Home / Romansa / Salahkah Aku Mencintaimu? / Bab 63 - Mencoba Menerima Meski Sulit

Share

Bab 63 - Mencoba Menerima Meski Sulit

Author: Jezlyn
last update Last Updated: 2023-01-12 21:11:59

Meski tidak mau memikirkan soal acara makan malam ini, tapi tetap saja Anin menuruti perintah dari Ares untuk berdandan secantik mungkin. Buktinya saat ini ia sedang berdandan di depan cermin yang memantulkan wajah miliknya.

Bisa dinilai jika Anin masih sedikit menutupi perasaan yang sesungguhnya soal Ares. Bibirnya sering berkata tidak tapi berbeda akan hati kecil dan sikapnya.

Tok! Tok! Tok!

“Non Anin,” seru suara asisten rumah tangga yang tengah mengetuk pintu kamar milik Anin.

Diketuk seperti itu justru membuat Anin semakin merasa gugup luar biasa. Pasalnya ia belum tahu apakah Ares datang sendiri atau bersama keluarganya. Namun feeling Anin mengatakan jika yang datang ke rumahnya hanya Ares seorang diri. Kalian tahu lah bagaimana sikap Sekar kepadanya.

“Iya, Bi.” Anin menyahuti panggilan dari ART-nya itu. “Apa Ares sudah datang?” tanya Anin sedikit lirih. Ia bahkan sampai menggigit ujung kuku miliknya karena merasa gugup luar biasa. Padahal ia sering bertemu denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 64 - Kampanye Bersama

    Sekar yang mendengar ucapan terima kasih dari Anin hanya diam saja. Sampai akhirnya ia tiba di depan pintu toilet.Sebelum masuk ke dalam sana, Sekar sempat menatap Anin seksama sebelum akhirnya menutup pintu itu dengan berbagai perasaan.Sedangkan Anin hanya tersenyum tipis saja sembari menghela napas panjang. Sampai akhirnya Anin tetap menunggu Sekar sampai selesai.Ceklek!“Harusnya tidak perlu menunggu di depan toilet seperti ini. Kamu bisa ikut bergabung makan dengan mereka,” ucap Sekar sembari terus berjalan fokus ke depan.Anin sendiri terus mengekori Sekar di belakangnya sembari mesam-mesem bahagia karena akhirnya Sekar mengajak berbicara.Tiba di ruang tamu, Sekar masih tetap menampilkan wajah juteknya. Dia kembali duduk di sebelah Ares yang tampak sedang menikmati menu utama makan malam hari ini.Ares pun langsung berinisiatif mengambilkan salah satu lauk pauk kesukaan Ibu-nya.“Terima kasih, Res,” ucap Sekar, tersenyum manis.Untuk beberapa saat tidak ada obrolan yang terci

    Last Updated : 2023-01-13
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 65 - Petunjuk Hijrah

    Anin yang melihat Ares terdiam saja membuatnya ambil sikap dengan mengecup bibir pria itu terlebih dahulu.Cup!“Ada Bayu datang,” ucap Anin, tersenyum manis yang membuat Ares kian sadar jika di luar sana Bayu tengah berteriak—mencoba menghalangi orang lain masuk ke dalam tenda. “Dia bilang ada kucing kawin,” adu Anin, terkekeh geli.Ares mendengkus sebal ketika disamakan dengan kucing. Pria itu menoleh ke arah pintu dan menatap Bayu sengit.“Ayo kita sudah dipanggil untuk naik ke atas panggung,” ajak Anin.“Aku juga ikut naik ke sana?” Ares masih merasa bingung hingga terasa nyawa-nya baru saja kembali. Sampai-sampai otaknya begitu oleng gara-gara tindakan dari Anin barusan. “Tidak ada konfirmasi soalnya,” lanjut Ares, bergumam.“Kita cuma berdiri saja sambil menyapa para rakyat di sana. Ayo taruh dulu box makannya. Nanti dilanjut lagi.”Anin menarik lengan Ares untuk segera berjalan keluar dari tenda. Hal ini membuat salah satu tim dan Bayu menoleh.“Di dalam ada kucing kawin?” tany

    Last Updated : 2023-01-13
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 66 - Perubahan Anin Yang Signifikan

    Tiba di depan rumah Regas, Anin langsung saja mengetuk pintu itu dengan keras. Tak lama sesosok Regas keluar dengan ekspresi wajah terkejut.“Eh lo, Nin.”“Balikin akun sosial media gue.”“Enggak bisa dong!” sahut Regas, ngegas.“Apa hak lo?!” debat Anin tidak terima. “Sebelum gue kenal sama lo juga udah dibikin itu akun sama gue! Karena gue kasihan melihat hidup lo yang lontang-lantung akhirnya gue rekrut jadi manager! Harus-nya lo sadar diri Regas!” maki Anin, berani.“Tapi lo besar sama gue!” balas Regas, masih ngegas.“Cih! Sama lo? Sebelum kenal lo juga semua orang udah kenal sama gue! Jadi balikin akun media sosial gue atau ucapan lo sama Rayyan bakalan gue laporkan polisi!” ancam Anin, menatap sengit ke arah Regas.“Laporin aja gue enggak takut! Lagian gue salah apa?!” tantang Regas, songong.Anin mengangguk-angguk kecil karena Regas sudah mulai jemawa saat ini. Padahal dulu-nya dia hanya seorang pelayan bar yang kebetulan baik kepada Anin dan akhirnya direkrut menjadi manager

    Last Updated : 2023-01-13
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 67 - Berpisah Untuk Kebaikan Bersama

    Setelah mendapat kabar kemenangan membuat Budi serta Rosa kembali sibuk di kantor. Mereka sibuk merayakan serta bersiap-siap untuk bekerja periode lima tahun ke depannya nanti. Soal keputusan Anin yang berhijab serta mengubah penampilan membuat Budi dan Rosa memilih untuk mendukungnya saja. Apalagi semua itu demi kebaikan Anin sendiri serta pesan Budi hanya satu saja. Jangan sampai melepaskan hijab jika sudah mantap menggunakannya. Pasalnya hijab bukan untuk main-main atau mengikuti tren saja.Dan, sekarang di sinilah Anin berada. Sebuah restoran yang cukup asri untuk menemui Ares. Akan tetapi Anin tidak sendirian melainkan mengajak guru ngaji-nya ikut ke restoran ini untuk menemani.Tak di sangka jika kedatangan Ares membuat Anin merasa gugup dan hal ini merupakan godaan bagi Anin. Alhasil Anin buru-buru beristigfar agar tidak luput dari rasa kekagumannya kepada Ares.Lain hal dengan Ares yang justru terkejut melihat penampilan Anin yang begitu berubah total. Entah sekarang Anin seda

    Last Updated : 2023-01-15
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 68 - Anin Jujur Kepada Sekar

    Anin yang sudah memutuskan hubungan dengan Ares secara baik-baik merasa lega. Ia sekarang tinggal pergi menuju ke rumah Sekar untuk menjelaskan semua meski sangat berisiko tinggi. Sudah pasti perempuan paruh baya itu akan sangat membenci-nya kembali.“Kamu yakin akan pergi sendirian ke sana?” tanya Bu Fatimah, khawatir.“Iya, Bu. Lagian beliau perempuan dan takutnya tidak nyaman kalau saya membawa orang lain ke rumahnya. Saya mohon maaf ya, Bu.” Anin merasa tidak enak hingga meminta maaf kepada Fatimah karena sudah merepotkan dengan minta ditemani bertemu dengan Ares barusan.Ibu Fatimah terkekeh kecil saja mendengar ucapan dari Anin. “Kamu kayak siapa saja. Santai saja sama Ibu. Kalau butuh bantuan lainnya jangan pernah sungkan nantinya.”Anin tersenyum sembari mengangguk kecil karena merasa senang bisa bertemu kembali dengan guru ngaji-nya sewaktu kecil.Dan, kini Anin pamit pergi setelah tidak ada obrolan lagi dengan Ibu Fatimah. Tidak lupa Anin mampir ke sebuah toko kue untuk memb

    Last Updated : 2023-01-16
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 69 - Sekar Masuk Rumah Sakit

    Anin merasa kebingungan sendiri ketika melihat Sekar jatuh pingsan. Mengingat di rumah hanya berdua saja membuat Anin menelepon Ares. Tangan milik Anin bahkan begitu bergetar ketika memegang ponsel itu.Untung saja sambungan telepon milik Anin langsung diangkat oleh Ares. Hal ini membuat Anin merasa lega sendiri. Akan tetapi ketika ingin mengatakan membuat Anin merasa susah karena terus menangis.“Anin, ada apa?” tanya Ares, khawatir di seberang telepon sana.“Ibu … Ibu,” ucap Anin masih terus menangis sembari menatap wajah Sekar yang sudah lemas itu. “Ibu….”“Ibu kenapa?” tanya Ares, makin merasa khawatir. “Kita ganti video call kalau begitu.”Tidak mendapat jawaban yang cepat membuat Ares mengubah panggilan telepon biasa menjadi video call. Alhasil ketika sudah tersambung membuat Ares ternganga tidak menyangka jika Anin sedang bersama ibu-nya.Melihat kondisi ibunya yang terkapar seperti itu membuat Ares tidak banyak tanya lagi. Pria itu segera mematikan sambungan video call dan men

    Last Updated : 2023-01-16
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 70 - Terkena Skandal Korupsi

    Hari ini Anin akan berangkat ke salah satu negara timur tengah sesuai yang sudah direncanakan. Soal hubungan dengan Ares sudah berakhir dan membuat Anin lega karena tidak memiliki beban apapun.“Kamu yakin akan pergi ke sana?” tanya Rosa, merasa cemas dengan putrinya. “Apa enggak di Indonesia saja gitu?”“Yakin, Ma. Lagian Anin ke sana bersama anak dari Ibu Fatimah yang kebetulam mondok di sana. Anin mau belajar lebih dalam hal agama.”Budi yang mendengar ketekadan putrinya hanya bisa mendukung saja tanpa memaksa kehendaknya. Lagipula tujuan hidupnya sudah tercapai saat ini. Menjadi salah satu pemimpin rakyat di salah satu daerah Pulau Jawa.“Soal Ares gimana?” tanya Budi, masih merasa berat soal kandasnya hubungan Anin dengan pria baik itu. Budi masih berharap jika Anin berjodoh dengan Ares.Anin tersenyum penuh arti tanpa mengatakan apapun. Akan tetapi untungnya Budi dan Rosa mengerti soal senyuman dari Anin.Sampai akhirnya Anin pamit pergi dengan diantar sopir pribadi. Sedangkan B

    Last Updated : 2023-01-16
  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 71 - Kehancuran Keluarga Anin

    Anin yang baru sebulan berada di negara asing kini mendapatkan kabar kurang enak dari keluarganya. Papa-nya tertangkap polisi karena terlibat kasus korupsi. Anin yang kenal siapa papanya merasa tidak percaya akan hal ini.Merasa cemas sekaligus khawatir membuat Anin memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Awalnya akan diantar oleh anak dari Ibu Fatimah. Akan tetapi Anin memutuskan akan pulang sendiri saja karena tidak mau merepotkan siapapun.Alhasil sekarang Anin sudah pergi menuju ke bandara setelah mendapatkan tiket. Anin selalu berdoa di dalam hati jika semua ini hanya sebuah kesalahpahaman semata.Entah kenapa di saat Anin baru berubah penampilan lantas ujian selalu datang bertubi-tubi tiada henti. Anin yang merasa kalut rasanya ingin menyerah, namun kembali lagi kepada niatan awalnya yang ingin berubah menjadi lebih baik karena Allah meski jujur saja sangat berat luar biasa.Setelah tiba di Indonesia, Anin dikejutkan oleh banyaknya pemburu berita yang sudah menunggu-nya. Anin mera

    Last Updated : 2023-01-17

Latest chapter

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 87 - Hadiah Terindah [TAMAT]

    Hari ini adalah hari yang paling bersejarah di dalam keluarga Sastrowidjojo. Apalagi pagi ini Sekar tengah menanti dengan perasaan harap-harap cemas. Anindya—menantunya tengah berada di dalam kamar mandi untuk menguji kebenaran apa yang dikatakan oleh Ibu Nyai. Apakah benar hamil atau hanya mual-mual biasa karena asam lambung ataupun masuk angin.Semoga saja hasilnya sesuai harapan. Sekar ingin sekali menimang cucu dari Ares. Bukan ingin menuntut, tapi Sekar sadar jika usianya sudah tidaklah lagi muda. Sekar ingin menggendong anak hasil dari Ares agar bisa adil dengan Nadia. Di samping itu mumpung ia masih hidup juga karena usia tiada yang tahu bukan? Untuk itu Sekar selalu berdoa supaya Anin bisa sehat selalu dan mengandung benih dari Ares.Ceklek! “Bagaimana hasilnya?” tanya Sekar, harap-harap cemas.Anin diam saja. Ia justru langsung menyerahkan alat tes kehamilan itu kepada Sekar. “Enggak tahu, Bu. Anin enggak lihat soalnya takut,” jawab

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 86 - Harapan

    Semua orang yang berada di kamar itu tentu saja terkejut dengan ucapan Ibu Nyai. Apalagi hanya dengan memegang perut saja langsung berasumsi seperti itu.“Iya betul ini lagi hamil,” ulang Ibu Nyai.“Itu seriusan Ibu Nyai?” tanya Sekar, masih tidak percaya akan ucapan Ibu Nyai. Tapi memang suka betul ucapan Ibu Nyai ini.“Iya, Ibu Sekar. Coba saja diperiksa ke dokter pasti hasilnya positif.” Ibu Nyai masih terus mengusap-usap perut milik Anin lembut. “Belum datang bulan, ‘kan, Nduk?” tanya Ibu Nyai kepada Anin.Anin tampak terdiam sesaat. Mencoba mengingat kapan terakhir dirinya kedatangan tamu bulanan.Dan, ketika ingat jika terakhir datang bulan saat akan menikah. Sedangkan ini sudah satu bulan lebih dirinya menikah dengan Ares. Sedangkan ia belum datang bulan lagi.“Astagfirullah! Anin belum datang bulan, Bu,” ucap Anin menatap ke arah Sekar dengan ekspresi wajah kebingungan. “Apa benar Anin hamil, ya, Bu?”“Walah Ibu juga tidak tahu, Nin. Kamu ada tespack?” tanya Sekar, jadi penasa

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 85 - Mual-Mual

    Meski tidak enak badan, Anin harus tetap bersiap-siap untuk pergi ke rumah Mama Rosa. Apalagi kue Mama Rosa mulai banjir orderan dari teman-temannya.Tok! Tok! Tok!“Nin,” panggil Sekar dari luar kamar.“Masuk, Bu. Pintunya enggak dikunci.”Ceklek! Sekar membawa nampan yang berisi wedang jahe juga menu sarapan untuk Anin. Apalagi menantu-nya ini sedang tidak enak badan karena ulah dari Ares, putranya.“Lho, Bu. Tidak perlu repot.”“Kata Ares kamu lagi enggak enak badan.”“Hanya masuk angin aja kok, Bu. Nanti juga sembuh.”“Maafkan anak Ibu, ya. Maaf kalau dia terlalu menggebu-gebu,” kata Sekar, merasa tidak enak sendiri. Padahal yang melakukan perbuatan itu Ares bukan dirinya.Anin hanya menyengir saja karena yang dibahas sudah ke ranah sana. Meski merasa tidak enak dengan Sekar karena diperlakukan sangat baik, Anin tetap menghargai dengan memakan dan meminum wedang jahe itu.“Makasih banyak ya, Bu. Ibu sudah makan?”“Ibu sudah makan tadi setelah A

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 84 - Indahnya Pengantin Baru

    Dari banyaknya tempat perbelanjaan entah kenapa harus bertemu dengan Vivi di mal ini. Anin juga kaget tetapi ia harus tetap sopan serta ramah.“Eh, Anin. Sendirian aja?” tanya Vivi, masih fokus menatap cermin karena sedang memakai bulu mata palsu jadi harus fokus.“Sama Mama dan suami.”“Hah?! Suami? Kamu udah nikah?” Vivi langsung berputar badan menatap Anin yang memang berdiri di belakangnya ini. Ekspresinya benar-benar terkejut luar biasa. “Sama Ares?” lanjut Vivi, sambil menelan ludahnya susah payah.Anin tersenyum manis sambil mengangguk. “Iya, Tante.”“Kapan?” Ada rasa kecewa di dalam hati Vivi karena teringat akan lamarannya yang ditolak. Akan tetapi kali ini Vivi bisa mengendalikan diri karena banyak orang di toilet. Di samping itu juga sudah janji dengan Rayyan untuk bersikap baik kepada Anin. “Kok Tante enggak diundang?”“Baru kemarin, Tante. Kami mengadakan pernikahan sederhana saja. Yang datang juga dari pihak keluarga saja dan memang tidak mengundang orang lain.”Vivi men

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 83 - Keramas Setiap Pagi

    Pagi ini Anin terbangun dengan perasaan yang berbunga-bunga. Apalagi semalam Ares telah menggagahi-nya dengan penuh kelembutan meski sedikit beringas kalau kata Bayu. Mungkin bagi dia mumpung sudah halal hingga sedikit beringas. Tapi semuanya membuat Anin puas juga terngiang-ngiang akan permainan pria itu.Ketika sedang mengeringkan rambut akibat keramas pagi pun membuat Anin tidak kuat menahan untuk tidak tersenyum. Alhasil Anin selalu cengar-cengir di depan cermin tempat ia make-up.Tak lama pintu kamar mandi terbuka yang menampilkan Ares. Anin pun rasanya malu ingin menoleh—melihat tubuh kekar suaminya yang semalam ia kecupi.“Sayang, bisa ambilkan bajuku tidak?”“Kamu mau kerja?”“Enggak lah. Aku cuti seminggu. Ambil baju santai aja. Terserah kamu pilih yang mana. Yang pasti hari ini kita akan jenguk Papa.”Mendengar ingin ‘menjenguk papa’ membuat Anin segera berdiri dari kursi. Sampai akhirnya Anin tidak sengaja melihat tubuh atletis milik Ares. Sontak hal ini membuat Anin segera

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 82 - Malam Pertama

    Anin bergegas turun dari atas ranjang. Ia melihat penampilan dirinya yang begitu acak-acakan. Merasa gerah membuat Anin memutuskan mandi terlebih dahulu sebelum akhirnya merias wajahnya ulang.Tak lupa Anin meminta bantuan kepada MUA, teman kuliahnya yang Anin undang ke acara pernikahan ini.“Enggak nyangka kalau lo nikah duluan, Nin.”“Hehehe, makasih banyak, Sara.”“Pokoknya doa yang baik buat lo dan suami. Kangen masa-masa kuliah deh. Enggak ada lo kurang rame di kampus.”“Ck! Masa, sih.”“Hm, betul dong. Pokoknya di kampus selalu heboh berita soal lo sama Rayyan. Tapi lo seriusan bakalan pindah kampus dan ngulang dari semester awal lagi?”“Kalau diizinkan sama suami, Sar.”“Kalau dilihat-lihat secara langsung tipikal Ares itu bucin banget tahu. Dih, betapa beruntungnya lo dapatin dia. Mimpi apa deh lo kemarin bisa dinikahi pengusaha kaya raya.”“Hahaha, ada-ada aja lo.”Akhirnya Anin selesai di make-up. Penampilannya kembali cantik bahkan lebih fress dari sebelumnya. Anin bahkan

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 81 - Akhirnya Nikah

    Bayu kini disibukkan dengan dua pekerjaan sekaligus. Soal kantor dan pernikahan sang boss. Bayu harus bolak-balik pergi ke rumah Anin untuk meminta dokumen agar bisa segera didaftarkan ke pihak KUA nanti. Selain itu juga ia harus pergi ke rumah Sekar untuk mengambil dokumen sang boss.“Bay, kira-kira tempat bulan madu yang bagus di mana?” tanya Ares, melamun sambil berkhayal jika sudah sah menikah. “Pengin buat Anin bahagia.”“Boss! Mendingan situ kerja deh. Enggak kasihan apa sama sekretarismu ini yang udah pontang-panting ke sana kemari.”“Ck! Itu tugas lo, Bay,” balas Ares, mendengkus. “Kalau pengin uang harus kerja keras.”“Sialan lo, Boss!” Mode sopan santun seketika lenyap. Bayu yang sudah lelah luar biasa akhirnya tidak terkendali ketika sedang di kantor.Namun, untungnya Ares tidak marah ketika dirinya berbicara informal. Mungkin ini semua efek rasa kasmaran di dalam hati sang boss. Semua hari-harinya begitu indah.Bahkan Ares dengan gampangnya memberikan Bay

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 80 - Tunangan

    Bayu yang mendapat telepon serta amanat dari kanjeng mami alias nyonya besar langsung segera menghampiri bos-nya itu. Bayu yang mendengar telepon Sekar begitu menggebu-gebu langsung tidak memedulikan jika bos-nya akan mengomel jika meeting-nya diganggu.“Boss, ada berita penting,” bisik Bayu, di samping telingaAres.Ares yang masih meeting di sebuah restoran menoleh ke arah Bayu dengan tatapan membunuh. Akan tetapi tampaknya Bayu tidak takut sama sekali.“Ibu Sekar telepon nyuruh pulang cepetan,” lanjut Bayu, berbisik.“Kamu enggak lihat kalau saya lagi meeting!” geram Ares, mencoba tetap terlihat ramah di depan klien-nya. “Pergi sana!” lanjutnya mengusir.“Ini soal Anin, Bos! Kata Ibu Sekar kalau tidak pulang sekarang juga bakalan menyesal!”Ares mendengar nama Anin disebut langsung oleng. Apalagi sekarang Bayu sudah berjalan pergi menuju ke meja-nya kembali.Saking penasaran apa yang diucapkan Bayu itu. Ares akhirnya berbicara kepada klien-nya jika meeting hari ini disudahi saja. Ga

  • Salahkah Aku Mencintaimu?   Bab 79 - Pria Terbaik Pilihanku

    Setelah mantap dengan pilihannya untuk menerima sebuah pinangan. Kini Anin bersiap-siap pergi ke rumah Rayyan sembari membawa tentengan kue untuk Vivi juga Adam. Anin sudah menghubungi Rayyan jika hari ini dirinya akan bertamu memberikan jawaban.Ketika sampai di depan rumah Rayyan, pria itu ternyata sudah menunggu dengan pakaian yang begitu rapi.“Assalamualaikum,” salam Anin, memilih bersalaman dengan Vivi saja dan menautkan kedua tangan di depan dada ketika bersalaman dengan Rayyan juga Adam.“Waalaikumsalam,” jawab Vivi, tersenyum lebar. “Ayo masuk, Nin. Kamu sendirian aja? Mama tidak ikut?”“Mama lagi sibuk buat kue. Kebetulan ini Anin bawa hasilnya buat Tante dan keluarga.”“Whoa! Mama kamu rajin banget.” Vivi menerima tentengan kue dari Anin sambil memuji kerajinan Rosa. “Duduk, Nin.”Anin duduk di depan Vivi juga Adam. Tidak lupa juga di sisi sampingnya ada Rayyan yang tengah mesam-mesem bahagia.“Kedatangan Anin ke sini ingin memberikan jawaban atas lamaran Rayyan kemarin. Ma

DMCA.com Protection Status