Share

70. Mengukir Kenangan Cinta

Teriakanku memanggil namanya ternyata menghentikan langkahnya meskipun dia tidak sedikitpun menoleh ke arahku.

"Iya aku tahu, kamu bisa pergi begitu saja meninggalkan aku. Karena cintamu tidak sebesar dan sedalam cintaku padamu. Tidakkah kamu ingin mengucapkan selamat tinggal kepadaku?" tanyaku di sela isak tangisku.

"Maafkan aku, Zhee! Aku harus ke Canada, mamaku sakit keras," ujarnya tidak berani menatap wajahku.

"Pergilah, tapi ada syaratnya! Beri aku waktu satu hari saja untuk bersamamu, Arjun!" kataku mengajukan.

Perlahan Arjun membalikkan badannya menatap aku kemudian Reza. Aku melirik Reza yang mengangguk pelan ke arah Arjuna.

Akhirnya Arjun berjalan pelan dan ragu untuk menghampiriku. Hatiku berdebar kencang, aroma parfum maskulin Arjun sangat menyengat hidung menantang gairahku untuk menghamburkan tubuhku dalam dekapannya. Sayang ada Reza diantara kami sehingga aku dan Arjun berusaha menjaga perasaannya.

"Apa maksudmu?" tanya Arjun memperjelas.

"Buatlah kenangan terakhir den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status