Armand Dirga duduk dan mengambil map yang terletak di atas meja kerja Armand Dirga. Armand Dirga membuka map tersebut dan mengambil berkas yang ada dalam map dan kemudian mulai membaca dan memeriksa berkas tersebut. Armand Dirga membaca berkas tersebut dengan cermat dan kemudian membubuhkan tanda tangan Armand Dirga di bagian akhir halaman berkas tersebut. Setelah itu, Armand Dirga kemudian mengambil map lain yang terletak di atas meja dan kemudian mulai mengambil berkas yang ada di dalam map tersebut dan membaca dengan seksama. Berkas tersebut setelah selesai dibaca Armand Dirga dan Armand Dirga kembali menandatangani berkas tersebut di bagian terakhir berkas tersebut. Armand Dirga mengembalikan map tersebut ke sebelah kiri di sebelah map yang berisikan berkas-berkas yang belum diperiksa oleh Armand Dirga. Terdapat dua berkas yang belum disentuh oleh Armand Dirga tetapi Armand Dirga kembali teringat kepada istrinya Raisa Prawira. Bayangan wajah Raisa Prawira terus menerus muncul dal
Armand Dirga menatap wanita yang sedang berdiri dihadapan Armand Dirga dan merasa terganggu dengan kehadiran wanita tersebut. Wanita yang mengaku bernama Sandra sedang mencoba mengingatkan Armand Dirga tentang siapa diri wanita itu. Tetapi.Aand Dirga yang memang di masa lalunya mempunyai banyak pacar tetap saja lupa dengan wanita tersebut. Armand Dirga hanya ingat wanita ini pernah menjadi pacarnya tetapi Armand Dirga melupakan nama wanita ini. "Ayolah Armand, kita pergi berjalan bersama," ujar Sandra. "Tidak, aku mau pulang," ujar Armand Dirga."Sejak kapan Armand langsung pulang ke rumah jika jam pulang kantor selesai?" tanya Sandra sambil menatap Armand Dirga. "Bukan urusanmu," ujar Armand Dirga dengan wajah yang ketus menunjukkan ketidaksukaan Armand Dirga. "Ayolah Armand kita pergi berbelanja, makan," ujar Sandra."Tidak," ujar Armand Dirga dengan kesal dan kemudian memutuskan menekan sebuah tombol yang ada di ujung meja dan memutuskan memanggil petugas keamanan untuk mengusi
Hari ini Raisa berada di Kuala Lumpur dan Raisa menginap di sebuah hotel berbintang lima di pusat kota. Tepat di depan kamar tidur di hotel tempat Raisa menginap, terlihat Menara Kembar. Raisa duduk di tepi tempat tidur Raisa, memandangi Menara kembar sambil melamun menatap jendela yang gordennya belum Raisa tutup. Senja telah datang, matahari terbenam dengan cahaya yang berwarna jingga.Senja itu, langit berwarna jingga dan perlahan-lahan matahari mulai terbenam. Raisa duduk sambil memandangi senja. Senja adalah suasana yang paling Raisa suka. Raisa merasa ketenangan hati bisa diperoleh oleh Raisa di saat menatap senja. Sudah beberapa hari ini, semenjak Raisa memergoki perselingkuhan Kevin dan Windy, hati Raisa diliputi dengan kesedihan. Raisa memutuskan hubungan pertunangan dengan Kevin dan memilih membatalkan pernikahan antara Raisa dan Kevin. Tindakan Raisa memutuskan hubungan pertunangan kemudian diikuti dengan pengumuman pembatalan antara Raisa dan Kevin, tidak serta merta memb
Dua hari yang lalu ketika Raisa Prawira bersama Armand Dirga datang ke kantor Armand Dirga, ada satu karyawan Armand Dirga yang mengenali Raisa Prawira sebagai tunangan dari Kevin dan pernikahan antara Kevin dan Raisa Prawira hampir dilangsungkan beberapa hari ke depan Tetapi hari ini, mata karyawan Armand Dirga terbelalak ketika melihat pengumuman pembatalan pernikahan antara Kevin dan Raisa Prawira diumumkan di koran."Ini bukanlah berita yang berisikan pengumuman pembatalan pernikahan antara Raisa dan Kevin Dinata?" tanya Karyawan Armand Dirga di dalam hatinya sambil memandangi halaman koran tersebut."Iya, tidak salah lagi pernikahan antara Kevin Dinata dan Raisa Prawira telah dibatalkan,"batin karyawan tersebut di dalam hatinya."Pantas saja Raisa Prawira berjalan dengan Pak Armand ke kantor ini," batin karyawan tersebut."Mungkin Ibu Raisa adalah pacar baru dari Armand Dirga," batin karyawan tersebut di dalam hatinya. "Aku mesti bertanya kepada Asti," batin karyawan tersebut sam
Asti memandangi CEO Grup Dinata, Kevin Dinata yang sedang berjalan masuk ke dalam ruangan kerja Kevin Dinata. Asti merasa sangat lega karena Kevin Dinata tidak memarahi Asti karena telah membicarakan Raisa Prawira dan juga telah membicarakan hubungan antara Kevin Dinata dan Raisa Prawira. Asti bergegas menjalankan tugas yang telah diberikan oleh Kevin Dinata untuk mengecek keberadaan Raisa Prawira. Untuk langkah pertama, Asti akan menelfon ke bagian informasi dari Grup Prawira untuk bertanya mengenai keberadaan Raisa Prawira.Asti menekan nomor telfon Grup Prawira dan kemudian menekan ekstensi 01. Asti menunggu sesaat dan tidak lama kemudian terdengar ucapan salam dari bagian informasi Grup Prawira."Selamat pagi, Saya ingin berkonsultasi dengan Ibu Raisa," ujar Asti melalui sambungan telfon."Saya ingin mendesain rumah Saya dan Saya mendengar Ibu Raisa Prawira sangat terkenal dalam mendesain interior," ujar Asti."Apakah Saya dapat membuat janji untuk bertemu dengan Ibu Raisa Prawir
Hari ini, pagi-pagi sekali Raisa Prawira telah mendatangi hotel tempat Raisa Prawira menerima pekerjaan untuk mendesain interior ruangan kamar-kamar yang ada di hotel tersebut. Hotel tersebut adalah hotel bintang lima yang baru saja selesai dibangun di pusat kota ini. Raisa Prawira datang untuk meninjau desain interior kamar-kamar ang ada di hotel tersebut. Raisa Prawira berjalan masuk ke dalam hotel tersebut dan kemudian masuk ke dalam lift. Raisa mendatangi kamar hotel yang akan didesain interiornya oleh Raisa Prawira. Pihak Hotel menginginkan desain kamar hotel yang anggun dan elegan. Segala sesuatu yang diperlukan untuk interior kamar hotel telah dipersiapkan dan telah didesain sesuai keinginan pihak hotel. Raisa Prawira bertugas memeriksa secara detail keseluruhan ruangan kamar yang telah didesain tersebut. Raisa Prawira masuk ke dalam kamar hotel dan memperhatikan desain interior kamar tersebut. Sesuai dengan yang diinginkan oleh hotel yangmenginginkan desain hotel kamar yang
Raisa Prawira berada dalam pelukan Kevin Dinata. Raisa Prawira merasa pelukan Kevin Dinata membuat segala kenangan antara Raisa Prawira dan Kevin Dinata selama menjalin hubungan terurai di antara Raisa Prawira dan Kevin Dinata. Kenangan manis saat Raisa Prawira dan Kevin Dinata masih bersama. Seseorang yang ditugaskan oleh Reyhan untuk menjaga Raisa Prawira cepat-cepat mengambil foto Raisa Prawira yang sedang berada dalam pelukan Kevin Dinata. Setelah mengambil beberapa foto Raisa Prawira yang berada dalam pelukan Kevin Dinata, laki-laki itu mengucapkan sesuatu kepada dua laki-laki yang berada di sampingnya. "Kita bertindak jika laki-laki itu berani menyakiti Ibu Raisa," ucap laki-laki yang mempunyai tubuh tinggi besar dan berkepala plontos kepada teman yang ada di sampingnya. "Siap Pak," jawab laki-laki tersebut sambil terus memandang ke arah Kevin Dinata dan Raisa Prawira "Aku mencintaimu Raisa," ucap Kevin Dinata dengan Raisa dalam pelukan Kevin Dinata."Maafkan aku, maafkan k
Dua orang yang bertugas mengikuti Raisa Prawira telah mengambil foto Raisa Prawira pada saat Kevin Dinata memeluk Raisa Prawira. Keduanya bertugas mengawasi Raisa Prawira sekaligus mengikuti Raisa Prawira. Mereka berdua memahami sudah menjadi tugas mereka untuk melaporkan setiap hal yang telah terjadi atau yang telah mereka lihat di setiap aktivitas Raisa Prawira.Mereka berdua memutuskan untuk segera melaporkan atas apa yang mereka lihat langsung ke nomor ponsel CEO Grup Dirga, Armand Dirga. Mereka sudah mendapat perintah dari Reyhan untuk melaporkan setiap keadaan yang mendesak kepada CEO Grup Dirga yaitu Armand Dirga. Kedua lelaki yang bertugas mengawal Raisa Prawira juga akan melaporkan hal yang mereka lihat kepada asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan dari Armand Dirga yaitu Reyhan. Salah seorang dari mereka kemudian mengirim foto Raisa Prawira yang sedang berada dalam pelukan Kevin Dinata kepada Armand Dirga dan sekaligus juga mengirim kepada Reyhan disertai dengan ketera