belum, dia tetap akan menjadi orang yang paling horm
“Aku tahu,” Riley menjawab tanpa menatap mata James yang sedang menatapnya.James kembali bertanya, “Siapa orangnya? Apa dari prajurit senior atau pejabat istana?”Sebelum Riley menjawab pertanyaan James tersebut, seseorang yang berbaris tepat di samping James berkata, “Mana mungkin dia tahu? Para prajurit senior saja tidak tahu soal itu.”James seketika menoleh ke arah pemuda yang dia ketahui merupakan salah satu prajurit yang juga tinggal satu asrama dengannya, “Apa maksudmu para senior tidak tahu?”“Komandan Sehel tidak memberitahu siapapun. Dia hanya berkata bila strategi perang telah dirubah oleh seorang penasihat perang yang baru saja ditentukan oleh Raja Keannu.”Dia kemudian merendahkan suara karena tidak mau ada yang mendengar dia berbicara, “Mengenai siapa orangnya, entah itu berasal dari prajurit, pejabat atau orang luar istana, tidak ada yang tahu kecuali Komandan Sehel dan beberapa orang yang dipercaya oleh raja yang tahu.”James Gardner dengan sangat mudah memahami penje
Alen seketika menoleh ke arah James, juga Riley yang menatapnya dengan tatapan sulit dimengerti.Awalnya James agak bingung dengan tatapan dua temannya tersebut. Akan tetapi, seketika dia sadar akan sesuatu, “Hei, ayahku memang seorang pengkhianat. Aku tahu tentang hal itu, tapi … dia tidak mengkhianati kerajaan ini.”Dia pun melepaskan helm pelindung miliknya dan segera menggosok hidungnya. Kegiatan kecil itu adalah sebuah tanda di mana dia menjadi gugup dan gelisah.Menyadari hal itu, Riley langsung merangkul James dan berujar, “Kami tahu. Ayahmu bukan seorang pengkhianat seperti yang kita maksud. Tenanglah!”Alen juga menanggapi, “Riley benar. Kau … tidak perlu lagi merasa aneh lagi. Maafkan aku, tadi aku mungkin telah membu