Pagi ini adalah hari pertama Raisa Prawira dan Armand Dirga sarapan pagi bersama di rumah Armand Dirga. Sarapan pagi pertama kali di rumah Armand Dirga dan hari ini untuk pertama kalinya dalam hidup Armand Dirga makan pagi dengan dilayani oleh istrinya. Armand Dirga jelas kagum dengan Raisa Prawira, yang pintar, kaya, dan cantik tetapi mau melayani suami makan dan mau menyiapkan teh hangat dengan tangan Raisa Prawira, walaupun di rumah Armand Dirga banyak bekerja pelayan yang siap melayani makan pagi Armand Dirga. Biasanya seorang pelayan di rumah itu akan berdiri menunggu selama Armand Dirga makan dan selalu siap jika Armand Dirga meminta diambilkan sesuatu di meja makan, tetapi hari ini, ada Raisa Prawira yang sudah resmi menjadi istri Armand Dirga dan melayani Armand Dirga makan, sungguh hati Armand Dirga bahagia."Hari ini ikut Mas ke kantor, temani Mas sebelum Raisa pergi ke Kuala Lumpur," ujar Armand Dirga sambil menatap Raisa Prawira yang sudah selesai makan dan sedang mencici
Armand Dirga menunggu Raisa Prawira yang sedang berada dalam kamar mandi. Armand Dirga sambil menunggu Raisa Prawira mengambil sebuah koran terbitan pagi ini yang terletak di meja kantor Armand Dirga dan mulai membaca satu per satu halaman yang ada di koran tersebut. Pandangan Armand Dirga berhenti pada sebuah halaman yang berisikan pengumuman pembatalan pernikahan antara istrinya, Raisa Prawira dengan Kevin Dinata.. Pernikahan antara Raisa Prawira dan Kevin Dinata seharusnya dilangsungkan besok pagi."Ini yang menyebabkan Raisa mengambil pekerjaan di Kuala Lumpur, dan hendak meninggalkan aku seorang diri," batin Armand Dirga di dalam hatinya sambil menatap halaman koran yang berisikan pengumuman pembatalan pernikahan Raisa Prawira dan Kevin Dinata."Seharusnya besok Raisa Prawira menjadi istrimu, tetapi kebodohan yang menyebabkan kau kehilangan Raisa," batin Armand Dirga di dalam hatinya."Berselingkuh dengan teman akrab Raisa Prawira sendiri," batin Armand Dirga di dalam hatinya."R
Armand Dirga melangkah dengan perasaan kehilangan ketika pesawat yang membawa Raisa Prawira berangkat ke Kuala Lumpur. Armand Dirga meninggalkan bandara dan kemudian berjalan ke tempat parkir tempat dimana mobil Armand Dirga diparkir. Rasa kehilangan adalah perasaan yang tidak biasa dirasakan oleh Armand Dirga karena Armand Dirga sudah lama tidak merasakan perasaan kehilangan. Armand Dirga merasakan perasaaan kehilangan terakhir pada saat Armand Dirga ditinggalkan oleh tunangan Armand Dirga di saat hari pernikahan mereka. Armand Dirga kembali merasakan perasaan yang sama rasa kehilangan ketika seseorang yang dicintai pergi. Armand Dirga memahami istrinya, Raisa Prawira pergi hanya untuk beberapa hari saja tetapi tetap saja rasa kehilangan memenuhi hati Armand Dirga ketika pesawat yang ditumpangi oleh Raisa Prawira sudah mengudara. Armand Dirga berjalan ke mobilnya yang diparkir di tempat parkir mobil dan sopir Armand Dirga yang sedang berdiri di luar mobil membukakan pintu mobil untu
Tuan Surya Dinata memandangi istrinya Nyonya Helena Dinata yang sedang tertidur di atas ranjang. Nyonya Helena Dinata tidur setelah pulang dari rumah sakit dan meminum obat yang diresepkan oleh dokter untuk Nyonya Helena Dinata. Pengumuman pembatalan pernikahan antara Kevin Dinata dan Raisa Prawira, yang dipasang oleh Raisa Prawira, calon menantu keluarga Dinata telah membuat Nyonya Helena Dinata menjadi tertekan dan akibatnya migrein yang diderita oleh Nyonya Helena Dinata kambuh. Rasa stress adalah pemicu kambuhnya migrein Nyonya Helena Dinata. "Mengapa Raisa membatalkan pernikahannya dengan Kevin besok?" batin Tuan Surya Dinata di dalam hatinya. Tuan Surya Dinata belum sempat bertanya secara langsung kepada anaknya Kevin Dinata ataupun bertanya melalui sambungan telfon. Kepanikan Tuan Surya Dinata saat melihat wajah istrinya Nyonya Helena Dinata menjadi pucat pasi dan koran yang sedang dipegang oleh Nyonya Helena Dinata terjatuh di lantai sambil Nyonya Helena Dinata mengeluh kepal
"Akhirnya aku tergoda dengan godaan Windy," batin Kevin di dalam hatinya.Mengapa semuanya menjadi seperti ini?" batin Kevin dengan nelangsa di dalam hatinya.Kevin yang sedang berbaring di ranjang sedang mengingat awal mula terjadinya perselingkuhan Kevin dan Windy di belakang Raisa Prawira. Awalnya Kevin berusaha dan menolak godaan dari Windy. Untuk menghindar dari godaan Windy, Kevin yang seorang laki-laki yang normal tentu saja terpengaruh oleh godaan dari Windy. Untuk menghindari godaan Windy, Kevin mencoba meminta dan mengajak Raisa Prawira untuk menghabiskan malam bersama dengan Kevin dan menyerahkan kesucian Raisa Prawira terhadap Kevin. Permintaan Kevin terhadap Raisa Prawira ditolak oleh Raisa Prawira yang ternyata menyuruh Kevin untuk bersabar sampai hari pernikahan antara Kevin Dinata dan Raisa Prawira resmi dilangsungkan. Kevin yang terus menerus digoda oleh Wndy akhirnya tidak dapat lagi menahan godaan dari Windy. Kevin akhirnya berselingkuh dengan Windy di belakang Rais
Armand Dirga berjalan keluar dari ruangan kantor Armand Dirga dengan wajah yang mendung. Beberapa kali karyawan Grup Dirga yang berjalan berpapasan dengan Armand Dirga melihat wajah CEO Grup Dirga tampak sangat mendung. Karyawan-karyawan yang berpapasan dengan Armand Dirga ketika melihat wajah Armand Dirga yang tampak sangat mendung tidak berani menyapa CEO Grup Dirga Armand Dirga karena takut ditegur oleh Armand Dirga. Satu hal yang diketahui oleh karyawan Grup Dirga adalah lebih baik diam pada saat melihat wajah Armand Dirga yang mendung daripada mendadak ditegur oleh Armand Dirga yang sedang bad mood. Armand Dirga dengan langkah lebar melangkah menuju ke ruang pertemuan yang berada di kantor Grup Dirga. Hari ini di ruang pertemuan tersebut akan diadakan rapat dengan klien yang penting dari Jepang yaitu Tuan Kenzo. Hari ini Armand Dirga dan Tuan Kenzo akan membahas rencana kerjasama antara Grup Dirga dan Tuan Kenzo. Armand Dirga akan menanamkan sejumlah besar saham di perusahaan Tua
Armand Dirga duduk dan mengambil map yang terletak di atas meja kerja Armand Dirga. Armand Dirga membuka map tersebut dan mengambil berkas yang ada dalam map dan kemudian mulai membaca dan memeriksa berkas tersebut. Armand Dirga membaca berkas tersebut dengan cermat dan kemudian membubuhkan tanda tangan Armand Dirga di bagian akhir halaman berkas tersebut. Setelah itu, Armand Dirga kemudian mengambil map lain yang terletak di atas meja dan kemudian mulai mengambil berkas yang ada di dalam map tersebut dan membaca dengan seksama. Berkas tersebut setelah selesai dibaca Armand Dirga dan Armand Dirga kembali menandatangani berkas tersebut di bagian terakhir berkas tersebut. Armand Dirga mengembalikan map tersebut ke sebelah kiri di sebelah map yang berisikan berkas-berkas yang belum diperiksa oleh Armand Dirga. Terdapat dua berkas yang belum disentuh oleh Armand Dirga tetapi Armand Dirga kembali teringat kepada istrinya Raisa Prawira. Bayangan wajah Raisa Prawira terus menerus muncul dal
Armand Dirga menatap wanita yang sedang berdiri dihadapan Armand Dirga dan merasa terganggu dengan kehadiran wanita tersebut. Wanita yang mengaku bernama Sandra sedang mencoba mengingatkan Armand Dirga tentang siapa diri wanita itu. Tetapi.Aand Dirga yang memang di masa lalunya mempunyai banyak pacar tetap saja lupa dengan wanita tersebut. Armand Dirga hanya ingat wanita ini pernah menjadi pacarnya tetapi Armand Dirga melupakan nama wanita ini. "Ayolah Armand, kita pergi berjalan bersama," ujar Sandra. "Tidak, aku mau pulang," ujar Armand Dirga."Sejak kapan Armand langsung pulang ke rumah jika jam pulang kantor selesai?" tanya Sandra sambil menatap Armand Dirga. "Bukan urusanmu," ujar Armand Dirga dengan wajah yang ketus menunjukkan ketidaksukaan Armand Dirga. "Ayolah Armand kita pergi berbelanja, makan," ujar Sandra."Tidak," ujar Armand Dirga dengan kesal dan kemudian memutuskan menekan sebuah tombol yang ada di ujung meja dan memutuskan memanggil petugas keamanan untuk mengusi