Beranda / Romansa / SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA / 23. Berapa Yang Kamu Inginkan?

Share

23. Berapa Yang Kamu Inginkan?

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 07:07:43

Part 16b

Kali ini Mega bersimpuh di hadapan bapak tirinya. "Pak ...."

"Tapi semuanya sudah terjadi, maka kamu harus menghadapinya. Bapak akan bantu bujuk ibu. Dan bapak mohon kamu jangan lakukan kesalahan yang lain ya!"

"Iya, Pak," sahut Mega sambil terisak.

***

Sementara itu di belakang, Damay dan Saga masih berbincang santai.

"Ternyata kita memang punya kesamaan ya, sudah kehilangan ibu sejak kecil. Jadi aku tahu gimana rasanya saat sedih gak ada yang menghibur, saat down gak ada yang menyemangati," ucap Saga seraya tersenyum getir.

"Tapi sekarang aku sudah mulai berdamai dengan keadaan. Kau juga kan?"

Damay mengangguk.

"Kita hanya bisa berharap agar hari-hari yang dijalani dipenuhi kebahagiaan dan keberkahan hidup. Oh iya, Damay, kapan kau libur kerja? Hari minggu?"

"Tidak, Mas. Kalau hari minggu justru banyak pelanggan yang datang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Samsia Chia Bahir
hadeeeeehhhh .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   24. Menolak

    Part 17a"Kamu butuh uang berapa? Aku akan memberikannya untukmu. 10 juta? 50 juta atau 100 juta?""Aku tidak tahu apa maksud Tante mengatakan hal itu.""Tidak usah pura-pura bodoh, Damay. Katakan saja berapa maumu, akan kupenuhi semua. Tapi tinggalkanlah Saga, berpisahlah dengannya!" ujar Nova tanpa basa-basiDeg! Jantung Damay berdebar lebih kencang. Bisa-bisanya wanita asing yang tiba-tiba datang, tiba-tiba juga menyuruhnya berpisah dengan sang suami. "Apa alasannya? Kenapa aku harus meninggalkan Mas Saga, kami--""Sudah sangat jelas bukan? Kau tidak cocok dengannya. Keluarga kita sangat berbeda. Saga dilahirkan dari keluarga kaya dan terhormat." Nova memotong ucapan Damay. Hati Damay terasa begitu perih mendengar hinaan wanita cantik itu. Begitu hinakah dirinya karena miskin tak punya harta?"Lalu, hanya karena keluarga kita berbeda, Tante bisa seenaknya ngomong begini?" sahut Damay dengan mata berkaca-kac

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   25. Prinsip

    Part 17bDamay mencoba tersenyum. "Tidak, bukan apa-apa, Mas. Tadi hanya masalah kecil saja.""Benar kamu tidak apa-apa?""Iya, Mas.""Baiklah kalau kamu tidak mau cerita. Basuh wajahmu ya, Damay. Tetap tenang dan terus semangat ya!"Damay mengangguk sambil tersenyum kecil. "Terima kasih, Mas."***Nova duduk di belakang kemudi, matanya menatap lurus ke depan tetapi pikirannya melayang jauh dari jalanan yang ia lewati. Mobil Honda BRV warna hitam yang ia kendarai melaju pelan di sepanjang jalan raya yang sepi. Langit siang yang begitu panas menyengat membuat suasana hatinya makin gundah."Jauh-jauh datang dari kota agar masalah ini cepat selesai tapi gadis itu sombong dan belagu sekali! Cih! Kupikir masalah akan selesai dalam sekali rencana ini saja, tapi ternyata jauh lebih sulit dari dugaan!"Ya, pertemuan yang awalnya diharapkan Nova akan berjalan lancar tanpa hambatan, tapi ternyata berubah menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   26. Kamu Istimewa

    Part 18a Mata Damay tampak berkaca-kaca. Ia merasa terharu dengan ucapan sang suami. Spontanitas, wanita itu langsung memeluk Saga. "Terima kasih, Mas, sudah meyakinkanku. Aku akan percaya padamu." Jantung Saga berdebar kencang saat tiba-tiba Damay memeluknya. Ia terdiam sejenak, seolah detik jarum jam berhenti. Tapi sesaat kemudian, dia tersenyum kecil dan mengusap punggung istrinya dengan lembut. Ia pun mencium puncak kepala Damay dengan hangat. Sejak mengenal Damay, ia merasa berbeda. Lebih tenang bila ada sang istri di dekatnya. "Kau sudah lebih baik sekarang?" tanya Saga. Damay mengangguk pelan. "Ayo ikut!" "Kemana?" "Ayo ikut saja!" Lelaki itu mengajak Damay berkeliling, menyusuri tiap sudut rumah itu. "Rumahnya bersih dan rapi ya, Mas," puji Damay saat melihat ke bagian belakang rumah, menatap taman mini yang dihiasi tanaman

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   27. Lingerie?

    Part 18b "Emmh, maksudku, istirahat di sini dulu, pulangnya nanti. Tadi aku dah suruh Pak Tom beli makan malam." "Oh, iya, Mas." Damay duduk di sofa ruang tamu. Sebenarnya ada perasaan canggung sekaligus salah tingkah, terlebih saat sang suami menatapnya. "Tunggu sebentar di sini, ada yang ingin kutunjukkan padamu," ucap Saga. Lelaki itu beranjak meninggalkan istrinya. Tak lama, ia kembali lagi membawa sebuah album foto. Album foto itu ia tunjukkan pada Damay. "Ini adalah album foto masa kecilku. Aku ingin menunjukkan foto yang sangat berarti bagiku." Damay merasa tertarik dan mendekat ke Saga. Mereka membuka album itu bersama-sama. Halaman demi halaman memperlihatkan foto-foto dan momen-momen penting dalam kehidupan Saga. Ada foto ulang tahun, liburan keluarga, dan banyak momen kecil yang penuh kenangan. Saga berhenti pada sebuah foto. Foto yang menampilkan seorang anak laki-la

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   28. Terkesima

    Part 19aSaga mengerutkan keningnya tak mengerti. "Maksudnya?"Damay menyodorkan paperbag itu pada Saga agar suaminya itu melihat sendiri apa isinya.Mata Saga membulat dengan jantung yang berdebar kencang saat melihat ternyata itu sebuah lingerie. Dia menepuk dahinya sendiri. "Astaga, Pak Tom!" ujarnya menahan malu. Dia menaruh paperbag itu di atas Meja lalu menatap wajah Damay yang masih tersipu. 'Awas saja, Pak Tom!' batinnya menggerutu."Damay, ayo kita sholat isya dulu!" ujar Saga sengaja mengalihkan pembicaraan untuk mengusir rada canggung.Damay mengangguk dan mengikuti langkah suaminya menuju Masjid terdekat. Selepas melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, mereka kembali ke rumah. Saga mengajak istrinya masuk ke ruang kerjanya. Sebuah ruangan khusus tempat biasa Saga bekerja. Ada meja dan singgasananya, laptop bahkan rak yang dipenuhi buku dan juga dokumen. "Ini--?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   29. Beban Mental

    Part 19b"Bu, bapak cuma bisa kasih saran itu aja, bikin syukuran sederhana, sesuai dana yang ada.""Ya gak bisa gitu dong, Pak, masa anak-anak kita nikah gak ada yang dirayain sama sekali!""Yang penting sah di mata agama, Bu. Yang penting juga Mega cepat dihalalkan dari pada seperti ini."Bu Siti menggeleng pelan. "Enggak! Ibu pengen acara Mega itu spesial, lagi pula ibu juga udah bilang ke tetangga-tetangga bakal adain pesta meriah karena mantu kita kan orang kaya. Malu dong, kalau acaranya cuma syukuran biasa doang! Pasti orang-orang pada nyinyirin kita lagi!""Haduh ibuu, jangan kemakan gengsi! Biarin aja mereka ngomong apa, kita gak minta makan sama mereka. Sudah gak perlu terlalu dipikir omongan tetangga.""Tetap saja itu bikin beban mental, Pak!"Pak Taryo kembali menghela napas panjang. "Begini saja, coba tanya Mega, dia punya simpanan uang berapa, lalu ditambah uang dari Nak Guntur berapa. Barangkali ibu punya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   30. Tidak Setuju

    Part 20aPukul 05.30 WIBDamay dan Saga memutuskan untuk pulang ke rumah. Udara pagi hari cukup menusuk kulit. Dingin. Motor melaju dengan kencang, di jalanan pagi yang masih sepi. Damay memeluk Saga cukup erat. Melewati alun-alun, Saga menghentikan motornya. Ia pun segera turun dan melepas helmnya. Begitu pula dengan Damay."Sayang, kita berhenti dulu. Beli sarapan buat orang rumah.""Mas, barusan kamu panggil aku apa?""Sayang.""Sa-yang?""Iya, Sayangku, istriku!" ujarnya seraya menjawil pipi lembut sang istri. Damay tersenyum malu."Ayo kamu pengin apa? Di sini banyak makanan, kamu pilih saja mau yang mana."Damay tersenyum lagi."Ditanya kok malah senyum?" "Mas kan orang kaya. Kenapa mau beli makanan di pinggir jalan seperti ini?""Jangankan makan di pinggir jalanan, tidur di emperan toko bareng anak-anak jalanan pun aku sudah pernah.""Seri

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   31. Dasar Wanita Aneh!

    Part 20b"Pokoknya bapak gak setuju kalau ibu gadaikan sertifikat rumah ini. Coba nurut omongan bapak, gak usah pikirin perkataan tetangga. Paling banter satu minggu jadi bahan gosip, selebihnya ya udah biasa aja! Kehidupan itu kita yang jalani, bukan mereka, Bu.""Ck!"Bu Siti bangkit, ia pergi meninggalkan rumah. "Bu, mau pergi kemana?""Sudahlah gak usah urusin ibu, Pak. Ibu suntuk di rumah!" tukasnya. Wanita itu berjalan sendirian di bawah terik matahari. Pikirannya terus saja berkecamuk memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang, padahal hari H semakin dekat. Ia bahkan tak peduli dengan sapaan warga yang basa-basi.Mendadak Bu Siti ingat dengan kalung yang dikenakannya. "Ah benar, aku coba jual kalung ini saja, siapa tau ada harganya," ucapnya sendiri.Langkahnya semakin cepat berjalan menuju ke kompleks pasar, dimana ada deretan toko emas di sana. Lokasinya memang cukup jauh dari rumah, tapi wanita it

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   204. Makan Malam

    Sementara itu ...Di kantor, ponsel Saga kembali bergetar. Ia mengambilnya dan membaca pesan itu. Alisnya sedikit berkerut.Dia mengetik balasan dengan hati-hati.[Aidan, aku masih banyak pekerjaan. Nanti aku kabari lagi, ya.]Pesan terkirim. Tapi tak sampai lima menit, balasan dari Aidan masuk lagi.[Bro, nggak ada alasan untuk nggak luangin waktu buat sahabat lama. Lagian, aku sudah pesan meja di restoran favoritku. Aku janji, cuma makan santai kok. Kamu bisa bawa istri dan anak kamu. Aku penasaran lihat keluarga bahagiamu.]Saga menghela napas panjang. Ada sesuatu tentang Aidan yang selalu sulit ia tolak. Ia menutup matanya sejenak, lalu mengetik balasan.[Baiklah, aku akan datang. Tapi jangan buat kejutan aneh-aneh.]Balasan dari Aidan langsung muncul hanya beberapa detik kemudian.[Hahaha, tenang aja, Bro. Aku cuma mau ngobrol dan nostalgia. Nggak sabar ketemu kalian semua!][Kirim lokasi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   203. Kedatangan Tak Terduga

    "Maaf cari siapa ya?"Pria itu tersenyum lebar, senyuman yang tampaknya ingin mencairkan suasana. “Damay, kan?""Anda mengenal saya?"Pria itu tertawa. "Tentu saja. Bukankah kita pernah bertemu di Rumah Sakit Korea beberapa hari yang lalu? Nona yang mengembalikan dompet saya."Deg! Damay mulai mengingat insiden di RS kala itu. 'Jadi dia pria yang dompetnya jatuh? Kenapa penampilannya berbeda sekali?'Bukan hanya penampilan fisik tapi juga perangainya. Pria yang ada di hadapannya kini terlihat lebih ramah dan bersahabat, tak seperti waktu itu yang terlihat dingin dan kaku.'Lalu untuk apa dia datang ke sini dan kenapa bisa mengenalku?'"Hahaha, sepertinya nona kebingungan. Tentu saja saya tahu tentang Nona, karena Nona adalah istri sahabat saya. Kenalkan, saya Aidan," ucap lelaki itu seraya menyodorkan tangannya.Damay mengangguk, tapi tak membalas uluran tangannya. Ia hanya menangkupkan tangannya di depan dada. "Oh, maaf Mas Aidan. Tapi Mas Saga sudah berangkat ke kantor. Mungkin nan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   202. Terorganisir

    Saga mengangguk. "Hmmm .... Jadi yang semalam telepon itu nomornya dia.""Oalah, terus?"Saga melirik arloji yang melingkar di tangannya. "Katanya dia mau datang ke sini. Mungkin sore nanti. Dia ingin bertemu, tapi aku tidak tahu apakah itu ide yang bagus?"Damay terdiam sejenak melihat suaminya yang tengah bingung. "Ya udah yuk, kita sarapan dulu! Makanannya udah siap lho, Mas pasti suka!" ajak Damay mengalihkan perhatiannya.Sagara mengangguk. Mereka menikmati makan bersama sebelum akhirnya Pak Tom memberi tahu agar Saga segera datang ke kantor karena ada meeting darurat."Ya, aku segera datang!" ujar Sagara di ujung telepon. Ia meletakkan ponselnya ke dalam saku lalu berpamitan dengan sang istri."Sayang, aku berangkat dulu ya!""Hmmm, iya mas, semoga pekerjaanmu lancar," ucap Damay sambil tersenyum manis.Saga langsung mengecup kening istrinya dengan lembut."Terima kasih, Sayang. Jaga dir

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   201. Sahabat Lama

    “Aku tidak tahu, panggilan dari nomor asing.”"Abaikan saja.""Iya, Mas."Damay mendekat ke arah sang suami lalu menatap Rain yang sudah tertidur kembali di pelukan ayahnya."Dia sudah tidur lagi," ucap Saga sambil tersenyum.Damay tersenyum lalu mengecup pipi mungil Rain. "Hmmm .... cuma Rain aja nih yang dicium? Ayahnya enggak?"Damay menoleh menatap wajah sang suami, ia tertawa pelan. "Untuk ayahnya tidak perlu, kan udah sering!"Saga tersenyum lebar, senang melihat Damay kembali ceria. "Ah, jadi aku harus bersaing dengan baby Rain sekarang, ya?" gurau Saga sambil menggoda.Damay tertawa kecil, lalu mendekatkan wajahnya pada Saga, memberikan kecupan hangat di pipinya. "Mas," Damay memulai lagi, suaranya sedikit lebih serius"Hmmm, kenapa Sayang?" Saga menatapnya dengan penuh perhatian.Saga menaruh kembali baby Rain dalam boks bayi, setelah Rain tertidur dengan tenang. "

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   200. Hal Tersulit

    Kenangan itu membekas di hati Saga. Sejak saat itu, Pak Jerry menjadi lebih dari sekadar pendamping; dia adalah teman, pengganti figur keluarga yang hilang. Tapi kini, saat nama Pak Jerry disebut dalam masalah besar perusahaan, kenangan itu terasa seperti pisau yang menusuk hati Saga lebih dalam.***Sementara di tempat lain ...Pak Tom pulang ke markas sendirian, disambut oleh anak-anak pilihan. "Akhirnya yang ditunggu-tunggu pulang juga. Pak, saya bawa oleh-oleh liburan buat Pak Tom, Pak Jerry, dan anak-anak," seru Lanang menghampirinya dengan senyum yang lebar. Anak-anak pilihan mengangguk dengan ceria, senyuman tulus terpancar dari binar matanya.Tapi tidak dengan Pak Tom yang ekspresi wajahnya terlihat muram. "Mana Pak Jerry? Kok belum muncul juga? Apa masih di mobil?" tanya Lanang kembali seraya tolah toleh ke belakang."Pak Jerry gak pulang.""Oh, masih ada tugas dari Mas Bos?"Pak Tom menggele

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   199. Flashback

    Damay mematung di tempatnya, memandang Saga dengan tatapan sedih, mencoba memahami ucapan suaminya. Tapi Saga tetap terdiam, hanya menunduk sambil memutar cangkir kopinya yang sudah dingin.Baby Rain bergerak sedikit, gumaman lembut suara bayi terdengar samar. Damay menoleh, tatapannya beralih ke sosok mungil itu sejenak, lalu kembali ke Saga. Ia meraih pundaknya perlahan, mencoba memecahkan kebekuan di antara mereka.“Mas,” bisiknya, suaranya nyaris pecah. “Kenapa bilang Pak Jerry terlibat? Apa ada bukti?”Saga mengangkat wajahnya, mata merahnya bertemu dengan tatapan istrinya. Ia membuka mulut, namun tak ada kata-kata yang keluar. Hanya napas berat yang terdengar, mengisi ruang yang terasa semakin sempit.“Semua datanya mengarah ke dia,” gumamnya akhirnya, pelan, nyaris tak terdengar. Jari-jarinya mengusap wajahnya yang penuh kelelahan. “Aku nggak bisa mengerti… bagaimana bisa? Aku selalu percaya sama dia, Damay. Aku selalu melihat dia seba

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   198. Hilang Kepercayaan

    Pak Jerry membuka mulutnya, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Tubuhnya sedikit gemetar, ia menatap Saga, Pak Tom serta Pak Riko bergantian, tatapan matanya tampak berkaca-kaca. “Saya… saya tidak tahu apa-apa, Pak. Seseorang pasti menyabotase saya.” Saga tidak berkata apa-apa, hanya menatapnya tajam. Hening di ruangan itu begitu tegang, hingga detik jam dinding terdengar seperti pukulan palu. “Pak Riko,” ujar Saga akhirnya, tanpa melepaskan tatapannya dari Pak Jerry, “amankan semua akses Pak Jerry. Jangan biarkan dia menyentuh sistem apa pun sampai kita tahu kebenarannya. Dan Pak Jerry…” Dia mendekat, suaranya rendah tapi dingin. “Kalau Bapak benar-benar tidak bersalah, buktikan. Tapi kalau Bapak berbohong…” Saga berhenti sejenak, matanya menyipit. “Bapak tahu akibatnya.” Pak Jerry tertunduk. "Pak Bos, Anda tahu sendiri, saya sudah mengabdi pada Pak Bos dan perusahaan ini bukan satu tahun dua tahun, tapi lebih dari itu.

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   197. Kabar baik dan buruk

    “Pak Saga, kami punya kabar baik dan buruk,” suara Pak Riko terdengar tergesa-gesa di ujung telepon.“Apa itu?” “Kabar baiknya, kami berhasil melacak sebagian besar transaksi ilegal itu. Kami menemukan aliran dana mengarah ke sebuah akun di luar negeri. Tapi buruknya, ada indikasi bahwa pelaku masih memiliki akses ke beberapa sistem kami. Kami menduga mereka sedang menunggu momen berikutnya untuk menyerang.”Saga mengerutkan kening. “Sudahkah kalian memutus semua akses yang mencurigakan?”“Sudah, Pak, tapi pelaku ini sangat terampil. Mereka bisa menggunakan backdoor lain kapan saja. Kami juga mencurigai adanya aktivitas mencurigakan dari beberapa karyawan yang memiliki akses tinggi.”Saga terdiam sesaat. Curiga ini semakin menguatkan dugaan adanya orang dalam yang terlibat.“Baik,” katanya akhirnya. “Saya akan segera ke kantor. Pastikan semua data cadangan aman dan awasi aktivitas siapa pun yang mencurigakan. Jangan ambil risiko

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   196. Terlalu Berat

    Damay tersenyum tipis, matanya tak lepas dari wajah Saga. Dia tahu, meski suaminya mengatakan akan terus berjuang, ada sesuatu yang belum sepenuhnya lepas dari pikirannya. “Mas,” bisiknya sambil menyandarkan kepala di bahu Saga, “kalau terlalu berat, Mas bisa ceritakan semuanya ke aku. Aku mungkin nggak bisa bantu banyak, tapi aku selalu ada untuk Mas.” Saga terdiam, tatapannya masih pada Baby Rain. Detik-detik berlalu tanpa jawaban, sampai akhirnya dia berbicara, pelan tapi tegas. “Di kantor tadi, kami diserang. Sistem keuangan kita diretas. Uang perusahaan hilang dalam hitungan menit, dan datanya sekarang dienkripsi. Mereka meminta tebusan.” Damay membeku. Tubuhnya kaku sesaat, tapi dia berusaha tetap tenang. “Berapa yang hilang, Mas?” Saga menghela napas panjang, pandangannya jatuh ke lantai. “Dua puluh lima miliar,” jawabnya lirih. “Dan aku curiga ada orang dalam yang terlibat.” Damay menut

DMCA.com Protection Status