Share

Bab 7

Author: Fera Affa
last update Last Updated: 2021-08-28 03:45:28

Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya.

" Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya.

Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju.

Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya.

" Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati.

.

.

.

" Pak Kevin tunggu " panggil salah satu mahasiswanya

" Iya, ada apa ?" Jawab kevin setelah membalikkan badan.

" Ini pak, tadi ada yang menitipkan ini pada Bapak" Ucap mahasiswa yang memanggilnya tadi

" Dari siapa " 

" Saya tidak tahu pak , tadi ada seorang wanita cantik menitipkan ini untuk bapak " jawabnya.

" Oh ... terimakasih " ucap kevin yang masih penasaran dengan Siapa pengirim barang tersebut.

Kevin berjalan menuju mobilnya, dia meletakkan barang pemberian dari seseorang tadi begitu saja, diliknya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan jam satu siang, dia bergegas melajukan mobilnya kerumah sakit untuk menjemput Fiona.

Sesampainya dirumah sakit dia langsung menuju bagian administrasi untuk menyelesaikan pembayaran perawatan Fiona sebelum menuju kamar gadis itu, setelah  selesai dia bergegas menuju ruangan Fiona.

" Ayo kita sudah bisa pulang " ucapnya pada Fiona, gadis itu langsung mendongak kearah Kevin dan mengangguk.

" Cepat, aku masih harus kembali ke kampus, dan pakailah ini " Kevin menyodorkan sebuah handphone yang masih baru yang sudah diisi kartu.

Fiona mengikuti langkah kaki panjang Kevin menuju parkiran.

" Kamu dirumahku dulu, nanti setelah aku pulang dari kampus akan kuantar kamu pulang " 

Tak berselang lama sampailah mereka kesebuah rumah yang cukup besar dengan halaman yang cukup luas.

" Ayo turun, didalam ada mamahku jadi kamu tidak sendirian " ucap Kevin.

" Iya " Fiona hanya bisa pasrah, karena dia bingung akan kemana dan bagaimana nantinya.

Setelah pintu dibuka terlihat pemandangan perabot didalam rumah yang begitu mewah dan gaya penataan ruang yang bagus, membuat orang yang melihat rumah itu dapat menilai jika yang memilih semua perabot didalam rumah dan menatanya pastilah seseorang yang mempunyai selera yang bagus.

Didinding ruang tamu terdapat salah satu foto berukuran besar yang menampilkan tiga orang yang tersenyum bahagia.

" Keluarga yang sempurna " Fiona ingin sekali mempunyai keluarga yang menyayangi dan hidup bahagia, tapi itu hanya angan untuknya, jangankan menyayangi yang ada dirumahnya hanya teriakan penghuni rumah kepadanya, bahkan dari kecil jika dia melakukan kesalahan pasti akan kena hukuman bahkan pukulan yang tidak manusiawi, dikeluarga itu hanyalah Diandra yang dianggap putri mereka, apapun kemauanya harus dituruti dan dia tidak mengenal yang namanya penolakan.

" Kevin, kamu sudah pulang nak " tanya seorang wanita yang duduk diatas kursi roda, Kevin menghampiri wanita itu dan mencium punggung tangannya

" Mah, kenalin ini Fiona " Kevin mengenalkan Fiona kepada ibunya, Fiona mendekat kewanita yang merupakan ibu Kevin.

" Saya Fiona Bu " ucap Fiona seraya mengulurkan tangannya kemudian mencium punggung tangan ibu Kevin.

" Saya- " belum sempat Fiona melanjutkan bicaranya ibu Kevin sudah menyelah ucapanya.

" Saya Tias ibunya Kevin, dia sudah cerita semua tentang kamu, saya ikut prihatin dengan kejadian yang menimpamu nak " lembut ibu kevin berbicara, sangat berbeda dengan Clara ibunya.

" Mah kevin mau kembali ke kampus lagi, Fiona sementara biar disini dulu, nanti setelah Kevin kembali akan Kevin antar dia pulang " 

" Iya nak, antar dia kekamar tamu untuk beristirahat " perintah ibu kevin dengan lembut.

Kevin mengantarkan Fiona ke kamar tamu yang berada tidak jauh dari ruang tamu, kamarnya begitu bersih dan terawat.

" Kamu istirahat dulu, aku mau kembali ke kampus " ucap Kevin sebelum meninggalkan rumah untuk kembali beraktivitas.

Fiona menjatuhkan bobot tubuhnya di kasur empuk kamar tamu, kamar yang sangat nyaman berada dengan kamarnya dirumahnya yang bagaikan kamar pembantu walaupun banyak kamar dirumahnya tetapi Clara tidak mengijinkannya untuk menempati kamar yang bagus, Fiona merasa diperlakukan sangat baik oleh orang-orang yang malah bukan keluarganya, sangat miris memang hidupnya.

Tak terasa Fiona tertidur, mungkin karena lelah atau malah karena terlalu nyaman dengan suasana dirumah itu yang begitu hening dan tenang tanpa adanya teriakan dan umpatan yang ditujukan padanya seperti yang biasa terjadi dirumahnya, dia terbangun karena ketukan dipintu.

Tok...tok...tok..

" Non Fiona ditunggu ibu diruang makan " ucap seorang perempuan setengah baya yang merupakan pembantu dirumah ini.

" Oh, iya Bu saya segera kesana " ucap Fiona yang bibalas anggukan olehnya.

" Panggil saya bik Salma non " ucapnya sebelum berlalu dari depan kamar tamu yang sementara ditempati Fiona.

" Iya bik " 

Setelah mencuci muka dan merapikan diri Fiona menuju ruang makan dimana Bu Tias menunggunya.

" Ayo duduk sini nak, pasti dari tadi kamu belum makan " ucap Bu Tias dengan ramah, memang perut Fiona terasa lapar dan ingin segera diisi, karena sejak pagi dia tidak memakan jatah makananya dirumah sakit.

" Iya Bu " jawabnya yang kemudian duduk disebrang tempat Bu Tias duduk.

" Ayo makan, jangan malu-malu, anggap saja dirumah sendiri " dengan senyum ramah bu Tias mempersilahkan Fiona makan, Fiona membalasnya dengan anggukan dan senyuman yang manis.

Mereka berdua menikmati makanan mereka dengan hening, karena memang Bu Tias selalu mengajarkan orang dirumah ini jika makan tifdak boleh dengan ngobrol ataupun bercanda.

" Kevin....Kevin....dimana kamu " teriak seorang perempuan yang menerobos masuk begitu saja.

" Ada apa lagi kamu kesini " ucap Bu Tias yang sepertinya sudah mengenal perempuan itu, tapi dilihat dari cara bicaranya ibu Kevin sangat tidak menyukai perempuan cantik yang sekarang berada tak jauh dari dirinya itu.

Related chapters

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

    Last Updated : 2021-08-29
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

    Last Updated : 2021-09-05
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

    Last Updated : 2021-09-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

    Last Updated : 2021-09-26
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   BAB 12

    "Jika nanti dia membuat masalah lebih baik kita langsung lenyapkan saja dia, dan kita bisa menukar identitas antara dia dan Diandra " usul Leo yang terdengar sangat kejam." Aku setuju, karena aku sudah muak melihatnya, sudah terlalu lama kita merawatnya semenjak kecelakaan yang merenggut kedua orangtuanya" tambah Clara." Tapi kita juga harus pikirkan bagaimana cara membuat pengacara yang memegang surat wasiat itu mau mengubahnya, aku tidak mau berlama-lama seperti ini "Dengan pura-pura terpejam Fiona mendengarkan percakapan dua iblis yang selama ini dia anggap sebagai keluarganya, perih sebenarnya mendengarkan hal ini, tapi dirinya harus tahu kebenaran yang sela ini disembunyikan darinya, dia juga tidak boleh gegabah dalam menghadapi dua orang yang gila harta ini, tak hanya menyiksanya bahkan mereka berencana melenyapkanya, entah siapa mereka sebenarnya kedua manusia ini, kenapa dirinya bisa ada hubungan

    Last Updated : 2021-09-30
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 13

    Pintu yang tertutup terlihat rapuh karena tak terawat dan termakan usia, dinding yang ditumbuhi lumut karena udara yang lembab dan pengap." Fiona, dimana kamu...!! " Teriaknya, mencari keberadaan gadis cantik itu.Kevin mencari sampai semua sudut bangunan itu, tapi tak juga ketemu apa yang dicarinya.Hingga tanpa dia sadari sebuah pukulan tepat mengenai leher belakangnya, membuat dirinya ambruk tak sadarkan diri, pelaku menyeret Kevin dan membawanya kesebuah ruangan yang sangat semut, disana dia tidak sendiri, gadis yang dicarinya kini berada disamping tubuhnya." Kita bakar saja bangunan ini untuk menghilangkan jejak, biar saja orang mengira mereka mati karena terbakar " ucap seseorang yang suaranya tak asing untuk Fiona yang berlahan-lahan mendapatkan kesadarannya." Apa kita perlu membunuh mereka terlebih dahulu ? " Ucap salah satunya" Tidak perlu, aku y

    Last Updated : 2021-10-05
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 1

    Kring...kring....kring....suara jam weker membangunkan ku dari mimpi indahku, ya aku memasang alarm pagi ini karena memang ada kelas pagi, pertama kali bangun setelah mematikan alarm adalah mengambil handphone untuk melihat ada atau tidak pesan masuk." Ya ampun...kenapa jamnya beda " aku terbelalak saat melihat penunjuk waktu di handphone, mengapa bisa selisih satu jam.Aku bergegas turun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi, ada kuliah pagi dengan dosen ganteng tapi super killer.Setelah beberapa saat Fiona telah selesai mandi dan berganti baju, makup tipispun sudah menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik alami." Pagi " sapa Fiona kepada keluarganya yang sudah duduk dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi." Fiona, kamu ikut papa kekampusnya, aku ada keperluan ttidak bisa berangkat bareng" ujar Diandra saat sedang sarapan." Lho, nggak

    Last Updated : 2021-07-21
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 1

    Kring...kring....kring....suara jam weker membangunkan ku dari mimpi indahku, ya aku memasang alarm pagi ini karena memang ada kelas pagi, pertama kali bangun setelah mematikan alarm adalah mengambil handphone untuk melihat ada atau tidak pesan masuk." Ya ampun...kenapa jamnya beda " aku terbelalak saat melihat penunjuk waktu di handphone, mengapa bisa selisih satu jam.Aku bergegas turun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi, ada kuliah pagi dengan dosen ganteng tapi super killer.Setelah beberapa saat Fiona telah selesai mandi dan berganti baju, makup tipispun sudah menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik alami." Pagi " sapa Fiona kepada keluarganya yang sudah duduk dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi." Fiona, kamu ikut papa kekampusnya, aku ada keperluan ttidak bisa berangkat bareng" ujar Diandra saat sedang sarapan." Lho, nggak

    Last Updated : 2021-07-21

Latest chapter

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 13

    Pintu yang tertutup terlihat rapuh karena tak terawat dan termakan usia, dinding yang ditumbuhi lumut karena udara yang lembab dan pengap." Fiona, dimana kamu...!! " Teriaknya, mencari keberadaan gadis cantik itu.Kevin mencari sampai semua sudut bangunan itu, tapi tak juga ketemu apa yang dicarinya.Hingga tanpa dia sadari sebuah pukulan tepat mengenai leher belakangnya, membuat dirinya ambruk tak sadarkan diri, pelaku menyeret Kevin dan membawanya kesebuah ruangan yang sangat semut, disana dia tidak sendiri, gadis yang dicarinya kini berada disamping tubuhnya." Kita bakar saja bangunan ini untuk menghilangkan jejak, biar saja orang mengira mereka mati karena terbakar " ucap seseorang yang suaranya tak asing untuk Fiona yang berlahan-lahan mendapatkan kesadarannya." Apa kita perlu membunuh mereka terlebih dahulu ? " Ucap salah satunya" Tidak perlu, aku y

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   BAB 12

    "Jika nanti dia membuat masalah lebih baik kita langsung lenyapkan saja dia, dan kita bisa menukar identitas antara dia dan Diandra " usul Leo yang terdengar sangat kejam." Aku setuju, karena aku sudah muak melihatnya, sudah terlalu lama kita merawatnya semenjak kecelakaan yang merenggut kedua orangtuanya" tambah Clara." Tapi kita juga harus pikirkan bagaimana cara membuat pengacara yang memegang surat wasiat itu mau mengubahnya, aku tidak mau berlama-lama seperti ini "Dengan pura-pura terpejam Fiona mendengarkan percakapan dua iblis yang selama ini dia anggap sebagai keluarganya, perih sebenarnya mendengarkan hal ini, tapi dirinya harus tahu kebenaran yang sela ini disembunyikan darinya, dia juga tidak boleh gegabah dalam menghadapi dua orang yang gila harta ini, tak hanya menyiksanya bahkan mereka berencana melenyapkanya, entah siapa mereka sebenarnya kedua manusia ini, kenapa dirinya bisa ada hubungan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 5

    Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan.Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status