Armand Dirga keluar dari kamar mandi di saat Raisa telah selesai berdandan dan di saat Raisa Prawira telah menyiapkan pakaian, dan dasi untuk dipakai oleh Armand Dirga.Armand Dirga menoleh ke atas ranjang dan memperhatikan di atas ranjang sudah tersedia baju kemeja, celana, dan dasi. Armand Dirga menyadari baju kemeja, celana, dan dasi itu disiapkan oleh Raisa Prawira untuk dirinya. Armand Dirga tentunya sangat senang melihat Raisa Prawira mempunyai perhatian kepada diri Armand Dirga. Armand Dirga meraih baju kemeja itu dan mulai memakainya, dan pada saat Armand Dirga mulai memakai baju kemeja tersebut, istrinya, Raisa Prawira sudah berdiri dihadapan Armand Dirga. "Sini, aku bantu pakai baju, Mas," ujar Raisa Prawira sambil membantu Armand Dirga mengancingkan kancing kemeja tersebut. "Mas?" ujar Armand Dirga sambil menatap Raisa Prawira yang sedang mengancingkan kancing kemejanya. "Iya Mas atau lebih suka dipanggil dengan nama saja, Armand?" tanya Raisa Prawira sambil mengancingka
Pagi ini adalah hari pertama Raisa Prawira dan Armand Dirga sarapan pagi bersama di rumah Armand Dirga. Sarapan pagi pertama kali di rumah Armand Dirga dan hari ini untuk pertama kalinya dalam hidup Armand Dirga makan pagi dengan dilayani oleh istrinya. Armand Dirga jelas kagum dengan Raisa Prawira, yang pintar, kaya, dan cantik tetapi mau melayani suami makan dan mau menyiapkan teh hangat dengan tangan Raisa Prawira, walaupun di rumah Armand Dirga banyak bekerja pelayan yang siap melayani makan pagi Armand Dirga. Biasanya seorang pelayan di rumah itu akan berdiri menunggu selama Armand Dirga makan dan selalu siap jika Armand Dirga meminta diambilkan sesuatu di meja makan, tetapi hari ini, ada Raisa Prawira yang sudah resmi menjadi istri Armand Dirga dan melayani Armand Dirga makan, sungguh hati Armand Dirga bahagia."Hari ini ikut Mas ke kantor, temani Mas sebelum Raisa pergi ke Kuala Lumpur," ujar Armand Dirga sambil menatap Raisa Prawira yang sudah selesai makan dan sedang mencici
Armand Dirga menunggu Raisa Prawira yang sedang berada dalam kamar mandi. Armand Dirga sambil menunggu Raisa Prawira mengambil sebuah koran terbitan pagi ini yang terletak di meja kantor Armand Dirga dan mulai membaca satu per satu halaman yang ada di koran tersebut. Pandangan Armand Dirga berhenti pada sebuah halaman yang berisikan pengumuman pembatalan pernikahan antara istrinya, Raisa Prawira dengan Kevin Dinata.. Pernikahan antara Raisa Prawira dan Kevin Dinata seharusnya dilangsungkan besok pagi."Ini yang menyebabkan Raisa mengambil pekerjaan di Kuala Lumpur, dan hendak meninggalkan aku seorang diri," batin Armand Dirga di dalam hatinya sambil menatap halaman koran yang berisikan pengumuman pembatalan pernikahan Raisa Prawira dan Kevin Dinata."Seharusnya besok Raisa Prawira menjadi istrimu, tetapi kebodohan yang menyebabkan kau kehilangan Raisa," batin Armand Dirga di dalam hatinya."Berselingkuh dengan teman akrab Raisa Prawira sendiri," batin Armand Dirga di dalam hatinya."R
Armand Dirga melangkah dengan perasaan kehilangan ketika pesawat yang membawa Raisa Prawira berangkat ke Kuala Lumpur. Armand Dirga meninggalkan bandara dan kemudian berjalan ke tempat parkir tempat dimana mobil Armand Dirga diparkir. Rasa kehilangan adalah perasaan yang tidak biasa dirasakan oleh Armand Dirga karena Armand Dirga sudah lama tidak merasakan perasaan kehilangan. Armand Dirga merasakan perasaaan kehilangan terakhir pada saat Armand Dirga ditinggalkan oleh tunangan Armand Dirga di saat hari pernikahan mereka. Armand Dirga kembali merasakan perasaan yang sama rasa kehilangan ketika seseorang yang dicintai pergi. Armand Dirga memahami istrinya, Raisa Prawira pergi hanya untuk beberapa hari saja tetapi tetap saja rasa kehilangan memenuhi hati Armand Dirga ketika pesawat yang ditumpangi oleh Raisa Prawira sudah mengudara. Armand Dirga berjalan ke mobilnya yang diparkir di tempat parkir mobil dan sopir Armand Dirga yang sedang berdiri di luar mobil membukakan pintu mobil untu
Tuan Surya Dinata memandangi istrinya Nyonya Helena Dinata yang sedang tertidur di atas ranjang. Nyonya Helena Dinata tidur setelah pulang dari rumah sakit dan meminum obat yang diresepkan oleh dokter untuk Nyonya Helena Dinata. Pengumuman pembatalan pernikahan antara Kevin Dinata dan Raisa Prawira, yang dipasang oleh Raisa Prawira, calon menantu keluarga Dinata telah membuat Nyonya Helena Dinata menjadi tertekan dan akibatnya migrein yang diderita oleh Nyonya Helena Dinata kambuh. Rasa stress adalah pemicu kambuhnya migrein Nyonya Helena Dinata. "Mengapa Raisa membatalkan pernikahannya dengan Kevin besok?" batin Tuan Surya Dinata di dalam hatinya. Tuan Surya Dinata belum sempat bertanya secara langsung kepada anaknya Kevin Dinata ataupun bertanya melalui sambungan telfon. Kepanikan Tuan Surya Dinata saat melihat wajah istrinya Nyonya Helena Dinata menjadi pucat pasi dan koran yang sedang dipegang oleh Nyonya Helena Dinata terjatuh di lantai sambil Nyonya Helena Dinata mengeluh kepal
"Akhirnya aku tergoda dengan godaan Windy," batin Kevin di dalam hatinya.Mengapa semuanya menjadi seperti ini?" batin Kevin dengan nelangsa di dalam hatinya.Kevin yang sedang berbaring di ranjang sedang mengingat awal mula terjadinya perselingkuhan Kevin dan Windy di belakang Raisa Prawira. Awalnya Kevin berusaha dan menolak godaan dari Windy. Untuk menghindar dari godaan Windy, Kevin yang seorang laki-laki yang normal tentu saja terpengaruh oleh godaan dari Windy. Untuk menghindari godaan Windy, Kevin mencoba meminta dan mengajak Raisa Prawira untuk menghabiskan malam bersama dengan Kevin dan menyerahkan kesucian Raisa Prawira terhadap Kevin. Permintaan Kevin terhadap Raisa Prawira ditolak oleh Raisa Prawira yang ternyata menyuruh Kevin untuk bersabar sampai hari pernikahan antara Kevin Dinata dan Raisa Prawira resmi dilangsungkan. Kevin yang terus menerus digoda oleh Wndy akhirnya tidak dapat lagi menahan godaan dari Windy. Kevin akhirnya berselingkuh dengan Windy di belakang Rais
Armand Dirga berjalan keluar dari ruangan kantor Armand Dirga dengan wajah yang mendung. Beberapa kali karyawan Grup Dirga yang berjalan berpapasan dengan Armand Dirga melihat wajah CEO Grup Dirga tampak sangat mendung. Karyawan-karyawan yang berpapasan dengan Armand Dirga ketika melihat wajah Armand Dirga yang tampak sangat mendung tidak berani menyapa CEO Grup Dirga Armand Dirga karena takut ditegur oleh Armand Dirga. Satu hal yang diketahui oleh karyawan Grup Dirga adalah lebih baik diam pada saat melihat wajah Armand Dirga yang mendung daripada mendadak ditegur oleh Armand Dirga yang sedang bad mood. Armand Dirga dengan langkah lebar melangkah menuju ke ruang pertemuan yang berada di kantor Grup Dirga. Hari ini di ruang pertemuan tersebut akan diadakan rapat dengan klien yang penting dari Jepang yaitu Tuan Kenzo. Hari ini Armand Dirga dan Tuan Kenzo akan membahas rencana kerjasama antara Grup Dirga dan Tuan Kenzo. Armand Dirga akan menanamkan sejumlah besar saham di perusahaan Tua
Armand Dirga duduk dan mengambil map yang terletak di atas meja kerja Armand Dirga. Armand Dirga membuka map tersebut dan mengambil berkas yang ada dalam map dan kemudian mulai membaca dan memeriksa berkas tersebut. Armand Dirga membaca berkas tersebut dengan cermat dan kemudian membubuhkan tanda tangan Armand Dirga di bagian akhir halaman berkas tersebut. Setelah itu, Armand Dirga kemudian mengambil map lain yang terletak di atas meja dan kemudian mulai mengambil berkas yang ada di dalam map tersebut dan membaca dengan seksama. Berkas tersebut setelah selesai dibaca Armand Dirga dan Armand Dirga kembali menandatangani berkas tersebut di bagian terakhir berkas tersebut. Armand Dirga mengembalikan map tersebut ke sebelah kiri di sebelah map yang berisikan berkas-berkas yang belum diperiksa oleh Armand Dirga. Terdapat dua berkas yang belum disentuh oleh Armand Dirga tetapi Armand Dirga kembali teringat kepada istrinya Raisa Prawira. Bayangan wajah Raisa Prawira terus menerus muncul dal
Raisa membaca koran pagi di halaman belakang dan menjumpai satu halaman berisikan pengumuman pernikahannya dengan Armand. Raisa membaca sepintas isi pengumuman pernikahan tersebut dan merasa situasi yang sulit pada saat perjumpaannya pertama kali dengan Armand telah membawa Raisa dan Armand ke dalam pernikahan ini. Pernikahan ini telah berlangsung selama satu bulan tetapi perasaan Raisa terhadap Armand masih berupa rasa hormat dan perhatian kepada seorang suami. Raisa mencoba mencintai Armand tetapi Raisa belum bisa menghilangkan perasaannya kepada Kevin. Sulit rasanya menghilangkan Kevin dari hati Raisa. "Apakah pernikahan ini bisa langgeng?" tanya Raisa di hatinya sambil meletakkan koran yang baru saja dibacanya di atas meja. "Sayang," ucap Armand yang baru saja turun dari lantai atas dan kemudian menjumpai Raisa di ruang yang terletak di halaman belakang. "Sedang apa?" tanya Armand sambil menatap Raisa. "Membaca koran," ucap Raisa sambil menunjukkan koran yang baru saja dil
Windy berdiri di hadapan Kevin Dinata yang duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan kerjanya. Sedikitpun tak tampak ada senyum di wajah Kevin lelaki yang dulu pernah mencintainya dan pernah dekat dengannya. Windy mencintai Kevin dan juga mencintai uangnya. Windy tidak perduli dengan perasaan Kevin ketika Windy memberitahukan kepada Kevin bahwa dia hamil. Kevin bahagia dengan kehamilannya atau tidak bahagia itu tidak menjadi masalah bagi Windy yang terpenting adalah Kevin mau bertanggungjawab terhadap anak yang sedang dikandungnya. Tidak dapat cintanya tidak mengapa yang terpenting mendapat pengakuan sebagai Nyonya Kevin Dinata dan mendapat limpahan materi dari Kevin. "Selamat pagi, Kevin," ucap Windy sambil tersenyum kepada pria yang berada di hadapannya. Pria itu hanya memasang wajah datar dan dingin. Tak tampak ada keramahan di wajah pria tersebut. "Untuk apa kau kesini?" tanya pria tersebut sambil menatap wajah Windy. Kegusaran yang ada di hatinya tidak dapat ditutupi lagi terh
Kevin terpana melihat darah yang mengalir di sekitar paha Windy yang terduduk di lantai. Kedua tangan Kevin dengan cepat menangkap badan Windy yang tampak mulai hilang kesadarannya dan dengan cepat menggendong Windy dalam pelukannya. Kevin bergegas membawa Windy dan membaringkan Windy di sebuah sofa kemudian Kevin memanggil asisten pribadinya dan dua sekretaris kepercayaannya untuk masuk ke dalam ruangannya. "Kalian berdua bawa perempuan ini ke rumah sakit," ucap Kevin dan kemudian menunjuk asistennya yang bernama Rudi dan menyuruhnya untuk mengambil ponsel milik Windy yang sudah terletak di lantai. Sebuah niat muncul di benak Kevin. Kejadian ini menguntungkan Kevin karena Kevin berkesempatan mengambil ponsel Windy dan kemudian dapat melaporkan perbuatan Windy ke kantor polisi. Kevin akan berupaya agar kejadian ini tidak tersebar di media. Kevin tidak ingin bertanggung jawab untuk menikahi Windy sekaligus ingin melepaskan diri dari Windy. Kejadian jatuhnya Windy sangat menguntungkan
Windy beberapa hari ini merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Tubuh Windy terasa lelah tak bertenaga dan kepalanya terasa pusing dan yang paling menyiksa Windy adalah rasa mual yang mendera dirinya. Seperti pagi ini, Windy baru saja terbangun dan ketika hendak melangkah dan turun dari tempat tidur, kepala Windy terasa berputar dan perut Windy juga bergejolak, rasanya sangat mual. Windy bergegas berjalan ke dalam kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya di kamar mandi. Windy muntah sampai badan Windy terasa sangat lemas. Windy membasuh mulutnya di wastafel dan sebuah kecurigaan menyergap hati Windy. Windy baru saja teringat untuk bukan ini, tamu bulanan Windy sama sekali belum datang. "Apakah aku hamil?" tanya Windy di dalam hatinya. "Jika aku hamil, aku akan meminta pertanggungjawaban Kevin," batin Windy. Windy kemudian berjalan keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya ke atas tempat tidur dan mengambil ponsel yang terletak di tempat tidur. Windy memega
Kevin berlalu dengan marah meninggalkan kediaman Raisa. Kevin berlalu dengan membawa kekecewaan di dalam hatinya bahwa Raisa telah menduakan hatinya dengan berselingkuh dengan Armand Dirga. Niatnya untuk berbaikan kembali dengan Raisa menguap dan menghilang begitu saja. Tak ada bedanya antara dirinya dengan Raisa. Sama-sama telah berselingkuh. Kevin dengan Windy dan Raisa dengan Armand Dirga. Kevin sungguh kecewa Raisa telah membohongi dirinya dan akhirnya kekecewaan yang dirasakan oleh Raisa ketika memergoki perselingkuhan Kevin dan Windy dirasakan juga oleh Kevin. Kevin kecewa berat cintanya diselingkuhi oleh Raisa. Tak ada gunanya mencoba memohon maaf kepada Raisa. Raisa tidak mau memaafkannya dan ternyata ada alasan kenapa Raisa tidak mau memaafkannya, ada pria lain di dalam kehidupan Raisa. Kevin pergi dari rumah Raisa dengan kekecewaan yang mendalam. Armand Dirga melepaskan dirinya dari Raisa setelah kepergian Kevin."Mengapa Kevin terus saja mengejar dirimu?" tanya Armand Dirg
Kevin Dinata menunggu Raisa dengan rasa bahagia dengan duduk di sofa yang berada di ruang tamu Raisa. Feeling Kevin Dinata bahwa Raisa pasti berada di rumahnya setelah kepulangan Raisa dari bepergian ternyata tidak salah. Raisa ada di rumah. Besar harapan Kevin Dinata untuk bertemu dengan Raisa, Kevin ingin meminta maaf sekali lagi dan berharap hubungan antara dirinya dan Raisa bisa kembali terjalin. Kevin Dinata ingin menikahi Raisa secepat mungkin dan menjadikan Raisa ratu di rumahnya. Kevin akan mengakui kesalahannya dan sekaligus meminta maaf kepada Raisa. Kevin sendiri juga tidak memahami dirinya sendiri, mengapa Kevin bisa tergila-gila kepada Raisa kembali?, cinta Kevin Dinata yang semula padam kepada Raisa kembali membara lebih hangat lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya Kevin merasa sudah tidak mencintai Raisa lagi, merasa bahwa Windy adalah wanita yang tepat untuknya. Ternyata setelah perpisahan antara Kevin dan Raisa terjadi, barulah Kevin menyadari bahwa sesungguhn
Armand Dirga akhirnya sampai di depan gerbang rumah Raisa dan seorang satpam yang sedang bertugas di pos satpam melihat kedatangan mobil Lexus berwarna hitam tersebut. Satpam tersebut bergegas keluar dari pos dan berjalan mendekati mobil tersebut yang sudah berhenti di depan pintu gerbang. "Selamat sore Pak," ucap Satpam tersebut sambil tersenyum kepada laki-laki yang teringat dari jendela mobil yang terbuka cukup lebar.Semua pegawai dan pekerja yang bekerja di kediaman Raisa Prawira telah dipesan khusus. oleh sang empunya rumah yaitu Raisa Prawira untuk selalu ramah dan sopan kepada setiap tamu yang datang ke rumah tersebut. Satpam yang sedang bertugas tersebut selalu ingat dengan pesan Ibu Raisa untuk selalu ramah dan sopan kepada tamu yang datang ke rumah tersebut. 'Selamat sore, Saya ingin bertemu Ibu Raisa," ucap Armand Dirga."Tidak perlu membuat janji," ucap Armand Dirga dengan ketus."Buka pintu pagarnya.""Baik Pak," ucap satpam yang bertugas di rumah Raisa.Mobil Armand D
Pagi ini Armand Dirga sangat sibuk ada beberapa janji dengan klien dan juga rapat yang diikuti oleh Armand Dirga. Saking sibuknya Armand Dirga sampai lupa mengecek ponsel yang sedang berada di dalam sakunya, Armand juga belum menelfon ke nomor ponsel Raisa. Armand sama sekali belum mengetahui bahwa Raisa pulang pagi ini. Andai saja Armand Dirga sudah membuka dan membaca pesan yang terdapat pada ponselnya maka Armand Dirga akan mengetahui Raisa sudah pulang dari laporan dua orang yang ditugaskan untuk mengawasi dan menjaga Raisa. Reyhan juga tidak mengetahui tentang kepulangan Ibu Raisa pagi ini karena kedua orang tersebut hanya menyampaikan laporan kepulangan Raisa kepada Armand Dirga.Sementara itu Raisa yang sudah melangkah keluar dari bandara kemudian naik ke dalam sebuah mobil yang datang menjemput Raisa dan langsung berangkat meninggalkan bandara setelah Raisa naik ke dalam. mobil tersebut."Langsung ke rumah ya Pak," ucap Raisa pada sopir yang membawa mobil tersebut."Baik Ibu,"
Raisa hanya bisa memendam rasa marah, rasa sakit hati, dan kecewa di dalam hatinya. Kevin mengkhianati dirinya dengan berselingkuh dengan Windy teman baik Raisa sendiri. Kevin juga yang dengan tidak tahu malu meminta maaf dan berharap untuk bisa bersama dengannya lagi. Kevin bahkan berani menyusulnya ke tempat ini, tempat Raisa menerima pekerjaan untuk.menghindarinherada di Jakarta pada saat pengumuman pembatalan pernikahan antara Raisa dan Kevin Dinata dimuat di koran. Raisa berharap dengan pergi ke tempat yang lebih jauh, rasa sakit hatinya kepada Kevin dapat berkurang dan perlahan-lahan rasa cinta yang ada di hatinya untuk Kevin bisa memudar. Sungguh rasanya tidak gampang tetapi Raisa akan berusaha untuk melupakan Kevin.Raisa mutuskan untuk pulang di pagi hari ini karena pekerjaan Raisa disini sudah selesai dikerjakan. Raisa juga tidak ingin bertemu atau ditemui oleh Kevin lagi. Raisa kemudian meninggalkan kamar hotel tempat Raisa menginap dan berada selama berada di negara ini. Ra