Share

Bab 6

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 13:49:30

SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 6.

**

"Kamu mau bayar pake apa? Ha. Mampu kamu memberi 50 juta bahkan lebih seperti juragan Harsa!" kata Farida menunjuk Gala.

Suara Farida keras menunjukkan kekesalannya tak terima dengan apa yang terjadi.

"Bu, sudah ini musibah. Maya juga sudah menikah. Mau bagaimana lagi," kata Bapak menyela.

"Kamu May, memang bo--doh. Di mana harga diri kamu. Apa yang dia kasih ke kamu!"

Farida tak berhenti merasa kecewa. Dia merasa di khianati. Padahal dulunya berpikir akan mendapat hantaran banyak dari anak perempuannya. Tapi sekarang zonk. Maya justru hanya menikah seadanya tanpa pesta maupun resepsi.

Tiba-tiba tubuh Gala gemetar. Dia menjatuhkan kepalanya di pundak sang istri. Matanya tertutup, Gala menggigil.

Dalam keadaan seperti itu, Farida masih saja mengomel, tak terima dengan apa yang terjadi pada Maya. Dia masih punya impian menikahkan Maya dengan juragan yang bisa memberinya 50 juta tanpa harus bekerja keras.

"Mas ... kamu kenapa? Mas?" tanya Maya memegang dahi Gala.

Ini adalah sentuhan pertamanya untuk Gala. Sentuhan pertama dari seorang istri ke suaminya.

"Mas ... Ya Allah, badan kamu panas," lirih Maya.

Maya tak mempedulikan lagi ucapan Ibunya yang terus ngoceh. Dia takut terjadi apa-apa dengan Gala.

Maya sendiri melihat Gala saat itu tergeletak karena kecelakaan. Kepalanya bagian depan berdarah, kakinya sakit.

Maya lah yang membawanya ke rumah sakit. Sampai di Rumah Sakit Gala sebenarnya harus di rawat tetapi, entah kenapa malah memilih kabur dari rumah sakit, padahal kondisinya masih rentan.

Di bantu Bapak, mereka membopong Gala ke kasur di kamar Maya. Maya merasa khawatir dengan kondisi suaminya.

Farida berhenti mengomel. Dia ikutan juga ke kamar hanya lihat lihat saja. Bibirnya beberapa kali di majukan karena kesal. Tak ada rasa Iba atau empati. Biasa saja bahkan kalau ma-ti ya sudah ma-ti saja, lelaki miskin kok, dalam hatinya.

"Bagaimana ini, Pak?" tanya Maya ke Bapaknya.

"Panggil bidan atau perawat saja," ucap Bapaknya.

Beberapa saat Leo datang membawa pesanan nasi goreng. Dia di suruh Bapak lagi memanggil Bidan atau perawat ke rumah untuk melihat kondisi Gala.

Karena situasi lagi tidak kondusif. Leo menurut saja. Dia segera melajukan motornya memanggil Bidan atau perawat terdekat yang berdomisili di kampung mereka.

Maya segera mengambil air hangat. Dia rela hati mengurus Gala yang sedang sakit. Antara sadar dan tidak kondisi Gala benar benar memprihatinkan.

Farida, ibunya duduk lagi di sofa ruang tamu bersama Tisa. Maya tak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka.

"Kamu dari mana, Tisa? Ibu capek menceramahi kakakmu!" sungut Farida.

"Tadi habis teleponan sama Mas Doni, Bu. Akhir pekan mau main ke sini."

"Wah, senangnya ibu mendengarnya. Gimana hantarannya. Dia mau kan kasih 50 juta?" tanya Farida.

"Duh, Bu. Kami cuma sanggup 40 juta. Gimana dong, Bu."

"Ya udah deh gak apa-apa. Dari pada kakakmu gak dapat apapun. Cuma kasih dirinya aja. Maya di jual juga udah gak laku. Dia sendiri yang memberikan dirinya gratis. Ibu jadi gak dapat uang sepeserpun!" Farida mendumel.

Hati Maya sakit mendengarnya. Jadi tujuan Ibunya memang tak lain ingin menjualnya. Bukankah dia seorang anak. Maya sudah berusaha berbakti tetapi, tetap dia selalu merasa sakit. Ibunya selalu merasa kurang, dan kurang.

"Tadi suaminya Maya malah bilang mau bayar uang buat melepaskan dia. Setelah itu dia pingsan. Efek pake obat kali ya. Ngomong gak jelas, dia mau bayar pake apa. Pake ko--lor nya apa!" sergah Farida berdecak kesal.

"Hahaha ... Ibu bisa aja. Tapi, dia ngasih kak Maya cincin yang ada permatanya, Bu. Entah asli apa palsu. Waktu akad alakadarnya. Kalau asli ya nyuri dan kalau palsu ya imitasi," kata Tisa menanggapi dengan mengedikkan bahu.

"Wah, kalau di jual boleh juga kali ya. Lihat asli apa palsu. Daripada Ibu gak dapat apapun," ucap Farida menaruh telunjuknya di wajahnya. Dia memikirkan ucapan Tisa tentang cincin pemberian Gala.

Saat itu pula Maya lewat dan mendengar ucapan mereka. Farida dan Tisa menatap Maya yang mendengar percakapan mereka.

"Apa kamu nguping percakapan Ibu. Sudah sana kamu. Urus suami kamu yang sakit itu!" ucap Farida ketus.

Maya bergerak ke dalam kamar. Dia meletakkan air hangat di nakas sekaligus mengambil lap bersih untuk mengompres Gala.

Hatinya teramat sakit, tapi, dia sudah terbiasa di perlakukan seperti ini. Ingin rasanya kabur dari rumah tapi, tak tau mau pergi ke mana.

Tak berselang lama perawat yang biasa bekerja di rumah sakit datang. Namanya Pak Gani. Dia perawat bagian operasi di rumah sakit daerah. Sudah terkenal di seantero kampung sebagai perawat senior dan sering membantu khitan juga.

"Bagaimana kondisinya, Pak?" tanya Maya.

"Dia ini habis kecelakaan ya? Beberapa tubuhnya lebam, harus banyak istirahat. Kalau gak turun juga demamnya di sarankan ke Rumah Sakit. Perban di kepala sudah di ganti. Nanti rajin aja gantinya. Jangan banyak pikiran dulu. Minum obat yang teratur. Semoga segera sembuh."

"Iya, Pak. Terima kasih banyak."

Maya memberikan pembayaran ke Pak Gani dengan uang tabungannya. Maya bekerja paruh waktu sebagai guru Sekolah Dasar honorer. Dia juga masih kuliah. Biaya kuliah di bayar Maya dengan kerja kerasnya. Maya juga membuat kue yang di titip di Kantin Sekolah.

Maya mengucapkan terima kasih ke Pak Gani. Beliau diantar Bapak ke depan. Maya duduk di tepi ranjang melihat Gala yang masih memejamkan mata. Sesekali di basuh kepalanya. Pria itu diinfus di rumah untuk meringankan rasa sakitnya.

"May, Ibu mau bicara," kata Farida Ibunya begitu saja masuk ke Kamar Maya. Kamar memang belum Maya kunci.

"Bicara apa, Bu?" tanyanya.

"Mana cincin kamu itu, Ibu mau lihat kali aja bisa di jual," ucap Ibunya begitu saja tanpa beban apapun.

**

Bab terkait

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 7

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 7.**"Mana May cincin kamu itu?" tanya Ibunya.Maya kaget saat Ibunya berkata demikian. Bisa-bisanya saat suaminya sakit, Ibunya malah bertanya masalah cincin."Maksud Ibu?""Tisa cerita kalau dia ngasih kamu cincin waktu akad seadanya di kantor balai desa," kata Farida menunjuk Gala yang sedang di rawat dan infus membelenggu tangannya."Iya, Mas Gala memang memberikan cincin itu, Bu. Tapi, itu mahar pernikahanku. Mas Gala juga bilang kalau cincin itu warisan keluarganya jadi itu milik Ibunya yang juga dulu di berikan ayahnya Mas Gala untuk Ibunya. Warisan turun temurun, Bu," sahut Maya supaya Farida mengerti."Mahar kan bisa di jual, May. Lagian masa Ibu gak dapat apa-apa!" kata Farida menunjuk wajah Maya."Bu, tolong jangan jual. Ini amanah dari Mas Gala meskipun sudah jadi milik saya tetapi saya gak bisa jual.""Terus kamu tinggal di sini gratis. Kamu pikir biaya membesarkan kamu berapa, ha! Ibu gak bisa May kalau gak dapat sepeserpun.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 8

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 8.**Maya bingung mau menjawab apa ke Gala. Diam-diam lelaki yang menjadi suaminya itu mendengar detail tentang Yuda yang di bicarakan Ibunya."Anu, Mas. Itu hanya masa lalu saja. Saya akan jelaskan.""Baik, aku mendengarkan," kata Gala."Yuda itu guru olahraga, Mas. Dia guru yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri. Kami mengajar di yayasan yang sama. Bedanya saya hanya guru honor sekolah menengah pertama dan dia pegawai negeri Sekolah Menengah Atas."Gala tersenyum tipis saat Maya menjelaskan. Istrinya ini sangat polos."Saya yakin kamu wanita yang baik dan amanah. Kamu pasti menjaga komitmen dalam pernikahan. Itu hanya masa lalu kamu. Saya percaya padamu," kata Gala.Lelaki itu berniat kembali untuk rebahan. Maya dengan sigap membantunya."Terima kasih, Mas. Terima kasih sudah memahami kondisi saya. Istirahatlah dulu."Maya menyelimuti kembali suaminya. Gala melirik ke bawah dan hanya melihat tikar dengan kain panjang yang menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 9

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 9.**Gala berkata tenang ke mertuanya kalau akan segera menghubungi keluarganya. Dia pun pamit hendak masuk kamar."Saya permisi mau telepon sebentar," kata Gala."Oh, silahkan, Nak," jawab Bapak.Farida hanya mencibir dan aura tak sukanya kelihatan jelas. Gala berlalu dari mereka, sementara Maya mengikuti sang suami masuk ke kamar.Di dalam kamar, Gala mengambil gawainya, memilih dan melihat kontak yang akan di hubungi."Mas, kamu yakin keluargamu akan datang?" tanya Maya."Iya," kata Gala mengulas senyum."Besok, Mas?" tanya Maya lagi."Iya, semoga besok bisa ke sini?"Maya hanya menganggukkan kepalanya, dia sedikit gugup jika mertuanya akan datang ke sini. Sepertinya Maya harus mempersiapkan diri."Mas, aku tunggu di luar ya buat makan bersama," kata Maya."Iya, Mas akan menghubungi teman dulu. Nanti di kabari kapan mereka datang," kata Gala."Iya, Mas."Kamaya keluar dari kamarnya membiarkan Gala menghubungi temannya. Gala pun menghubu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 10

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 10.**"May, sebaiknya kamu tidur diatas. Biar saya yang di bawah," kata Gala saat sudah malam hari.Tempat tidur yang cuma muat untuk satu orang membuat Gala gak enak hati. Maya memaksa agar dia saja tidur diatas. Sementara sudah hampir lima hari dia terus tidur di atas dan Maya di bawah dengan beralaskan tikar dan kain panjang."Kamu lagi sakit, Mas. Baru saja pemulihan. Kondisi kesehatan kamu lebih penting. Kalau sakit lagi gimana?""Tapi, Mas kasihan sama Maya. Gimana kalau kasurnya taruh saja di bawah untuk kamu tidur, May,""Jangan, Mas. Kasurnya sudah banyak yang bolong. Biar aja begitu.""Kenapa gak beli yang baru saja, May? Kasihan kamu," jawab Gala.Kalau dipikir-pikir kasurnya emang tipis sekali dan kok bisa Maya nyaman tidur di sini. Sedangkan di rumah kontrakan Gala tempo hari sudah disediakan kasur sebelumnya makanya dia nyaman di sana.Maya menghela napas panjang saat pertanyaan dari Gala muncul. Dia memiringkan badannya dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 11A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 11.**"Apakah kamu sudah menikah?" tanya Yuda. Dia bertanya sebanyak dua kali. Pertanyaan pertama secara formal dan yang kedua lebih informal dengan menggunakan kata kamu.Pertanyaan sok akrab seakan mereka dekat. Maya melirik Yuda jengah. Apa urusannya? Mau menikah atau tidak juga tak berarti untuknya. Masih teringat penghinaan orang tuanya dan Yuda hanya diam saja mengiyakan kalau mereka sebenarnya tak akrab.Maya menghela napas panjang berusaha bersikap profesional. Buat apa juga dia mengambil hati. Toh, perasannya ke Yuda dulunya hanya sebatas persinggahan yang tak terbalas."Iya, Pak. Benar. Saya sudah menikah.""Kok bisa, Bu May. Saya dengar kamu dinikahkan warga secara paksa? Kamu punya pacar seorang preman?" tanya Yuda penasaran."Tolong jangan ikut campur urusan privasi saya, Pak. Saya juga tidak perlu menjawab semua pertanyaan yang anda lontarkan."Maya berniat pergi dan Yuda segera mengikuti."May, maafkan Ibu saya. Maaf jika pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 11B

    "Walah, kok kejam amat, Bang. Gak bersahabat sama kamu. Kayak gak menghargai kamu sebagai suami anaknya."Gala menghela napas panjang. Dia menepuk bahu Bojes."Namanya, kami menikah karena paksaan warga.""Dia gak tau siapa elu, Bang. Kesel gue lihatnya."Bojes mendengkus kesal melihat sikap Ibunya Maya. Dia lalu melirik Gala lagi."Terus istri lu gak kayak dia kan, Bang?" tanya Bojes."Herannya dia beda. Dia perempuan berbeda yang gue kenal." Gala tersenyum sekilas menceritakan Maya.Bojes ikut tersenyum melihat Gala senang menceritakan istrinya."Wah, Bang. Istri lu baik ya. Masih ada perempuan baik yang mau menerima penampilan kayak kita. Beneran, Bang?"Gala hanya menganggukkan kepalanya. Teringat kebaikan Maya padanya."Wah, Bang. Beruntunglah kamu. Aku jadi ingin kenal kakak ipar yang sudah mengambil hati kamu," kata Bojes terkekeh.Gala juga tertawa sekilas. Dia sendiri belum yakin dengan perasannya. Tapi, dia bisa merasakan kalau Maya baik dan tulus. Maya juga mau mengajarinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 12A

    SUAMIKU YABG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 12.**Gala keluar dari kamar hendak menjumpai orang yang di hubunginya tadi. Farida yang sedang memetik kangkung melihat, sepertinya Gala akan keluar. Dia mengganti bajunya dengan kaos lain."Heh, kamu mau ke mana? Mau kabur kamu sama anak urakan di depan!" kata Farida ketus."Saya mau ke sekolah Maya. Ada perlu.""Ngapain kamu ke sekolah anak saya? Kamu mau buat masalah lagi ya. Awas kalau Maya di pecat gara-gara kamu. Dia belum bayar uang makan ke saya dan uang kuliah.""Saya akan selesaikan, Bu.""Kamu pikir saya percaya. Orang kayak kamu emang banyak nipunya. Kamu itu sampah masyarakat. Kalau kamu kabur bagaimana?" ucap Farida garang ke Gala.Di saat Farida melontarkan perkataan kasar itu. Gala sudah meradang dan ingin marah. Tapi, balik lagi dia sabar. Sabar seperti Maya selalu sabar menghadapi caci maki ibunya."Teman saya akan di sini. Saya gak akan kabur, Maya istri saya dan saya akan selalu ada bersamanya.""Heleh. Banyak ba-cot k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 12B

    Yuda sendiri juga tak tahu perasaannya ke Maya. Mereka hanya dekat saja. Yuda sedikit kaget saat tau Maya menaruh rasa padanya. Dia dengar dari tetangga kalau Maya suka padanya. Entah bagaimana berita itu sampai ke telinga Ibunya.Ibu Yuda marah besar dan menganggap Maya tak pantas dengannya. Yuda juga akan di jodohkan dengan perempuan pilihan yang bekerja sebagai pegawai pemerintah. Jadi mereka se-level...Maya sudah berada di luar pekarangan sekolah. Dia speechless melihat suaminya. Pakaiannya sudah rapi, meskipun jambang dan tindik masih ada di wajah suaminya. Setidaknya Gala sudah berusaha merapikan dirinya. Dengan kemeja lengan panjang dan celana keper."Mas, makasih banget kamu mau datang ke sini membantuku," kata Maya.Gala tersenyum melihat Maya. Bagaimana mungkin dia bisa menolak permintaan istri yang begitu baik."Iya, May. Masalah apa yang akan kita hadapi bersama.""Yuk lah, Mas. Ke Kantor kepala Sekolah. Tadi dia sudah suruh buat silaturahmi."Gala pun memarkirkan seped

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16

Bab terbaru

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 17B

    "Kamu tau nggak tadi keluarganya Gala datang kemari. Ibu pikir cuma datang-datang begitu aja. Nggak bawa apa-apa. Ternyata dia bawa uang 100 juta untuk memperistri Maya seutuhnya. Ya mana Ibu mau!" kata Farida."Maksudnya, Bu? Ibu nolak uang 100 juta yang diberikan keluarga Bang Gala?" tanya Tisa."Ya enggaklah. Cuman Ibu minta lagi kekurangannya 200 juta, mungkin Ibu bersedia cuma di kasih 100 juta. Ibu udah malu, jadi mereka harus bayar rasa malu Ibu!"Tisa menelan ludah mendengar Ibunya berkata begitu."Dari mana Bang Gala dapat uang, Bu?" tanyanya lagi."Dari jual kebonnya di kampung yang Ibu tau," kata Ibunya.Beberapa saat mereka terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing. Tisa sedikit ragu apakah memberi mahar 40 juta ibunya akan terima ataukah meminta lebih. Jujur saja kalau meminta lebih mereka nggak punya uang."Doni, kamu harus berusaha keras ya memberikan yang terbaik untuk Tisa. Kamu tahu kan maksud ibu," kata Farida tersenyum dan masuk saja ke dalam rumah.Sebentar la

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 17A

    SUAMIKU YANG DIHIN4 BUKAN PR3MAN SEMB4RANGAN 17.**"Dari mana kalian?" tanya Farida mengintrogasi.Matanya teralih ke belanjaan yang di pegang Maya dan Leo. Leo segera menghampiri Ibunya."Wah, mantap, Bu. Bang Gala traktir kita semua ini," kata Leo dengan senang.Farida mencibir dan menaikkan wajahnya tak senang. Dia hendak masuk ke rumah tetapi sebuah mobil yang datang ke rumahnya menghentikannya.Dua orang turun dari mobil merk X tersebut. Mata Farida melebar, dia merasa senang dan segera menyambut kedatangan keduanya."Ya ampun yang udah di tungguin akhirnya datang. Nak, Doni. Makasih mau mampir dan mengantar Tisa," katanya."Iya, Bu. Udah lama juga aku gak mampir ya," kata Doni.Lelaki yang dipuji-puji Farida itu tersenyum. Begitu pula Tisa yang sangat bangga ketika calon suaminya mendapat perhatian khusus dari ibunya. yang dibutuhkan ibunya hanya uang jadi Tisa harus menampilkan kemewahan dan sesuatu yang membuat Ibunya senang."Iya, Bu. Mas Doni ini baik banget loh. Padahal di

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 16B

    Selanjutnya mereka pergi ke Mall. Mereka jalan-jalan di sana. Semua menikmati sambil belanja-belanja. Maya mengatakan ke adiknya tak masalah membeli tas sekolah, sepatu, buku dan baju sekolah. Tentu Leo sangat senang. Bapak dan Ibu Gala juga di traktir Maya belanja. Begitupun Leo dan Bojes."Dek, May. Kamu sangat baik. Kamu masih sempat berbagi. Padahal uang itu pure untukmu," kata Gala saat mereka jalan bersama."Gak apa, Mas. Lagian, aku makasih Mas udah mau memberikan dan percaya padaku," kata Maya."Dek May kan istrinya Mas," ucap Gala.Beberapa saat mereka saling menatap satu sama lain. Gala melihat Maya yang sangat cantik. Kulitnya yang eksotis, bibir tipis serta hidung mancung. Kecantikan khas perempuan Indonesia. Ingin Gala marah pada orang-orang yang mengatai Maya jelek, dia sangat cantik.Maya merasa malu saat Gala menatapnya. Dia hanya tersenyum sekilas. Maya menarik tangan Gala agar mereka berjalan bersama. Setelah mendapat lampu hijau, Gala memegang tangan sang istri. Sen

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 16A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 16.**Seperti halnya Maya, mata adiknya Leo juga membola ketika melihat mereka di mana turun. Apa nggak salah mereka makan di Restoran besar?Seumur-umur Leo nggak pernah makan di Restoran seperti ini. Apalagi kakaknya Maya. Dia tahu betul Seperti apa keadaan ekonomi keluarganya.Kalaupun ada uang Maya mungkin lebih memprioritaskan bayar uang kuliah daripada pergi ke Restoran yang memang harganya sangat mahal dan mereka nggak mampu.Makan bersama keluarganya di kafe ataupun Restoran aja mereka nggak pernah. Bahkan warung biasa juga nggak pernah, ibunya itu masak seadanya dan terlalu irit. Paling cuma makan seblak atau bakso biasa aja."Elu mau turun gak?" tanya Bojes ke Leo."Iya, Bang. Serius kita makan di sini, Bang? Terus siapa yang bayar. Gue nggak punya uang." Dengan polos Leo berkata."Ya elu juga harus bayar," gurau Jono."Bayar pake apa, Bang? Uang jajan gue juga udah nggak ada lagi!""Cuci piring elu kan bisa. Hahaha ..." katanya l

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 15B

    "Ya enggak lah. Ngapain juga aku masakin mereka.""Bu, kamu udah dapat uang dari Gala. Alangkah baiknya kamu masak," ucap Bapak."Duh, mana ku tahu mereka bakal bawa uang. Lagian kalau mereka gak bawa ya rugi lah aku udah masak." Farida mendumel gak terima di kasih tau.Gala semakin kesal dengan Ibu mertuanya yang sama sekali gak menganggapnya dan keluarganya."Pak, gak apa. Saya bawa dulu ya Bapak dan Ibu di depan buat keliling sekalian makan. Bapak sama Ibu apa mau ikut?" tanya Maya sopan.Farida langsung menggelengkan kepalanya. Dia gak nyaman dengan keluarga Gala. Tadi saja mereka gak suka sama dia. Apalagi Farida sudah minta dua ratus juta lagi. Dia malas berkumpul dengan mereka.Pak Hasan juga malu dengan kelakuan istrinya. Sudahlah dikasih uang, gak masak, ketus sama tamu. Lengkaplah sisi buruk Farida. Apalagi dia tahu mereka semua gak suka dengan sikap Farida."Gak lah, May. Kalian saja yang pergi.""Ya udah pergi sana. Gak ada apapun juga di rumah ini yang mau di makan!" kata

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 15A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 15.**Maya membawa suaminya ke kamar. Gala mengikuti sang istri saja, dia tahu begitu banyak hal yang ingin ditanyakan Maya.Begitu sampai di kamar. Maya lalu menutup pintunya dan menguncinya. Dia sebenarnya ingin sekali bertanya ke Gala apa yang terjadi. Begitu banyak yang ingin ditanyakannya ke Gala."Ada apa, Dek May?" tanya Gala."Mas, kenapa kamu menjanjikan Ibu uang yang begitu banyak. Lagian kamu juga udah ngasih Ibu uang 100 juta. Uang 100 juta itu uang siapa, Mas? Kamu kok bisa punya uang sebanyak itu?" tanya Maya."Ya memang sudah Mas janjikan sebelumnya. Maya pernah dengar kalau saya akan memberikan uang seperti yang diinginkan ibumu. Dek Maya jangan khawatir itu uang halal."Gala tersenyum melihat keresahan yang ada pada diri sang istri. Dia tahu Maya adalah anak yang baik. Walaupun orang tuanya terutama ibunya seperti itu. Tetapi Maya selalu bersikap baik dan itu meluluhkan hati Gala."Dek, May. Mas juga ingin memberitahu sesu

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 14B

    Farida mendengkus kesel karena semua orang seakan-akan menyalahkannya. Tetapi tetap saja dia nggak mau hanya mendapatkan uang 100 juta. Kalau boleh keluarga Gala jual saja aset mereka lagi.Rugi sekali rasanya hanya mendapatkan 100 juta. Kalau bisa lebih kenapa tidak. Dia juga bisa pamer ke tetangga meskipun Maya berzina tetapi dia mendapatkan uang lebih banyak daripada tetangga yang menikahkan anak mereka."Usaha dong kamu. Kamu bisa mendapatkan anak saya. Anak saya ini sudah susah payah kuliah dan sebentar lagi akan menjadi sarjana sedangkan kamu ini apa!" lanjut Farida tetap dengan pendiriannya.Mereka yang ada di sana memandang Farida dengan heran serta tidak menyangka dengan sikapnya. Gala sendiri bersikap dingin seperti biasa dan sudah muak dengan ibu mertuanya.Sebenarnya dia bisa saja memberikan uang lebih tetapi Gala memang sengaja hanya memberikan uang 100 juta. mau melihat dulu reaksinya karena dia begitu tahu ibu mertuanya itu mata duitan."Berapa yang Ibu mau?" tanya Gala

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 14A

    SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN 14.**Mata Farida membulat sempurna ketika melihat sesuatu di dalam plastik berwarna hitam. Tidak percaya apa yang dilihatnya dikuceknya matanya berkali-kali."Uang," katanya.Dengan rasa bahagia Farida segera memegang uang itu. Uang yang selama ini dia inginkan dan dia idam-idamkan. Kini uang itu benar-benar ada di depan matanya. Uang yang dalam jumlah banyak. Farida tidak menyangka kalau dia bisa mendapatkan uang ini.Tidak hanya Farida, suaminya Hasan juga terkejut dengan apa yang dilihatnya begitu pula dengan Maya yang heran bagaimana mungkin Jono temannya Gala bisa memberikan uang kepada ibunya. Apakah itu uang Gala?Farida masih belum bisa berkata-kata karena dia begitu speechless mendapatkan uang dan hati yang sangat bahagia berbunga-bunga. Memang inilah tujuannya kalaupun Maya harus dijual juga tidak mengapa yang penting dia mendapatkan uang. Tujuan Farida adalah supaya bisa mendapatkan keuntungan dari anak-anak perempuannya.Keing

  • SUAMIKU YANG DIHINA BUKAN PREMAN SEMBARANGAN    Bab 13B

    "Kamu pikir tamu itu penting. Lagian gula mahal. Belum lagi es batu itu mahal. Ingat kamu belum kasih uang ke Ibu!" kata Farida sengit.Maya menghela napas panjang. Dia tak menggubris ibunya yang memandangnya dengan tidak suka. Maya pun lewat belakang untuk ke kedai yang tak jauh dari rumahnya, membeli air mineral atau air es teh dalam botol kemasan. Heran dengan ibunya, Maya benci dengan sikapnya. Maya hendak menangis saat Ibunya seperti itu tapi, dia tetap berusaha sabar.Beberapa saat Maya pun datang dengan minuman. Keluarga sang suami di persilahkan minum. Bojes dan Jono langsung mengambil minuman itu karena haus. Gala tau kalau Maya pergi ke warung membeli minuman kemasan ini. Mertuanya tak memberi izin membuatkan minuman untuk tamunya. Kesal, Gala melirik Ibu mertuanya. Farida tak peduli dia tetap tenang sambil mengerucutkan bibirnya."Wah, kakak ipar. Terima kasih banyak. Saya sudah haus dari tadi. Suruh tunggu di luar," kata Bojes."Wah, iya saya juga haus," lanjut Jono."Iya,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status