Share

SEBUAH KEBERANIAN

last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 06:32:45
Rendi mendekat lalu mengusap kepala adik angkatnya. "Abang gak akan pernah rela kamu mati hanya karena menuruti keinginan pria tak berakhlak macam dia. Kami telah mengatur strategi. Kamu dan Umaya cukup di sini, menunggu kabar kemenangan dari kami. Percayalah! Kami bisa hancurkan Abimana."

Usai perkataan si abang angkat, Alena menangis tersedu-sedu. Ia langsung memeluk Rendi. "Terima kasih, Abang."

"Selagi Abang masih hidup. Gak akan biarkan kamu tersakiti oleh siapa pun."

Terdengar langkah kaki dari beranda. Dokter Pamela dengan wajah cemas menghampiri mereka.

"Mommy!"teriak Alena sambil berlari lalu memeluk wanita tersebut. "Masih kerja?"

"Iya, ada pasien emergency. Mommy selalu mikirin kamu dan Umaya. Bagus juga obat penawarnya. Kalian berdua tampak semakin sehat,"ucap Dokter Pamela sambil tersenyum ke arah Umaya.

"Terima kasih, Dokter. Berkat doa dari Anda, kami semakin membaik,"balas Umaya sedikit canggung. Memang sih, raga mereka sehat, akan tetapi psikis semakin ngedrop ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PSIKOPAT TUNDUK

    Tak lama kemudian, petugas tadi telah datang bersama Abimana ditemani petugas yang lain. Dokter yang sekarang berstatus tersangka tersebut tersenyum lebar ke arah kedua wanita. "Sesimpel ini, aku gak harus korbankan banyak orang. Aku hanya ingin ngobrol berdua dengan Dokter Alena beberapa menit saja,"ucap Abimana sambil tersenyum manis ke arah wanita yang dimaksud. "Silakan, Dokter ingin bicara apa dengan saya!"pinta Alena sehalus mungkin agar pria ini tidak berulah. "Aku ingin menikah dengan kamu. Bersiaplah! Aku sudah minta ke petugas untuk mengundang penghulu kemari," ungkap Abimana. Hal itu tentu saja membuat Alena dan Dokter Pamela kaget. "Maaf, Dokter. Gak bisa, dong, nikah tanpa kesepakatan dari Alena dan saya,"sahut Dokter Pamela jadi tersulut emosi. Alena segera mengatasi masalah. Ia mendekat ke arah mommynya lalu berbisik,"Mom, tenang! Biar Alena atasi." Sementara petugas telah bersiap menjaga segala kemungkinan. Dua orang berambut cepak tersebut masing-masing berdiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KERANCUAN

    "Siapa mama dia?"tanya Abimana dengan mengernyitkan dahi."Kamu lupa dengan Dokter Pamela?"tanya Dylan dengan pandangan menyelidik. Ia belum yakin 100% jika Abimana sedang lupa ingatan."Aku gak kenal siapa pun, selain Alena,"balas Abimana.Rendi langsung menepuk bahu Dylan sambil tersenyum tipis. Ia pun berkata,"Apa kubilang."Tak berapa lama seorang petugas jaga datang bersama tenaga medis. Kini dokter dengan dibantu seorang perawat, memeriksa kondisi Abimana. Dokter tersebut menyampaikan bahwa pria psikopat sedang mengalami gejala amnesia."Ini perlu dilakukan tes diagnostik untuk mengetahui lebih detail kondisi kesehatannya. Tes diagnostik yang terdiri dari MRI dan CT scan, Tes darah dan Elektroensefalogram (EEG),"jelas dokter."Silakan lakukan yang terbaik, Dokter! Segala biaya pemeriksaan dan pengobatan nanti saya yang tanggung. Yang utama pasien sekaligus tersangka ini bisa diamankan,"kata Rendi diiringi senyum tipis."Jika bukan amnesia sementara, pasien kan membaik dalam bebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    GELAGAT BIBIK

    "Tentu Tuan, silakan ikut ke ruangan saya," balas dokter.Anton mengikuti dokter dan mulai bicara panjang dengan pria berjas putih tersenyum.Anton baru selesai bicara dengan dokter saat Bu Ratna datang menghampiri mereka. Dokter tersenyum lalu berkata,"Saya sudah jelaskan ke Tuan Anton. Mohon diskusikan berdua! Saya pamit ke pasien lain.""Silakan, Dok! Terima kasih,"balas Bu Ratna ramah."Sama-sama, Bu,"sahut dokter lalu beranjak meninggalkan mereka.Dua orang ini pun berjalan beriringan menuju ruang IGD. Alan tampak baru saja sampai dan akan duduk di dekat ranjang. Ia pun tidak jadi duduk lalu menatap keduanya dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi dengan Mbak Umaya?""Tenangkan diri kamu dulu. Habis ada tugas buat kamu,"sahut Anton.Baik Alan maupun Bu Ratna terkejut dengan omongan pria tersebut. Anton tersenyum begitu melihat ekspresi ibu dan anak itu."Maksudnya, ada tugas untuk Alan mengawasi Bibik. Saya sedikit curiga ada pesanan khusus,"jelas Anton."Setau Ibu, Bibik itu or

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    TEROR LANJUTAN

    "Gak perlu cari stok. Bibik bisa masak bahan-bahan yang ada dulu. Bisa juga pesan online atau masakan jadi. Bibik mau makan apa, sih? Biar aku pesankan,"ucap Alena.Ucapan Alena membuat Bibik semakin gelisah. "Gak perlu repot-repot, Non. Kalo begitu, biar Bibik beli di warung dekat sini. Sekalian Non dan Nyonya pengen apa?"Nada bicara Bibik yang memaksakan diri membuat Alena semakin curiga. Namun, wanita cantik ini berusaha untuk tidak memperlihatkan kecurigaannya."Ya, sudah. Biar Bibik ditemani sekuriti belanja kalo begitu. Situasi kita belum aman benar dan aku khawatir akan keselamatan Bibik,"ucap Alena lalu bersiap menelusuri sekuriti. Namun buru-buru dicegah oleh Bibik."Gak perlu ditelepon, Non. Biar Bibik langsung ke depan saja. Permisi," ucap Bibik dengan langkah terburu-buru."Fix. Bibik benar ada janji, Mom,"kata Alena sambil memandangi punggung wanita yang dimaksud.Dokter Pamela mengelus-elus punggung putrinya penuh kasih. Kemudian wanita ini berkata,"Biar diberesin di de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERAMPASAN PONSEL

    "Karena konslet, Mom?"tanya Alena yang penasaran."Mommy gak sempat tanya,"balas Dokter Pamela dengan kedua mata awas ke depan.Mobil melaju sekencang mungkin demi segera sampai di rumah sakit. Kedua wanita diliputi perasaan tegang dan cemas. Sepanjang perjalanan Dokter Pamela secara intens berkomunikasi dengan asistennya."Gimana, Mom?"tanya Alena sesaat setelah Dokter Pamela mengakhiri hubungan telepon."Damkar sudah tiba dan masih berusaha memadamkan kebakaran,"jawab wanita separuh baya tersebut dengan mimik sedih."Gimana keadaan para penghuni rumah sakit?""Sudah dievakuasi di gedung baru. Beruntung itu dibangun agak jauh dari gedung utama. Jadi ada tempat untuk mengungsi,"balas Dokter Pamela dengan nada lesu.Dalam waktu empat puluh menit, mobil sampai di halaman parkir gedung baru. Dokter Pamela memegang lengan putrinya. "Kamu belum sehat benar. Tunggu di sini saja! Biar Mommy sendiri yang cek keadaan.""Tapi, Mom ....,"omongan Alena sudah keburu disahuti oleh Dokter Pamela. "K

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    INGATAN ALENA KEMBALI

    "Ah, kok aku ada di sini?"tanya Alena sambil memandangi kedua orang yang berdiri di dekat ranjang."Kamu tadi pingsan lalu dibawa kemari sama Dylan,"jelas Rendi sambil membetulkan posisi bantal. Kini Alena bisa bersandar pada dinding. Bu Ratna tersenyum melihat interaksi keduanya."Ibu berharap kedua Umaya dan Alam bisa rukun dan saling melindungi seperti kalian,"ucap Bu Ratna dengan tatapan sendu."Bukannya mereka sudah seperti itu, Bu?"tanya Alena seraya tertawa kecil."Iya, sering juga bertengkar,"balas Bu Ratna."Namanya juga si Alan masih remaja. Bisa jadi perilaku usilnya bikin Umaya jengkel. Akhirnya mereka gantian usil. Kalo saya sama Alena itu sama-sama dewasa, usilnya lain. Tapi toh, apa pun itu, adalah manifestasi dari rasa sayang sesama saudara,"urai Rendi."Betul banget kata Bang Rendi, Bu,"sahut Alena. Bu Ratna mengangguk mendengar omongan keduanya.Sementara itu Dylan telah selesai berdiskusi dengan Dokter. Tepat sebelum memasuki koridor menuju ruang rawat inap, ia mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    SURAT KALENG

    "Nah, itu! Bisa jadi merekalah yang jadi pelaku. Bang Anton tahu kamu merekam mereka dan ingin barang bukti lenyap,"jelas Dylan.Hal itu langsung diberi anggukan kepala oleh Rendi. Analisis ini berkata,"Dugaan kita sama.""Pada saat merekam itu, aku mikirnya aneh dan menarik. Secara selama ini, mereka gak saling kenal. Aku tiap hari ada di rumah sakit dan tidak pernah liat interaksi di antara mereka. Padahal Bang Anton ada beberapa kali datang untuk antar Umaya temui aku.""Bisa jadi mereka berinteraksi setelah dapat job khusus dari Abimana,"sahut Dylan sambil memandang ke arah Rendi."It's exactly!"seru Rendi dengan wajah puas karena ada yang menyamai dugaannya."Aku sudah kasih tahu ahlinya. Bentar lagi dia datang,"ujar Dylan sambil menatap layar ponsel. Pria ini berharap ada yang segera menghubunginya.Ada suara ketukan lalu pintu pun terbuka. Seraut wajah yang ditunggu-tunggu muncul. Ia pun bertanya,"Di mana kita akan meet and great?""Hi, ayo.masuk!"pinta Dylan kepada Bara. Perw

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KENYATAAN PAHIT

    Analis ini menautkan kedua alis setelah membaca isi kertas tersebut. la menatap Dylan, seolah-olah bertanya maksud dari kertas ini."Gue nggak tau siapa yang kirim kertas itu, tapi gue rasa ada yang janggal,"jelas Dylan berhati-hati."Janggal gimana? Emang yang dia maksud anaknya siapa?"tanya Rendi seraya menatap tajam ke arah Dylan."Alena ... maybe.""Dia sedang berjalan kemari,"ucap Rendi memperingatkan Dylan. Saat menoleh ke arah dalam, ia melihat kehadiran wanita itu. "Pergi saja ke laboratorium! Aku sempat minta tes kesuburan terhadap Abimana.""Oke. Lebih baik aku ke sana dulu sebelum menemui Abimana,"balas Dylan. Ucapan Dylan berakhir tepat pada saat langkah kaki Alena sampai di dekat mereka. Ia membawa cemilan untuk menemaninya menonton drama Korea. Sebungkus besar kacang telur dan sebotol jus mangga berada dalam genggamannya. "Ada yang mau temani aku nonton tivi?"tanya Alena dengan wajah memelas.Rendi seketika menyenggol perut Dylan. "Biar Abang saja yang temani kamu. Dyl

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERSAHABATAN MEMBAWA BAHAGIA

    "Rendi, kamu ditangkap!" seru Bara. Rendi mencoba melawan, tetapi Dylan cepat mengatasi situasi tersebut. Rendi dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Bara dan Dylan lega karena berhasil menangkap pelaku. Dokter Pamela dan Alena telah mendengar kabar penangkapan Rendi. Namun, mereka masih cemas tentang motif Rendi dan dampaknya pada keluarga serta reputasi klinik. Beberapa hari kemudian Pengadilan dimulai. Pengacara Umaya berhasil membuktikan bahwa tindakan Umaya kepada Anton adalah murni kecelakaan. Ada rekaman CCTV soal hal itu. Hakim memutuskan bahwa Umaya dibebaskan dari segala tuduhan. Namun ada kewajiban wajib rapor dan tidak boleh keluar kota sementara waktu sampai kasus Anton dan Gopar selesai diusut. Hati Umaya, Alena dan Dokter Pamela belum bisa lega 100% karena harus menunggu keputusan negosiasi interpol dengan pihak kepolisian Singapura soal kasus Alan. Mereka masih harus menunggu kepastian. Pada suatu hari Dokter Pamela menerima panggilan misterius dari seseor

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PENGEJARAN

    "Dia sedang ambil cuti dua hari untuk riset. Ada apa?"tanya balik Dokter Pamela dengan raut wajah heran. "Sedari pagi hapenya gak aktif. Padahal bilang akan bawain obat buat aku." "Obat apa lagi? Bukankah kamu sudah gak perlu obat lagi?" "Bukan, Mom. Ini obat herbal sekaligus buat terapi." Tak berapa lama terdengar langkah kaki mendekat ke arah mereka. Kedua wanita tersebut menoleh ke belakang. Tampak Dylan dan Bara tersenyum ke arah mereka. "Selamat siang,"sapa kedua pria bersamaan. "Selamat siang,"balas dua wanita. Mereka berdiri berhadapan lalu saling menjabat tangan. Dokter Pamela mengajak kedua pria untuk duduk di ruang keluarga. Setelah mereka duduk di tempat masing-masing, barulah Alena bertanya,"Ada apa, nih, kalian barengan kemari?" Dylan segera menjawab,"Yang punya kepentingan si Bara, tuh." Pria yang dimaksud pun tersenyum ke arah kedua wanita. Ia berkata,"Maaf, gak kasih kabar dahulu. Saya dapat kabar mendadak dari kantor." Dokter Pamela dan Alena segera mengara

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    OTAK UTAMA

    "Apakah kamu masih mau bersahabat dengan seorang pembunuh?" Alena terkejut dan mundur selangkah. "Apaan, sih, kamu! Apa yang terjadi padamu, Uma?"tanya Alena dengan kedua mata berkaca-kaca. Kini hatinya semakin tidak enak. Ada peristiwa dahsyat yang baru dialami oleh sahabatnya itu. Namun, kata pembunuh yang diucapkan oleh Umaya membuat pikiran Alena sempat oleng. Ia lalu bertanya dengan tubuh gemetar. "Apa maksudmu? Siapa yang kamu bunuh?" Umaya menunduk, air matanya jatuh. "Aku... aku membunuh Bang Anton." Alena terkejut. "Bang Anton? Bagaimana bisa? Kau selalu sangat perhatian padanya." Umaya mengisahkan peristiwa tragis tersebut. "Aku marah karena Bang Anton telah menjebak Alan. Adikku itu sekarang terancam hukuman mati di Singapura. Ia tertangkap tangan sedang membawa paket sabu-sabu seberat 500 gram. Bang Anton sengaja menyelipkan paket sabu-sabu pada makanan kemasan kaleng." "Alan ke Singapura dalam rangka apa?"tanya Alena penasaran. "Ia disuruh Bang Anton untuk mengirim

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    DETIK-DETIK PENGAKUAN UMAYA

    Di tempat lain, Umaya menatap foto Alena dengan perasaan menyesal. "Alena, maafkan aku. Besok aku jelaskan semua." "Semoga Alena gak kaget melihat keadaan kamu,"sahut Bara yang langsung ditanggapi linangan air mata oleh Umaya. "Saya gak pernah menyangka nasib persahabatan kami harus terpisah,"balas Umaya seraya menyeka sisa air mata. Bara tersenyum lalu berdiri dan menepuk pundak Umaya. Perwira polisi ini berkata,"Kamu telah berjasa terhadap kepolisian. Pasti ada keringanan hukuman. Nanti saya akan sewakan pengacara terbaik." "Terima kasih, Tuan Bara,"balas Umaya yang langsung dikawal seorang polwan masuk ke bagian belakang. *** Pukul 7 pagi Alena telah tiba di kantor polisi dengan diantar oleh Dylan. Dari semalam dokter muda ini tidak nyenyak tidur karena memikirkan kondisi yang terjadi dengan Umaya. "Tuan Bara sama sekali gak kasih bocoran?"tanya Alena kepada Dylan sambil mereka berjalan menuju ruang pemeriksaan. "Bara enggak mau kasih tahu. Katanya biar Umaya ngomong langs

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    PERTEMUAN DENGAN UMAYA

    "Kita tinggal ambil rekaman CCTV saat kejadian. Begitu tertangkap langsung bikin laporan,"ucap Rendi yang langsung diacungi jempol oleh Dylan. "Kita akan tahu, modus Pak Gopar merusak kepercayaan Dokter Pamela,"balas Dylan. Dorr! Terdengar tembakan dari arah pintu gerbang. Rendi segera memberi peringatan kepada kedua wanita. "Ma, Alena, tutup semua pintu dan jendela! Kalian bisa jadi incaran penjahat!" Kedua pria membantu menutup jendela dan pintu bagian depan lalu berlari ke halaman. "Ada apa ini?"tanya Dokter Pamela yang muncul dari ruang tengah. Alena berlari menyusul mommynya. Alena juga bingung dengan situasi yang menegangkan tersebut. "Mom, penjahat apa?" "Kita tutup semua jendela dan pintu. Kamu bagian belakang, Mommy cek depan,"ucap Dokter Pamela kepada Alena. Kedua wanita bergerak cepat. Mereka menutup semua pintu dan jendela. Benar yang diucapkan oleh Rendi, begitu terdengar langkah kejar-kejaran lalu suara pintu didobrak dari luar. Brakk! Pyaarr! Beruntung jendela

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    MUSUH DALAM SELIMUT

    "Tentu saja benar. Aku sengaja bikin menu favorit Mommy,"balas Alena. "Wah, kebetulan. Hari ini Tuan Dylan akan datang untuk memberikan resep menu khusus untuk kamu. Bisa jadi sambil praktek cara bikinnya." Pernyataan Dokter Pamela barusan, membuat hati Rendi memanas. Bagaimanapun hatinya berharap bisa segera menikah dengan Alena. Sementara waktu, ia diminta Dokter Pamela untuk mengabaikan keinginan itu sampai emosi Alena stabil. Rendi gegas pergi ke luar rumah untuk menghindari hatinya bertambah panas. Hal itu bisa merusak rencana mama angkatnya untuk memberi rasa tenang kepada Alena. Sekitar sepuluh menit kemudian, datang sebuah mobil yang dikemudikan oleh Dylan. "Apa kabar, Bang?"sapa Dylan begitu keluar dari mobil. Tampak pria ini menenteng sebuah kantong plastik besar. "Baik. Kelihatannya bisnis lo semakin maju,"sahut Rendi sambil menghampiri Dylan. "Masih merintis kedai menu khusus,"balas Dylan sambil menjabat tangan Rendi. "Ini juga mau praktek buat menu khusus Alena. Aban

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    SEBUAH SOLUSI

    "Iya. Mama paham. Alena cinta Dylan dan kamu dianggap sebagai Abang." "Buat apa mencintai pria yang sering menyakiti hati? Aku baru kali ini bikin luka hati Alena, itu pun terpaksa kulakukan. Aku ingin Alena hanya untukku dan rasa cinta bisa ditumbuhkan pelan-pelan." Dokter Pamela sudah tidak bisa menanggapi omongan Rendi. Dia akan pasrahkan keputusan akhir kepada Alena. Padahal saat ini kondisi psikis Alena belum stabil. Pemilik klinik kesehatan ini harus pandai-pandai mengatur strategi agar sama-sama nyaman. "Kali ini Mama mohon belas kasihan dari kamu. Tunggu keadaan Alena sampai sehat dulu. Tolong jangan ganggu dengan situasi yang bisa memicu kepanikan dia. Bisa, kan?" Permintaan dari Dokter Pamela ini layaknya buah simalakama bagi Rendi. Di satu sisi, ia ingin segera menikah dengan Alena dan di sisi yang lain, dia terpaksa menuruti kemauan wanita yang telah banyak berjasa dalam hidupnya itu. Tiada lagi yang bisa Rendi lakukan, selain .... "Baik, Ma! Aku akan tunggu sampe Alen

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    RENDI PASRAH

    Setelah itu, Dokter itu menutup pintu lalu buru-buru ke ruang kemudi. Mereka harus segera menemui psikiater langganan Alena. Sejak kasus penculikan dan pelecehan di gudang milik Pak Gunadi, Alena menjadi pelanggan setia psikiater. Hal ini sudah berhasil disembuhkan, akan tetapi kambuh kembali karena guncangan yang dialaminya kembali. Anxiety disorder yang dialami oleh Alena, sudah lama sembuh. Namun gangguan tersebut sekarang mulai terlihat gejalanya kembali. Wanita cantik ini tampak gelisah, sekujur tubuh gemetar dengan keringat membasahi raut wajah dan leher. Dalam waktu 30 menit, mereka pun telah sampai tujuan. Alena yang masih dilanda kecemasan duduk meringkuk dengan tubuh menggigil. Dokter Pamela langsung memeluknya. Wanita ini berkata,"Tenang, Sayang! Mama ada sama kamu." Beberapa saat, Dokter Pamela perlu memberi waktu pada Alena agar bisa stabil emosinya. Setelah Alena sedikit tenang, akhirnya mereka keluar mobil dan langsung menuju ruang pemeriksaan. Psikiater melakukan pe

  • SUPER CHEF WHO LOVES ME    KEPANIKAN ALENA

    "Syok! Bangun dari tidur tanpa pakaian ditutup selimut." "Oke. Kita lapor polisi. Bisa-bisanya, tadi di kafe, dia gak bilang apa-apa ke Mommy." Baru juga mulut Dokter Pamela berhenti berucap, terdengar nada dering ponsel. Wanita ini mengambilnya dari dalam tas. Ia menatap layar ponsel lalu menoleh ke arah Alena. "Rendi,"ucapnya hampir seperti orang berbisik. "Apa pun ucapan dia, Mommy gak boleh pergi!"pinta Alena segera. Dokter Pamela pun mengangguk lalu menerima panggilan masuk. $Iya, Ren. Ada apa?"tanyanya kepada anak angkatnya itu. "Mama ada di mana? Aku mau bicara empat mata,"balas Rendi dari ujung telepon. "Mama lagi home care, nih,"jawab Dokter Pamela yang langsung diacungi jempol oleh Alena. "Kapan selesai, Ma?" "Bisa sejam atau lebih. Setelah perawatan biasanya ada sesi diskusi. Ada apa, sih? Macam emergency saja,"sahut Dokter Pamela berniat memancing omongan lawan bicaranya. "Bisa dibilang gitu. Hari ini aku harus bisa bicara dengan Mama." "Ngomong saja sekarang. S

DMCA.com Protection Status