Share

72. Arjun Menjadi Korban Pesawat Jatuh

"Ke Panti Asuhan Pelita Harapan, Pak!" kataku kepada sopir taksi setelah aku duduk di bangku belakang.

"Baik, Nyonya," jawabnya kemudian melajukan mobilnya.

Satu jam perjalanan akhirnya aku sampai di tujuan. Aku melihat Nayna sedang bermain boneka di ruang tengah bersama anak-anak yang lain.

"Mamaaaa!" teriaknya menghampiriku setelah dia melihat kehadiranku.

Kami pun saling berpelukan, hatiku begitu sakit terbayang saat bayi mungil yang merah aku membuangnya di panti asuhan. Saat kasih sayang yang harusnya kucurahkan kepadanya terbuang percuma untuk mengurus kebahagiaanku sendiri. Aku merasa berdosa atas kekejaman sikapku saat itu.

"Mama kangen, Sayang!" bisikku terasa tersekat di kerongkonganku.

"Nayna juga kangen, Ma. Mana Papa Reza, Ma?" tanyanya kemudian.

Sontak bayanganku terpaku pada wajah Mas Reza yang tenang dan kebapakan. Apa yang sudah kulalui terlanjur jauh melangkah, butuh waktu untuk kembali baik-baik saja.

"Kamu telepon papa ya, nih!" usulku sambil menyerahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status