Share

CINCIN PERNIKAHAN

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2025-02-22 20:33:55

"Siapkan cincin pernikahan yang bagus untuk Celine. Aku akan melamar Celine!" Steven mengulangi perintahnya.

"Tindakan aku tadi terjadi dengan begitu saja karena spontanitas aku menunjukkan kebahagiaanku. Sama sekali tidak terpikirkan olehku bahwa nenekku pasti akan mengetahuinya. Jadi, jika aku tidak bisa mencegah nenekku untuk mengetahuinya, mungkin aku bisa menunda nenekku untuk mengetahuinya. Agar ketika ia mengetahuinya semua sudah terlambat dan aku sudah menikahi Celine dan mau tak mau nenekku akan setuju dengan pernikahan kami dan ikut berpura-pura," Steven menjelaskan idenya.

Noah menatap ke arah Steven dengan sangsi. Baginya ide Steven itu terdengar tidak masuk di akal. Terlalu banyak cacatnya.

"Mr. Gagnon, ide Anda sepertinya tidak akan berjalan dengan baik. Anda tahu perangai Nyonya Besar seperti apa dan watak nona Celine seperti apa," Noah mencoba untuk menasehati.

"Jika Anda meneruskan rencana Anda ini dan suatu hari rahasia Anda terbongkar, menurut Anda bagaimana perasa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   JANJI

    Celine tak sanggup berkata-kata ketika ia melihat Steven berlutut di hadapannya dengan sebuah kotak berisi cincin yang sangat indah di hadapannya.Cincin itu begitu indah dan cantik. Dan sikap Steven barusan membuat Celine merasa sangat dihargai setelah selama ini ia hidup seperti seekor peliharaan yang menyedihkan di rumah keluarga Reynolds.Mengetahui ada seorang lain yang mencintainya dengan tulus selain almarhum kedua orang tuanya dan Nana, membuat hati Celine serasa diguyur air yang telah diberkati."Celine … maukah kau menikah denganku dan menjadi Mrs. Gagnon?" tanya Steven sekali lagi. Wajahnya yang tampan terlihat sangat berharap.Celine mengibas-ngibaskan tangannya berusaha mengipasi matanya yang berair dan hampir menangis. Tapi tangis gembira."Astaga, kau membuatku hampir menangis, Steven!" Allaie tertawa bahagia."Jawabanku adalah ya, Steven! Aku bersedia untuk menikah denganmu terlepas dari kau adalah pewaris Diamond Corporation. Aku tak peduli akan semua itu," ucap Celin

    Last Updated : 2025-02-22
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERTEMUAN PERTAMA

    Celine tersenyum sendiri, tiba-tiba saja ia teringat pertemuan pertamanya dengan Steven. _FLASHBACK ON_"Kau cantik! Kau berbakat! Dan kau pasti bisa mengatasi semua ini!" Celine Walton, wanita cantik berusia 25 tahun itu terus menggumamkan kalimat-kalimat penyemangat untuk dirinya sendiri di atas sebuah pesawat airbus A320 yang akan membawanya terbang pulang ke Toronto dari perjalanan bisnisnya di New York, malam itu.Kedua telapak tangannya basah dan berkeringat. Gugup karena ia tidak suka naik pesawat, dan ia juga takut akan ketinggian. Ia menyapukan telapak tangannya yang basah ke atas celana kerjanya yang berwarna hitam. Kemeja satinnya yang berwarna hijau pupus basah oleh keringat."Fiiuuhh!!!" Celine menghembuskan nafas tegang. "Gugup terbang?" tanya seorang pramugari muda dengan dada membusung seksi sambil tersenyum menyapa Celine."Eh, ya! Aku tak suka terbang. Dan ini bukan hari yang baik bagiku. Aku gagal dalam meyakinkan calon customerku, karena aku menamparnya ketika ia

    Last Updated : 2025-02-22
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   YANG LALU BIAR BERLALU

    "Aaaaaaa ………"Sekali lagi semua penumpang berteriak kencang ketakutan. Celine semakin kencang berpelukan di leher pria itu."Tak … bisa … bernafas! Lepaskan!" Pria asing itu menepuk lengan Celine menyuruhnya untuk melepaskan cekikannya. Namun Celine yang ketakutan sama sekali tidak menyadarinya."Ya Tuhan! Aku akan mati! Kita akan mati! Aku tidak mau mati! Tolong!" Celine terus berteriak histeris ketakutan sebelah tangannya masih mencekik leher pria itu sementara sebelah tangannya malah turun beralih mencengkeram pusaka kebanggaan pria itu."Aaaarrggghhh!!!!" Kini pria asing itupun ikut berteriak kesakitan. Tangannya berusaha menarik tangan Celine agar melepaskan cengkramannya. Tapi justru Celine yang ketakutan malah mencengkramnya semakin erat.Keduanya masih berteriak untuk alasan yang saling berbeda, tak sadar bahwa guncangan di pesawat telah berhenti dan lampu kabin telah kembali menyala. Para penumpang sedang kembali mengumpulkan ketenangannya yang tadi sempat hilang kini malah m

    Last Updated : 2025-02-22
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KAMU MASIH SUCI

    "Aku mempercayaimu, Steven!" ucap Celine pelan dan tersenyum dengan cantik sekali, membuat Steven semakin tambah merasa bersalah dalam hati.'Tenanglah, Steven! Selama rahasia itu tidak terungkap, maka Celine tidak akan tahu dan kau juga tidak akan kehilangan wanita yang kau cintai!' Suara hati Steven berupaya untuk menenangkan batin Steven yang sedang begitu merasa tersiksa.Tanpa disadari oleh Steven, ternyata Celine telah mendekati bibir Steven dan memberikan kecupan hangat singkat di bibir Steven. Pria itu termangu dan kembali fokus kepada Celine."Terima kasih karena sudah menjadi seseorang yang bisa kupercaya, Steven. Aku tak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun selain dirimu," bisik Celine sambil tersenyum senang.Lagi-lagi senyum itu membuat hati Steven menjadi resah, tidak tenang. Celine telah menpercayainya tapi Steven justru malah diam-diam mengkhianati kepercayaan Celine. Mungkin memang benar kata Noah. Ia harus jujur dan mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya

    Last Updated : 2025-02-22
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   HANYA UNTUK SUAMI

    "Apa katamu tadi Steven?" tanya Celine takut ia salah dengar."Aku mau mengatakan padamu bahwa sesungguhnya kau masih perawan. Kita tidak pernah melakukan hal sampai sejauh itu." Steven akhirnya berhasil mengakuinya."Tapi waktu itu kau … aku …." Celine merasa bingung berusaha mengingat kejadian waktu di hotel, tapi gagal karena waktu itu ia sudah terlalu mabuk."Tanda yang kau buat ditubuhku!" Seru Celine ketika ia dapat mengingat bagian itu."Aku memang membuat tanda di sekujur tubuhmu. Aku tidak bisa menahan diriku untuk melakukan itu karena kau terlalu cantik dan menggoda. Tapi aku tidak ingin mengambil kesempatan lebih banyak lagi dari seorang wanita yang sedang mabuk." Steven menjelaskan dengan kesulitan, berusaha untuk menyusun kata yang akhirnya malah akan membuat hubungan mereka jadi memburuk lagi."Kau bilang kau tidak ingin mengambil kesempatan tapi kau malah memberi tanda disekujur tubuhku?" tanya Celine dengan suara pelan, tapi justru terdengar seperti suara ultimatum ba

    Last Updated : 2025-02-22
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   JANGAN MARAH

    Sambil berdoa dalam hati agar Celine tidak menolaknya, Steven kembali menyematkan cincin yang tadi sempat dibuang oleh Celine.Ia cukup beruntung karena Celine tidak menarik tangannya. Selesai menyematkan cincin itu, Steven langsung menatap wajah Celine. Wajah itu kini sudah beralih teduh. Tidak lagi terlihat amarah di wajah dan matanya."Aku mencintaimu, Celine. Dengan segenap hatiku. Aku tak sanggup jika harus berpisah denganmu!" Ucap Steven bersungguh-sungguh."Jangan pernah kau lepaskan lagi cincin ini, yah!" pinta Steven.Celine terdiam memandangi cincin yang kini kembali tersemat di jarinya. Kemudian ia memandangi wajah Steven."Ini kedua kalinya aku memaafkanmu, Steven Gagnon! Jangan pernah lakukan lagi hal itu kepadaku!" ucap Celine memberi peringatan kepada Steven.Steven langsung buru-buru mengangguk dan memeluk Celine dengan perasaan sangat lega karena Celine telah memaafkannya."Terima kasih, Celine! Terima kasih karena telah mempercayai aku," Steven mengucapkan kalimat it

    Last Updated : 2025-02-23
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BULAN MADU SINGKAT

    Keesokan harinya, Steven memutuskan untuk membawa Celine pergi berlibur dadakan. Lagipula saat itu adalah akhir pekan. Biarlah mereka melakukan semacam bulan madu singkat.Steven membawa Celine pergi ke Quebec. Celine yang tidak suka naik pesawat terpaksa harus menahan rasa takutnya. Tapi kali ini rasanya berbeda. Ia tidak setakut seperti sebelumnya. Mungkin karena kali ini ada sang suami yang senantiasa menyertainya dan mendampinginya dalam ketakutan.Suami?Yah, Celine sendiri masih merasa asing dan belum terbiasa bahwa ia kini telah memiliki seorang suami. Dan belum terbiasa pula ketika Steven menggodanya dengan memanggilnya sebagai Mrs. Gagnon. Celine jadi tersipu sendiri. "Kenapa kau tersenyum-senyum sendiri?" tanya Steven pada Celine. Wajah Steven juga terlihat tak kalah bahagianya."Aku merasa bahagia," jawab Celine sambil bersandar pada dada bidang Steven sambil menikmati sajian anak-anak muda seniman jalanan yang sedang memainkan beberapa alat musik sambil bernyanyi dengan i

    Last Updated : 2025-02-23
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PIKIRAN LICIK QIANA

    "Ke mana saja kau!" sentak Mr. Reynolds."Nana meracau memanggilmu terus! Tapi kau tidak datang atau menjawab telepon. Nana sudah meninggal!" sambungnya dengan suara keras.Celine seakan terhenyak mendengar bahwa Nana telah meninggal. Ia belum sempat bertemu dengannya dan mengucapkan selamat tinggal. Mengapa Nana pergi dengan begitu cepat. Tanpa dapat ditahannya air matanya mengalir deras membasahi kedua pipinya, pandangannya jadi kabur."Jangan memarahinya lagi! Dia tidak tahu akan terjadi hal seperti ini! Aku yang menyuruhnya untuk pergi bersamaku!" Steven menatap tajam ke arah Mr. Reynolds sambil menegurnya. Ia sudah cukup melihat perlakuan keluarga Reynolds kepada Celine. Hanya dalam satu kali pertemuan saja, pria tua itu sudah memukul Celine."Siapa kau? Jangan ikut campur masalah keluarga!" sentak Mr. Reynolds kepada Steven."Aku, Steven Gagnon! Pemilik Diamond Corporation!" ucap Steven tanpa dapat menahan diri lagi. Seharusnya ia tidak membuka identitasnya di hadapan keluarga

    Last Updated : 2025-02-23

Latest chapter

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   INGIN MENDENGAR LANGSUNG

    Di ruangan yang terbilang cukup besar itu, Sinta duduk seorang diri. Ia masih teringat dengan jelas kejadian dulu, saat di mana Devan mengungkapkan perasaan padanya.Entahlah, bagaimanapun ia mencoba, ia tetap tidak bisa menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Devan, meskipun hanya sedikit saja, rasa itu benar-benar tidak ada.Sinta menatap ke sekeliling ruangan yang hampir sudah 7 bulan ia tempati. tempat di mana ia berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya hawa hujan yang turun, dan Devan adalah laki-laki yang telah membawa dirinya ke tempat ini.Ia menyandarkan dirinya pada sandaran sofa yang ada di dalam kamarnya sambil mengelus lembut perutnya itu. Tiba-tiba ia kembali teringat dengan percakapannya dengan Nadia tadi. Bisa ia lihat, Bagaimana frustasinya Nadia saat Ia menceritakan semuanya tadi.Ingatannya melayang di mana malam tragedi itu terjadi, obat perangsang yang menjalari tubuhnya itu, benar-benar sulit untuk ia kendalikan. Andai saja malam itu tidak pernah ada, mungk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TERJADI BEGITU SAJA

    Kini mereka sudah berada di apartemen. Tak ada satu peralatan bayi pun yang mereka bawa.Bi Diah datang tergopoh-gopoh dari arah dapur untuk menyambut kedatangan majikannya.Alisnya naik ke atas ketika tidak melihat satu barang pun yang dibawa oleh Devan maupun Sinta."Di mana belanjaannya Mas dan Mbak? "Tanya bi dia.Mendengar itu Devan dan juga Sinta langsung saling adu tetap satu sama lainnya. Bertemu dengan Nadia dan mengobrol dengan wanita itu membuat ia lupa dengan tujuan awal pergi ke mall."Tadi kita hanya lihat-lihat saja kok, pas ada yang suka tapi warnanya terlalu norak, pas warnanya bagus eh motifnya yang tidak sesuai keinginan Sinta, jadi untuk hari ini kami memutuskan tidak membeli apapun. Mungkin aku akan mencari lagi waktu yang pas agar kami berdua bisa berbelanja peralatan bayi." Jawab Devan.Sebenarnya Devan tidak perlu berbohong pun, Bi Diah tidak akan memaksa majikannya untuk menjawab, toh Ia hanya sekedar berbasa-basi saja tadi.Bi Diah menganggukkan kepalanya dan

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BINGUNG

    Rasa haru benar-benar tak bisa untuk di tepis. Tak pernah mereka sangka bahwa mereka akan di pertemukan lagi seperti ini."Aku rindu sekali dengan Nona muda.""Sama Nad, sama banget. Aku juga merindukan kamu. Selama ini aku coba mencari kamu, tahu."Setelah merasa cukup puas saling melepaskan rindu satu sama lainnya, kembali mereka saling tatap."Apa yang terjadi Nad?" tanya Sinta setelah cukup lama memperhatikan sosok Nadia itu.Alih-alih menjawab, Nadia malah balik bertanya, "Bagaimana dengan anda Nona? Kapan akan melahirkan? Bolehkah saya memegang perut Anda?"Sinta menganggukkan kepala, ia mengambil tangan Nadia dan membawa tangan itu untuk mengusap lembut perutnya yang buncit.Dari sana, Nadia bisa untuk merasakan tendangan bayi di dalam perut. Sepertinya anak Sinta sangat aktif Sekali."Aktif sekali ya, nona?""Iya, tapi aku cukup senang merasakan pergerakannya selama ini." jawab Sinta, meskipun belum tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung, tapi ia benar-benar menyukai anak i

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERTEMUAN

    “Pagi ...”Devan sedikit terkejut saat Sinta tiba-tiba menyapanya pagi ini, di saat dia berpikir, jika gadis ini akan kembali menghindarinya karena pembicaraan mereka tadi malam.“O-oh, pagi,” balas Devan kemudian, terlihat kikuk dan salah tingkah.Devan pun memperhatikan Sinta dengan seksama, memastikan tidak ada yang aneh dari gadis itu.“Kenapa kamu lihatin aku kayak gitu? Aku tambah gendutan?” seloroh Sinta, memprotes dan bersikap seperti biasanya.“H-huh? O-oh, nggak kok ... namanya juga Ibu hamil ‘kan?” Devan lantas menyahut dan tersenyum dengan canggung.Dia benar-benar tidak mengerti, kenapa Sinta tetap bersikap biasa kepadanya? Apa gadis itu tidak marah kepadanya?Setelah semua hal yang terjadi tadi malam?“Omong-omong ...” Sinta lantas kembali bersuara sambil memoleskan selai kacang pada roti gandumnya. “Mulai hari dan seterusnya, aku nggak akan keluar dari apartement lagi. Aku juga ... nggak akan berhubungan dengan bosmu lagi,” terang Sinta yang jelas saja tak membuat Devan

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SAKIT HATI

    Setelah Sinta puas menangis di tepi pantai, Ethan dan Sinta pun memutuskan untuk segera makan malam di salah satu restoran seafood yang ada di dekat pantai.Sinta pun bersikap seperti biasanya lagi, tidak terlihat seperti orang yang baru menangis histeris beberapa waktu lalu.Selera makan Sinta yang begitu besar pun, cukup membuat Ethan terkejut bercampur terpesona. Dia merasa, Sinta yang sedang makan banyak itu terlihat menggemaskan!“Aduh, suami idaman yah! Isterinya asyik makan, suaminya sibuk ngupasin kulit lobster dan kepiting!” goda sang pemilik restoran yang mengantarkan pesanan lainnya ke meja Ethan dan Sinta.Mendengar kata ‘isteri’ pun dari mulut sang pemilik restoran pun Ethan terkejut dan sudah bersiap membuka mulutnya untuk menyangkal hal tersebut.Bukan karena dia tidak ingin dianggap sebagai suami Sinta, tapi Ethan justru merasa tak enak pada Sinta, takut gadis itu tersinggung dan jadi tak nyaman duduk bersamanya.Namun, di luar dugaan Ethan, tiba-tiba saja Sinta bersua

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PANTAI

    Setelah pertemuan tidak terduga di antara Sinta, Ethan dan Devan. Akhirnya ketiganya pun memilih untuk tidak bertanya satu sama lain dengan alasan karena hari yang sudah semakin larut malamSelagi Sinta dan Devan menaiki lift untuk kembali ke apartement mereka, Ethan yang memperhatikan mereka dalam diam pun, sesungguhnya merasa ada sesuatu yang terasa panas membakar di dadanya.Dia jelas tidak menyukai pemandangan Sinta bersama pria lain, meskipun pria itu adalah Devan, sekretaris kepercayaannya sendiri.Tapi, siapa pula dirinya ini? Sampai merasa berhak, siapa yang pantas untuk berdiri tepat di samping Sinta?Bukankah dirinya juga hanya sebatas teman untuk Sinta?Kenyataan itu seakan menghantam kesadaran Ethan—menyuruhnya agar tak berharap banyak dari Sinta yang sudah memilki tunangan.“Wait, tunangan?!” Ethan terkesiap dengan pemikirannya sendiri.Ya, bagaimana dia bisa lupa kalau Sinta sudah bertunangan?!Bukankah pertama kali Ethan melihat Sinta muncul di kantornya pun, kalau tidak

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   ILALANG

    Setelah kejadian tempo hari di bioskop, Sinta jadi lebih banyak mengurung dirinya dalam kamar. Dia menghindari Devan yang jelas-jelas tinggal seatap dengannya, dan dia pun menghindari Ethan juga dengan tidak membuka satu pun chat yang dikirimkan pria itu.Namun, baik Ethan maupun Devan memilih untuk tidak ‘menekan’ Sinta. Kedua pria itu membiarkan Sinta tenang dengan sendirinya dulu, memberikan waktu padanya agar gadis itu bisa berpikir jernih.Devan bahkan sengaja sesekali tidak pulang ke apartement, dan sekalinya pulang pun, dia pasti akan kembali saat hari sudah sangat larut malam.Semua itu dilakukan agar Sinta bebas melakukan apapun di apartementnya tanpa adanya sosok Devan yang harus dihindarinya.Sinta sadar jika tak seharusnya dia terus begini. Terlebih lagi ini adalah apartement milik Devan, tidak seharusnya pria itu yang malah jadi tinggal di luar.Namun, Sinta juga tidak dapat menahan dirinya untuk tidak menghindari Devan. Setiap kali dia melihatnya, dia pasti akan langsung

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SEGITIGA

    Semenjak hari itu, saat Sinta 'mendeklarasikan' bahwa dirinya ingin mencoba berteman dengan Ethan, kedua orang itu pun menjadi lebih sering bertukar chat singkat hanya untuk sekedar hal-hal kecil seperti apa makanan favorit mereka, genre film kesukaan, tipe buku yang digemari untuk dibaca dan hal-hal lainnya.Sinta yang awalnya sempat memiliki kesan kurang menyenangkan pada sosok pria bernama Ethan Wistara itu pun, kini justru merasa jika mereka memiliki banyak kesamaan. Entah itu soal cita rasa makanan, pilihan destinasi untuk berlibur atau hal-hal kecil lainnya seperti tim jus atau tim langsung memakan buahnya.Memang terdengar konyol, tapi itulah obrolan yang selalu dibahas oleh dua manusia yang 'katanya' ingin memulai hubungan mereka dengan pertemanan, tidak lebih.***"Hm? Kamu pergi lagi ke toko bunga hari ini?" Devan yang baru saja pulang dari kantor, seketika memusatkan perhatiannya pada sebuah bunga anggrek yang kini terpajang di dekat jendela veranda apartementnya.Sinta yan

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   MENCOBA BERTEMAN

    Keesokan harinya, Sinta sudah siap berangkat, bahkan sebelum pukul 6.30 dan sudah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Devan. Ketika Devan keluar dia sudah siap dan sedang memotong sandwich."Wah kamu cepat juga," tegur Devan."Memang sejak kapan aku jadi selambat itu?" Sinta memicingkan matanya."Iya deh iya."Akhirnya mereka berdua sarapan dengan sepotong sandwich dan segelas susu.Siang harinya Sinta bertemu dengan wanita yang ditolongnya beberapa waktu lalu di kafe yang ada di dekat kantor tempat Devan atau lebih tepatnya kantor Ethan.Wanita itu pun mengucapkan banyak terima kasih pada Sinta dan bertanya, "Mbak apa yang bisa aku lakukan agar bisa menebus jasa kebaikanmu kepadaku beberapa hari lalu?""Tidak perlu, sungguh!" jawab Sinta dengan sangat serius."Tidak, Mbak. Aku bersikeras ingin membalas jasamu. Kalau kamu nggak ada, aku nggak tau jadi apa aku waktu itu." Wanita itu terus saja berterima kasih. Baginya Sinta seperti dewi penolong yang kebetulan Tuhan kirimkan untuknya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status