Share

96. Rasa bersalah

"Selamat malam, Nyonya Sella." Malam hari, Nyonya Firda sengaja mengunjungi kediaman tempat Nyonya Sella tinggal di Kota Berlin.

Wanita paruh baya itu berencana meninggalkan Kota Berlin, begitu ia tahu kalau Berlin sudah kembali ke negara asal. Tak ada lagi alasan bagi Nyonya Firda untuk berlama-lama di Kota Berlin, terlebih lagi kedua putrinya sudah meninggalkan negara tersebut.

"Nyonya Firda? Anda masih ada di Jerman?" sapa Nyonya Sella, kemudian mempersilahkan tamunya untuk masuk.

Kedua wanita paruh baya itu duduk saling berhadapan sembari menyeruput teh manis hangat yang tersaji di meja ruang tamu. Nyonya Sella sudah menebak jika kedatangan Nyonya Firda mengunjungi dirinya tak lain ialah untuk membahas mengenai hubungan Devan dan Sheena yang telah kandas.

"Jadi ...."

"Nyonya ingin membahas tentang Devan dan Sheena?" tanya Nyonya Sella.

Nyonya Firda mengulas senyum tipis, kemudian menyeruput teh yang disuguhkan untukku sebelum ia melanjutkan kembali kalimatnya. "Nyonya sepertinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status