Share

SAAT BERGERAK TEPAT

"Apa kalian semua bersekongkol? Lebih baik bunuh saja aku,"ucap Umaya dengan suara bergetar. Ada rasa marah dan putus asa dalam raut wajahnya yang pucat. Tiba-tiba tubuh wanita ini lemas akhirnya jatuh tidak sadarkan diri.

"Umaya!" Semua menjerit panik. Penyakit yang dideritanya Umaya bisa semakin parah, jika wanita ini dalam keadaan ngedrop.

Alan gegas membopong tubuh kakaknya dan tidak membiarkan dua pria tersebut mendekatinya. Dylan pun cekatan mengajak kedua pria untuk menyingkir sebentar.

"Langsung baringkan di sofa saja. Dia masih syok liat penampakan Bang Rendi dan Bang Anton,"jelas Alena kepada Alan.

"Yang bikin Ibu gak habis pikir itu, ada saja orang yang mau dikorbankan oleh Dokter Abimana. Itu yang mati ledakan bom,"ujar Bu Ratna sambil oleskan aroma terapi di ujung hidung Umaya.

"Sudah dicuci otaknya, Bu,"sahut Alan sambil memijat kaki kakaknya.

"Bisa jadi seperti itu karena Dokter Abimana ahli dalam mempengaruhi pikiran orang,"ucap Alena sambil memikirkan kejadian yang pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status