Share

HANYA UNTUK SUAMI

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2025-02-22 20:39:08

"Apa katamu tadi Steven?" tanya Celine takut ia salah dengar.

"Aku mau mengatakan padamu bahwa sesungguhnya kau masih perawan. Kita tidak pernah melakukan hal sampai sejauh itu." Steven akhirnya berhasil mengakuinya.

"Tapi waktu itu kau … aku …." Celine merasa bingung berusaha mengingat kejadian waktu di hotel, tapi gagal karena waktu itu ia sudah terlalu mabuk.

"Tanda yang kau buat ditubuhku!" Seru Celine ketika ia dapat mengingat bagian itu.

"Aku memang membuat tanda di sekujur tubuhmu. Aku tidak bisa menahan diriku untuk melakukan itu karena kau terlalu cantik dan menggoda. Tapi aku tidak ingin mengambil kesempatan lebih banyak lagi dari seorang wanita yang sedang mabuk." Steven menjelaskan dengan kesulitan, berusaha untuk menyusun kata yang akhirnya malah akan membuat hubungan mereka jadi memburuk lagi.

"Kau bilang kau tidak ingin mengambil kesempatan tapi kau malah memberi tanda disekujur tubuhku?" tanya Celine dengan suara pelan, tapi justru terdengar seperti suara ultimatum ba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   AWAL MULA

    "Lebih kuat lagi, Sayang." Suara seorang perempuan terdengar dari dalam membuat Celine yang ingin mengetuk pintu menghentikan niatannya.Rasa penasaran membuat gadis cantik itu menempelkan tubuhnya di pintu tetapi sayang suara itu tidak terdengar lagi.Keingintahuan Celine semakin membesar tatkala dia mendengar suara desahan disusul dengan erangan-erangan yang semakin lama semakin terdengar liar memalukan."Suara itu, suara siapa?"Berbagai pikiran berkelebat dalam otak Celine. Dia berusaha mendengarkan lebih jelas lagi khawatir dia hanya salah dengar. Akan tetapi, suara memalukan itu kembali terdengar meski tidak terlalu kentara."Oh, tidak! Kau tidak mungkin berselingkuh dari aku kan Jas?" Dengan wajah yang mulai terlihat sedikit panik, Celine berusaha membuka pintu depan, tetapi... .Pintu itu sama sekali tidak bergerak meski Celine sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk membukanya.Celine membuka tasnya dan memasukkan tangannya seperti sedang mencari sesuatu. Wajahnya terlihat

    Last Updated : 2025-02-03
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SANG PENOLONG

    "Eh, tidak usah! Terima kasih!" tolak Celine dengan gugup.Pria itu rambutnya sudah setengah botak dan berperut buncit. Bahkan kemejanya terlihat sesak di perutnya. Terbukti dari kancing kemejanya yang sudah nyaris terlepas tak kuat menahan perut pria buncit itu. Dari wajahnya sudah menunjukkan kira-kira pria itu sudah berusia hampir mendekati akhir empat puluhan. Celine merasa jijik dan takut sekaligus, namun pria itu tidak menerima penolakan Celine sama sekali."Ayolah, Manis. Aku akan mentraktir minum. Kita bisa mengobrol dan kemudian bisa melanjutkan ke hal-hal yang lebih menggoda," pria buncit itu memaksa bahkan ia dengan berani mulai memegang paha Celine membuat Celine sontak langsung mendorong tubuhnya ke belakang berusaha menjauhi pria menjijikkan itu."Jauhkan tangan kotormu itu dari kakinya!" Celine menoleh ke asal pemilik suara yang menawarkannya untuk membelikan minuman.Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari arah belakang mereka. Baik Celine maupun pria buncit itu menoleh

    Last Updated : 2025-02-11
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KACAU

    Pandangan Celine masih tak fokus dan buram. Dengan bingung ia mengamati benda pusaka milik Steven. Pusaka itu langsung tegak berdiri. Ia mengerjapkan matanya."Benda apa itu?" tanya Celine dengan polos.Steven buru-buru menunduk untuk mencari handuknya di lantai tapi Celine kembali membuat ulah lagi."Jason! Kau Jasonkan? Kenapa kau berbohong padaku? Apakah karena wanita itu maka kau berpura-pura tak mengenalku?" tuntut Celine mulai marah. Celine bermaksud untuk bangun dari tempat tidur. Ia mengayunkan kakinya ke bawah namun naasnya malah mengenai sisi kepala Steven."Aduh!" keluh Steven."Jason? Maafkan aku," ucap Celine meminta maaf pada lampu tidur yang berada di atas meja buffet di samping tempat tidur. Steven kembali menggeleng melihat kelakuan Celine yang di luar nalar."Sudahlah! Aku ini bukan kekasihmu! Kembalilah tidur. Besok pagi jika sudah sadar kau bisa pergi dari sini!" ucap Steven lelah. Ia sudah berhasil menemukan handuknya dan hendak kembali melilitkan dipinggangnya.

    Last Updated : 2025-02-11
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   DIPECAT

    Celine menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Teriakan si penelpon membuat telinganya berdenging. Terutama karena disebabkan ia masih dalam keadaan pengar setelah mabuk berat.Untungnya si penelpon langsung mematikan sambungan dan tidak bicara panjang lebar. Celine melirik jam yang terpampang di layar ponselnya dan langsung terbelalak. "Astaga! Pukul 9 pagi. Aku terlambat ke kantor!" seru Celine dengan panik. Dengan tergesa ia mencari koper miliknya dan menemukannya. Dengan sembarang ia mencari pakaian kerjanya yang masih bersih, mengenakannya dengan susah payah dan langsung membereskan koper dan berlari keluar bagaikan sedang dikejar oleh seekor anjing.Selama berlari Celine baru sadar bahwa ia ternyata berada di sebuah hotel dan akhirnya ia mencari lift untuk turun.Dengan tak sabar ia mengetukkan kakinya yang mengenakan sepatu bertumit rendah sambil menunggu lift membawanya turun ke lobby. Begitu pintu lift terbuka, Celine segera melesat keluar."Selamat pagi, Mrs. Plummer!" sapa

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   WELCOME TO HELL

    "Welcome to hell, Celine!"Celine menghela nafas lelah dan perlahan ia melangkah menaiki undakan yang terbuat dari batu sambil membawa barang-barang miliknya. Celine menekan bel dengan gugup, menunggu pintu dibukakan. Pintu terbuka dan seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan dengan rambut keriting pendek dan hidung seperti jangkar."Celine! Untuk apa kau datang kemari?" tanya wanita tua itu jelas-jelas terkejut dengan tampang tidak suka."Nana memintaku untuk datang. Dan selain itu, aku butuh tempat tinggal sementara, Mrs. Reynolds," Celine berkata berusaha meramahkan suaranya dan memaksakan dirinya untuk tersenyum meski dalam hati ia malas setengah mati."Tempat tinggal? Apa kau pikir rumahku ini adalah penginapan gratis bagi para gelandangan?" tanya Mrs. Reynolds dengan wajah angkuh. Ia melipat kedua tangannya di depan dada."Oh ya, aku lupa. Kau memang datang kemari sebagai gelandangan dan yatim piatu!" ujar Mrs. Reynolds dengan nada menghina."Aku memang datang kesini sebagai ya

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   BUKAN RUMAH, HANYA PERSINGGAHAN

    Wajah Celine menegang. Tubuhnya mendadak menjadi kaku dan otomatis menjadi defensif ketika mendengar suara Tanner. Ia tidak berbalik dan tetap berusaha fokus pada masakannya."Putraku! Akhirnya kau pulang juga. Betapa sepinya rumah ini terasa tanpa kehadiran kalian!" sambut Mrs. Reynolds sambil memeluk dan menciumi wajah putranya dengan hangat dan bahagia. Sebagai bagian dari keluarga Reynolds, Tanner terbilang tampan. Jika saja kelakuannya tidak menyebalkan maka mungkin saja Celine bisa menaruh hati pada Tanner."Wah, kau hanya memeluknya, Bu? Tidak memelukku juga?" tiba-tiba terdengar suara lain yang terdengar centil dan membuat telinga Celine terasa sakit.Qiana, anak bungsu dari keluarga Reynolds juga memiliki penampilan yang menawan. Karena ia memang memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang model semenjak ia di perguruan tinggi. Kakinya yang jenjang, pinggang ramping, dengan mata biru, dan rambut pirang membuatnya terlihat seperti boneka barbie."Qiana! Tentu tidak, Sayangku

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TAWARAN MENARIK

    "Kemari kau dasar wanita gila!" teriak Qiana marah besar. Ia berusaha menyambar-nyambar Celine yang duduk di seberang meja tapi Celine lebih cepat. Ia menghindar."Cukup, hentikan kalian berdua!" Mr. Reynolds membentak keduanya dengan marah. Keduanya langsung berhenti.'PLAAAKKK!!!'Tiba-tiba Mr. Reynolds menampar Celine dengan keras. Suara tamparannya sampai menggema ke seluruh ruangan."Kau berada di rumahku, jadi kau harus menjaga sikapmu dan jangan berani-berani kau berbuat kasar terhadap putriku!" Mr. Reynolds yang Celine kira sudah tua dan tidak begitu kuat lagi ternyata memiliki kekuatan melebihi pria seusianya.Celine merasakan pipinya yang terasa perih dan sakit. Seisi ruangan menjadi sunyi. Air mata mulai menggenang di sudut mata Celine karena mendapat perlakuan buruk seperti itu dari orang-orang yang disebutnya sebagai keluarga."Ian! Jangan membeda-bedakan Celine. Lagipula dalam hal ini yang mulai duluan adalah Qiana. Seharusnya Qiana meminta maaf pada Celine."Nana yang s

    Last Updated : 2025-02-12
  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERTEMUAN KEMBALI

    Ada apa? Aku sibuk. Bukankah kau bilang kau tidak tertarik?" tanya Qiana dengan sengaja."Aku tarik kembali kata-kataku. Aku akan mencoba untuk melamar di sana! Apa kau bisa membantuku, Qiana?" tanya Celine penuh harap."Oh, entahlah! Kau sudah menolak kesempatan yang kuberikan padamu tadi!" jawab Qiana acuh sambil memeriksa kuku-kukunya yang cantik."Ayolah, Qiana. Aku minta maaf, oke?" Celine benar-benar mengharapkan pekerjaan itu sehingga ia bahkan sampai bersedia untuk mengalah pada Qiana."Ehm! Tergantung!" balas Qiana singkat."Tergantung apa?" tanya Celine penasaran."Tergantung apakah kau akan menurut padaku atau tidak selama bekerja di sana," balas Qiana lagi."Baiklah! Aku akan menuruti semua perkataanmu selama bekerja di sana asalkan kau bisa merekomendasikan aku untuk diterima bekerja di sana!" Celine langsung setuju tanpa berpikir panjang.Selama ini toh ia berhasil bertahan menghadapi Qiana. Apa yang bisa lebih buruk daripada itu sih? Pikir Celine."Baiklah. Kalau begitu

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   HANYA UNTUK SUAMI

    "Apa katamu tadi Steven?" tanya Celine takut ia salah dengar."Aku mau mengatakan padamu bahwa sesungguhnya kau masih perawan. Kita tidak pernah melakukan hal sampai sejauh itu." Steven akhirnya berhasil mengakuinya."Tapi waktu itu kau … aku …." Celine merasa bingung berusaha mengingat kejadian waktu di hotel, tapi gagal karena waktu itu ia sudah terlalu mabuk."Tanda yang kau buat ditubuhku!" Seru Celine ketika ia dapat mengingat bagian itu."Aku memang membuat tanda di sekujur tubuhmu. Aku tidak bisa menahan diriku untuk melakukan itu karena kau terlalu cantik dan menggoda. Tapi aku tidak ingin mengambil kesempatan lebih banyak lagi dari seorang wanita yang sedang mabuk." Steven menjelaskan dengan kesulitan, berusaha untuk menyusun kata yang akhirnya malah akan membuat hubungan mereka jadi memburuk lagi."Kau bilang kau tidak ingin mengambil kesempatan tapi kau malah memberi tanda disekujur tubuhku?" tanya Celine dengan suara pelan, tapi justru terdengar seperti suara ultimatum ba

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KAMU MASIH SUCI

    "Aku mempercayaimu, Steven!" ucap Celine pelan dan tersenyum dengan cantik sekali, membuat Steven semakin tambah merasa bersalah dalam hati.'Tenanglah, Steven! Selama rahasia itu tidak terungkap, maka Celine tidak akan tahu dan kau juga tidak akan kehilangan wanita yang kau cintai!' Suara hati Steven berupaya untuk menenangkan batin Steven yang sedang begitu merasa tersiksa.Tanpa disadari oleh Steven, ternyata Celine telah mendekati bibir Steven dan memberikan kecupan hangat singkat di bibir Steven. Pria itu termangu dan kembali fokus kepada Celine."Terima kasih karena sudah menjadi seseorang yang bisa kupercaya, Steven. Aku tak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun selain dirimu," bisik Celine sambil tersenyum senang.Lagi-lagi senyum itu membuat hati Steven menjadi resah, tidak tenang. Celine telah menpercayainya tapi Steven justru malah diam-diam mengkhianati kepercayaan Celine. Mungkin memang benar kata Noah. Ia harus jujur dan mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   YANG LALU BIAR BERLALU

    "Aaaaaaa ………"Sekali lagi semua penumpang berteriak kencang ketakutan. Celine semakin kencang berpelukan di leher pria itu."Tak … bisa … bernafas! Lepaskan!" Pria asing itu menepuk lengan Celine menyuruhnya untuk melepaskan cekikannya. Namun Celine yang ketakutan sama sekali tidak menyadarinya."Ya Tuhan! Aku akan mati! Kita akan mati! Aku tidak mau mati! Tolong!" Celine terus berteriak histeris ketakutan sebelah tangannya masih mencekik leher pria itu sementara sebelah tangannya malah turun beralih mencengkeram pusaka kebanggaan pria itu."Aaaarrggghhh!!!!" Kini pria asing itupun ikut berteriak kesakitan. Tangannya berusaha menarik tangan Celine agar melepaskan cengkramannya. Tapi justru Celine yang ketakutan malah mencengkramnya semakin erat.Keduanya masih berteriak untuk alasan yang saling berbeda, tak sadar bahwa guncangan di pesawat telah berhenti dan lampu kabin telah kembali menyala. Para penumpang sedang kembali mengumpulkan ketenangannya yang tadi sempat hilang kini malah m

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERTEMUAN PERTAMA

    Celine tersenyum sendiri, tiba-tiba saja ia teringat pertemuan pertamanya dengan Steven. _FLASHBACK ON_"Kau cantik! Kau berbakat! Dan kau pasti bisa mengatasi semua ini!" Celine Walton, wanita cantik berusia 25 tahun itu terus menggumamkan kalimat-kalimat penyemangat untuk dirinya sendiri di atas sebuah pesawat airbus A320 yang akan membawanya terbang pulang ke Toronto dari perjalanan bisnisnya di New York, malam itu.Kedua telapak tangannya basah dan berkeringat. Gugup karena ia tidak suka naik pesawat, dan ia juga takut akan ketinggian. Ia menyapukan telapak tangannya yang basah ke atas celana kerjanya yang berwarna hitam. Kemeja satinnya yang berwarna hijau pupus basah oleh keringat."Fiiuuhh!!!" Celine menghembuskan nafas tegang. "Gugup terbang?" tanya seorang pramugari muda dengan dada membusung seksi sambil tersenyum menyapa Celine."Eh, ya! Aku tak suka terbang. Dan ini bukan hari yang baik bagiku. Aku gagal dalam meyakinkan calon customerku, karena aku menamparnya ketika ia

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   JANJI

    Celine tak sanggup berkata-kata ketika ia melihat Steven berlutut di hadapannya dengan sebuah kotak berisi cincin yang sangat indah di hadapannya.Cincin itu begitu indah dan cantik. Dan sikap Steven barusan membuat Celine merasa sangat dihargai setelah selama ini ia hidup seperti seekor peliharaan yang menyedihkan di rumah keluarga Reynolds.Mengetahui ada seorang lain yang mencintainya dengan tulus selain almarhum kedua orang tuanya dan Nana, membuat hati Celine serasa diguyur air yang telah diberkati."Celine … maukah kau menikah denganku dan menjadi Mrs. Gagnon?" tanya Steven sekali lagi. Wajahnya yang tampan terlihat sangat berharap.Celine mengibas-ngibaskan tangannya berusaha mengipasi matanya yang berair dan hampir menangis. Tapi tangis gembira."Astaga, kau membuatku hampir menangis, Steven!" Allaie tertawa bahagia."Jawabanku adalah ya, Steven! Aku bersedia untuk menikah denganmu terlepas dari kau adalah pewaris Diamond Corporation. Aku tak peduli akan semua itu," ucap Celin

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   CINCIN PERNIKAHAN

    "Siapkan cincin pernikahan yang bagus untuk Celine. Aku akan melamar Celine!" Steven mengulangi perintahnya."Tindakan aku tadi terjadi dengan begitu saja karena spontanitas aku menunjukkan kebahagiaanku. Sama sekali tidak terpikirkan olehku bahwa nenekku pasti akan mengetahuinya. Jadi, jika aku tidak bisa mencegah nenekku untuk mengetahuinya, mungkin aku bisa menunda nenekku untuk mengetahuinya. Agar ketika ia mengetahuinya semua sudah terlambat dan aku sudah menikahi Celine dan mau tak mau nenekku akan setuju dengan pernikahan kami dan ikut berpura-pura," Steven menjelaskan idenya.Noah menatap ke arah Steven dengan sangsi. Baginya ide Steven itu terdengar tidak masuk di akal. Terlalu banyak cacatnya."Mr. Gagnon, ide Anda sepertinya tidak akan berjalan dengan baik. Anda tahu perangai Nyonya Besar seperti apa dan watak nona Celine seperti apa," Noah mencoba untuk menasehati."Jika Anda meneruskan rencana Anda ini dan suatu hari rahasia Anda terbongkar, menurut Anda bagaimana perasa

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   WILL U MARRY ME

    Tiba-tiba lobby ruang kantor serasa hampir akan runtuh oleh karena kerasnya suara sorakan dari para karyawan lainnya.Mereka sepertinya semua baru sadar secara bersamaan bahwa Steven yang mereka kenal selama ini ternyata adalah CEO mereka yang sedang menyamar.Hanya beberapa saja yang sedikit pucat ketika mendengar kabar mengejutkan ini karena sebelumnya mereka pernah berlaku buruk pada Steven dan sebagian lagi pernah menggosipkan CEO mereka yang mereka kira adalah Noah.Tapi Steven tidak terlalu ambil pusing dengan mereka. Ia akan menyelesaikan urusan itu dengan mereka nanti. Hatinya sedang diliputi oleh kegembiraan kali ini karena Celine sudah tak marah lagi terhadapnya.Dan sebagian lagi yang tidak ikut bersorak adalah mereka para wanita yang iri pada keberuntungan Celine. Mereka tidak dekat dengan Celine tapi kurang lebih mereka tahu bahwa Celine belum terlalu lama bergabung di Diamond Corporation. Bagaimana mungkin Celine bisa berhasil menggaet seorang CEO dengan begitu cepat? S

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KERAS KEPALA

    "Tidak!"kemudian wanita itu berbalik dan mulai mengumpulkan barang-barangnya yang terjatuh tadi."Tidak?" Steven menaikkan sebelah alisnya tanda tak mengerti akan sikap keras kepala Celine.Ia mengambil posisi agar berhadapan dengan Celine lagi kemudian ikut berjongkok dan membantu Celine untuk memungut barang-barang yang terjatuh. Celine masih tidak merespons. Barang yang sudah dikumpulkan Steven langsung direbut kembali oleh Celine."Jangan sentuh barang-barangku!" tukas Celine galak sambil berdiri dan mengangkat barang bawaannya. Ia hampir saja terjungkal ke belakang karena beratnya kotak yang ia bawa dan ia menggunakan sepatu bertumit tinggi ketika itu yang membuatnya kehilangan keseimbangan.Untung saja ada Steven yang menahan punggungnya sehingga ia tidak jadi jatuh terlentang dan terlihat memalukan. Serta merta Steven langsung mengambil alih kotak barang yang dibawa Celine."Kembalikan barang-barangku!" Celine meminta. Kemarahannya sudah mulai berkurang, tapi harga dirinya seb

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PERUBAHAN

    "Awalnya iya!" Noah melotot ngeri ketika ia menyadari bahwa ia kelepasan bicara."Ma … mak … maksud saya, tidak! Anda sangat lurus, Mr. Gagnon! Sangat … sangat … lurus!" Noah langsung meralat ucapannya. Bisa-bisanya ia salah ucap disaat seperti ini."Hanya … setelah saya melihat Anda dekat dengan Nona Celine, perangai Anda jadi berubah, Sir!" Noah nekat meneruskan."Berubah? Apa maksudmu?" tanya Steven masih kesal."Lebih manusiawi!" jawab Noah cepat."Apa kau sedang mencari gara-gara denganku, Noah? Atau kau sudah bosan bekerja untukku?" tanya Steven sambil menggertakkan jari-jari tangannya. Jakun Noah bergerak-gerak ketika ia menelan lidahnya gugup."Sama sekali tidak, Mr. Gagnon! Saya berani mengatakan ini karena sejak Anda mengenal dan dekat dengan Nona Celine, Anda jadi lebih santai dan lebih banyak tertawa. Tidak melulu hanya tentang pekerjaan dan kaku seperti robot," Noah menjawab dengan lancar dan jujur. "Dan saya senang dengan perubahan positif itu, Mr. Gagnon! Anda terlihat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status