Share

BUKU TUAN ALBERT

"Sayang, maafkan aku,"kata Dylan sambil mencium punggung tangan Alena.

"Mommy mana?"tanya Alena yang tiba-tiba tampak bersemangat.

"Oh, ya. Kita ke klinik mama kamu saja," balas Dylan yang seperti mendapat jalan keluar. Mobil langsung diarahkan menuju klinik tempat Dokter Pamela sedang bertugas.

***

Sebulan setelah bom bunuh diri

Jenuh dan gelisah. Alena selalu benci situasi yang akan rutin setiap kali dirinya harus duduk menunggu giliran untuk mengambil obat di depo farmasi rumah sakit. Dia hanya benci ketika beberapa pasang mata menatap dengan pandangan iba. Bukannya tak bersyukur masih ada orang yang menaruh rasa simpati kepadanya.

Alena tidak ingin orang-orang itu memandangnya sebagai sosok yang lemah karena sakit. Setiap detik dalam hidup, ia belajar semakin kuat dalam menghadapi kenyataan sebagai seorang bervirus mematikan. Ia hanya ingin dipandang sebagai orang yang tangguh dan bersemangat. Saat di mana dia tidak perlu repot-repot rawat inap di rumah sakit.

Alena menghela napa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status