Share

Bab 5

Penulis: Fera Affa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-22 18:56:47

Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum.

" Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin.

" I- iya...." Jawabnya gugup.

" Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan. 

Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona.

" Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.

Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona.

" Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona.

"Terimakasih " ucap Fiona.

Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur.

" Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesunyian diantara mereka.

" Tidak masalah, dan satu lagi jangan panggil pak saat diluar kampus " balas Kevin yang sebenarnya sebal setiap kali Fiona menggilnya pak diluar kampus.

" Kau pikir aku setua apa " ucap Kevin dengan muka cemberut.

Ha..ha..ha.. tiba-tiba Fiona tidak mampu menahan tawa melihat ekspresi Kevin saat berucap tadi, ternyata dia lucu juga tidak seperti yang dilihatnya selama ini.

" Kenapa tertawa, ada yang lucu " ucap Kevin.

Fiona langsung terdiam sambil menutup mulutnya berusaha menahan agar tidak tertawa lagi.

" Maaf, terus saya harus panggil bapak apa? " Tanya Fiona dengan ekspresi wajah bingung yang dibuat-buat.

" Hmmm...masih panggil bapak juga, terserah mau panggil apa " jawab Kevin dengan cemberut yang membuat dosen killer itu terlihat imut menggemaskan jauh dari kesan killer.

Ha...ha..ha..rawa Fiona pecah lagi, tapi Kevin senang bisa melihat gadis itu kembali tertawa lagi.

" Bandel ya kamu " ucap kevin sambil mengacak rambut Fiona.

" Ok, aku panggil kak Kevin "  ucap Fiona sambil mengacungkan ibu jarinya.

" Sudah malam kamu istirahat, biar cepat pulih " ucap Kevin pada Fiona.

Fiona hanya diam dan memegangi perutnya yang terasa lapar.

" Kenapa?, Sakit lagi? " Tanya Kevin cemas, dibalas gelengan oleh Fiona.

" Aku lapar " jawab Fiona polos.

" Ya Tuhan, aku ingat kamu tadi belum sempat makan, ya sudah aku keluar dulu mencari makan " ucap kevin.

Tiba-tiba Fiona memegang erat tangan Kevin.

" Ada apa lagi " tanyanya dengan kening berkerut.

" Aku takut sendirian " lirih Fiona yang masih memegang tangan Kevin.

" Ya udah, aku pesankan online saja, mau makan apa ? Tanya Kevin pada Fiona.

" Terserah " jawab Fiona yang sekaligus membuat Kevin menatap kearahnya.

" Tidak ada menu makanan terserah " ucap Kevin yang membuat senyum Fiona mengembang.

" Ok, aku pesankan ayam goreng mau? " Tanya Kevin dan dijawab anggukan oleh Fiona.

Tak lama handphone Kevin berbunyi, dia bergegas bangun.

" Mau kemana " tanya Fiona yang takut ditinggal sendiri.

" Tunggu disini aku ambil makanya diluar " jawab Kevin yang kemudian berlalu pergi.

Fiona yang takut sendirian langsung bersembunyi dalam selimut, dia menarik selimut sampai keatas kepalanya dan kemudian meringkuk, karena takutnya tubuhnya bergetar, kenapa Kevin lama sekali, gumamnya yang memang penakut.

Beberapa saat kemudian Kevin kembali kekamar Fiona, dia melihat tubuh Fiona bergetar tertutup selimut, Kevin bergegas dengan panik membuka selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

" Kamu kenapa? " Tanya Kevin panik.

Fiona yang sadar bahwa Kevin yang membuka selimutnya langsung menghambur memeluk Kevin.

" Aku takut " lirihnya dengan tubuh masih bergetar dan dingin, Kevin langsung merengkuh erat tubuh gadis itu untuk menenangkannya.

" Jangan takut ada aku disini " ucap Kevin yang masih merengkuh tubuh Fiona.

Setelah Fiona merasa tenang Kevin melepas pelukannya.

" Ayo kita makan " ajak Kevin pada Fiona.

Kevin menyiapkan makanan Fiona dan memberikanya, gadis itu makan dengan lahapnya, mungkin karena dari sore belum makan.

" Pelan-pelan, tidak ada yang akan meminta makananmu " ledek Kevin pada gadis yang kelaparan didepannya.

Fiona memandang Kevin dengan cemberut, lucu sekali ekspresinya hinggaembuat Kevin tertawa...

Ha...ha...ha...

Fiona tidak peduli dan melanjutkan makannya hingga tidak tersisa.

" Mau nambah? " Tanya Kevin sambil menyodorkan makanannya yang belum sempat dimakan, dan dibalas gelengan oleh Fiona.

" Takut gendut " ledeknya lagi yang dibalas pandangan dengan wajah cemberut Fiona, kembali tertawa.

Ha..ha..ha..

Baru kali ini Fiona melihat Kevin tertawa seperti ini yang membuat senyumnya tiba-tiba mengembang, Fiona merasa bahagia didekat Kevin, belum pernah dia diperakukan sebaik ini, dia ingin seperti terus, bahkan Fiona rela harus sakit terus hanya untuk mendapatkan perhatian yang seperti ini.

Setelah selesai Fiona bersiap istirahat, Kevin membenahi selimut Fiona, kemudian mengacak rambut Fiona.

" Selamat tidur " ucap kevin yang dibalas senyuman oleh Fiona.

Kevin pun beranjak menuju sofa dan bersiap untuk tidur.

Bab terkait

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   BAB 12

    "Jika nanti dia membuat masalah lebih baik kita langsung lenyapkan saja dia, dan kita bisa menukar identitas antara dia dan Diandra " usul Leo yang terdengar sangat kejam." Aku setuju, karena aku sudah muak melihatnya, sudah terlalu lama kita merawatnya semenjak kecelakaan yang merenggut kedua orangtuanya" tambah Clara." Tapi kita juga harus pikirkan bagaimana cara membuat pengacara yang memegang surat wasiat itu mau mengubahnya, aku tidak mau berlama-lama seperti ini "Dengan pura-pura terpejam Fiona mendengarkan percakapan dua iblis yang selama ini dia anggap sebagai keluarganya, perih sebenarnya mendengarkan hal ini, tapi dirinya harus tahu kebenaran yang sela ini disembunyikan darinya, dia juga tidak boleh gegabah dalam menghadapi dua orang yang gila harta ini, tak hanya menyiksanya bahkan mereka berencana melenyapkanya, entah siapa mereka sebenarnya kedua manusia ini, kenapa dirinya bisa ada hubungan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 13

    Pintu yang tertutup terlihat rapuh karena tak terawat dan termakan usia, dinding yang ditumbuhi lumut karena udara yang lembab dan pengap." Fiona, dimana kamu...!! " Teriaknya, mencari keberadaan gadis cantik itu.Kevin mencari sampai semua sudut bangunan itu, tapi tak juga ketemu apa yang dicarinya.Hingga tanpa dia sadari sebuah pukulan tepat mengenai leher belakangnya, membuat dirinya ambruk tak sadarkan diri, pelaku menyeret Kevin dan membawanya kesebuah ruangan yang sangat semut, disana dia tidak sendiri, gadis yang dicarinya kini berada disamping tubuhnya." Kita bakar saja bangunan ini untuk menghilangkan jejak, biar saja orang mengira mereka mati karena terbakar " ucap seseorang yang suaranya tak asing untuk Fiona yang berlahan-lahan mendapatkan kesadarannya." Apa kita perlu membunuh mereka terlebih dahulu ? " Ucap salah satunya" Tidak perlu, aku y

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05

Bab terbaru

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 13

    Pintu yang tertutup terlihat rapuh karena tak terawat dan termakan usia, dinding yang ditumbuhi lumut karena udara yang lembab dan pengap." Fiona, dimana kamu...!! " Teriaknya, mencari keberadaan gadis cantik itu.Kevin mencari sampai semua sudut bangunan itu, tapi tak juga ketemu apa yang dicarinya.Hingga tanpa dia sadari sebuah pukulan tepat mengenai leher belakangnya, membuat dirinya ambruk tak sadarkan diri, pelaku menyeret Kevin dan membawanya kesebuah ruangan yang sangat semut, disana dia tidak sendiri, gadis yang dicarinya kini berada disamping tubuhnya." Kita bakar saja bangunan ini untuk menghilangkan jejak, biar saja orang mengira mereka mati karena terbakar " ucap seseorang yang suaranya tak asing untuk Fiona yang berlahan-lahan mendapatkan kesadarannya." Apa kita perlu membunuh mereka terlebih dahulu ? " Ucap salah satunya" Tidak perlu, aku y

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   BAB 12

    "Jika nanti dia membuat masalah lebih baik kita langsung lenyapkan saja dia, dan kita bisa menukar identitas antara dia dan Diandra " usul Leo yang terdengar sangat kejam." Aku setuju, karena aku sudah muak melihatnya, sudah terlalu lama kita merawatnya semenjak kecelakaan yang merenggut kedua orangtuanya" tambah Clara." Tapi kita juga harus pikirkan bagaimana cara membuat pengacara yang memegang surat wasiat itu mau mengubahnya, aku tidak mau berlama-lama seperti ini "Dengan pura-pura terpejam Fiona mendengarkan percakapan dua iblis yang selama ini dia anggap sebagai keluarganya, perih sebenarnya mendengarkan hal ini, tapi dirinya harus tahu kebenaran yang sela ini disembunyikan darinya, dia juga tidak boleh gegabah dalam menghadapi dua orang yang gila harta ini, tak hanya menyiksanya bahkan mereka berencana melenyapkanya, entah siapa mereka sebenarnya kedua manusia ini, kenapa dirinya bisa ada hubungan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 5

    Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan.Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu

DMCA.com Protection Status