Share

Bab 3

Author: Fera Affa
last update Last Updated: 2021-07-22 10:15:26

Setelah membersihkan diri dan berganti baju Fiona keluar dari kamar menuju ruang belakang untuk mencuci bajunya untuk kemudian dikeringkan.

" Sedang apa kau disini" tanya Kevin yang membuat Fiona kaget.

" Aku baru selesai mencuci bajuku " jawabnya.

" Ini ganti bajumu, saya baru saja mebelinya, tak tau pas atau tidak, setelah itu aku antar pulang " kata Kevin yang hanya dibalas anggukan oleh Fiona.

Fiona menerima baju yang dibelikan Kevin dan segera menuju kamar tamu untuk memakainya.

" Aku sudah selesai " kata Fiona yang sudah berdiri didekat Kevin.

" Ok, ayo aku antar pulang, tapi ingat hukumanku belum aku berikan, jadi kau masih hutang itu pada saya " katanya dengan dingin tanpa menoleh kearah Fina.

Dasar pria yang dingin, rutuk Fiona dalam hati, merekapun pergi meninggalkan rumah Kevin untuk menuju rumah Fiona.

" Kalau ada apa-apa hubungi saya " pesan Kevin sebelum Fiona turun dari mobilnya.

" Iya, terimakasih pak " balas Fiona.

" Hanya itu" gumam Kevin yang masih bisa didengar Fiona.

" Hem, apa pak " tanya Fiona dengan bingung.

" Tidak apa, lupakan, saya pergi dulu " balas Kevin yang kemudian berlalu dengan mobilnya.

Sesampainya didalam rumah Fiona sudah disambut amarah seisi penghuni rumah.

" Apa yang kau lakukan pada Diandra, jawab ! " Hardik Leo ayahnya yang kemudian memukul Fiona.

Fiona yang tidak siap menerima pukulan yang tak terduga langsung jatuh.

" Anak kurang ajar, kau permalukan adikmu ditempat umum " kata Clara yang merupakan ibunya sambil menjambak rambut Fiona.

Tanpa meminta penjelasan dari Fiona mereka menyiksanya.

" Apa salahnya kamu mengalah pada adikmu, dasar tak tahu diri " hardik Clara yang masih menjambak rambut Fiona dan kemudian membenturkan kepalanya ke sudut tembok.

Darah segar mengalir dari kening Fiona, Diandra yang melihat itu tersenyum puas, tanpa belas kasihan mereka menyeret tubuh Fiona yang sudah tak berdaya keluar dari rumah.

" Pergi dari sini, jangan pernah berani menginjakkan kakimu di rumah ini, kami sudah menganggapmu mati" kata Leo yang tanpa belas kasihan menarik baju Fiona hingga sobek dan menghempaskan tubuh anaknya kejalan.

" Maafkan aku pa, jangan seperti ini " rintih Fiona berharap ada belas kasihan untuknya.

Tapi mereka tidak peduli, yang ada Dimata mereka hanyalah kemarahan untuk Fiona.

" Pah, aku juga anakmu, mengapa kau lakukan ini padaku tanpa menanyakan kejadian sebenarnya padaku, mengapa kalian hanya mendengarkan dari Diandra saja " bela Fiona.

Clara maju menghampirinya lalu memukul pipi Fiona bertubi-tubi.

" Jadi kau mau bilang jika adikmu berbohong, dasar anak sialan " umpat Clara dengan tak henti memukul Fiona dan menjambak rambutnya.

" Mati saja kau dari pada selalu menyusahkan kami " hardik Clara dipenuhi amarah yang kemudian menendang tubuh Fiona singga jatuh dan membentur aspal.

Darah segar kembali mengalir dari kepala Fiona, tanpa belas kasihan mereka meninggalkan Fiona yang sudah tidak berdaya. Mereka masuk kedalam rumah dan mengunci pintu agar Fiona tidak bisa menyelinap masuk.

Fiona mencoba bangun dan pergi dari tempat itu, dia berjalan tak tentu arah dengan keadaan yang sudah berantakan.

.

.

.

Setelah sampai rumah Kevin menuju kamar tamu yang tadi ditempati Fiona, dia melihat handphone Fiona tergeletak diatas Buffett.

" Dasar ceroboh " gumam Kevin, yang kemudian mengambil handphone milik Fiona dan akan pergi lagi untuk mengembalikannya.

Kevin kembali pergi mengendarai mobilnya menuju rumah Fiona.

.

" Aku harus kemana " lirih Fiona.

Dengan keadaan lemah dan darah masih mengalir Fiona berjalan tak tau tujuan, karena darah terus mengalir menjadikanya pusing, belum sempat Fiona menuju kursi yang terletak tak jauh darinya berjalan namun tiba-tiba tubuhnya terasa lemah dan tak mampu lagi untuk melanjutkannya, tiba-tiba Fiona hilang kesadaran Tan ambruk.

Sebelum benar-benar hilang kesadaran dia menatap orang yang menyanggah tubuhnya hingga tidak sampai ambruk keaspal.

" Pak Kevin, tolong aku " lirihnya sebelum benar-benar hilang kesadaran.

Dengan panik Kevin menggendong tubuh Fiona dan memasukkanya kemobil, dengan kecepatan tinggi Kevin mengemudikan mobilnya menu rumah sakit.

" Bertahanlah " gumam Kevin.

Setelah sampai Kevin bergegas menggendong Fiona menuju IGD, perawat langsung berlari untuk menolong.

" Tolong, selamatkan dia " kata Kevin dengan panik.

" Mohon untuk tunggu diluar, biar kami yang menangani " cegah salah satu perawat ketika Kevin hendak ikut masuk.

Dokter dan perawat segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan Fiona, beberapa saat kemudian dokter keluar.

Kevin dengan panik langsung menghampirinya.

" Bagai mana keadaanya " 

" Tak ada luka yang serius, untung anda membawanya tepat waktu, pasien akan dipindahkan keruang perawatan " jawab dokter itu pada Kevin.

Kevin dapat bernafas dengan lega setelah mengetahui keadaan Fiona.

.

.

" Kalau Fiona mati bagaimana pa? " Tanya Diandra pada Leo.

" Biar saja mati anak tidak berguna itu, daripada menyusahkan " jawab Leo.

" Tapi aku takut jika nanti polisi mencari tersangka penganiaya Fiona " kata Diandra dengan cemas. Tak terpikirkan sampai kesitu oleh mereka.

" Benar juga kata Diandra, lebih baik kita cari Fiona dan kurung dia diigudang, biar jika mati tidak menyusahkan kita" usul Clara.

kemudian mereka bergegas mencari Fiona, mereka menyusuri jalan berharap menemukan Fiona namun nihil, lelah mencari mereka pulang dengan tangan kosong tidak menemukan yang dicari, kepanikan menyelimuti mereka, tak terpikirkan sebelumnya.

" Bagaimana ini, aku tidak mau terlibat jika nanti terjadi sesuatu pada fiona " kata Diandra dengan emosional karena tidak menemukan keberadaan kakaknya itu. 

" Diam, kami membelamu tadi " bentak Leo pada anak kesayangannya.

" Kau juga merasa senang kan melihat kami memperlakukan Fiona, dan ini juga bermula darimu Diandra " imbuh Clara yang tak mau disalahkan.

" Besok kita cari lagi " ucap Leo dan kemudian pergi menuju kamar yang disusul Clara.

" Ahhh..." Teriak Diandra dengan kesal, 

Diandra lari menuju kamarnya kemudian membanting pintu kamar.

" Fiona sialan" runtuknya.

Related chapters

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 4

    Kevin tertidur di sofa, dia menunggui Fiona sepanjang malam, tapi gadis itu tak kunjung sadar, hingga pagi tiba Kevin terbangun dan melihat kearah fiona yang ternyata belum siuman juga, rasa khawatir mulai menyelimutinya, tiba-tiba ada ketukan dipintu.Tok...tok...tok..." Selamat pagi pak " dapa dokter yang menangani Fiona dengan ramah." Kenapa dia belum juga sadar dok " tanya Kevin." Tidak apa-apa pak Kevin, ini hanya pengaruh obat, nanti juga dia bangun " jawab dokter yang sedang mengecek keadaan Fiona.Kevin melirik arloji yang dikenakannya, hari ini dia ada jadwal mengajar jam sepuluh, dia akan bersiap-siap kembali kerumahnya untuk mandi dan ganti baju setelah itu berangkat ke kampus." Suster tolong jika nanti dia bangun kabari saya " pesanya kepada perawat yang kebetulan sedang membersihkan tubuh Fiona." Baik pak, nanti saya akan menghubungi bapak jika pasien sadar " jawab suster itu pada Kevin.Kevin beranjak pergi d

    Last Updated : 2021-07-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 5

    Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan.Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu

    Last Updated : 2021-07-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

    Last Updated : 2021-08-26
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

    Last Updated : 2021-08-28
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

    Last Updated : 2021-08-29
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

    Last Updated : 2021-09-05
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

    Last Updated : 2021-09-22
  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

    Last Updated : 2021-09-26

Latest chapter

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 13

    Pintu yang tertutup terlihat rapuh karena tak terawat dan termakan usia, dinding yang ditumbuhi lumut karena udara yang lembab dan pengap." Fiona, dimana kamu...!! " Teriaknya, mencari keberadaan gadis cantik itu.Kevin mencari sampai semua sudut bangunan itu, tapi tak juga ketemu apa yang dicarinya.Hingga tanpa dia sadari sebuah pukulan tepat mengenai leher belakangnya, membuat dirinya ambruk tak sadarkan diri, pelaku menyeret Kevin dan membawanya kesebuah ruangan yang sangat semut, disana dia tidak sendiri, gadis yang dicarinya kini berada disamping tubuhnya." Kita bakar saja bangunan ini untuk menghilangkan jejak, biar saja orang mengira mereka mati karena terbakar " ucap seseorang yang suaranya tak asing untuk Fiona yang berlahan-lahan mendapatkan kesadarannya." Apa kita perlu membunuh mereka terlebih dahulu ? " Ucap salah satunya" Tidak perlu, aku y

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   BAB 12

    "Jika nanti dia membuat masalah lebih baik kita langsung lenyapkan saja dia, dan kita bisa menukar identitas antara dia dan Diandra " usul Leo yang terdengar sangat kejam." Aku setuju, karena aku sudah muak melihatnya, sudah terlalu lama kita merawatnya semenjak kecelakaan yang merenggut kedua orangtuanya" tambah Clara." Tapi kita juga harus pikirkan bagaimana cara membuat pengacara yang memegang surat wasiat itu mau mengubahnya, aku tidak mau berlama-lama seperti ini "Dengan pura-pura terpejam Fiona mendengarkan percakapan dua iblis yang selama ini dia anggap sebagai keluarganya, perih sebenarnya mendengarkan hal ini, tapi dirinya harus tahu kebenaran yang sela ini disembunyikan darinya, dia juga tidak boleh gegabah dalam menghadapi dua orang yang gila harta ini, tak hanya menyiksanya bahkan mereka berencana melenyapkanya, entah siapa mereka sebenarnya kedua manusia ini, kenapa dirinya bisa ada hubungan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 11

    " Apa jadinya tadi jika gadis gila itu berhasil menemukan tempat tinggalku Sekarang, aku tak habis pikir kenapa adik yang dulu sangat manis menjadi semengerikan itu " helaan nafas panjang karena pikiran-pikiran yang memenuhi otakku, kepala terasa berdenyut sakit rasanya.Sebuah keluarga yang berusaha menyingkirkan salah satu anggota keluarganya yang lain, mungkin banyak yang tidak menyangka jika hal seperti ini terjadi, hanya orang-orang terdekatku yang paham akan hal yang terjadi padaku, karena didepan orang lain sikap mereka sangat manis padaku, sungguh keluarga yang penuh manipulasi.Kadang aku berpikir, benarkah aku bagian dari keluarga itu, mengapa sikap mereka berbeda sekali antara memperlakukanku dan Diandra, mereka sangat pilih kasih, apa mereka pikir hanya Diandra yang butuh kasih sayang, gadis yang dulu sangat manis itu Sekarang tumbuh menjadi seorang yang kejam penuh ambisius, berbeda sekali dengan dirinya dulu.

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 10

    Ya Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku harus pura-pura tidak mendengarnya, kenapa dia disini, apa yang akan dia lakukan." Fiona, kemana saja kamu ? Kami semu dirumah merindukanmu " Diandra dengan mesra memegang pundak kakaknya, dia pura-pura baik didepan orang lain, tapi dengan kejam dan tanpa ampun akan menyiksanya." Mari kita pulang, kami semua khawatir dengan keadaanmu, kenapa kamu melarikan diri dari rumah " dengan wajah yang dibuat seolah-olah cemas Diandra berkata didepan teman Fiona."A-aku masih ada kelas " ucap Fiona, dia berbohong demi menghindari Diandra, dia tidak mau kembali pada orang-orang yang telah dengan kejam menyiksanya hingga hampir mati.Anita yang melihat ketakutan Dimata Fiona lantas menarik tangan sahabatnya ." Ayo Fiona, nanti kita terlambat " ucap Anita, dengan tidak suka Diandra memandang Anita." Maaf Diandra sayang, kami masih ada kelas, dan kamu tidak perlu mencemaskan kakak

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 9

    Hari ini merupakan hari pertama fiona kembali kekampus, setelah sebelumnya dia tidak masuk selama lebih dari satu Minggu, dia merindukan kedua temannya Diana dan Anita.Dia berangkat menuju kampus bersama dengan Kevin mengendarai mobil mewahnya, Fiona berfikir lebih baik jika dia turun sebelum kampus." Nanti aku turun di depan pom bensin sebelum kampus " ucap Fiona yang membuat kevin mengernyitkan dahi." Kenapa tidak langsung sampai kampus saja " ucap Kevin." Aku sudah janjian dengan Anita dan Diana disana " ucap Fiona" Ok kalau begitu "Tak lama kemudian Kevin menepikan mobilnya ditempat yang dimaksud Fiona." Terimakasih sudah mengantarkan ku " ucap Fiona yang dijawab anggukan oleh Kevin.Tak berselang lama setelah Fiona turun mobil Kevin berlalu dari hadapan nya, Fiona memastikan bahwa mobil Kevin sudah tak terlihat lagi, lalu dia berjalan menuju kampus yang lumayan masih jauh dari tempatnya turun, sekitar li

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 8

    Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias," Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap." Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri." Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin." Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata." Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat," Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 7

    Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya. " Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya. Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju. Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya. " Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati. . . . " Pak Kevin tunggu "

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 6

    Andrian menatap wajah Diandra yang terlelap disampingnya, dia menyesal telah mengkhianati gadis sebaik Fiona demi seorang Diandra. " Sial " lirihnya sambil mengusap kasar wajahnya. Sebenarnya Andrian tidak ingin semuanya menjadi berantakan seperti ini andai saja Fiona tidak menolak keinginannya, karena penolakan itu Andrian yang sudah lama mengetahui bahwa Diandra sangat menyukainya memanfaatkan Diandra untuk memenuhi kebutuhan nafsunya tanpa harus melepas Fiona, tapi sialnya Fiona memergokinya saat dia bersama Diandra. Siapa orang yang bersama Fiona saat itu? Mungkinkah Fiona junga berhianat? Gumamnya dalam hati, jika benar maka tidak ada bedanya Fiona dengan gadis murahan disebelah ku, dasar wanita sok suci tapi ternyata sama saja butuh pelampiasan. " Kau tidak tidur " tiba-tiba Diandra bangun dan bertanya pada Andrian. Andrian turun dari tempat tidurnya dan kemudian pergi keluar, karena merasa muak dengan Diandra dan kecewa dengan Fiona yan

  • Salahkah jika aku ingin bahagia   Bab 5

    Karena pergerakan tangan Fiona membuat Kevin terbangu, dia mengucek matanya dan menatap kearah fiona yang masih menatapnya denga senyum." Kau sudah bangun " suara Kevin menyadarkan Fiona, dia merasa malu karena ketahuan memandangi kevin." I- iya...." Jawabnya gugup." Mau minum " tawar Kevin pada Fiona yang dibalas anggukan.Saat Kevin ingin beranjak dia baru sadar bahwa tanganya masih menggenggam tangan Fiona." Maaf " ucap Kevin dengan perasaan yang entah karena merasa malu, tapi dia masih bersikap dingin.Kevin mengambilkan air dan kembali membawakan air untuk Fiona." Ini " Kevin menyerahkan air pada Fiona."Terimakasih " ucap Fiona.Mereka berdua merasa kikuk dan salah tingkah. Fiona masih merasa malu karena ketahuan memandangi wajah Kevin, begitupun Kevin yang juga merasa malu karena masih menggenggam tangan Fiona pada saat tertidur." Maaf telah merepotkan pak Kevin " ucap Fiona yang memecahkan kesu

DMCA.com Protection Status