Share

14. Aku Suamimu

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-15 07:05:15

Part 12a

"Ayo, kita pulang sama-sama! Ada yang ingin kubicarakan juga denganmu."

Jantung Damay berdebar kencang, segala pikiran buruk makin berkecamuk. Akankah lelaki itu akan menalaknya hari ini juga? Terlebih melihat raut serius di wajah lelaki itu.

Damay berjalan pelan mengikuti Saga menuju sebuah motor yang bertengger manis di tempat parkir.

Lelaki itu memberikan helm yang lain untuk sang istri.

"Kenapa melamun?" tegur Sagara.

Damay menggeleng pelan. "Mas, ini motor siapa?" tanya Damay kaku. Ia tak tahu harus bertanya tentang apalagi.

"Aku punya banyak teman, jadi tidak perlu pusing perihal pakai kendaraan siapa," jawab Saga.

"Oh ya, sebelum pulang, aku ingin membawamu berkeliling dulu, kamu tidak keberatan bukan?" ajak Saga.

Damay mengangguk. Ia pun naik ke boncengan motor itu. Mendadak Saga menarik tangan Damay agar memeluk pinggangnya.

"Pegangan yang erat, aku mau ngebut!" tukas Saga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
Dijamin kalau Saga jauh lebih baik dari pacarnya Mega. kok aku curiga kalau pacarnya Mega itu laki-laki gak benar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   15. Terkejut

    Part 12bTanpa terasa, embun tebal menggenang di pelupuk mata Damay. Sudut hatinya terasa menghangat. Sudah sangat lama kehangatan ini tidak ia dapatkan bahkan dari keluarganya sendiri. "Aku juga akan belajar mencintaimu. Mari kita lewati suka duka kehidupan ini bersama-sama."Akhirnya Damay pun mengangguk. Di saat yang bersamaan, butiran bening itu menitik. Ia tak punya pilihan lain. Sementara hatinya meyakini, lelaki di sampingnya ini adalah takdir terbaiknya saat ini. Saga tersenyum melihat respon istrinya. Tangannya terulur, menghapus jejak air mata di pipi sang istri. Spontanitas, Saga meraih tangan mungil sang istri lalu mengecup tangannya itu dengan lembut. Aksi dadakannya itu justru membuat keduanya berdebar-debar. Damay semakin canggung dibuatnya."Kamu cantik kalau lagi tersenyum. Jadi jangan sampai masalahmu itu mengubah senyuman di wajahmu."Damay mengangguk malu-malu. "Terima kasih, Mas, sudah menghiburku."

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   16. Bukan Mainan

    Part 13aMata ibu membulat. "Kau?"Saga tersenyum kemudian merangkul pundak Damay. "Iya, ini saya, Bu.""Ck, dasar berandalan! Punya muka juga kau datang lagi kesini! Kupikir kau pergi selamanya ke habitatmu dan takkan kembali lagi!""Tentu saja saya punya muka, Bu. Kalau gak punya muka berarti saya makhluk dunia lain.""Pantas, kamu memang seperti setan!"Damay menoleh ke arah sang suami yang juga spontanitas menatapnya. Ia menggeleng pelan agar suaminya berhenti meladeni ucapan sang ibunda."Sudah, sudah. Bu, itu sotonya buat makan malam, nanti keburu dingin," ujar Damay menengahi. "Kalau masalah bayar air dan listrik, ini belum waktunya aku gajian, Bu. Kalau aku dah gajian, pasti aku akan bayar. Kami permisi masuk ke kamar dulu," pungkas Damay lagi seraya menarik tangan sang suami."Damay, ibu belum selesai bicara! Dasar anak itu!" Ibu mendumal kesal, tapi ia pun segera berlalu menuju dapur.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   17. Siapa dia?

    Part 13b"Emmhh tidak apa-apa, tapi bukankah itu membutuhkan uang yang cukup banyak?"Saga tersenyum melihat kepolosan sang istri. "Kamu tidak perlu khawatirkan masalah biayanya. Aku yang tanggung semuanya."Damay mengangguk ragu."Kenapa kamu masih ragu-ragu?"Saga tertawa kecil. "Aku memang terlihat seperti berandalan, tapi jangan khawatir tentang apapun, May, apalagi masalah biaya. Aku akan menghandle semuanya. Aku hanya sedang meminta persetujuanmu saja.""Baiklah. Aku menurut saja, Mas. Kapan rencananya?""Besok apa kau akan kerja lagi?""Iya, Mas.""Ya sudah, pulang kerja aku jemput ya. Besok aku akan ajak kamu ke tempat tinggalku dan mengenalkan kamu pada mereka. Lalu, kita bisa bilang ke keluargamu mengenai acara syukuran. Minta pendapat mereka, kapan sebaiknya acara dilakukan."Damay mengangguk lagi. "Sebenarnya kemarin bapak juga bilang masalah acara syukuran ini, Mas, tapi ibu gak se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   18. Tidak Asing

    Part 14a'Siapa dia sebenarnya? Kenapa matanya seperti tidak asing?' gumam Mega dalam hati.Sebuah tepukan di pundak membuyarkan lamunan Mega."Hei Mega, kenapa bengong terus dari tadi? Ayo kerja lagi, Pak Bosnya sudah lewat.""Tunggu, Sil. Aku mau nanya, Pak Bos itu orang yang seperti apa sih?" tanya Mega pada rekan kerjanya itu."Maksudnya?""Iya, itu kenapa maskernya gak dibuka?""Sudah dari dulu begitu. Tiap datang ke sini pasti selalu pakai masker.""Terus kenapa orang-orang di sini pada segan dan takut?""Ya iyalah dia kan bos utama, yang pegang wewenang di sini, ya pasti orang-orang pada segan."Mega tertawa kecil. "Apa dia sudah punya istri?""Aku gak tahu masalah itu, kehidupan pribadinya terlalu tertutup. Tapi kamu pikir sendiri deh, masa iya sudah kaya, mapan, tampan, perfect, gak punya istri? Rasanya gak mungkin 'kan?""Bener juga sih. Kok kamu bisa tahu kalau dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   19. Ungkapan

    Part 14b"Kenapa kita ke sini, Mas? Ini dimana?" tanya Damay, heran."Kau akan tahu sebentar lagi," jawab Saga sambil tersenyum misterius.Ketika mereka masuk ke dalam, anak-anak jalanan itu menyambut mereka dengan hangat. Menyanyikan sebuah lagu. Dan dda sebuah kalimat yang dituliskan di sebuah kertas panjang yang dipegang oleh beberapa anak.*Selamat datang matahari kami, terima kasih sudah menyinari kami* "Selamat datang Kak Saga!" Mereka tersenyum cerah dan berteriak riuh. Saga tersenyum lebar melihatnya."Apa yang sedang terjadi, Mas?" tanya Damay, matanya berbinar-binar."Kau ingat, bukan? Aku ingin memperkenalkanmu pada keluarga. Mereka lah keluargaku, Damay. Anak-anak yang kurang beruntung ini, sudah mewarnai hari-hariku sejak dulu. Maaf mungkin ini di luar ekspektasimu. Tapi beginilah hidupku."Damay menoleh menatap anak-anak yang ekspresinya terlihat antusias. 'Jadi Mas Saga tinggal di sini? Tinggal b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   20. Jangan Menilai Dari Penampilan

    Part 15a"Ayo kita pulang, atau mau nginep di sini?" tanya Saga. Saat itu, waktu menujukkan pukul 21.00 WIB."Iya, kita pulang saja, Mas, takut bapak khawatir.""Harusnya sih gak khawatir ya, kan pergi sama suami sendiri," sahut Saga dengan nada meledek.Damay hanya bisa mengulum senyum. Saga mampu mencairkan suasana, meski kesan pertama waktu melihatnya ia terlihat begitu menyeramkan.Setelah berpamitan dengan semuanya, mereka pergi melesat dengan motornya. Di tengah perjalanan, Saga menghentikan motornya di depan minimarket. "Kenapa berhenti, Mas?""Ayo kita belanja!""Belanja?""Iya, ambil apapun yang kamu suka ya!""Serius?""Dua rius malah!""Yeee ....!"Saga langsung menggandeng tangan Damay dan membawanya masuk ke dalam minimarket yang buka sampai jam 10 malam."Ayo, kenapa ragu-ragu? Ambillah apapun yang kamu suka!"Mau tak mau akhirnya Dama

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   21. Dua Garis Merah

    Part 15b Ibu terdiam kali ini tak banyak ocehan yang keluar dari mulutnya. Ternyata ada Saga yang memperhatikan mereka. Melihat hal itu, ibu melenggang pergi meninggalkan anak dan menantunya. "Mas mau aku buatkan teh atau kopi?" "Hmmm tidak usah, May. Bukankah kita mau sarapan bersama? Kamu sudah memasaknya bukan? Aku menghirup aroma lezat di sini." Damay mengangguk lalu membawa masakannya ke meja makan. Dan mulai menikmati sarapan bersama keluarga. Namun sayangnya, pagi itu Mega tampak berbeda, ia langsung pergi kerja begitu saja tanpa sarapan dan tanpa ocehan julidnya. "Mega, kamu tidak sarapan dulu, Nak?" tanya ibu yang hanya dijawab lambaian tangannya. *** Sore yang cerah usai pulang dari kantor. Mega langsung berlari ke arah mobil yang hendak pergi dari area parkir. Brak brak brak, gadis itu menggedor kaca jendela mobil membuat sang empunya be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   22. Shock

    Part 16a"Apa? Kok cuma segini? Uang 7 juta cukup untuk apa? Biaya hajatan aja nyampe puluhan juta! Astaga, pelit sekali calonmu itu, Mega!" Ibu shock, seakan tak percaya kalau calon menantu yang dibangga-banggakan justru tak sesuai ekspektasinya.Mega terdiam. Ia juga tak menyangka, Guntur hanya memberikan uang 7 juta saja. Dia memang bilang keuangannya sedang menipis, tapi seenggaknya bisa diusahakan bukan?"Bu, kata Mas Gun keuangannya sedang menipis, kemarin orang tuanya habis kena tipu jadi mereka habis kehilangan banyak uang," kilah Mega berbohong. "Halah itu paling akal-akalan mereka saja yang gak mau ngasih uang banyak! Kalau dia beneran cinta ama kamu, dia pasti akan mengusahakan yang terbaik! Bagaimana mungkin dia menghargai kamu hanya dengan jumlah sekecil ini?!" Bu Siti hampir berteriak. Mega yang duduk di sampingnya, terlihat bingung."Bu, sudah, Bu. Mungkin Nak Gun memang sedang tidak ada uang, sudah terima saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   204. Makan Malam

    Sementara itu ...Di kantor, ponsel Saga kembali bergetar. Ia mengambilnya dan membaca pesan itu. Alisnya sedikit berkerut.Dia mengetik balasan dengan hati-hati.[Aidan, aku masih banyak pekerjaan. Nanti aku kabari lagi, ya.]Pesan terkirim. Tapi tak sampai lima menit, balasan dari Aidan masuk lagi.[Bro, nggak ada alasan untuk nggak luangin waktu buat sahabat lama. Lagian, aku sudah pesan meja di restoran favoritku. Aku janji, cuma makan santai kok. Kamu bisa bawa istri dan anak kamu. Aku penasaran lihat keluarga bahagiamu.]Saga menghela napas panjang. Ada sesuatu tentang Aidan yang selalu sulit ia tolak. Ia menutup matanya sejenak, lalu mengetik balasan.[Baiklah, aku akan datang. Tapi jangan buat kejutan aneh-aneh.]Balasan dari Aidan langsung muncul hanya beberapa detik kemudian.[Hahaha, tenang aja, Bro. Aku cuma mau ngobrol dan nostalgia. Nggak sabar ketemu kalian semua!][Kirim lokasi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   203. Kedatangan Tak Terduga

    "Maaf cari siapa ya?"Pria itu tersenyum lebar, senyuman yang tampaknya ingin mencairkan suasana. “Damay, kan?""Anda mengenal saya?"Pria itu tertawa. "Tentu saja. Bukankah kita pernah bertemu di Rumah Sakit Korea beberapa hari yang lalu? Nona yang mengembalikan dompet saya."Deg! Damay mulai mengingat insiden di RS kala itu. 'Jadi dia pria yang dompetnya jatuh? Kenapa penampilannya berbeda sekali?'Bukan hanya penampilan fisik tapi juga perangainya. Pria yang ada di hadapannya kini terlihat lebih ramah dan bersahabat, tak seperti waktu itu yang terlihat dingin dan kaku.'Lalu untuk apa dia datang ke sini dan kenapa bisa mengenalku?'"Hahaha, sepertinya nona kebingungan. Tentu saja saya tahu tentang Nona, karena Nona adalah istri sahabat saya. Kenalkan, saya Aidan," ucap lelaki itu seraya menyodorkan tangannya.Damay mengangguk, tapi tak membalas uluran tangannya. Ia hanya menangkupkan tangannya di depan dada. "Oh, maaf Mas Aidan. Tapi Mas Saga sudah berangkat ke kantor. Mungkin nan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   202. Terorganisir

    Saga mengangguk. "Hmmm .... Jadi yang semalam telepon itu nomornya dia.""Oalah, terus?"Saga melirik arloji yang melingkar di tangannya. "Katanya dia mau datang ke sini. Mungkin sore nanti. Dia ingin bertemu, tapi aku tidak tahu apakah itu ide yang bagus?"Damay terdiam sejenak melihat suaminya yang tengah bingung. "Ya udah yuk, kita sarapan dulu! Makanannya udah siap lho, Mas pasti suka!" ajak Damay mengalihkan perhatiannya.Sagara mengangguk. Mereka menikmati makan bersama sebelum akhirnya Pak Tom memberi tahu agar Saga segera datang ke kantor karena ada meeting darurat."Ya, aku segera datang!" ujar Sagara di ujung telepon. Ia meletakkan ponselnya ke dalam saku lalu berpamitan dengan sang istri."Sayang, aku berangkat dulu ya!""Hmmm, iya mas, semoga pekerjaanmu lancar," ucap Damay sambil tersenyum manis.Saga langsung mengecup kening istrinya dengan lembut."Terima kasih, Sayang. Jaga dir

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   201. Sahabat Lama

    “Aku tidak tahu, panggilan dari nomor asing.”"Abaikan saja.""Iya, Mas."Damay mendekat ke arah sang suami lalu menatap Rain yang sudah tertidur kembali di pelukan ayahnya."Dia sudah tidur lagi," ucap Saga sambil tersenyum.Damay tersenyum lalu mengecup pipi mungil Rain. "Hmmm .... cuma Rain aja nih yang dicium? Ayahnya enggak?"Damay menoleh menatap wajah sang suami, ia tertawa pelan. "Untuk ayahnya tidak perlu, kan udah sering!"Saga tersenyum lebar, senang melihat Damay kembali ceria. "Ah, jadi aku harus bersaing dengan baby Rain sekarang, ya?" gurau Saga sambil menggoda.Damay tertawa kecil, lalu mendekatkan wajahnya pada Saga, memberikan kecupan hangat di pipinya. "Mas," Damay memulai lagi, suaranya sedikit lebih serius"Hmmm, kenapa Sayang?" Saga menatapnya dengan penuh perhatian.Saga menaruh kembali baby Rain dalam boks bayi, setelah Rain tertidur dengan tenang. "

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   200. Hal Tersulit

    Kenangan itu membekas di hati Saga. Sejak saat itu, Pak Jerry menjadi lebih dari sekadar pendamping; dia adalah teman, pengganti figur keluarga yang hilang. Tapi kini, saat nama Pak Jerry disebut dalam masalah besar perusahaan, kenangan itu terasa seperti pisau yang menusuk hati Saga lebih dalam.***Sementara di tempat lain ...Pak Tom pulang ke markas sendirian, disambut oleh anak-anak pilihan. "Akhirnya yang ditunggu-tunggu pulang juga. Pak, saya bawa oleh-oleh liburan buat Pak Tom, Pak Jerry, dan anak-anak," seru Lanang menghampirinya dengan senyum yang lebar. Anak-anak pilihan mengangguk dengan ceria, senyuman tulus terpancar dari binar matanya.Tapi tidak dengan Pak Tom yang ekspresi wajahnya terlihat muram. "Mana Pak Jerry? Kok belum muncul juga? Apa masih di mobil?" tanya Lanang kembali seraya tolah toleh ke belakang."Pak Jerry gak pulang.""Oh, masih ada tugas dari Mas Bos?"Pak Tom menggele

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   199. Flashback

    Damay mematung di tempatnya, memandang Saga dengan tatapan sedih, mencoba memahami ucapan suaminya. Tapi Saga tetap terdiam, hanya menunduk sambil memutar cangkir kopinya yang sudah dingin.Baby Rain bergerak sedikit, gumaman lembut suara bayi terdengar samar. Damay menoleh, tatapannya beralih ke sosok mungil itu sejenak, lalu kembali ke Saga. Ia meraih pundaknya perlahan, mencoba memecahkan kebekuan di antara mereka.“Mas,” bisiknya, suaranya nyaris pecah. “Kenapa bilang Pak Jerry terlibat? Apa ada bukti?”Saga mengangkat wajahnya, mata merahnya bertemu dengan tatapan istrinya. Ia membuka mulut, namun tak ada kata-kata yang keluar. Hanya napas berat yang terdengar, mengisi ruang yang terasa semakin sempit.“Semua datanya mengarah ke dia,” gumamnya akhirnya, pelan, nyaris tak terdengar. Jari-jarinya mengusap wajahnya yang penuh kelelahan. “Aku nggak bisa mengerti… bagaimana bisa? Aku selalu percaya sama dia, Damay. Aku selalu melihat dia seba

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   198. Hilang Kepercayaan

    Pak Jerry membuka mulutnya, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Tubuhnya sedikit gemetar, ia menatap Saga, Pak Tom serta Pak Riko bergantian, tatapan matanya tampak berkaca-kaca. “Saya… saya tidak tahu apa-apa, Pak. Seseorang pasti menyabotase saya.” Saga tidak berkata apa-apa, hanya menatapnya tajam. Hening di ruangan itu begitu tegang, hingga detik jam dinding terdengar seperti pukulan palu. “Pak Riko,” ujar Saga akhirnya, tanpa melepaskan tatapannya dari Pak Jerry, “amankan semua akses Pak Jerry. Jangan biarkan dia menyentuh sistem apa pun sampai kita tahu kebenarannya. Dan Pak Jerry…” Dia mendekat, suaranya rendah tapi dingin. “Kalau Bapak benar-benar tidak bersalah, buktikan. Tapi kalau Bapak berbohong…” Saga berhenti sejenak, matanya menyipit. “Bapak tahu akibatnya.” Pak Jerry tertunduk. "Pak Bos, Anda tahu sendiri, saya sudah mengabdi pada Pak Bos dan perusahaan ini bukan satu tahun dua tahun, tapi lebih dari itu.

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   197. Kabar baik dan buruk

    “Pak Saga, kami punya kabar baik dan buruk,” suara Pak Riko terdengar tergesa-gesa di ujung telepon.“Apa itu?” “Kabar baiknya, kami berhasil melacak sebagian besar transaksi ilegal itu. Kami menemukan aliran dana mengarah ke sebuah akun di luar negeri. Tapi buruknya, ada indikasi bahwa pelaku masih memiliki akses ke beberapa sistem kami. Kami menduga mereka sedang menunggu momen berikutnya untuk menyerang.”Saga mengerutkan kening. “Sudahkah kalian memutus semua akses yang mencurigakan?”“Sudah, Pak, tapi pelaku ini sangat terampil. Mereka bisa menggunakan backdoor lain kapan saja. Kami juga mencurigai adanya aktivitas mencurigakan dari beberapa karyawan yang memiliki akses tinggi.”Saga terdiam sesaat. Curiga ini semakin menguatkan dugaan adanya orang dalam yang terlibat.“Baik,” katanya akhirnya. “Saya akan segera ke kantor. Pastikan semua data cadangan aman dan awasi aktivitas siapa pun yang mencurigakan. Jangan ambil risiko

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   196. Terlalu Berat

    Damay tersenyum tipis, matanya tak lepas dari wajah Saga. Dia tahu, meski suaminya mengatakan akan terus berjuang, ada sesuatu yang belum sepenuhnya lepas dari pikirannya. “Mas,” bisiknya sambil menyandarkan kepala di bahu Saga, “kalau terlalu berat, Mas bisa ceritakan semuanya ke aku. Aku mungkin nggak bisa bantu banyak, tapi aku selalu ada untuk Mas.” Saga terdiam, tatapannya masih pada Baby Rain. Detik-detik berlalu tanpa jawaban, sampai akhirnya dia berbicara, pelan tapi tegas. “Di kantor tadi, kami diserang. Sistem keuangan kita diretas. Uang perusahaan hilang dalam hitungan menit, dan datanya sekarang dienkripsi. Mereka meminta tebusan.” Damay membeku. Tubuhnya kaku sesaat, tapi dia berusaha tetap tenang. “Berapa yang hilang, Mas?” Saga menghela napas panjang, pandangannya jatuh ke lantai. “Dua puluh lima miliar,” jawabnya lirih. “Dan aku curiga ada orang dalam yang terlibat.” Damay menut

DMCA.com Protection Status