Share

Bab 4

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 13:47:57

SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 4

**

Saat mereka baru sampai ke kontrakan Gala. Lelaki itu menyuruh duduk lebih dulu. Dia akan membereskan barang-barangnya. Pemilik kontrakan tak mengizinkannya lagi tinggal di sini.

Maya dan Leo duduk di lantai sembari menunggu Gala. Maya menjadikan sandalnya sebagai alas duduk sedangkan Leo hanya berdiri saja.

"Dek, duduk di sini," kata Gala memberikan kursi plastik ke istrinya.

Maya mengambilnya dan duduk menunggu. Leo mencibir karena kursinya hanya satu.

"Kok cuma satu. Mana untuk dudukku!" kata Leo. Gala hanya menepuk pundak adik iparnya.

"Sini ..." Maya membagi kursinya untuk adiknya duduk. Pemuda Eman belas tahun itu menggeleng tak mau.

"Gak lah. Aku berdiri aja," katanya.

"Kak, aku mau tanya, kok bisa kamu pacaran sama lelaki kayak dia. Kamu sering main ke mari. Lihat tempat tinggalnya aja begini," kata Leo mendekati kakaknya berbisik.

"Semua salah paham. Semua fitnah. Dijelaskan juga kamu gak akan percaya."

"Loh, kok bisa. Kamu tau waktu Ibu di kabari kamu udah menikah dia marah besar," bisik Leo lagi.

"Entahlah. Aku juga heran kenapa Bapak sama Tisa bisa datang. Kenapa aku bisa di hakimi. Sudah takdir sepertinya." Maya kembali galau.

"Nasib kamu, kak, bisa nikah sama preman kayak dia!"

Leo mencibir kakak iparnya yang sedang sibuk menyusun beberapa pakaiannya.

"Hus! Udahlah, kakak pusing. Capek mikirin itu. Mikirin semua orang yang menghakimi."

Maya menghela napas panjang menerima semua masalah yang sedang di hadapinya. Hari ini pernikahannya seharusnya dia bahagia dengan pernikahannya tapi malah sebaliknya.

Namun, saat melihat cincin bertahtakan permata tersemat di jarinya, Maya tersenyum lembut. Dia tak paham, apakah ini asli atau imitasi tapi dia sangat senang saat Gala mengatakan kalau cincin ini warisan Ibunya turun temurun yang akan di berikan ke calon istrinya.

"Yuk, Dek. Sudah selesai. Saya mau ambil motor dulu," kata Gala.

Mereka mengikuti. Gala cukup panik saat melihat motornya sudah tak ada.

"Loh, motornya hilang!" katanya.

"Hilang bagaimana?" tanya Maya.

"Tadi parkir di sini."

"Di bawa warga kali. Emang motor kayak apa, Bang?" tanya Leo menyambung.

Gala tak menjawab lebih memikirkan sesuatu.

"Udah pakai motor Bapak aja kita pulang. Dari tadi Ibu telfon mulu," sambung Leo lagi.

"Boleh saya pinjam HP kamu, Dek? Hp saya kehabisan daya," tanya Gala ke istrinya.

"Oh, ya boleh," sahut Maya memberikan HPnya.

Gala menerima dan segera menghubungi temannya. Dia sedikit menjauh dari istri dan adik iparnya.

"Kak, modus aja kali. Hp kehabisan daya. Paling juga gak ada pulsa dan kuota. Terus kehilangan motor. Paling juga motor butut," sambung Leo mencibir ke kakaknya.

Maya memukul ringan adiknya tak suka perkataan yang menyudutkan Gala.

"Hus ... kamu gak boleh begitu. Jangan suka bicara sembarangan. Bagaimanapun dia suami kakak sekarang. Jangan kayak emak-emak suka bicara aneh-aneh," kata Maya berbisik sekaligus kesal.

Leo kalau di luaran dinginnya minta ampun. Sama perempuan tak banyak bicara. Tapi jika dengannya dan dengan Tisa. Dia bisa bicara tentang sekolahnya dan hal lainnya. Apalagi dengan Maya yang beberapa kali membantunya. Leo sesungguhnya sangat menyayangi kakaknya.

Cuma pengasuhan yang salah dari orang tua terkadang membuat mentalnya berontak. Beberapa kali adiknya terlibat masalah. Dia sering juga di marahi Ibu dan di pukul terkadang. Maya sering menasehati adiknya ini. Mereka senasib memiliki orang tua seperti Ibunya.

Ibunya sebenarnya punya mental sakit. Dia tak menyadari pola asuhnya salah selama ini. Hidup dengan orang tua NPD terkadang anak yang menjadi korban. Itulah yang dialami Maya dan adik-adiknya.

Justru Maya melamun, dia berpikir bagaimana nanti menghadapi kemarahan Ibunya. Bapak juga pasti akan membela Ibunya walaupun masih ada celah tak terlalu menghakimi tatapi tetap saja Maya yang dianggap sebagai pendosa. Maya sangat ketakutan.

"Kak, Ibu dari tadi telefon mulu, nih." Leo mengacak rambutnya frustasi dengan keadaan. Dia tahu kakaknya setelah ini dalam masalah.

"Iya, sabar. Kita tunggu suami kakak dulu," sahut Maya.

Setelah selesai menghubungi temannya, Gala datang mengembalikan HP Maya.

"Bagaimana motornya?" tanyanya.

"Di bawa teman rupanya. Yuk lah kita ke rumah kamu. Saya antar kamu," kata Gala.

"Abang juga tinggal di rumah sementara. Jangan kabur, Bang!" kata Leo. Sebenarnya dia takut dengan Gala, badan Gala tinggi besar dan berotot sementara dia hanya pemuda ceking. Tapi, dia berusaha berani demi kakaknya.

"Iya, ya sudah mari pergi," ucap Gala.

Mereka menggunakan sepeda motor bersama. Gala yang melajukannya, sementara Maya dan Leo di belakang sebagai penumpang. Gala cukup kencang mengendarai motor.

Mereka pun sampai di rumah. Leo segera masuk ke rumah. Ternyata Ibu dan Bapak sudah menunggu Maya pulang.

Hati Maya gusar. Dia sangat takut ibunya murka. Bagaimana kalau dia di usir dari rumah beneran seperti selama ini Ibunya katakan saat marah.

Gala melihat kecemasan di hati istrinya. Wanita yang tak sengaja menjadi istrinya sangat ketakutan. Gala memegang tangan Maya supaya lebih tenang dan tak takut lagi.

Maya terkejut saat jemarinya di sentuh Gala secara lembut. Dia menatap Gala dengan tatapan sendunya.

"Jangan khawatir. Ada saya. Kita hadapi bersama," ujar Gala menenangkan Maya.

**

Bab terkait

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 5

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 5**Saat Gala memegang lembut tangan Maya. Wanita itu speechless, dia sangat jarang berdekatan dengan lelaki.Namun, Maya sebenarnya menyukai seorang lelaki biasa tetapi berakhir di tolak. Ibu sang lelaki itu juga gak suka dengan Maya.Sekarang, tiada angin dan hujan. Maya malah sudah jadi seorang istri. Dia sudah punya suami yang kini ada di sampingnya.Maya merasa bisa mengurangi sedikit kegugupan dalam dirinya. Rasa takutnya berkurang setengah, dulu dia menghadapi Ibunya sendiri jika marah sekarang ada Gala rasanya dia lebih tenang."Kita hadapi bersama," kata Gala.Maya hanya menganggukkan kepalanya. Dia dan Gala berjalan perlahan. Kondisi Gala juga masih kurang fit. Dia hampir mati ketabrak, seharusnya di rawat intens malah menghadapi kemarahan warga karena fitnah."Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa lama sekali!" kata Farida, Ibunya itu sudah berkacak pinggang menyambut mereka."Bu, jangan ribut-ribut. Malu sama tetangga. Bicara di da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 6

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 6.**"Kamu mau bayar pake apa? Ha. Mampu kamu memberi 50 juta bahkan lebih seperti juragan Harsa!" kata Farida menunjuk Gala.Suara Farida keras menunjukkan kekesalannya tak terima dengan apa yang terjadi."Bu, sudah ini musibah. Maya juga sudah menikah. Mau bagaimana lagi," kata Bapak menyela."Kamu May, memang bo--doh. Di mana harga diri kamu. Apa yang dia kasih ke kamu!"Farida tak berhenti merasa kecewa. Dia merasa di khianati. Padahal dulunya berpikir akan mendapat hantaran banyak dari anak perempuannya. Tapi sekarang zonk. Maya justru hanya menikah seadanya tanpa pesta maupun resepsi.Tiba-tiba tubuh Gala gemetar. Dia menjatuhkan kepalanya di pundak sang istri. Matanya tertutup, Gala menggigil.Dalam keadaan seperti itu, Farida masih saja mengomel, tak terima dengan apa yang terjadi pada Maya. Dia masih punya impian menikahkan Maya dengan juragan yang bisa memberinya 50 juta tanpa harus bekerja keras."Mas ... kamu kenapa? Mas?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 7

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 7.**"Mana May cincin kamu itu?" tanya Ibunya.Maya kaget saat Ibunya berkata demikian. Bisa-bisanya saat suaminya sakit, Ibunya malah bertanya masalah cincin."Maksud Ibu?""Tisa cerita kalau dia ngasih kamu cincin waktu akad seadanya di kantor balai desa," kata Farida menunjuk Gala yang sedang di rawat dan infus membelenggu tangannya."Iya, Mas Gala memang memberikan cincin itu, Bu. Tapi, itu mahar pernikahanku. Mas Gala juga bilang kalau cincin itu warisan keluarganya jadi itu milik Ibunya yang juga dulu di berikan ayahnya Mas Gala untuk Ibunya. Warisan turun temurun, Bu," sahut Maya supaya Farida mengerti."Mahar kan bisa di jual, May. Lagian masa Ibu gak dapat apa-apa!" kata Farida menunjuk wajah Maya."Bu, tolong jangan jual. Ini amanah dari Mas Gala meskipun sudah jadi milik saya tetapi saya gak bisa jual.""Terus kamu tinggal di sini gratis. Kamu pikir biaya membesarkan kamu berapa, ha! Ibu gak bisa May kalau gak dapat sepeserpun.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 8

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 8.**Maya bingung mau menjawab apa ke Gala. Diam-diam lelaki yang menjadi suaminya itu mendengar detail tentang Yuda yang di bicarakan Ibunya."Anu, Mas. Itu hanya masa lalu saja. Saya akan jelaskan.""Baik, aku mendengarkan," kata Gala."Yuda itu guru olahraga, Mas. Dia guru yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri. Kami mengajar di yayasan yang sama. Bedanya saya hanya guru honor sekolah menengah pertama dan dia pegawai negeri Sekolah Menengah Atas."Gala tersenyum tipis saat Maya menjelaskan. Istrinya ini sangat polos."Saya yakin kamu wanita yang baik dan amanah. Kamu pasti menjaga komitmen dalam pernikahan. Itu hanya masa lalu kamu. Saya percaya padamu," kata Gala.Lelaki itu berniat kembali untuk rebahan. Maya dengan sigap membantunya."Terima kasih, Mas. Terima kasih sudah memahami kondisi saya. Istirahatlah dulu."Maya menyelimuti kembali suaminya. Gala melirik ke bawah dan hanya melihat tikar dengan kain panjang yang menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 9

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 9.**Gala berkata tenang ke mertuanya kalau akan segera menghubungi keluarganya. Dia pun pamit hendak masuk kamar."Saya permisi mau telepon sebentar," kata Gala."Oh, silahkan, Nak," jawab Bapak.Farida hanya mencibir dan aura tak sukanya kelihatan jelas. Gala berlalu dari mereka, sementara Maya mengikuti sang suami masuk ke kamar.Di dalam kamar, Gala mengambil gawainya, memilih dan melihat kontak yang akan di hubungi."Mas, kamu yakin keluargamu akan datang?" tanya Maya."Iya," kata Gala mengulas senyum."Besok, Mas?" tanya Maya lagi."Iya, semoga besok bisa ke sini?"Maya hanya menganggukkan kepalanya, dia sedikit gugup jika mertuanya akan datang ke sini. Sepertinya Maya harus mempersiapkan diri."Mas, aku tunggu di luar ya buat makan bersama," kata Maya."Iya, Mas akan menghubungi teman dulu. Nanti di kabari kapan mereka datang," kata Gala."Iya, Mas."Kamaya keluar dari kamarnya membiarkan Gala menghubungi temannya. Gala pun menghubu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 10

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 10.**"May, sebaiknya kamu tidur diatas. Biar saya yang di bawah," kata Gala saat sudah malam hari.Tempat tidur yang cuma muat untuk satu orang membuat Gala gak enak hati. Maya memaksa agar dia saja tidur diatas. Sementara sudah hampir lima hari dia terus tidur di atas dan Maya di bawah dengan beralaskan tikar dan kain panjang."Kamu lagi sakit, Mas. Baru saja pemulihan. Kondisi kesehatan kamu lebih penting. Kalau sakit lagi gimana?""Tapi, Mas kasihan sama Maya. Gimana kalau kasurnya taruh saja di bawah untuk kamu tidur, May,""Jangan, Mas. Kasurnya sudah banyak yang bolong. Biar aja begitu.""Kenapa gak beli yang baru saja, May? Kasihan kamu," jawab Gala.Kalau dipikir-pikir kasurnya emang tipis sekali dan kok bisa Maya nyaman tidur di sini. Sedangkan di rumah kontrakan Gala tempo hari sudah disediakan kasur sebelumnya makanya dia nyaman di sana.Maya menghela napas panjang saat pertanyaan dari Gala muncul. Dia memiringkan badannya dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 11A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 11.**"Apakah kamu sudah menikah?" tanya Yuda. Dia bertanya sebanyak dua kali. Pertanyaan pertama secara formal dan yang kedua lebih informal dengan menggunakan kata kamu.Pertanyaan sok akrab seakan mereka dekat. Maya melirik Yuda jengah. Apa urusannya? Mau menikah atau tidak juga tak berarti untuknya. Masih teringat penghinaan orang tuanya dan Yuda hanya diam saja mengiyakan kalau mereka sebenarnya tak akrab.Maya menghela napas panjang berusaha bersikap profesional. Buat apa juga dia mengambil hati. Toh, perasannya ke Yuda dulunya hanya sebatas persinggahan yang tak terbalas."Iya, Pak. Benar. Saya sudah menikah.""Kok bisa, Bu May. Saya dengar kamu dinikahkan warga secara paksa? Kamu punya pacar seorang preman?" tanya Yuda penasaran."Tolong jangan ikut campur urusan privasi saya, Pak. Saya juga tidak perlu menjawab semua pertanyaan yang anda lontarkan."Maya berniat pergi dan Yuda segera mengikuti."May, maafkan Ibu saya. Maaf jika pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 11B

    "Walah, kok kejam amat, Bang. Gak bersahabat sama kamu. Kayak gak menghargai kamu sebagai suami anaknya."Gala menghela napas panjang. Dia menepuk bahu Bojes."Namanya, kami menikah karena paksaan warga.""Dia gak tau siapa elu, Bang. Kesel gue lihatnya."Bojes mendengkus kesal melihat sikap Ibunya Maya. Dia lalu melirik Gala lagi."Terus istri lu gak kayak dia kan, Bang?" tanya Bojes."Herannya dia beda. Dia perempuan berbeda yang gue kenal." Gala tersenyum sekilas menceritakan Maya.Bojes ikut tersenyum melihat Gala senang menceritakan istrinya."Wah, Bang. Istri lu baik ya. Masih ada perempuan baik yang mau menerima penampilan kayak kita. Beneran, Bang?"Gala hanya menganggukkan kepalanya. Teringat kebaikan Maya padanya."Wah, Bang. Beruntunglah kamu. Aku jadi ingin kenal kakak ipar yang sudah mengambil hati kamu," kata Bojes terkekeh.Gala juga tertawa sekilas. Dia sendiri belum yakin dengan perasannya. Tapi, dia bisa merasakan kalau Maya baik dan tulus. Maya juga mau mengajarinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 17B

    "Kamu tau nggak tadi keluarganya Gala datang kemari. Ibu pikir cuma datang-datang begitu aja. Nggak bawa apa-apa. Ternyata dia bawa uang 100 juta untuk memperistri Maya seutuhnya. Ya mana Ibu mau!" kata Farida."Maksudnya, Bu? Ibu nolak uang 100 juta yang diberikan keluarga Bang Gala?" tanya Tisa."Ya enggaklah. Cuman Ibu minta lagi kekurangannya 200 juta, mungkin Ibu bersedia cuma di kasih 100 juta. Ibu udah malu, jadi mereka harus bayar rasa malu Ibu!"Tisa menelan ludah mendengar Ibunya berkata begitu."Dari mana Bang Gala dapat uang, Bu?" tanyanya lagi."Dari jual kebonnya di kampung yang Ibu tau," kata Ibunya.Beberapa saat mereka terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing. Tisa sedikit ragu apakah memberi mahar 40 juta ibunya akan terima ataukah meminta lebih. Jujur saja kalau meminta lebih mereka nggak punya uang."Doni, kamu harus berusaha keras ya memberikan yang terbaik untuk Tisa. Kamu tahu kan maksud ibu," kata Farida tersenyum dan masuk saja ke dalam rumah.Sebentar la

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 17A

    SUAMIKU YANG DIHIN4 BUKAN PR3MAN SEMB4RANGAN 17.**"Dari mana kalian?" tanya Farida mengintrogasi.Matanya teralih ke belanjaan yang di pegang Maya dan Leo. Leo segera menghampiri Ibunya."Wah, mantap, Bu. Bang Gala traktir kita semua ini," kata Leo dengan senang.Farida mencibir dan menaikkan wajahnya tak senang. Dia hendak masuk ke rumah tetapi sebuah mobil yang datang ke rumahnya menghentikannya.Dua orang turun dari mobil merk X tersebut. Mata Farida melebar, dia merasa senang dan segera menyambut kedatangan keduanya."Ya ampun yang udah di tungguin akhirnya datang. Nak, Doni. Makasih mau mampir dan mengantar Tisa," katanya."Iya, Bu. Udah lama juga aku gak mampir ya," kata Doni.Lelaki yang dipuji-puji Farida itu tersenyum. Begitu pula Tisa yang sangat bangga ketika calon suaminya mendapat perhatian khusus dari ibunya. yang dibutuhkan ibunya hanya uang jadi Tisa harus menampilkan kemewahan dan sesuatu yang membuat Ibunya senang."Iya, Bu. Mas Doni ini baik banget loh. Padahal di

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 16B

    Selanjutnya mereka pergi ke Mall. Mereka jalan-jalan di sana. Semua menikmati sambil belanja-belanja. Maya mengatakan ke adiknya tak masalah membeli tas sekolah, sepatu, buku dan baju sekolah. Tentu Leo sangat senang. Bapak dan Ibu Gala juga di traktir Maya belanja. Begitupun Leo dan Bojes."Dek, May. Kamu sangat baik. Kamu masih sempat berbagi. Padahal uang itu pure untukmu," kata Gala saat mereka jalan bersama."Gak apa, Mas. Lagian, aku makasih Mas udah mau memberikan dan percaya padaku," kata Maya."Dek May kan istrinya Mas," ucap Gala.Beberapa saat mereka saling menatap satu sama lain. Gala melihat Maya yang sangat cantik. Kulitnya yang eksotis, bibir tipis serta hidung mancung. Kecantikan khas perempuan Indonesia. Ingin Gala marah pada orang-orang yang mengatai Maya jelek, dia sangat cantik.Maya merasa malu saat Gala menatapnya. Dia hanya tersenyum sekilas. Maya menarik tangan Gala agar mereka berjalan bersama. Setelah mendapat lampu hijau, Gala memegang tangan sang istri. Sen

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 16A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 16.**Seperti halnya Maya, mata adiknya Leo juga membola ketika melihat mereka di mana turun. Apa nggak salah mereka makan di Restoran besar?Seumur-umur Leo nggak pernah makan di Restoran seperti ini. Apalagi kakaknya Maya. Dia tahu betul Seperti apa keadaan ekonomi keluarganya.Kalaupun ada uang Maya mungkin lebih memprioritaskan bayar uang kuliah daripada pergi ke Restoran yang memang harganya sangat mahal dan mereka nggak mampu.Makan bersama keluarganya di kafe ataupun Restoran aja mereka nggak pernah. Bahkan warung biasa juga nggak pernah, ibunya itu masak seadanya dan terlalu irit. Paling cuma makan seblak atau bakso biasa aja."Elu mau turun gak?" tanya Bojes ke Leo."Iya, Bang. Serius kita makan di sini, Bang? Terus siapa yang bayar. Gue nggak punya uang." Dengan polos Leo berkata."Ya elu juga harus bayar," gurau Jono."Bayar pake apa, Bang? Uang jajan gue juga udah nggak ada lagi!""Cuci piring elu kan bisa. Hahaha ..." katanya l

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 15B

    "Ya enggak lah. Ngapain juga aku masakin mereka.""Bu, kamu udah dapat uang dari Gala. Alangkah baiknya kamu masak," ucap Bapak."Duh, mana ku tahu mereka bakal bawa uang. Lagian kalau mereka gak bawa ya rugi lah aku udah masak." Farida mendumel gak terima di kasih tau.Gala semakin kesal dengan Ibu mertuanya yang sama sekali gak menganggapnya dan keluarganya."Pak, gak apa. Saya bawa dulu ya Bapak dan Ibu di depan buat keliling sekalian makan. Bapak sama Ibu apa mau ikut?" tanya Maya sopan.Farida langsung menggelengkan kepalanya. Dia gak nyaman dengan keluarga Gala. Tadi saja mereka gak suka sama dia. Apalagi Farida sudah minta dua ratus juta lagi. Dia malas berkumpul dengan mereka.Pak Hasan juga malu dengan kelakuan istrinya. Sudahlah dikasih uang, gak masak, ketus sama tamu. Lengkaplah sisi buruk Farida. Apalagi dia tahu mereka semua gak suka dengan sikap Farida."Gak lah, May. Kalian saja yang pergi.""Ya udah pergi sana. Gak ada apapun juga di rumah ini yang mau di makan!" kata

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 15A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 15.**Maya membawa suaminya ke kamar. Gala mengikuti sang istri saja, dia tahu begitu banyak hal yang ingin ditanyakan Maya.Begitu sampai di kamar. Maya lalu menutup pintunya dan menguncinya. Dia sebenarnya ingin sekali bertanya ke Gala apa yang terjadi. Begitu banyak yang ingin ditanyakannya ke Gala."Ada apa, Dek May?" tanya Gala."Mas, kenapa kamu menjanjikan Ibu uang yang begitu banyak. Lagian kamu juga udah ngasih Ibu uang 100 juta. Uang 100 juta itu uang siapa, Mas? Kamu kok bisa punya uang sebanyak itu?" tanya Maya."Ya memang sudah Mas janjikan sebelumnya. Maya pernah dengar kalau saya akan memberikan uang seperti yang diinginkan ibumu. Dek Maya jangan khawatir itu uang halal."Gala tersenyum melihat keresahan yang ada pada diri sang istri. Dia tahu Maya adalah anak yang baik. Walaupun orang tuanya terutama ibunya seperti itu. Tetapi Maya selalu bersikap baik dan itu meluluhkan hati Gala."Dek, May. Mas juga ingin memberitahu sesu

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 14B

    Farida mendengkus kesel karena semua orang seakan-akan menyalahkannya. Tetapi tetap saja dia nggak mau hanya mendapatkan uang 100 juta. Kalau boleh keluarga Gala jual saja aset mereka lagi.Rugi sekali rasanya hanya mendapatkan 100 juta. Kalau bisa lebih kenapa tidak. Dia juga bisa pamer ke tetangga meskipun Maya berzina tetapi dia mendapatkan uang lebih banyak daripada tetangga yang menikahkan anak mereka."Usaha dong kamu. Kamu bisa mendapatkan anak saya. Anak saya ini sudah susah payah kuliah dan sebentar lagi akan menjadi sarjana sedangkan kamu ini apa!" lanjut Farida tetap dengan pendiriannya.Mereka yang ada di sana memandang Farida dengan heran serta tidak menyangka dengan sikapnya. Gala sendiri bersikap dingin seperti biasa dan sudah muak dengan ibu mertuanya.Sebenarnya dia bisa saja memberikan uang lebih tetapi Gala memang sengaja hanya memberikan uang 100 juta. mau melihat dulu reaksinya karena dia begitu tahu ibu mertuanya itu mata duitan."Berapa yang Ibu mau?" tanya Gala

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 14A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 14.**Mata Farida membulat sempurna ketika melihat sesuatu di dalam plastik berwarna hitam. Tidak percaya apa yang dilihatnya dikuceknya matanya berkali-kali."Uang," katanya.Dengan rasa bahagia Farida segera memegang uang itu. Uang yang selama ini dia inginkan dan dia idam-idamkan. Kini uang itu benar-benar ada di depan matanya. Uang yang dalam jumlah banyak. Farida tidak menyangka kalau dia bisa mendapatkan uang ini.Tidak hanya Farida, suaminya Hasan juga terkejut dengan apa yang dilihatnya begitu pula dengan Maya yang heran bagaimana mungkin Jono temannya Gala bisa memberikan uang kepada ibunya. Apakah itu uang Gala?Farida masih belum bisa berkata-kata karena dia begitu speechless mendapatkan uang dan hati yang sangat bahagia berbunga-bunga. Memang inilah tujuannya kalaupun Maya harus dijual juga tidak mengapa yang penting dia mendapatkan uang. Tujuan Farida adalah supaya bisa mendapatkan keuntungan dari anak-anak perempuannya.Keing

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 13B

    "Kamu pikir tamu itu penting. Lagian gula mahal. Belum lagi es batu itu mahal. Ingat kamu belum kasih uang ke Ibu!" kata Farida sengit.Maya menghela napas panjang. Dia tak menggubris ibunya yang memandangnya dengan tidak suka. Maya pun lewat belakang untuk ke kedai yang tak jauh dari rumahnya, membeli air mineral atau air es teh dalam botol kemasan. Heran dengan ibunya, Maya benci dengan sikapnya. Maya hendak menangis saat Ibunya seperti itu tapi, dia tetap berusaha sabar.Beberapa saat Maya pun datang dengan minuman. Keluarga sang suami di persilahkan minum. Bojes dan Jono langsung mengambil minuman itu karena haus. Gala tau kalau Maya pergi ke warung membeli minuman kemasan ini. Mertuanya tak memberi izin membuatkan minuman untuk tamunya. Kesal, Gala melirik Ibu mertuanya. Farida tak peduli dia tetap tenang sambil mengerucutkan bibirnya."Wah, kakak ipar. Terima kasih banyak. Saya sudah haus dari tadi. Suruh tunggu di luar," kata Bojes."Wah, iya saya juga haus," lanjut Jono."Iya,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status