Share

Bab 6

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2024-12-13 13:49:30

SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 6.

**

"Kamu mau bayar pake apa? Ha. Mampu kamu memberi 50 juta bahkan lebih seperti juragan Harsa!" kata Farida menunjuk Gala.

Suara Farida keras menunjukkan kekesalannya tak terima dengan apa yang terjadi.

"Bu, sudah ini musibah. Maya juga sudah menikah. Mau bagaimana lagi," kata Bapak menyela.

"Kamu May, memang bo--doh. Di mana harga diri kamu. Apa yang dia kasih ke kamu!"

Farida tak berhenti merasa kecewa. Dia merasa di khianati. Padahal dulunya berpikir akan mendapat hantaran banyak dari anak perempuannya. Tapi sekarang zonk. Maya justru hanya menikah seadanya tanpa pesta maupun resepsi.

Tiba-tiba tubuh Gala gemetar. Dia menjatuhkan kepalanya di pundak sang istri. Matanya tertutup, Gala menggigil.

Dalam keadaan seperti itu, Farida masih saja mengomel, tak terima dengan apa yang terjadi pada Maya. Dia masih punya impian menikahkan Maya dengan juragan yang bisa memberinya 50 juta tanpa harus bekerja keras.

"Mas ... kamu kenapa? Mas?" tanya Maya memegang dahi Gala.

Ini adalah sentuhan pertamanya untuk Gala. Sentuhan pertama dari seorang istri ke suaminya.

"Mas ... Ya Allah, badan kamu panas," lirih Maya.

Maya tak mempedulikan lagi ucapan Ibunya yang terus ngoceh. Dia takut terjadi apa-apa dengan Gala.

Maya sendiri melihat Gala saat itu tergeletak karena kecelakaan. Kepalanya bagian depan berdarah, kakinya sakit.

Maya lah yang membawanya ke rumah sakit. Sampai di Rumah Sakit Gala sebenarnya harus di rawat tetapi, entah kenapa malah memilih kabur dari rumah sakit, padahal kondisinya masih rentan.

Di bantu Bapak, mereka membopong Gala ke kasur di kamar Maya. Maya merasa khawatir dengan kondisi suaminya.

Farida berhenti mengomel. Dia ikutan juga ke kamar hanya lihat lihat saja. Bibirnya beberapa kali di majukan karena kesal. Tak ada rasa Iba atau empati. Biasa saja bahkan kalau ma-ti ya sudah ma-ti saja, lelaki miskin kok, dalam hatinya.

"Bagaimana ini, Pak?" tanya Maya ke Bapaknya.

"Panggil bidan atau perawat saja," ucap Bapaknya.

Beberapa saat Leo datang membawa pesanan nasi goreng. Dia di suruh Bapak lagi memanggil Bidan atau perawat ke rumah untuk melihat kondisi Gala.

Karena situasi lagi tidak kondusif. Leo menurut saja. Dia segera melajukan motornya memanggil Bidan atau perawat terdekat yang berdomisili di kampung mereka.

Maya segera mengambil air hangat. Dia rela hati mengurus Gala yang sedang sakit. Antara sadar dan tidak kondisi Gala benar benar memprihatinkan.

Farida, ibunya duduk lagi di sofa ruang tamu bersama Tisa. Maya tak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka.

"Kamu dari mana, Tisa? Ibu capek menceramahi kakakmu!" sungut Farida.

"Tadi habis teleponan sama Mas Doni, Bu. Akhir pekan mau main ke sini."

"Wah, senangnya ibu mendengarnya. Gimana hantarannya. Dia mau kan kasih 50 juta?" tanya Farida.

"Duh, Bu. Kami cuma sanggup 40 juta. Gimana dong, Bu."

"Ya udah deh gak apa-apa. Dari pada kakakmu gak dapat apapun. Cuma kasih dirinya aja. Maya di jual juga udah gak laku. Dia sendiri yang memberikan dirinya gratis. Ibu jadi gak dapat uang sepeserpun!" Farida mendumel.

Hati Maya sakit mendengarnya. Jadi tujuan Ibunya memang tak lain ingin menjualnya. Bukankah dia seorang anak. Maya sudah berusaha berbakti tetapi, tetap dia selalu merasa sakit. Ibunya selalu merasa kurang, dan kurang.

"Tadi suaminya Maya malah bilang mau bayar uang buat melepaskan dia. Setelah itu dia pingsan. Efek pake obat kali ya. Ngomong gak jelas, dia mau bayar pake apa. Pake ko--lor nya apa!" sergah Farida berdecak kesal.

"Hahaha ... Ibu bisa aja. Tapi, dia ngasih kak Maya cincin yang ada permatanya, Bu. Entah asli apa palsu. Waktu akad alakadarnya. Kalau asli ya nyuri dan kalau palsu ya imitasi," kata Tisa menanggapi dengan mengedikkan bahu.

"Wah, kalau di jual boleh juga kali ya. Lihat asli apa palsu. Daripada Ibu gak dapat apapun," ucap Farida menaruh telunjuknya di wajahnya. Dia memikirkan ucapan Tisa tentang cincin pemberian Gala.

Saat itu pula Maya lewat dan mendengar ucapan mereka. Farida dan Tisa menatap Maya yang mendengar percakapan mereka.

"Apa kamu nguping percakapan Ibu. Sudah sana kamu. Urus suami kamu yang sakit itu!" ucap Farida ketus.

Maya bergerak ke dalam kamar. Dia meletakkan air hangat di nakas sekaligus mengambil lap bersih untuk mengompres Gala.

Hatinya teramat sakit, tapi, dia sudah terbiasa di perlakukan seperti ini. Ingin rasanya kabur dari rumah tapi, tak tau mau pergi ke mana.

Tak berselang lama perawat yang biasa bekerja di rumah sakit datang. Namanya Pak Gani. Dia perawat bagian operasi di rumah sakit daerah. Sudah terkenal di seantero kampung sebagai perawat senior dan sering membantu khitan juga.

"Bagaimana kondisinya, Pak?" tanya Maya.

"Dia ini habis kecelakaan ya? Beberapa tubuhnya lebam, harus banyak istirahat. Kalau gak turun juga demamnya di sarankan ke Rumah Sakit. Perban di kepala sudah di ganti. Nanti rajin aja gantinya. Jangan banyak pikiran dulu. Minum obat yang teratur. Semoga segera sembuh."

"Iya, Pak. Terima kasih banyak."

Maya memberikan pembayaran ke Pak Gani dengan uang tabungannya. Maya bekerja paruh waktu sebagai guru Sekolah Dasar honorer. Dia juga masih kuliah. Biaya kuliah di bayar Maya dengan kerja kerasnya. Maya juga membuat kue yang di titip di Kantin Sekolah.

Maya mengucapkan terima kasih ke Pak Gani. Beliau diantar Bapak ke depan. Maya duduk di tepi ranjang melihat Gala yang masih memejamkan mata. Sesekali di basuh kepalanya. Pria itu diinfus di rumah untuk meringankan rasa sakitnya.

"May, Ibu mau bicara," kata Farida Ibunya begitu saja masuk ke Kamar Maya. Kamar memang belum Maya kunci.

"Bicara apa, Bu?" tanyanya.

"Mana cincin kamu itu, Ibu mau lihat kali aja bisa di jual," ucap Ibunya begitu saja tanpa beban apapun.

**

Related chapters

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 7

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 7.**"Mana May cincin kamu itu?" tanya Ibunya.Maya kaget saat Ibunya berkata demikian. Bisa-bisanya saat suaminya sakit, Ibunya malah bertanya masalah cincin."Maksud Ibu?""Tisa cerita kalau dia ngasih kamu cincin waktu akad seadanya di kantor balai desa," kata Farida menunjuk Gala yang sedang di rawat dan infus membelenggu tangannya."Iya, Mas Gala memang memberikan cincin itu, Bu. Tapi, itu mahar pernikahanku. Mas Gala juga bilang kalau cincin itu warisan keluarganya jadi itu milik Ibunya yang juga dulu di berikan ayahnya Mas Gala untuk Ibunya. Warisan turun temurun, Bu," sahut Maya supaya Farida mengerti."Mahar kan bisa di jual, May. Lagian masa Ibu gak dapat apa-apa!" kata Farida menunjuk wajah Maya."Bu, tolong jangan jual. Ini amanah dari Mas Gala meskipun sudah jadi milik saya tetapi saya gak bisa jual.""Terus kamu tinggal di sini gratis. Kamu pikir biaya membesarkan kamu berapa, ha! Ibu gak bisa May kalau gak dapat sepeserpun.

    Last Updated : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 8

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 8.**Maya bingung mau menjawab apa ke Gala. Diam-diam lelaki yang menjadi suaminya itu mendengar detail tentang Yuda yang di bicarakan Ibunya."Anu, Mas. Itu hanya masa lalu saja. Saya akan jelaskan.""Baik, aku mendengarkan," kata Gala."Yuda itu guru olahraga, Mas. Dia guru yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri. Kami mengajar di yayasan yang sama. Bedanya saya hanya guru honor sekolah menengah pertama dan dia pegawai negeri Sekolah Menengah Atas."Gala tersenyum tipis saat Maya menjelaskan. Istrinya ini sangat polos."Saya yakin kamu wanita yang baik dan amanah. Kamu pasti menjaga komitmen dalam pernikahan. Itu hanya masa lalu kamu. Saya percaya padamu," kata Gala.Lelaki itu berniat kembali untuk rebahan. Maya dengan sigap membantunya."Terima kasih, Mas. Terima kasih sudah memahami kondisi saya. Istirahatlah dulu."Maya menyelimuti kembali suaminya. Gala melirik ke bawah dan hanya melihat tikar dengan kain panjang yang menjadi

    Last Updated : 2025-01-01
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 9

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 9.**Gala berkata tenang ke mertuanya kalau akan segera menghubungi keluarganya. Dia pun pamit hendak masuk kamar."Saya permisi mau telepon sebentar," kata Gala."Oh, silahkan, Nak," jawab Bapak.Farida hanya mencibir dan aura tak sukanya kelihatan jelas. Gala berlalu dari mereka, sementara Maya mengikuti sang suami masuk ke kamar.Di dalam kamar, Gala mengambil gawainya, memilih dan melihat kontak yang akan di hubungi."Mas, kamu yakin keluargamu akan datang?" tanya Maya."Iya," kata Gala mengulas senyum."Besok, Mas?" tanya Maya lagi."Iya, semoga besok bisa ke sini?"Maya hanya menganggukkan kepalanya, dia sedikit gugup jika mertuanya akan datang ke sini. Sepertinya Maya harus mempersiapkan diri."Mas, aku tunggu di luar ya buat makan bersama," kata Maya."Iya, Mas akan menghubungi teman dulu. Nanti di kabari kapan mereka datang," kata Gala."Iya, Mas."Kamaya keluar dari kamarnya membiarkan Gala menghubungi temannya. Gala pun menghubu

    Last Updated : 2025-01-04
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 1

    SUAMIKU YANG DI HINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN.**"Gak sangka, Maya ... Kamaya .... Bapak gak sangka begini kelakuan kamu!""Enggak, Pak. Maya bisa jelaskan.""Apalagi yang bisa kamu jelaskan. Apa, Ha! Huhuhu ...."Lelaki paruh baya yang awalnya mendelik hingga bola mata nyaris keluar itu tiba tiba luruh. Dia jatuh terduduk bersandar di tembok yang penuh dengan segala tulisan dan coretan di dinding."Kawinkan aja ni berdua. Perempuan pake jilbab kok mendatangi lelaki preman. Di mana harga diri kamu!" sahut seorang wanita yang tak lain warga di sekitaran."Astaga, Mbak. Gak sangka aku kamu begini. Malu, Mbak. Kamu kuliahan tapi kelakuan begini. Apa kamu sengaja jual diri supaya bisa bayar kuliah!""Enggak seperti itu, Tisa."Kamaya berusaha menjelaskan ke Bapaknya kalau semua ini salah paham.Sang lelaki yang di Katai mereka preman tak luput dari amukan warga. Dia hendak di keroyok dan di pukuli."Jangan sentuh dia. Tolong. Jangan sentuh. Dia sedang sakit."Kamaya berlari ke kerumunan

    Last Updated : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 2

    SUAMIKU YANG DI HINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN Bag 2**Saat Gala memberikan kotak cincin ke Bapak. Pria paruh baya itu tak percaya. Dari mana be-ga-jul, urakan bisa punya sesuatu yang berharga untuk di berikan ke anaknya. Jangan-jangan dia mencuri."Dari mana kamu dapat ini, Ha! Apa kamu men-curi. Dasar gak punya moral kamu. Demi menikahi anak saya kamu mencuri!" hardik Bapak tajam."Wah, bagus banget. Seperti ada permata beneran di cincin ini," kata Tisa takjub merebutnya.Dengan cepat Gala segera mengambilnya, dia merebut itu secara kasar."Ini untuk calon istriku. Ini milikku dan aku tidak mencuri.""Terus kamu dapat dari mana, ha!" sentak Bapak tak terima. Mana mungkin mahar buat anaknya sesuatu yang haram, apalagi hasil curian."Ini punya almarhum Ibuku. Ini sesuatu yang sangat berharga untukku. Warisan keluargaku secara turun temurun dan akan di berikan ke calon istriku." Gala berkata tenang."Halah, paling juga imitasi. Banyak barang tiruan sekarang. Kalian percaya preman uraka

    Last Updated : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 3

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 3**Mata Maya berkaca kaca saat Ibunya me-na-mpar keras wajahnya. Gala tak terima istrinya di perlakukan kasar."Apaan ini. Jangan sakiti dia!" kata Gala."Oh, ini suami kamu itu, May. Bapak! Ibu gak setuju Maya menikah dengan lelaki urakan begini. Di mana pikiran Bapak! Mikir gak sih ngasih anak ke orang macam ini!" kata Ibunya garang."Sabar, Bu. Malu sama Pak Kades, malu sama warga sini. Kita udah salah jangan bikin rusuh lagi," kata Bapak dengan suara pelan. Dia juga menenangkan istrinya supaya jangan terlalu bar-bar."Gak bisa, Pak! Gak bisa ... Ibu malu. Malu punya anak gak tahu di-ri kayak Kamaya. Pacaran sama lelaki gak ada masa depan. Mau taruh di mana muka Ibu! Huhuhu ..."Wanita paruh baya itu memukul dadanya. Dia menangis-nangis meraung di depan Pak Kades, tokoh agama dan masyarakat setempat.Pak Hasan, Bapaknya Maya sangat malu dengan kelakuan istrinya. Sudahlah anaknya di kawinkan karena paksaan warga dan membuatnya malu seka

    Last Updated : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 4

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 4**Saat mereka baru sampai ke kontrakan Gala. Lelaki itu menyuruh duduk lebih dulu. Dia akan membereskan barang-barangnya. Pemilik kontrakan tak mengizinkannya lagi tinggal di sini.Maya dan Leo duduk di lantai sembari menunggu Gala. Maya menjadikan sandalnya sebagai alas duduk sedangkan Leo hanya berdiri saja."Dek, duduk di sini," kata Gala memberikan kursi plastik ke istrinya.Maya mengambilnya dan duduk menunggu. Leo mencibir karena kursinya hanya satu."Kok cuma satu. Mana untuk dudukku!" kata Leo. Gala hanya menepuk pundak adik iparnya."Sini ..." Maya membagi kursinya untuk adiknya duduk. Pemuda Eman belas tahun itu menggeleng tak mau."Gak lah. Aku berdiri aja," katanya."Kak, aku mau tanya, kok bisa kamu pacaran sama lelaki kayak dia. Kamu sering main ke mari. Lihat tempat tinggalnya aja begini," kata Leo mendekati kakaknya berbisik."Semua salah paham. Semua fitnah. Dijelaskan juga kamu gak akan percaya.""Loh, kok bisa. Kamu ta

    Last Updated : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 5

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 5**Saat Gala memegang lembut tangan Maya. Wanita itu speechless, dia sangat jarang berdekatan dengan lelaki.Namun, Maya sebenarnya menyukai seorang lelaki biasa tetapi berakhir di tolak. Ibu sang lelaki itu juga gak suka dengan Maya.Sekarang, tiada angin dan hujan. Maya malah sudah jadi seorang istri. Dia sudah punya suami yang kini ada di sampingnya.Maya merasa bisa mengurangi sedikit kegugupan dalam dirinya. Rasa takutnya berkurang setengah, dulu dia menghadapi Ibunya sendiri jika marah sekarang ada Gala rasanya dia lebih tenang."Kita hadapi bersama," kata Gala.Maya hanya menganggukkan kepalanya. Dia dan Gala berjalan perlahan. Kondisi Gala juga masih kurang fit. Dia hampir mati ketabrak, seharusnya di rawat intens malah menghadapi kemarahan warga karena fitnah."Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa lama sekali!" kata Farida, Ibunya itu sudah berkacak pinggang menyambut mereka."Bu, jangan ribut-ribut. Malu sama tetangga. Bicara di da

    Last Updated : 2024-12-13

Latest chapter

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 9

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 9.**Gala berkata tenang ke mertuanya kalau akan segera menghubungi keluarganya. Dia pun pamit hendak masuk kamar."Saya permisi mau telepon sebentar," kata Gala."Oh, silahkan, Nak," jawab Bapak.Farida hanya mencibir dan aura tak sukanya kelihatan jelas. Gala berlalu dari mereka, sementara Maya mengikuti sang suami masuk ke kamar.Di dalam kamar, Gala mengambil gawainya, memilih dan melihat kontak yang akan di hubungi."Mas, kamu yakin keluargamu akan datang?" tanya Maya."Iya," kata Gala mengulas senyum."Besok, Mas?" tanya Maya lagi."Iya, semoga besok bisa ke sini?"Maya hanya menganggukkan kepalanya, dia sedikit gugup jika mertuanya akan datang ke sini. Sepertinya Maya harus mempersiapkan diri."Mas, aku tunggu di luar ya buat makan bersama," kata Maya."Iya, Mas akan menghubungi teman dulu. Nanti di kabari kapan mereka datang," kata Gala."Iya, Mas."Kamaya keluar dari kamarnya membiarkan Gala menghubungi temannya. Gala pun menghubu

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 8

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 8.**Maya bingung mau menjawab apa ke Gala. Diam-diam lelaki yang menjadi suaminya itu mendengar detail tentang Yuda yang di bicarakan Ibunya."Anu, Mas. Itu hanya masa lalu saja. Saya akan jelaskan.""Baik, aku mendengarkan," kata Gala."Yuda itu guru olahraga, Mas. Dia guru yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri. Kami mengajar di yayasan yang sama. Bedanya saya hanya guru honor sekolah menengah pertama dan dia pegawai negeri Sekolah Menengah Atas."Gala tersenyum tipis saat Maya menjelaskan. Istrinya ini sangat polos."Saya yakin kamu wanita yang baik dan amanah. Kamu pasti menjaga komitmen dalam pernikahan. Itu hanya masa lalu kamu. Saya percaya padamu," kata Gala.Lelaki itu berniat kembali untuk rebahan. Maya dengan sigap membantunya."Terima kasih, Mas. Terima kasih sudah memahami kondisi saya. Istirahatlah dulu."Maya menyelimuti kembali suaminya. Gala melirik ke bawah dan hanya melihat tikar dengan kain panjang yang menjadi

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 7

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 7.**"Mana May cincin kamu itu?" tanya Ibunya.Maya kaget saat Ibunya berkata demikian. Bisa-bisanya saat suaminya sakit, Ibunya malah bertanya masalah cincin."Maksud Ibu?""Tisa cerita kalau dia ngasih kamu cincin waktu akad seadanya di kantor balai desa," kata Farida menunjuk Gala yang sedang di rawat dan infus membelenggu tangannya."Iya, Mas Gala memang memberikan cincin itu, Bu. Tapi, itu mahar pernikahanku. Mas Gala juga bilang kalau cincin itu warisan keluarganya jadi itu milik Ibunya yang juga dulu di berikan ayahnya Mas Gala untuk Ibunya. Warisan turun temurun, Bu," sahut Maya supaya Farida mengerti."Mahar kan bisa di jual, May. Lagian masa Ibu gak dapat apa-apa!" kata Farida menunjuk wajah Maya."Bu, tolong jangan jual. Ini amanah dari Mas Gala meskipun sudah jadi milik saya tetapi saya gak bisa jual.""Terus kamu tinggal di sini gratis. Kamu pikir biaya membesarkan kamu berapa, ha! Ibu gak bisa May kalau gak dapat sepeserpun.

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 6

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 6.**"Kamu mau bayar pake apa? Ha. Mampu kamu memberi 50 juta bahkan lebih seperti juragan Harsa!" kata Farida menunjuk Gala.Suara Farida keras menunjukkan kekesalannya tak terima dengan apa yang terjadi."Bu, sudah ini musibah. Maya juga sudah menikah. Mau bagaimana lagi," kata Bapak menyela."Kamu May, memang bo--doh. Di mana harga diri kamu. Apa yang dia kasih ke kamu!"Farida tak berhenti merasa kecewa. Dia merasa di khianati. Padahal dulunya berpikir akan mendapat hantaran banyak dari anak perempuannya. Tapi sekarang zonk. Maya justru hanya menikah seadanya tanpa pesta maupun resepsi.Tiba-tiba tubuh Gala gemetar. Dia menjatuhkan kepalanya di pundak sang istri. Matanya tertutup, Gala menggigil.Dalam keadaan seperti itu, Farida masih saja mengomel, tak terima dengan apa yang terjadi pada Maya. Dia masih punya impian menikahkan Maya dengan juragan yang bisa memberinya 50 juta tanpa harus bekerja keras."Mas ... kamu kenapa? Mas?" tany

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 5

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 5**Saat Gala memegang lembut tangan Maya. Wanita itu speechless, dia sangat jarang berdekatan dengan lelaki.Namun, Maya sebenarnya menyukai seorang lelaki biasa tetapi berakhir di tolak. Ibu sang lelaki itu juga gak suka dengan Maya.Sekarang, tiada angin dan hujan. Maya malah sudah jadi seorang istri. Dia sudah punya suami yang kini ada di sampingnya.Maya merasa bisa mengurangi sedikit kegugupan dalam dirinya. Rasa takutnya berkurang setengah, dulu dia menghadapi Ibunya sendiri jika marah sekarang ada Gala rasanya dia lebih tenang."Kita hadapi bersama," kata Gala.Maya hanya menganggukkan kepalanya. Dia dan Gala berjalan perlahan. Kondisi Gala juga masih kurang fit. Dia hampir mati ketabrak, seharusnya di rawat intens malah menghadapi kemarahan warga karena fitnah."Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa lama sekali!" kata Farida, Ibunya itu sudah berkacak pinggang menyambut mereka."Bu, jangan ribut-ribut. Malu sama tetangga. Bicara di da

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 4

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 4**Saat mereka baru sampai ke kontrakan Gala. Lelaki itu menyuruh duduk lebih dulu. Dia akan membereskan barang-barangnya. Pemilik kontrakan tak mengizinkannya lagi tinggal di sini.Maya dan Leo duduk di lantai sembari menunggu Gala. Maya menjadikan sandalnya sebagai alas duduk sedangkan Leo hanya berdiri saja."Dek, duduk di sini," kata Gala memberikan kursi plastik ke istrinya.Maya mengambilnya dan duduk menunggu. Leo mencibir karena kursinya hanya satu."Kok cuma satu. Mana untuk dudukku!" kata Leo. Gala hanya menepuk pundak adik iparnya."Sini ..." Maya membagi kursinya untuk adiknya duduk. Pemuda Eman belas tahun itu menggeleng tak mau."Gak lah. Aku berdiri aja," katanya."Kak, aku mau tanya, kok bisa kamu pacaran sama lelaki kayak dia. Kamu sering main ke mari. Lihat tempat tinggalnya aja begini," kata Leo mendekati kakaknya berbisik."Semua salah paham. Semua fitnah. Dijelaskan juga kamu gak akan percaya.""Loh, kok bisa. Kamu ta

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 3

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 3**Mata Maya berkaca kaca saat Ibunya me-na-mpar keras wajahnya. Gala tak terima istrinya di perlakukan kasar."Apaan ini. Jangan sakiti dia!" kata Gala."Oh, ini suami kamu itu, May. Bapak! Ibu gak setuju Maya menikah dengan lelaki urakan begini. Di mana pikiran Bapak! Mikir gak sih ngasih anak ke orang macam ini!" kata Ibunya garang."Sabar, Bu. Malu sama Pak Kades, malu sama warga sini. Kita udah salah jangan bikin rusuh lagi," kata Bapak dengan suara pelan. Dia juga menenangkan istrinya supaya jangan terlalu bar-bar."Gak bisa, Pak! Gak bisa ... Ibu malu. Malu punya anak gak tahu di-ri kayak Kamaya. Pacaran sama lelaki gak ada masa depan. Mau taruh di mana muka Ibu! Huhuhu ..."Wanita paruh baya itu memukul dadanya. Dia menangis-nangis meraung di depan Pak Kades, tokoh agama dan masyarakat setempat.Pak Hasan, Bapaknya Maya sangat malu dengan kelakuan istrinya. Sudahlah anaknya di kawinkan karena paksaan warga dan membuatnya malu seka

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 2

    SUAMIKU YANG DI HINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN Bag 2**Saat Gala memberikan kotak cincin ke Bapak. Pria paruh baya itu tak percaya. Dari mana be-ga-jul, urakan bisa punya sesuatu yang berharga untuk di berikan ke anaknya. Jangan-jangan dia mencuri."Dari mana kamu dapat ini, Ha! Apa kamu men-curi. Dasar gak punya moral kamu. Demi menikahi anak saya kamu mencuri!" hardik Bapak tajam."Wah, bagus banget. Seperti ada permata beneran di cincin ini," kata Tisa takjub merebutnya.Dengan cepat Gala segera mengambilnya, dia merebut itu secara kasar."Ini untuk calon istriku. Ini milikku dan aku tidak mencuri.""Terus kamu dapat dari mana, ha!" sentak Bapak tak terima. Mana mungkin mahar buat anaknya sesuatu yang haram, apalagi hasil curian."Ini punya almarhum Ibuku. Ini sesuatu yang sangat berharga untukku. Warisan keluargaku secara turun temurun dan akan di berikan ke calon istriku." Gala berkata tenang."Halah, paling juga imitasi. Banyak barang tiruan sekarang. Kalian percaya preman uraka

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 1

    SUAMIKU YANG DI HINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN.**"Gak sangka, Maya ... Kamaya .... Bapak gak sangka begini kelakuan kamu!""Enggak, Pak. Maya bisa jelaskan.""Apalagi yang bisa kamu jelaskan. Apa, Ha! Huhuhu ...."Lelaki paruh baya yang awalnya mendelik hingga bola mata nyaris keluar itu tiba tiba luruh. Dia jatuh terduduk bersandar di tembok yang penuh dengan segala tulisan dan coretan di dinding."Kawinkan aja ni berdua. Perempuan pake jilbab kok mendatangi lelaki preman. Di mana harga diri kamu!" sahut seorang wanita yang tak lain warga di sekitaran."Astaga, Mbak. Gak sangka aku kamu begini. Malu, Mbak. Kamu kuliahan tapi kelakuan begini. Apa kamu sengaja jual diri supaya bisa bayar kuliah!""Enggak seperti itu, Tisa."Kamaya berusaha menjelaskan ke Bapaknya kalau semua ini salah paham.Sang lelaki yang di Katai mereka preman tak luput dari amukan warga. Dia hendak di keroyok dan di pukuli."Jangan sentuh dia. Tolong. Jangan sentuh. Dia sedang sakit."Kamaya berlari ke kerumunan

DMCA.com Protection Status