Share

75. Curiga

Aku masih tertegun menatap punggung lelaki itu yang mengingatkan aku kepada Arjun. Tidak menyadari ternyata Reza menyadarinya juga.

"Apa yang sedang kamu pikirkan? Dia bukan Arjun, Zhee. Fokuslah pada keadaan Abim jangan kemana-mana!" Mas Reza mengingatkan.

Aku terhenyak dari lamunanku. Mas Reza menarik tanganku menuju ruang tunggu di depan ruang dimana Abim diperiksa. Dan tak berselang lama seorang dokter dan dua orang perawat keluar.

"Bagaimana keadaan anak saya, Dokter?" tanya Mas Reza panik.

"Untung dia tidak terlambat ditangani. Terlebih dia sudah mendapat donor darah yang tepat. Golongan darahnya sangat langka dan satu bulan lebih di bank darah kosong. Untung pasien mendapatkannya dengan mudah dari seseorang yang kebetulan menolong dan membawanya ke rumah sakit," ujar dokter.

"Iya, Dokter, saya bersyukur sekali," sahut Mas Reza.

"Anda sudah bertemu dengannya?"

"Sudah, Dokter," jawab Mas Reza.

"Harusnya anda meminta kontaknya, siapa tahu suatu saat anda membutuhkannya lagi," usul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status