Share

Bab 2

Author: Fera Affa
last update Last Updated: 2021-07-21 15:15:36

" Mau makan apa? " Tanyanya pada fiona masih dengan sikap cueknya.

" Terserah " jawab Fiona.

Dia beralih memandang fiona sambil mengerutkan alisnya.

" Disini tidak ada menu terserah " jawabnya yang menurut Fiona lucu, tapi dia mengucapkannya tanpa ekspresi, benar-benar lelaki yang dingin, " kalau tidak makan nanti kau akan kelaparan dan saya tidak tanggung jawab, karena nanti ada pekerjaan menguras tenaga untukmu sebagai hukuman " imbuhnya, masih dengan ekspresi sedingin kutup.

Ya Tuhan, apalagi ini....hukuman apa yang akan dia berikan padaku, aku hanya bisa pasrah, dan memilih menu asal kata Fiona dalam hati.

" Ini saja " kata fiona dengan nada pasrah.

" Ok " katanya setelah itu melambai ke pelayan untuk memesan menu yang kami pilih. 

Selama makan siang berlangsung kami hanya diam, dan tiba-tiba dari arah belakang fiona mendengar suara seseorang yang baru datang, Fiona sangat kenal sekali suara itu, tapi bagaimana mungkin mereka bisa kesini bersama.

" Kamu mau pesan apa " tanya suara di belakangku pada orang didepanya.

" Jus alpukat saja " jawab gadis itu, yang tak lain adalah Diandra adik fiona.

Setelah memesan menu yg mereka pilih mereka mengobrol, aku belum mau menole kebelakang, karena masih ingin mendengar apa yang mereka bicarakan, karena lelaki yang bersama adikku adalah Andrian yang merupakan kekasih fiona.

" Habis ini kita mau kemana lagi? Aku masih mau berlama-lama denganmu " kata Diandra kepada Andrian, yang sontak membuat mata fiona terbelalak, dan memastikan bahwa fiona tidak salah dengar.

" kamu tidak ada kuliah hari ini " tanya Andrian  balik pada Diandra.

" Hari ini aku bebas tidak ada kuliah " jawabnya, tega sekali dia tadi meninggalkanku hanya karena ingin pergi berdua dengan pacarku. Desisku dalam hati.

Pak Kevin melihat perubahan sikap fiona, tapi dia hanya diam dan sesekali memperhatikannya dengan bingung.

" Habis ini kita kerumahku saja, kebetulan orang tuaku sedang diluar kota, kita bebas melakukan apa saja disana " kata Andrian, yang membuatku harus berfikir keras, mau apa mereka berdua dirumah Andrian, pikiran negatif pun datang kepikiranku, mungkinkah mereka....ah...

" Ok sayang, kita habiskan hari ini bersama, tapi aku tidak mau ada Fiona mengganggu walau lewat telfon, pokoknya kamu harus matikan HP kamu, ok " rengek Diandra pada Andrian.

" Tapi..." Belum sempat Andrian melanjutkan kalimatnya Diandra sudah memotong.

" Tidak ada tapi-tapian, kamu dah bilang kamu akan ninggalin Fiona demi aku, maka biasakanlah tidak menghubunginya lagi, kamu cinta aku kan ? " Kata Diandra.

Inikah yang dinamakan saudara, tega menusuk saudaranya dari belakang, apa kurangnya aku selama ini yang selalu mengalah,lirih Fiona dalam hati,  tak terasa air mataku mengalir, dan tanpa disadari pak Kevin memperhatikan itu.

" Kau baik-baik saja" tanyanya . Fiona hanya diam tidak menjawabnya.

Tak berselang lama makanan yang mereka pesan pun datang, bersama dengan itu pula Fiona berdiri dan berbalik ke belakang menuju meja sepasang selingkuhan itu dan langsung mengambil minuman yang ada didepan mereka lalu tanpa mereka duga fiona langsung menyiramkan minuman ke  kepala Diandra.

" Aahhh...." jerit Diandra

" Hei..apa masalahmu" teriak Andrian sebelum melihat ke arah fiona.

Kemudian mereka terdiam sejenak setelah melihatku, mungkin syok dan tidak menyangka bahwa aku ada disini.

" Fi-fiona " pekik Andrian.

" Apa masalahmu, berani menyiramkan minuman kekepalaku " teriak Diandra dengan nada marah.

Diandra bangun dan tiba-tiba hendak menyerang fiona, tanpa disadari pak Kevin tiba-tiba menarik fiona kebelakang tubuhnya dan mencekal tangan Diandra.

" Heiii...jangan kasar nona " pak Kevin mencoba melindungi fiona.

" Siapa kau, jangan ikut campur urusanku " teriak Diandra dengan tatapan benci kepada fiona dan pak Kevin.

" Kau menyerang orang yang bersamaku, jadi ini menjadi urusanku juga" balas pak Kevin masih dengan sikap dinginnya.

" Dia yang mulai " bela Diandra sambil menarik tangannya dan menunjuk kearah fiona.

Tiba-tiba pak Kevin menarik fiona pergi setelah sebelumnya menyerahkan uang ke pelayan.

Sesampainya di mobil pak Kevin hanya diam melihat wanita dibelahnya menangis, tak berapa lama mobilpun berjalan meninggalkan parkiran tempat makan itu.

Setelah beberapa saat pak Kevin bertanya.

" Mau kuantar pulang" 

Fiona menggeleng masih dengan Isak yang belum reda. Mobil berjalan entah kemana, fiona hanya pasrah karna yang Fiona percaya pak Kevin orang yang baik dan tak mungkin berbuat macam-macam.

Tanpa disadari kami sudah sampai di pantai, pak Kevin membuka pintu mobil dan keluar, tak berapa lama dia membuka pintu disamping fiona.

" Keluarlah, luapkan emosimu " ucapnya padaku. 

Setelah aku keluar dia mengatakan sesuatu.

" Aku akan minum dulu" katanya, dan diiapun pergi entah kemana.

Aku terus berjalan ke arah air dengan hari yang masih hancur, tanpa menghiraukan keselamatanku sendiri karena pirikan buruk nanti setelah sampai rumah pasti akan terjadi keributan lagi pastinya tak ada yang membelaku dan yang lebih menyakitkan penghianatan adik dan kekasihku, aku berjalan sampai air hampir menenggelamkan ku.

Teriakan seseorang yang berlari menyusul kevin didekat mobilnya.

" Mas itu temanya hampir tenggelam" teriak ibu yang tadi kebetulan ada dipinggir pantai, memang menjelang sore pantai ini sepi.

Tanpa menjawab pak Kevin yang baru sampai dimobil langsung berlari menyusul Fiona yang entah sudah tidak ingat apa-apa lagi, fiona sudah tenggelam dan memang tidak bisa berenang.

" Fiona " teriak pak Kevin dengan khawatir karena sudah tidak menemukan Fiona lagi.

Dia terus ketengah dan berenang hingga akhirnya menemukan Fiona yang sudah tidak sadarkan diri. Pak Kevin menarik viona kepinggir kemudian menggendongnya.

Diletakkannya tubuh Fiona yang sudah tidak bernafas lagi, diraba nadinya yang sudah melemah, Kevin berusaha memberi pertolongan pada Fiona.

" Ayo tolonglah, bangun....Fiona " pekik kevin dengan khawatir.

Fiona semakin melemah Dangan bibir yang semakin membiru, Kevin masih terus berusaha memberi pertolongan pada Fiona, beberapa saat kemudian Fiona terbatuk, uhuk...uhuk...Fiona tersadar.

" Syukurlah " ucap Kevin sambil memeluk tubuh Fiona.

Fiona masih menangis dalam pelukan Kevin.

" Jangan pernah berfikir untuk melakukan hal ini lagi, apapun masalahmu " lirih Kevin, Fiona semakin terisak dan mengangguk.

" Setelah kau tenang aku akan mengantarmu pulang, kita kerumahku dulu untuk mengeringkan bajumu, aku tidak mau orang tuamu khawatir melihatmu pulang dengan keadaan seperti ini" katanya, lalu menggendong fiona kedalam mobilnya.

Dalam perjalanan suasana terasa hening hanya terdengar suara beberapa kendaraan yang lalu lalang. Tak terasa sudah sampai didepan rumah Kevin.

" Ayo, masuk dulu keringkan pakaianmu " suara Kevin yang tiba-tiba menghentikan lamunan Fiona.

Sesampainya didalam suasana begitu sunyi, Kevin langsung masuk kedalam kamarnya meninggalkan Fiona yang masih terpaku diruang tamu tanpa berani duduk karena takut membasahi sofa. Tak berapa lama Kevin kembali membawa handuk dan pakaian. 

" Mandilah, dan kenakan baju ini, maaf jika ukuranya kebesaran karena hanya ada bajuku, masuklah ke kamar tamu dan mandilah " ucap Kevin yang kemudian membimbing Fiona kekamar tamu.

" Tutup pintunya, setelah selesai bawa bajumu yang basah kebelakang, aku akan keluar sebentar " kata Kevin lagi pada Fiona.

Related chapters

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 3

    Setelah membersihkan diri dan berganti baju Fiona keluar dari kamar menuju ruang belakang untuk mencuci bajunya untuk kemudian dikeringkan." Sedang apa kau disini" tanya Kevin yang membuat Fiona kaget." Aku baru selesai mencuci bajuku " jawabnya." Ini ganti bajumu, saya baru saja mebelinya, tak tau pas atau tidak, setelah itu aku antar pulang " kata Kevin yang hanya dibalas anggukan oleh Fiona.Fiona menerima baju yang dibelikan Kevin dan segera menuju kamar tamu untuk memakainya." Aku sudah selesai " kata Fiona yang sudah berdiri didekat Kevin." Ok, ayo aku antar pulang, tapi ingat hukumanku belum aku berikan, jadi kau masih hutang itu pada saya " katanya dengan dingin tanpa menoleh kearah Fina.Dasar pria yang dingin, rutuk Fiona dalam hati, merekapun pergi meninggalkan rumah Kevin untuk menuju rumah Fiona." Kalau ada apa-apa hubungi saya " pesan Kevin sebelum Fiona turun dari mobilnya." Iya, terimakasih pak " b

    Last Updated : 2021-07-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 4

    Kevin tertidur di sofa, dia menunggui Fiona sepanjang malam, tapi gadis itu tak kunjung sadar, hingga pagi tiba Kevin terbangun dan melihat kearah fiona yang ternyata belum siuman juga, rasa khawatir mulai menyelimutinya, tiba-tiba ada ketukan dipintu.Tok...tok...tok..." Selamat pagi pak " dapa dokter yang menangani Fiona dengan ramah." Kenapa dia belum juga sadar dok " tanya Kevin." Tidak apa-apa pak Kevin, ini hanya pengaruh obat, nanti juga dia bangun " jawab dokter yang sedang mengecek keadaan Fiona.Kevin melirik arloji yang dikenakannya, hari ini dia ada jadwal mengajar jam sepuluh, dia akan bersiap-siap kembali kerumahnya untuk mandi dan ganti baju setelah itu berangkat ke kampus." Suster tolong jika nanti dia bangun kabari saya " pesanya kepada perawat yang kebetulan sedang membersihkan tubuh Fiona." Baik pak, nanti saya akan menghubungi bapak jika pasien sadar " jawab suster itu pada Kevin.Kevin beranjak pergi d

    Last Updated : 2021-07-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 5

    Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan.Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu

    Last Updated : 2021-07-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

    Last Updated : 2021-08-26
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

    Last Updated : 2021-08-28
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

    Last Updated : 2021-08-29
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

    Last Updated : 2021-09-05
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

    Last Updated : 2021-09-22

Latest chapter

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 13

    Pintu yang tertutup terlihat rapuh karena tak terawat dan termakan usia, dinding yang ditumbuhi lumut karena udara yang lembab dan pengap." Fiona, dimana kamu...!! " Teriaknya, mencari keberadaan gadis cantik itu.Kevin mencari sampai semua sudut bangunan itu, tapi tak juga ketemu apa yang dicarinya.Hingga tanpa dia sadari sebuah pukulan tepat mengenai leher belakangnya, membuat dirinya ambruk tak sadarkan diri, pelaku menyeret Kevin dan membawanya kesebuah ruangan yang sangat semut, disana dia tidak sendiri, gadis yang dicarinya kini berada disamping tubuhnya." Kita bakar saja bangunan ini untuk menghilangkan jejak, biar saja orang mengira mereka mati karena terbakar " ucap seseorang yang suaranya tak asing untuk Fiona yang berlahan-lahan mendapatkan kesadarannya." Apa kita perlu membunuh mereka terlebih dahulu ? " Ucap salah satunya" Tidak perlu, aku y

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   BAB 12

    "Jika nanti dia membuat masalah lebih baik kita langsung lenyapkan saja dia, dan kita bisa menukar identitas antara dia dan Diandra " usul Leo yang terdengar sangat kejam." Aku setuju, karena aku sudah muak melihatnya, sudah terlalu lama kita merawatnya semenjak kecelakaan yang merenggut kedua orangtuanya" tambah Clara." Tapi kita juga harus pikirkan bagaimana cara membuat pengacara yang memegang surat wasiat itu mau mengubahnya, aku tidak mau berlama-lama seperti ini "Dengan pura-pura terpejam Fiona mendengarkan percakapan dua iblis yang selama ini dia anggap sebagai keluarganya, perih sebenarnya mendengarkan hal ini, tapi dirinya harus tahu kebenaran yang sela ini disembunyikan darinya, dia juga tidak boleh gegabah dalam menghadapi dua orang yang gila harta ini, tak hanya menyiksanya bahkan mereka berencana melenyapkanya, entah siapa mereka sebenarnya kedua manusia ini, kenapa dirinya bisa ada hubungan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 5

    Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan.Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status