Share

62. Tak Terduga

Ardiansyah hanya bisa mengangguk dengan tersenyum miris, mengingat semua yang terjadi saat ini hingga terlihat jelas ia tampak lelah. Dan itu tergambar di wajahnya. Tapi setidaknya ia masih bisa bernapas lega karena kakeknya itu masih bisa bertahan hidup. Tetapi di sisi lain, ia merasa bersalah dengan segala permasalahan yang menimpanya akhir-akhir ini.

Ia berjalan perlahan-lahan menuju ke ruang ICU, diikuti oleh asisten pribadi kakek Hendra yang juga tampak khawatir dengan keadaan majikannya itu.

Ketika mereka berdua memasuki ruangan ICU, mereka bisa melihat kakek Hendra yang tertidur pulas dengan banyaknya peralatan medis melekat pada tubuhnya. Lalu Ardiansyah mengambil tempat duduk di samping tempat tidur kakeknya, kemudian menggenggam tangan kakek Hendra - menatap wajah sang kakek yang terpejam dengan tenang.

"Kakek, bertahanlah. Bukankah kakek ingin memiliki cicit?" Ardiansyah bertanya dengan suara pelan, seakan-akan sedang berbicara pada diri sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status