Share

BAB 70

Author: Vyra Fame
last update Huling Na-update: 2022-07-04 08:44:40

 Raut wajah sumringah pun Bowo dan Kartika akhirnya masuk ke dalam rumah Nilam yang terbilang sangat sederhana sekali. 

Kartika dan Bowo duduk di lantai yang hanya dialasi dengan karpet tipis dan sudah terlihat usang. Kartika melihat ke sekeliling dalam rumah Nilam. Tidak ada apa pun di sana. Yang ada hanya sebatas kasur lantai yang sudah tipis dan berwarna kehitaman akibat terlalu sering diinjak. Serta hanya ada satu kamar saja yakni, kamar yang Nilam tempati. 

"Katakan apa mau kalian yang tiba-tiba datang ke sini? Cepat karena aku tidak punya banyak waktu!" ujar Nilam dengan tatapan tajamnya seolah-olah mampu menghunus siapa pun yang ada di hadapannya.

 Tidak bisa dipungkiri sejatinya Nilam teramat rindu dengan Bowo dan K

Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 71

    "Lalu apa Mamanya Kartika tahu akan hal ini? Atau jangan-jangan kamu juga sekongkol sama Mamanya Kartika lagi," timpal Rita."Untuk yang satu itu enggak. Aku memang sengaja gak memberitahu Mamanya Kartika. Namanya Tante Nilam. Biar ini semua menjadi kejutan saat penangkapan keduanya di kontrakan Tante Nilam. Tentu akan lebih mengasyikkan bukan?"Riuh suara tepuk tangan pun terdengar dari kedua tangan Rita. Sembari menggelengkan kepala Rita menatap takjub pada sang adik. Bagaimna tidak, jika ternyata adiknya sudah seperti seorang yang betul-betul piawai dalam menangani kasus."Ngapain tepuk tangan begitu, Kak?" tanya Aliyah."Kamu itu sadar gak sih kalau kamu hebat banget menyusun strategi untuk bua

    Huling Na-update : 2022-07-04
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 72

    Sedikit tergesa Nilam terus berjalan hingga akhirnya ia pun sampai di depan rumah kontrakannya yang masih tampak sepi."Mungkin Kartika dan Mas Bowo masih tidur. Kasihan mereka pasti kelelahan setelah kemarin berjalan kaki menuju rumahku ini," gumam Nilam. Setelahnya ia pun mendekati pintu rumahnya. Namun, saat itu juga telinganya seperti mendengar suara yang sangat tidak asing. Yah, tentu saja suara orang yang tengah mereguk kenikmatan duniawi.Seketika itu juga darah Nilam terasa berdesir. Sesak pun tiba-tiba menghantam dada. Apa yang sudah ia buang jauh-jauh dari pikirannya pun kini hadir kembali. Dalam diamnya Nilam bukan berarti lagi dan lagi ia akan diam saja dan menangis mendapatkan perlakuan buruk dari suami dan juga anaknya. Pikiran jahat pun timbul dari dalam benaknya. Nilam lantas membuka pintu dan benar saja j

    Huling Na-update : 2022-07-04
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 73

    Aliyah pun berjalan mendekati Amar yang terlihat sendu. Tidak bisa dipungkiri meskipun Bowo telah menelantarkan dan memanfaatkan Amar sedemikian rupa. Dia tetaplah orang tua kandung Amar satu-satunya. Meski sempat terbesit rasa kebencian dalam diri Amar terhadap Bowo.Namun, ia hanyalah manusia biasa yang juga memiliki rasa sedih tatkala orang tuanya mati secara mengenaskan di tangan istrinya sendiri. Itulah hukum tabur tuai. Semua yang kita lakukan akan ada balasannya baik itu di dunia maupun di akhirat. Patutnya kita sebagai manusia hendaklah berkelakuan yang baik-baik saja meski tiada satu pun manusia yang tak luput dari kekhilafan."Mas, kamu gak papa 'kan?""Aku gak papa, Sayang. I'm okay. Kamu tenang saja," ucap Amar sembari tersenyum sembari mengelus

    Huling Na-update : 2022-07-05
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 74

    "Halah, baru jadi tukang mie ayam aja belagu, kalau memang tidak mau beritahu alamatnya oke gak masalah, aku bisa cari sendiri, bahkan ke ujung dunia pun akan aku cari dimana mereka berada, dan akan ku buat perhitungan pada mereka karena mereka penyebab Mika meninggal dan keluargaku hancur.""Hei, Sepuluh tahun kau di penjara bukannya membuat otakmu menjadi benar tapi malah membuat otakmu tambah korslet, Mika meninggal karena ulah dia sendiri, Mika di bunuh oleh pria selingkuhannya, dan harusnya kamu berterima kasih pada Amar dan juga Aliyah, karena mereka mau menampung anakmu Vivi dan memberikan kasih sayang pada Vivi layaknya anak mereka sendiri, kalau tidak ada Amar dan Aliyah mungkin Vivi akan menjadi anak jalanan," ucap Rita menatap tidak suka pada Aldo."Halah, itu bisa-bisa nya Kakak saja, semua ini jelas salah Amar san Aliyah, Mika tega berselingkuh itu sebab aku di jebloskan ke penjara oleh mereka, Mika pasti kesepian dan membutuhkan nafkah, maka sebab itu ia selingkuh.""Kam

    Huling Na-update : 2022-07-06
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 75

    "Wah, terimakasih ya Bude, maaf kalau selama ini Vivi selalu ngerepotin Bude sama Pakde." ucap Vivi dengan mata berbinar."Kamu jangan bicara gitu Vi, kamu itu udah jadi tanggung jawabnya Bude sama Pakde, kamu hanya perlu mikirin kuliah kamu, belajar yang benar biar kamu bisa lulus dengan nilai yang bagus.""Iya Bude, Vivi insyaallah akan amanah sama pesan Bude, terimakasih banyak ya Bude," ucap Vivi antusias, Aliyah pun tersenyum lega.****Pagi itu Vivi sudah disibukkan mempersiapkan bekal untuk hiking hati itu, Vivi sangat antusias sekali menjalaninya, karena ia akan pergi hiking dengan teman-temannya dan tentunya disana ada juga salah satu cowok yang ia taksir."Sudah siap Vi? Gak ada yang ketinggalan?" tanya Aliyah saat di meja makan."Sudah Bude.""Yasudah kamu nanti disana hati-hati ya, jangan telat makan nanti kamu sakit.""Iya Bude.""O iya rencana berapa hari?""Hanya satu hari ini saja kok Bude, nanti sore juga sudah pulang.""Oke, baiklah, sekarang cepat habiskan sarapan k

    Huling Na-update : 2022-07-06
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 76

    "Hidup kamu sudah enak ya sekarang," ucap Aldo memulai sandiwaranya."Yah, ini semua berkat Bude Aliyah dan Pakde Amar Pa, mereka menyayangi Vivi seperti anak mereka sendiri.""Mereka melakukan itu karena mereka merasa bersalah padamu Nak.""Maksud Papa?""Ya, kamu kan tau, Papa di penjara karena ulah Pakde dan Budemu itu, makanya untuk menebus rasa bersalah itu mereka mengasuhmu, lalu nanti setelahnya mereka akan memintamu balas budi pada mereka.""Papa sudah salah paham, Vivi yakin mereka gak seperti itu, dan lagi bukankah Papa dipenjara karena dulu Papa ingin mencoba memperkosa Bude Aliyah?"Skakmat, Aldo terdiam karena apa yang diucapkan oleh anaknya itu adalah benar, tapi bukan Aldo namanya jika tidak bisa memutarbalikkan fakta."Itu semua fitnah Nak, Budemu yang menggoda Papa hingga akhirnya Papa tergoda tapi justru malah Papa yang difitnah telah memperkosa Bude mu, jadinya Pakde mu melaporkan Papa ke kantor polisi.""Masa sih Pa? Tapi pas Vivi tanya kenapa Papa di penjara, baik

    Huling Na-update : 2022-07-06
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 77

    "Iya, Bu. Seperti biasa saya mengantar Non Vivi ke kampusnya. Lalu seperti biasa juga say tinggalkn Non Vivi hingga sore hari saya kembali menjemputnya. Tapi, saat jalan mau pulang Non Vivi memang minta diantar ke daerah x dan pas saya tanya katanta ke rumah temannya habis itu saya tidak ada bertanya lagi.""Apa Pak Maman tidak mengikuti Vivi turun ke rumah temannya?" Pa Maman pun menggeleng menjawab pertanyaan Aliyah. "Maaf, tidak, Bu. Saya takut dikira mau tahu urusan majikan. " Aliyah menghela napasnya untuk memberikan ruang di dadanya yang tiba-tiba menjadi sempit. "Yasudah kalau begitu. Maaf sudah mengganggu waktu istirahatnya." "Tidak apa-apa, Bu, gak usah sungkan.""O iya mulai besok kemana pun kamu antar Vivi di luar jam kuliah bisa gak lapor sama saya dia kemana saja?" "Bisa, Bu, bisa.""Terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu.""Sama-sama, Bu."Aliyah pun beranjak dari hadapan pak Maman dan menuju kamar Vivi. Akan tetapi, saat Aliyah hendak membuka engsel pintu kam

    Huling Na-update : 2022-07-06
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 78

    Saat Aliyah ingin menyusul Vivi ke kamarnya tiba-tiba Vivi keluar dari kamarnya dan bergegas turun. Vivi pun sama akan berangkat ke kampus juga dengan tampilan tak kalah dari kedua kakaknya. Vivi menurun wajah almarhum sang ibu yang memiliki paras manis dan ayu. Kulitnya yang hitam manis tidak serta merta membuat Vivi terlihat buruk justru kulit Vivi terlihat eksotis lantaran ia memiliki sorotan mata yang tajam serta hidung yang mancung. "Vivi! Ayo sarapan, Nak," ucap Aliyah pada Vivi. "Maaf Bude. Nanti Vivi sarapan di kantin kampus saja." Aliyah mengerutkan keningnya sebab tidak biasanya Vivi tidak sarapan di rumah. Berulang kali Vivi bilang jika masakan Aliyah adalah yang terbaik. Tidak bisa sehari saja Vivi tidak merasakan masakan Budenya itu. Sedangkan sedari tadi malam Vivi belum menyentuh apa pun yang ada di meja makan. Itulah yang membuat Aliyah lagi-lagi menatap Vivi dengan tatapan penuh tanya. "Vivi, bukannya dari semalam kamu belum makan, Nak?" tanya Aliyah berusaha men

    Huling Na-update : 2022-07-06

Pinakabagong kabanata

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 96

    Rita berbicara dengan berapi-api. Emosi yang sudah lama ia pendam pada Vivi keluar sudah. Perasaan Vivi yang ia jaga bertahun-tahun lama nya kini terpaksa ia lontarkan. Habis sudah kesabarannya menghadapi anak dari almarhumah adiknya itu. Meskipun Rita tidak menampik jika dahulu memang Rita sempat berbuat jahat pada Aliyah dan Amar juga kedua anaknya. Akan tetapi, setidaknya Rita sudah benar-benar sadar juga kedua anak Rita ia didik dengan benar dan kini kedua anaknya menjadi anak yang penurut. Lalu, apa kurangnya kasih sayang yang Aliyah dan Amar berikan pada Vivi? Tidak! Tidak ada kurangnya mereka memberikan itu semua. Rita sebenarnya juga sadar jika semua ini terjadi juga karena adanya hasutan dari Aldo. Tapi, apakah sebagai seorang yang sudah beranjak dewasa Vivi tidak bisa berpikir jernih? Orang yang sudah memberinya air susu justru ia balas dengan memberinya air tuba. Sungguh ironis memang. "Vivi harus bagaimana agar mendapatkan maaf dari kalian semua. Vivi iri setiap kali

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 95

    Begitu juga dengan Amar. Belasan tahun Amar mengarungi biduk rumah tangga bersama Aliyah menjadikan dirinya sosok suami dan Ayah yang cukup tegas. Jika dahulu saat disakiti maka Amar hanya bisa diam dan berpasrah tapi, tidak dengan kali ini. Amar akan melawan siapa pun yang berusaha menyakiti keluarganya. Maka diputuskan meskipun dengan berat hati bahwa mereka akan melaporkan Vivi pada lembaga hukum. Vivi harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan sekarang Rita lah yang akan menyeret sang keponakan ke kantor polisi sebab jika Aliyah dan Amar yang datang ditakutkan jika mereka berdua tidak akan tega saat melihat derai air mata Vivi. Beruntung Aliyah dan Amar mau mendengarkan usulan dari sang kakak. "Selamat siang, Bu. Maaf dengan siapa?" tanya pak Cokro pada Rita saat dirinya baru mendaratkan bokongnya di kursi. Rita yang baru saja memaki-maki Vivi pun napasnya masih tersengal-sengal karena terlampau emosi menghadapi anak tak tahu diri itu. "Saya Rita, Pak. Kebetulan saya juga

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 94

    Ketakutan jelas terpancar dari sorot matanya yang seolah-olah berbicara untuk meminta Reno berhenti dan tidak melaporkan masalah itu ke dekan kampus. Namun, Reno tidak menghiraukan itu. Reno terus menyeret gadis dengan kulit eksotis itu menuju ruang dosen agar Vivi diberi hukuman yang setimpal. "Reno, please jangan laporin aku ke polisi. Aku minta maaf aku khilaf," hiba Vivi pada Reno tapi, pria itu bergeming. Ia sama sekali tidak menjawab kalimat yang dilontarkan Vivi hingga membuat Vivi bertambah ketakutan. Terlebih lagi mereka kini sudah berdiri di depan pintu ruangan dekan. "Reno, Reno tolong jangan laporin aku. Aku janji setelah ini gal akan lagi mengganggu atau pun menyakiti Rani.""Tutup mulutmu! Perbuatanmu harus kamu pertanggungjawabkan. Seenaknya saja mau lepas tangan!" hardik Reno yang membuat bibir gadis manis itu tertutup rapat. Hanya isak tangisnya yang masih terdengar meski lirih.Akhirnya kini baik Vivi maupun Reno sudah berada di ruangan rektor. Wajah Vivi terlihat

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 93

    "Wah, cucu baru Nenek sudah pulang. Siapa ini namanya?" ujar bu Sri sembari mengambil alih anak bayi Aliyah dari gendongan Aliyah. "Oh iya siapa nama anak kamu ini, Al?" timpal Rita. "Narendra Akbar Amrani. Panggilannya Akbar.""Wah bagus sekali namanya cucu Nenek. Semoga jadi anak yang sholeh dan mampu melindungi keluarga ya le," ujar bu Sri mendoakan Akbar yang juga diamini oleh Aliyah dan Rita. "Kak, tadi lagi masak? Ini bau gosong." Aliyah menghembus-hembus bau yang menyeruak hidungnya. Begitu pun yang Rita lakukan hingga akhirnya Rita terpekik dan berlari kilat ke arah dapur. Semua yang ada di ruang keluarga kecuali Amar pun mengikuti Rita dari belakang hingga akhirnya mereka sampai di dapur mereka pun tertawa terbahak sebab melihat penampakan ayam panggang yang Rita buat yang seharusnya berwarna coklat justru menjadi warna hitam legam."Yah, gosong deh." Sontak semua yang ada di sana pun tergelak melihat ayam yang sudah tidak berbentuk lagi. ***"Reno!" Reno yang sedang berb

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 92

    Uang yang Vivi serahkan pada Aldo dan katanya akan digunakan untuk berjualan sembako justru malah aldo gunakan untuk berjudi. Apakah Aldo menang? Oh tentu tidak. Tentu saja bandar tidak mau rugi. Permainan dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat natural dan memang murni tidak kepiawaian pemain dalam memainkannya padahal sudah jelas bandar sudah mengatur sedemikian rupa dari misalnya dua puluh kali taruhan maka akan diberi kesempatan menang bagi pemain hanya sekali dan itu pun pemain hanya memenangkan uang yang tidak seberapa jika ditotal dalam dua puluh kali bermain dan satu kali menang uangnya jauh lebih besar yang dikeluarkan daripada yang dimenangkan. Itulah dahsyatnya bisikan dan godaan syetan. Bagi manusia yang lemah imannya seperti Aldo akan diberi kesempatan untuk satu kali menang setelah itu dia akan ketagihan dan terus menerus untuk kembali melakukan judi. Sudah banyak buktinya orang yang hobi berjudi tidak akan pernah ada manfaat dalam hidupnya. Justru yang ada hanyalah ke

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 91

    "Sudah aku usir." ucap Rita yang membuat Aliyah juga Amar tersentak dan langsung menatap Rita seolah-olah meminta penjelasan. Sedangkan bu Sri dan pak Darto sudah Rita ceritakan sebelumnya hingga mereka sudah tidak terkejut lagi. "Kakak usir? Kenapa?""Ya Kakak gak suka aja lihat kamu di sini karena dia eh dianya di sana ketawa ketiwi sambil main ponsel. Keponakan macam apa itu. Lagian biarkan saja dia pergi dan menyusul si cunguk Aldo itu biar dia tahu betapa gak enaknya hidup gak punya uang. Sudah bagus dikasih tumpangan dan disekolahin tinggi eh malah berulah dan gak tahu terima kasih," gerutu Rita. "Ya tapi masa diusir, Kak. Kan kasihan, kalau Aldo ternyata gak bertanggung jawab gimana. Kita semua tahu gimana perangai Aldo yang asli.""Ya biarkan saja, biar tahu rasa. Dia kira dia hebat bisa hidup tanpa kamu. Kita lihat sja tph kalau dia sudah tidak kuat dia akan kembali lagi ke rumah kamu.""Apa yang Kak Rita katakan ada benarnya juga, Dek. Anggap saja itu sebagai pelajaran ba

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 90

    "Kemana?""Lha katanya mau jatah yaudah ke kamar lah kemana lagi.""Yess, terima kasih sayangku.""Eh, tunggu, Dek. Si Aliyah lagi berjuang di rumah sakit kok kita malah skidi pap di rumahnya apa gak kurang ajar ya?" tanya Raka yang membuat langkah Rita terhenti. "Kamu belum tahu? Aliyah dan bayinya selamat. Keduanya sehat walafiat hanya tinggal pemulihannya saja.""Kamu tahu dari mana?" "Barusan tadi Amar kasih kabar kalau anaknya sudah lahir jenis kelaminnya laki-laki. Dan sekarang Aliyah sudah dipindahkan ke ruang perawatan sedangkan bayinya masih harus di inkubator dulu sebab prematur.""Wah, baby boy. Kalau kita kapan lagi, Dek?" Raka menaik turunkan alisnya sembari tersenyum jahil pada Rita. "Apaan sih. 'Kan kita udah punya sepasang. Bella sama Rayhan." "Yah nambah satu lagi 'kan gak ada salahnya, Dek.""Maunya. Aku yang capek urus anak. Kamu mah enak bikinnya doang.""Yee aku juga ikut bantu kali, Dek. Ayo kalau gitu gak perlu sungkan lagi mari kita produksi adik buat Bella

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 89

    Amar pun hanya bisa pasrah. Yang terpenting adalah keselamatan Aliyah dan juga anak yang dikandungnya. Selagi Dokter dan perawat menangani Aliyah. Amar segera menghubungi Rita untuk mengabarkan jika Aliyah berada di rumah sakit. Ia ingin minta tolong pada Rita untuk menjaga kedua anaknya di rumah terutama Rani. Sebab Amar takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan saat dirinya tidak ada di rumah. ***"Kamu itu ya, dulu mamamu yang nyusahin, sekarang gantian kamu yang nyusahin!" hardik Rita pada Vivi. Saat ini Rita memang sudah berada di rumah Aliyah. Tentunya ia bersama Raka tanpa anaknya. Awalnya Rita terkejut saat Amar memberi kabar jika Aliyah akan melahirkan sebab yang Rita tahu Aliyah masih lama waktu untuk melahirkan. Setelah Amar menceritakan apa yang sudah terjadi. Akhirnya Rita dan Raka pun bergegas menuju rumah Aliyah dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan. Sesampainya di rumah Aliyah tentu saja Rita menuju kamar Vivi di man Vivi tengah asik tertawa saat melihat m

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 88

    "Kenapa kau lakukan itu pada Rani? Dia saudaramu Vivi!" "Di sudah merebut pacarku!" "Pacar? Pacar yang mana? Setau Bude Rani hanya dekat dengan satu orang pria yakni Reno.""Ya itu pacar aku!" "Reno? Pacar kamu? Sejak kapan? Baru kemarin malam Reno mengantar Rani pulang dan mengaku pada Bude dan Pakde kalau dia adalah pacar Rani bukan pacar kamu.""Ya tapi aku suka sama Reno Bude!""Suka? Terus Reno nya suka sama kamu enggak? Kalau enggak itu namanya bukan pacar kamu, lalu apa hak kamu menyakiti Rani?""Ya karena Rani enggak mau dengerin aku buat menjauh dari Reno.""Kenapa enggak kamu suruh saja si Reno yang menjauhi Rani? Kenapa kamu malah nyerang Rani?""Bude kenapa sih selalu saja membela Rani. Apa karena Rani anak Bude sedangkan aku hanya keponakan makanya Bude membedakan kami?""Dengar ya Vivi, mau itu anak Bude atau keponakan, Bude berada di pihak yang benar. Sedangkan di sini kamu salah! Kalian itu masih sekolah masih waktunya belajar kenapa harus berebut cowok seperti ini!

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status