Share

BAB 119 SEASON 2

Penulis: Enik Wahyuni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-22 01:01:52

BAB : 119

Berdua, saling menyelami hati masing-masing.

***

Sejak kapan mereka menjadi sedekat ini? Pikiran Zeanna pun berkelana menyelidiki mereka berdua. Sumi bahkan bisa mengalahkan Kinara dalam mengambil hati anaknya, Daffa Biantara.

Melihat reaksi sang Nyonya yang seperti itu, Sumi semakin menunduk dalam. Ia benar benar takut akan penilaian buruk dari sang Nyonya terhadap dirinya sendiri. Karena saat ini ia adalah Sumi, seorang perempuan sederhana yang hanya menjadi asisten di rumah keluarga Daffa. Bukan Leandita yang banyak orang bicarakan akhir akhir ini.

"Mama malah bengong. Daffa mau keluar sebentar." Daffa mengulang ucapannya pada sang Mama yang masih mematung.

"Hah? Ka-kalian mau kemana?" tanya Zeanna akhirnya, walaupun tergagap karena terkejut.

Daffa dan Sumi saling pandang sejenak. “Daffa ada perlu sebentar, Mah.” Seolah tak mengindahkan raut wajah sang Mama, Daffa mencium tangan sang Mama. Pun Sumi yang mengikuti Daffa, mencium tangan majikannya.

Seolah kehabisan kata ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 120 SEASON 2

    BAB : 120Bertemu dengan Salma.***Masa lalu memang hanya kenangan. Walaupun tak bisa dilupakan, setidaknya kita tak bisa terus berkubang di dalamnya. Seperti Daffa contohnya, setelah berusaha berdamai dengan masa lalunya, ia kembali dipertemukan dengan keadaan hati yang berbeda. Tentu setelah hadirnya wanita yang sudah mencuri hatinya.***Dari teras rumahnya, tampak seorang laki laki tengah mondar mandir seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Ya, tak salah lagi, Rama Mahendra dan juga sang istri, kini sedang gelisah menantikan kehadiran seseorang yang sedang mereka khawatirkan sejak kemarin. Setelah mendapat kabar dari Daffa, Rama mengusahakan untuk pulang lebih awal. Daffa mengabarkan padanya tadi siang, bahwa Lean sangat ingin bertemu dengan sang istri, Salma Dewantari. Tentu kabar itu langsung disambut antusias oleh Salma sendiri. Dan kini, Salma pun juga ikut gelisah karena sampai saat ini, belum ada tanda tanda kedatangan Lean. Apalagi di tengah kasus yang mencuat bel

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 121 SEASON 2

    BAB : 121Kekonyolan Daffa dan Lean.***“Sepertinya ada yang beda nih!” Salma mendekatkan wajahnya ke arah Lean. “Kamu, suka sama, Daffa?” tanya Salma dengan berbisik di telinga Lean.“ihs, Mbak Salma apaan sih! Nggak lah, hidup Lean tuh udah ribet, Lean nggak mau menambah ribet dengan soal urusan cinta, Mbak! Sepertinya cinta hanya diperuntukkan bagi orang yang hidupnya lempeng lempeng aja.” kilah Lean, dengan menghela nafas yang terasa berat.Padahal kenyataannya saat ini Lean memang mencintai Daffa. Namun ia tidak berani mengakuinya. Bukan tidak berani, lebih tepatnya takut patah hati karena menurut Lean Daffa terlalu sempurna untuknya. Entah apa yang membuat Lean seperti itu, sepertinya tekanan hidup yang membuat Lean seolah merasa tak pantas untuk dicintai. “Jangan ngomong seperti itu, Lean. Ubah pola pikirmu! Aku tahu adik Mbak ini lagi jatuh cinta, namun tidak berani mengakuinya.” Lean langsung memeluk Salma, seolah membenarkan ucapannya. Salma memang dari dulu orang yang pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 122 SEASON 2

    BAB : 122Serangan mendadak.***Kadang cinta bisa membuat seseorang akan melupakan masalah-masalah yang menghimpitnya. Seperti Lean dan Daffa contohnya, baru saja mengatakan komitmen masing masing namun justru musuh mulai menghampiri mereka. Akankah mereka bisa mengatasinya?***Malam ini terlihat murung, karena tak tampak bintang satupun. Ya, sepertinya tertutup mendung serta angin pun mulai dingin menerpa. Hal itu sedikit dirasakan oleh pasangan tengah melakukan perjalanan pulang malam ini. Pun perasaan mereka yang tumbuh semakin berkembang pun tampak memancarkan wajah mereka masing masing.Berbeda dengan sebelumnya yang ketika berangkat ada hati yang terasa mellow dan sedih, namun kini justru sebaliknya, perasaan Lean maupun Daffa kini terlihat jauh lebih baik. Pembicaraan mereka didominasi oleh Lean tentunya. Dengan segala ocehan dan gelak tawa mengiringi perjalanan mereka. Sesekali Daffa pun menimpali, dan untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun yang lalu, hatinya merasa be

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 123 SEASON 2

    BAB : 123Masalah kamu selesai, kita akan segera menikah!***Lean dan Daffa bersiaga untuk melawan peperangan yang tak bisa terelakkan lagi. Namun Daffa khawatir dengan kehadiran Lean yang berada di sampingnya.“Le, cepat lari dari sini! Mereka terlalu berbahaya buat kamu!” Bisik Daffa disamping Lean.“Nggak bisa, Mas. Kita baru saja berkomitmen untuk selalu bersama dalam keadaan apapun. Tak mungkin aku meninggalkanmu begitu saja!”“Kalian yang memaksa saya untuk berbuat kasar. Tangkap mereka berdua!” Titah salah satu dari mereka. Mereka menyerang Daffa dan Lean secara bersamaan. Namun dengan pintar, Lean menghindar serangan dari musuh. Daffa pun tak kalah pintar dalam membela dirinya, dengan tepat ia memelintir tangan musuh yang hendak memukulnya lalu menendangnya hingga lawan mengerang kesakitan. Begitupun Lean yang ketika ditangkap dari belakang, ia dengan pintar menendang kepala musuh ketika ada yang ingin maju untuk menangkapnya. Lantas dengan cepat ia menggunakan sikunya deng

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 124 SEASON 2

    BAB : 124Kecurigaan Zeanna semakin menjadi.***Daffa menggeliat pelan ketika badannya terasa pegal. Namun tak lama, matanya pun terbuka setelah menyadari sesuatu. Ya, di bawah naungan gubuk kecil serta rintik hujan yang masih membersamai, Daffa dan Lean bermalam karena hujan tak kunjung reda. Daffa tersenyum melihat Lean yang tengah tidur dengan berbantal kakinya. Di bawah rintiknya hujan itu, Daffa menyaksikan bahwa di matanya Lean terlihat sangatlah cantik. Pelan, Daffa mengelus pipi Lean yang masih tertidur pulas. Entah apa yang menyebabkan ia begitu sayang dengan Lean, namun dalam hatinya ia akan melindungi dan menjaganya dengan segenap yang ia mampu. Melihat wajah Lean yang begitu teduh, Daffa mendekatkan wajah hanya untuk sekedar mencium keningnya. Hanya mencium kening, tak lebih, begitulah yang Daffa pikirkan. “Mas Rio Dewanto… tahukah kamu, aku sedang jatuh cinta?” Daffa terkesiap, ia menghentikan aksinya karena mendengar suara Lean, padahal jaraknya sudah begitu dekat.

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 125 SEASON 2

    BAB : 125Setelah kepulangan Daffa dan Lean.***“Bi, Sumi ada nomor yang bisa dihubungi nggak kira-kira? Soalnya ponsel Daffa sendiri tidak bisa dihubungi, makanya sekarang saya bingung.” Keluh sang majikan, membuat Bi Nina semakin menundukkan pandangannya di depan sang Nyonya.“Sumi nggak megang HP, Nyah,” Jelas Bi Nina.“Oh, ya udah deh Bi.” Zeanna kembali berlalu meninggalkan Bi Nina yang masih diam terpaku.Bi Nina meremas dadanya pelan. Ia sangat khawatir sesuatu menimpa Sumi hingga menyebabkan ia belum pulang hingga saat ini.“Lindungi Sumi, ya Allah… semoga tak ada hal buruk yang menimpanya saat ini,” ujar Bi Nina dalam doanya, lantas ia melanjutkan aktivitas memasaknya. ***“Mas, aku takut Nyonya marah!” keluh Lean ketika mereka sudah berada di depan rumah. Lean menarik tangan Daffa karena belum siap untuk masuk ke dalam rumah. Daffa yang melihat raut wajah Lean pun mendesah pasrah. Ia pun menggandeng tangan Lean untuk mengajak masuk bersamanya.“Nanti biar aku yang menjelas

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 126 SEASON 2

    BAB : 126Antara Lean, Daffa, dan sang Mama.***Cinta kadang membuat kita kuat dengan masalah jika sedang merasa senang. Namun kadang bisa juga membuat seseorang terhanyut dan berlarut larut dalam kesedihan. Tak ubahnya dengan seorang Daffa yang kini sedang berbunga bunga, setelah mengalami rasa pahit hingga berlarut. ***“Kamu ke sini mau mencariku? Baru saja kita berpisah sebentar, kamu sudah kangen aja!” seloroh Daffa dengan mendekati perempuan yang masih berada di depan pintu.“Mas, tolong itu badanmu dikondisikan apa?” Lean menutup matanya. “Lean ke sini disuruh Bibi menaruh air minum di kamarmu!” pekiknya dengan mata yang masih tertutup, sedangkan satu tangannya memegang teko besar untuk persediaan di kamar majikan yang sekarang menjadi kekasihnya itu.Jantung Lean berdetak sangat cepat ketika Daffa semakin dekat ke arahnya. Tidak hanya itu, kondisi Daffa yang hanya menggunakan handuk terlilit di pusarnya tentu membuat pikiran Lean traveling entah ke mana. Apalagi badan Daffa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB : 127 SEASON 2

    BAB : 127Ketika Zeanna mendengar kejujuran Daffa.***Ka-kamu, suka sama Sumi?” tanya Mamanya lirih. Suaranya pun terdengar berat, seperti ada nada keberatan di dalam sana.Daffa mengangguk. “Iya, Mah. aku mencintainya.” Jawab Daffa tanpa beban. “Bahkan aku berencana akan menikahinya setelah masalahnya selesai.” Zeanna tercengang, tak menyangka Daffa mengakuinya dengan semudah itu. Ia menelan ludah dengan susah payah, pun tangannya yang reflek memijat pelan pelipisnya. Zeanna menghela nafas panjang, lalu menghembuskan nafasnya kasar.“Kenapa harus Sumi, Daff? Banyak perempuan yang suka sama kamu, kan? Bahkan Kinara contohnya, dari segi penampilan dan kasta, kalian sebenarnya serasi.”“Oh, maksud Mama berarti mending Daffa menikah dengan perempuan yang menurut Mama serasi, namun jadi penjilat begitu?” tanya Daffa geram, tak mengerti dengan jalan pemikiran sang Mama.“Ya, nggak gitu Daff. Ma-maksud Mama ....”“Udah lah, Ma! Tak usah diperdebatkan lagi. Daffa juga nggak tau, kenapa hat

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22

Bab terbaru

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 154, ENDING SEASON 2.

    BAB : 154.ENDING.***Suasana pernikahan begitu ramai dan ceria, terlihat di wajah cerah sang pengantin. Daffa dan Lean, yang begitu banyak melewati jurang terjal, akhirnya mencapai kebahagian, dengan mengikat janji suci sakral kebahagiaan mereka. Zeanna mendekat, dengan wajah bahagia plus haru, memandang sendu pada sang menantu.“Duh, mantu Mama cantik banget sih. Iya kan Pah?” ujar Mama mertua yang kini tengah berada di depan Lean.“Makasih, Ma, Pa,” sahut Lean dengan senyum malu malu. “Selamat Lean sayang, kamu sekarang udah jadi istri orang, Nak. Jadi tidurnya udah nggak sendiri lagi, udah nggak sama Bibi juga. Jadi Bibi minta, kamu kalau tidur nggak boleh ngigau ya,” ujar Bibi sambil memeluk Lean.Mendengar ucapan Bibi spontan mertua Lean tertawa. “Bibi mah kalau ngucapin selamat ya udah, selamat aja! Nggak usah bahas tidurnya Lean juga kali!” Lean menggerutu, pura pura manyun.“Ye, Bibi kan cuma bilangin.” Mulut Bibi mencebik, membuat Lean sendiri gemas lantas memeluknya.“Le,

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 153. SEASON 2

    BAB : 153Ketika Pernikahan Terjadi.***~Lima Bulan Kemudian.“Mbak Lean cantik banget. Subhanallah, cantiknya…!” puji MUA yang menangani Lean saat ini. “Soalnya Mbak Lean tuh dari sananya udah cantik, jadi dipoles sedikit aja udah luar biasa cantiknya. Aku yakin, nanti suami Mbak Lean nggak berkedip lihatnya!” Imbuhnya lagi, sembari merapikan baju yang dikenakan oleh Lean kali ini. “Ah, Mbak terlalu berlebihan deh, semua wanita kalau dirias seperti pasti cantik, kan.” Sambil tersenyum di depan cermin Lean berucap.“Itu mah pasti. Tapi nggak tau lo Mbak, sebagai MUA aku seneng rias Mbak Lean tuh. Cantik!” ucap MUA lagi.“Saya keluar sebentar ya, Mbak. Bentaran!” Pamitnya, lantas berlalu pergi meninggalkan Lean yang masih mematut diri di cermin.Perempuan cantik dengan berbalut kebaya putih nan megah itu tengah mematut diri di cermin. Ya, Leandita Herlambang kini akan segera melepas masa lajangnya hari ini. Mengikrarkan janji suci di depan penghulu dengan seseorang yang dicintai adal

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 152 SEASON 2.

    BAB : 152Rahasia Tentang Kinara.***Daffa langsung mengambil ponselnya ketika ada pesan yang masuk. Ia membuka pesan tersebut, senyumnya mengembang karena ternyata Restu yang berkirim pesan. Namun matanya seketika membulat setelah melihat apa isi pesan tersebut."Kenapa, Daff?" tanya Zeanna ketika melihat raut wajah Daffa yang terlihat tak bersahabat."Kinara, Mah. Ternyata Kinara selama ini menjadi istri simpanan Koswara. Ini Restu yang baru saja mengabari." Papar Daffa, yang membuat sang Mama tercengang seketika."Kinara, Daff?" tanya Zeanna seakan tak percaya. Lean memilih diam, karena sebelumnya sudah menduga ke arah situ. Jika tidak ada sesuatu, mana mungkin Kinara terus dibelanya. Ternyata ini rahasianya."Mama mending baca sendiri, deh! Restu sudah menyita semua yang dimiliki oleh Kinara, termasuk rumah mewah yang ia tempati saat ini. Karena semua adalah milik Lean." Daffa melirik ke arah Lean seraya memberikan ponselnya pada Mamanya."Dan media sosial adalah hukuman yang pa

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 151 SEASON 2.

    BAB : 151Mengunjungi orang yang kita cintai dalam keadaan sudah berada di pusara, itu sangatlah mengiris hati.***“Mama, semoga Mama tenang di sana, Ma! Lean ikhlas melepas Mama!” ucap Lean di depan pusara sang Mama.Pagi ini Lean dengan ditemani oleh Daffa sedang berziarah di makam sang Mama. Air mata Lean kembali luruh melihat sang Mama yang kini benar benar telah tiada. Sedangkan sejak tadi Daffa menenangkan Lean dengan terus mengelus punggungnya. Setelah lima hari pasca pulang dari rumah sakit, Daffa baru berani membawa Lean bepergian. Selain takut Lean kelelahan, ia juga takut luka Lean masih belum sembuh benar.“Sabar ya, Le.” Daffa terus menguatkan Lean yang terlihat rapuh. Ia mengelus pundak Lean yang sejak tadi berguncang. Sungguh, ia tak kuasa melihat Lean yang terus menangis seperti ini. Hatinya perih, melihat orang terkasihnya sedih. Sudah banyak air mata yang Lean tumpahkan, dan sekarang kembali ditumpahkan di pusara sang Mama.“Lean pamit ya, Ma,” Lean mencium pusara

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 150. SEASON 2

    BAB : 150Setelah Kepulangan Lean.***~Satu minggu kemudian.Pagi ini terlihat sangat cerah, secerah hati Daffa dan Lean karena sedang berkemas pulang. Daffa sedang berkemas, sedangkan Lean baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Namun masih ada yang mengganjal hati Daffa, sehingga wajahnya terlihat murung. Lean yang menyadari itu langsung mendekat.“Mas kenapa? Kok kayak sedih gitu?” tanyanya.“Kamu yakin, mau pulang ke rumahmu Le? Lukamu masih belum sembuh banget lo, nanti kalau ada apa apa dengan kamu gimana?” tanya Daffa khawatir.“Lean nggak enak lah, Mas, sama Mama. Kalau dulu Lean ke rumahmu kan karena menjadi Sumi, terus sekarang apa alasanku untuk tetap bertahan di sana?” tanya Lean.“Ya tapi kan ada Bi Nina yang pasti juga kangen sama kamu Le. Mama aja nggak papa kok, kamu tinggal di rumah,” Rayu Daffa yang merasa berat pisah dengan Lean.“Nanti kalau Bibi kangen, tolong anterin ke rumah ya Mas! Bi Nina sangat sayang dengan Lean, ya… walaupun ia m

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 149. SEASON 2

    BAB : 149Pengusiran Brenda dan Laura. Dan di sini, Laura merasakan pontang panting karena tak mempunyai pegangan.***"Maaf, para Bapak ke sini mau mencari siapa?" tanya Brenda yang kini merasa menjadi tuan rumah. "Perkenalkan, kami adalah orang suruhan Bu Lean. Boleh kami masuk?" tanyanya dengan menatap Brenda.Brenda merasa tercekat mendengar nama Lean. Bagaimana bisa Lean masih hidup? Bukankah waktu itu Koswara telah menembaknya? Walaupun akhirnya Koswara tertangkap polisi, dan kini Brenda yang menjadi pemenangnya. Ia hanya mematung di tempat karena syok. Syok menghadapi kenyataan, bahwa ternyata Lean masih hidup."Boleh kami masuk, Bu?" Brenda tersentak mendengar laki laki berumur 40 tahunan itu kembali memanggil."Bo-boleh, silahkan!" Brenda mempersilahkan mereka masuk, walau dengan tergagap.Mereka yang berjumlah empat orang pun kini masuk ke dalam rumah dan duduk berhadap hadapan dengan Brenda. "Begini, Bu. Kami mendapat tugas dari Bu Lean bahwa Bu Brenda dan juga Laura sege

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 148. SEASON 2

    BAB : 148Amarah yang Masih Memuncak.***“Iya benar, Ma? Kemarin Salma ke sini?” Kini sang Papa yang bertanya, membuat kuping Daffa berdengung seketika.“Iya benar lo, Pa. Salma itu temannya Lean ternyata. Dan suami Salma, yang dulu pernah menjadi saingan Daffa, sekarang justru berteman baik. Dunia ini kadang lucu ya, Pa, hahaha….” Zeanna tertawa, diikuti sang Papa yang juga tertawa.Perempuan cantik yang sedari tadi diam mendengarkan pun terkikik pelan, karena merasa lucu. Walaupun sejujurnya ia pun kaget, tak menyangka Salma yang anggun kalem seperti itu dulu pernah punya hubungan spesial dengan seorang Daffa.“Daffa mau keluar dulu, Mah, gerah!” Daffa keluar meninggalkan keluarganya yang sedang berkumpul. Lelaki tampan yang merupakan mantan Salma itu merasa malu sama Lean ketika masa lalunya terbongkar begitu saja.“Daffa kayaknya ngambek deh, Mah. Mama sih, pake membahas Salma. Tuh anaknya jadi ngambek kan?” protes Pak Aksa pada Zeanna.“Kan Mama cuma mau berbagi cerita dengan Le

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 147 SEASON 2

    BAB : 147Kedatangan sang calon mertua, serta kabar masa lalu yang membuat Lean terkejut.***“Mas, Lean pengen ke kamar mandi. Lean pengen pipis,” keluh Lean malam ini. Daffa yang sedang memainkan HP nya langsung menghampiri Lean.“Yaudah, sama Mas aja ke kamar mandinya.” tawar Daffa yang berusaha membangunkan Lean dari pembaringannya.“Masa sama Mas, sih! Ntar Mas lihat dong, panggilin suster aja deh!” pinta Lean setelah berhasil duduk, walaupun kadang meringis menahan rasa sakit.“Iya, bentar.” Daffa memencet tombol untuk memanggil suster agar segera menghampirinya.Memang jika Lean ingin ke kamar mandi, Daffa selalu memanggil suster untuk membantunya. Selain takut terkena lukanya, mana mungkin Lean mengizinkan. Seperti sekarang ini mereka tengah menunggu suster, dan tak lama, suster pun berada di depan mereka.“Ada yang bisa dibantu?” tawar suster tersebut. Suster mendekati Lean yang membutuhkan pertolongan.“Ini pengen ke kamar mandi katanya, Sus,” jelas Daffa pada suster. Dan su

  • Sampai Kapanpun, Aku Tetap Milik Ibuku   BAB 146. SEASON 2

    BAB 146. Hilang Percaya Diri.***Keadaan Lean sudah semakin membaik, dan ia sekarang sudah dipindahkan ke ruangan perawatan. Daffa yang tak beranjak sedikitpun selalu menemaninya. Restu yang sudah selesai mengurus tugasnya, siang ini langsung meluncur ke rumah sakit menemui Lean dan tentunya, Daffa.“Alhamdulillah, Lean, kamu sudah melewati masa kritis juga masa koma. Tak terbayang gimana perasaan Daffa kemarin,” Restu melirik Daffa yang sedang menikmati pemandangan lewat jendela.“Lo kalau mau ngucapin cepet sembuh, ucapin aja langsung. Nggak usah melebar kemana mana!” protes Daffa. Ia tahu Restu memang tujuannya meledek, walaupun memang yang diucapkannya benar.“Yee, memang benar kan? Maaf Lean, baru ini aku bisa menjenguk kamu. Kemarin benar benar sibuk ngurusin kasus, jadi baru sempat sekarang,” Sesal Restu.“Iya, nggak papa, Bang. Toh sekarang juga bisa menjenguk Lean kan, Lean nggak papa,” ucap Lean. “Oh ya, Daff, besok lo jangan cari gue ya, gue ada acara besok. Jadi mungkin

DMCA.com Protection Status