Share

113. Kebakaran

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 07:04:38

Part 61b

Mega mengangguk, ia melajukan motornya lebih kencang biar cepat sampai di rumah.

Seketika Mega dan Bu Siti shock melihat pemandangan di depannya. Mereka terkejut melihat rumah mereka yang terbakar hebat. Mega segera memarkirkan motornya dengan tergesa-gesa, sementara Bu Siti langsung berlari mendekati tetangga-tetangga yang sudah berusaha memadamkan api dengan ember-ember air.

Lutut Bu Siti terasa lemas seketika melihat rumah tempat tinggal satu-satunya ludes dilalap api.

Suara teriakan dan histeris para warga memenuhi gendang telinganya, mereka berlarian membawa ember berisi air berusaha memadamkan api.

"Tolong! Tolong! Ada yang bisa bantu padamkan api ini!" teriak Bu Siti dengan nada gemetar.

Mega segera bergabung dengan tetangga-tetangga yang berusaha keras untuk mengendalikan kobaran api dengan apa yang mereka miliki. Dia merasa hancur melihat api yang melalap habis tempat yang selama ini mereka panggil sebagai rum
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   114. Tolong Kami

    Part 62 Mega menatap kakak tirinya itu. "Mbak, kami tidak punya tempat tinggal lagi. Apakah kami boleh tinggal di sini untuk sementara waktu?" Bu Siti masih menangis. "Iya, Nak. Kami gak punya apapun lagi selain baju yang melekat di badan. Semuanya sudah hangus. Semuanya sudah hancur. Kami juga gak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Tolong kami, Nak." Damay terdiam sejenak. Hatinya dipenuhi rasa dilema. Bukan ia tak kasihan dengan ibu dan adik tirinya itu. Antara sisi kemanusiaan dan egonya tengah berperang dalam hati. Damay menghela napas dalam, ia pun sebenarnya tak tega dengan kondisi ibu dan Mega. "Nanti kita bicarakan dulu masalah ini sama Mas Saga ya, Bu." "Kenapa harus bicara dulu sih, Mbak? Kamu kayak gak punya pendirian aja! Padahal ini masalah genting loh!" celetuk Mega kemudian. Mendengar celetukan Mega, Damay merasa tertegun sejenak. Dia mengerti bahwa situasi mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   115. Keputusan

    Part 63 "Saya akan membantu kalian mencari tempat tinggal sementara. Asisten saya nanti yang akan mengantar kalian langsung. Dia akan segera datang ke mari. Kalian bisa bersiap setelah ini," ujar Saga tegas. "Mas--" "Tidak ada bantahan untuk masalah ini. Suka atau tidak, saya hanya bisa membantu seperti ini. Kalian tenang saja, uang sewa akan saya bayarkan selama kalian tinggal di sana." Semua terdiam seolah mati kutu mendengar ucapan tegas Saga. "Dan, insyaallah Damay, ibu dan Mega, saya sudah pikirkan akan membangun kembali rumah itu." Damay menoleh menatap suaminya dengan pandangan berkaca-kaca. "Benarkah, Mas?" tanyanya dengan hati bergetar. Saga meraih tangan istrinya dengan lembut. "Ya, bukankah itu rumah penuh kenangan masa kecilmu?" Damay mengangguk pelan. Ia merasa begitu terharu dengan ucapan sang suami. Saga melangkah ke dep

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   115. Tidak Bisa

    Part 62bIa merasa sedikit cemburu karena Guntur tak pernah lagi memperlakukannya dengan romantis dan manis seperti itu.Saga menatap Damay cukup lama, seolah bertanya temtang sesuatu."Ini yang ingin aku bicarakan padamu, Mas," ujar Damay memahami tatapan suaminya."Baiklah. Aku mengerti. Aku ke kamar dulu ya, mau mandi.""Iya, Mas, habis itu kita makan bersama ya, Mas.""Hmm ..."Saga mencium kepala sang istri kemudian berlalu begitu saja melewati Mega.Mega menatap kagum punggung kakak iparnya, hingga ia menghilang dari dapur."Waaah, Mbak, Mas Saga ternyata romantis banget ya! Jadi pengen! Ups maksudku, Mas Gun gak pernah bersikap manis seperti Mas Sa--""Mega, tolong siapkan piring dan sendoknya ya. Ini sayur soupnya sudah matang. Ada ayam goreng serta tempe. Ada sambal juga di meja." Damay memotong pembicaraan Mega sembari menuangkan sayur soup itu ke dalam mangkuk besar.Mega be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   116. Kepergok

    Part 63bHati Damay berdebar kencang mendengar kata-kata itu. Senyum manis merekah di bibirnya yang merona kebahagiaan. "Tentu saja, aku sangat siap, Mas. Hidup bersamamu, aku merasa istimewa. Aku sayang kamu," jawab Damay dengan penuh cinta."Aku juga sayang kamu, melebihi apapun."Cahaya lampu kamar memancarkan kehangatan seolah memeluk mereka dalam kedamaian, menciptakan momen yang tak terlupakan di antara dua jiwa yang saling mencintai."Mas, kenapa kamu tidak mengizinkan mereka tinggal di sini meski cuma untuk satu malam?" "Aku tidak ingin mereka menyakitimu, Sayang. Aku masih ingat betul saat di rumah itu kamu selalu dihina dan direndahkan, walaupun itu sudah berlalu, tapi itu kesan pertama saat melihat keluargamu takkan bisa aku lupa."Damay mengangguk perlahan, merasakan cinta dan perlindungan yang terpancar dari Saga. "Terima kasih, Mas, kau selalu melindungiku dengan begitu tulus."***Mega

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   117. Permintaan Ayah

    Part 64Ponsel Saga berdering, sebuah panggilan dari ayahnya, Pak Biru Hartono."Hallo, Nak Saga. Maaf mengganggumu pagi buta." Terdengar suara Pak Biru di seberang telepon dengan nada bergetar."Iya, Yah. Ada apa?""Tolong datang kemari, Nak. Ayah butuh bantuanmu.""Ada apa, Yah?""Ayah tak bisa memberitahumu di telepon. Segera kesini ya, Nak. Ayah tunggu."Saga menatap istrinya sejenak, lalu berkata pelan. "Ya, baiklah. Aku akan datang, Yah."Saga menutup panggilan itu lalu kembali menatap istrinya yang tampak lemas."Sayang, aku harus pergi ke rumah ayah," ucap Saga, memotong keheningan yang tercipta di kamar mereka."Apakah Ayah baik-baik saja, Mas?"Saga menggeleng pelan. "Entahlah. Ayah tidak memberi tahu detailnya. Tapi sepertinya dia dalam masalah."Damay menggigit bibirnya, mencoba menahan kekhawatiran yang memuncak di dadanya. "Pasti kamu perginya lama ya, Mas?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   118. Apa Yang Terjadi?

    Part 64bSaga menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan diri dari kekhawatiran mendadak. "Astaghfirullah, sampai bisa begini. Apa ada luka lainnya?"Pak Biru menggelengkan kepala dengan lembut"Cuma kaki saja, Nak. Tapi jadinya ayah tak bisa berjalan." Saga meraih tangan Ayahnya dengan penuh kasih sayang. "Ayah, apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa sampai ada yang menabrak Ayah?"Pak Biru menatap putranya dengan tatapan dalam. "Nak, ini mungkin ada hubungannya dengan masalah perusahaan kita. Ayah sudah mau berbicara denganmu tentang hal itu."Saga mengangguk, mencoba menghubungkan titik-titik masalah yang sedang dihadapi perusahaan keluarganya dengan insiden tidak menyenangkan yang menimpa Ayahnya. "Sudah, Ayah. Katakan padaku apa yang terjadi."Pak Biru kemudian menjelaskan secara detail tentang insiden tabrakan yang dialaminya, serta potensi keterkaitannya dengan masalah bisnis keluarga. Mereka berdua mendiskusikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   119. Ditusuk

    Part 65Pak Tom menjawab dengan suara terbata. "Pak Bos, dia ...""Katakan dengan jelas, Pak!" tukas Damay"Maaf Mbak Damay, saya gagal melindungi Pak Bos. Tadi ada orang yang tidak dikenal melukainya. Sekarang Pak Bos dirawat di Rumah Sakit, kondisinya masih kritis."Deg! Damay merasa dunianya hancur dalam sekejap. Ia menggeleng pelan, tanpa kompromi lagi air mata Damay jatuh berderai di pipi. Dadanya terasa begitu sesak, sakit sekali."Tidak! Ini tidak mungkin!" elak Damay berusaha menenangkan diri. "Mbak yang kuat ya! Pak Bos butuh kita terutama Mbak Damay. Saya tadi udah kirim lokasi Rumah Sakit ini pada Pak Jerry. Beliau akan mengantar Mbak Damay sampai ke sini."Damay masih terisak, ia benar-benar shock dengan musibah yang dialami sang suami. Bagaimana bisa ada orang yang ingin mencelakai suaminya padahal dia adalah orang baik? Hatinya benar-benar hancur, terasa nyeri di ulu hati. Tapi, bukankah ia harus

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   120. Aku Di Sini, Mas

    Part 65bIa membuka pintu mobil dan mendudukkan Bosnya. Tak ingin membuang waktu, secepat kilat, Pak Tom mengendarai mobilnya melesat pergi menuju ke Rumah Sakit terdekat.Keadaan Saga semakin memprihatinkan. Darah terus mengalir dari luka tusukan itu, dan wajahnya semakin pucat. Pak Tom memandang ke arah Bosnya dengan penuh kekhawatiran, berusaha untuk tetap tenang meskipun situasinya genting."Sabar, Pak Bos. Kita hampir sampai," ucap Pak Tom sendiri dengan suara mantap, mencoba memberikan semangat kepada Bos Saga yang tidak sadarkan diri di kursi belakang.Perjalanan terasa cukup panjang, namun aselang beberapa menit, akhirnya mereka tiba di rumah sakit. Pak Tom segera membantu Saga keluar dari mobil dan meminta bantuan petugas medis yang cepat bereaksi melihat keadaan kritis Saga."Tolong, Pak! Dia perlu pertolongan segera! Luka tusukannya parah!" teriak Pak Tom kepada petugas yang segera membawa Bos Saga masuk ke ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20

Bab terbaru

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   230 POV SAGA (Kabar Bahagia)

    Setelah itu, aku duduk sebentar di bangku, perasaanku tetap hangat dari perhatian kamu. Kamu berdiri di depanku, matamu masih penuh dengan kasih sayang. Tanpa kata, kamu ambil botol air, lalu menyodorkannya padaku. "Minum dulu, jangan sampe dehidrasi," katamu sambil ngelirikku.Aku ambil botolnya, tapi mataku gak lepas dari kamu. Rasanya, setiap detik yang berlalu penuh makna. Kamu bukan cuma buat aku merasa nyaman, tapi kamu juga selalu bikin hari-hariku lebih berwarna."Kamu nggak pernah capek ngurusin aku, ya?" Aku bertanya, meskipun aku tahu jawabannya. Kamu cuma tersenyum lebar, senyuman yang paling aku sukai."Capek? Gak ada yang lebih menyenangkan selain ngurusin kamu. Kamu bikin aku bahagia, Mas," jawabmu, suara kamu serak, tapi tetap penuh rasa sayang."Terima kasih, Sayang, udah selalu ada," aku bisikin pelan.Kamu balas dengan tatapan lembut, senyum tipis. "Aku akan selalu ada, Mas. Ayo kita saling berjanji."

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   229. POV Saga (Manisnya Es Krim)

    POV SAGA Matahari sore mulai meredup, meninggalkan semburat jingga di langit. Angin sepoi-sepoi mengayun dedaunan di taman, sementara langkah kita beriringan di sepanjang jalur setapak. Aku menggenggam tanganmu erat, sesekali melirik wajahmu yang tampak begitu ceria. "Kamu mau es krim?" tanyaku tiba-tiba. Mata kamu berbinar. "Mau!" jawabmu semangat. Aku terkekeh, lalu menarikmu menuju kios es krim di sudut taman. "Kamu mau rasa apa?" Kamu berpikir sebentar sebelum menjawab, "Coklat dan vanila aja, biar manis dan lembut seperti aku, Mas." Aku tertawa kecil dan memesankan es krim pilihanmu, sementara aku sendiri memilih rasa stroberi. Setelah menerima es krim, aku menyodorkannya padamu. "Ini buat kesayangan aku." Kamu mengambilnya dengan senyuman lebar, lalu menjilat es krim itu dengan wajah puas. "Hmm, enak banget!" Aku menatapmu sambil tersenyum. "Tapi masih ada ya

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   228. END

    Malam itu, di rumah, Saga duduk di ruang keluarga bersama Damay. Rasa cemas tentang masa depan perusahaan masih menghantuinya. Damay duduk di sampingnya, memegang tangannya, berusaha memberikan kenyamanan. "Mas, kenapa?" "Tidak apa-apa, aku hanya berpikir bagaimana dengan nasib masa depan perusahaan, terlebih Ayah sudah menyerahkan semuanya padaku." "Jangan khawatir, Mas. Mas sudah melakukan yang terbaik," kata Damay lembut. Saga hanya menghela napas. Damay menatapnya dengan penuh pengertian. "Mas, kamu sudah berusaha, dan sekarang waktunya untuk bergerak maju. Ayah sudah membantu banyak, dan kamu akan mampu mengelola perusahaan itu dengan baik." Saga tersenyum tipis, berusaha menerima kenyataan yang ada. "Aku akan berusaha lebih keras lagi, Damay. Aku tidak ingin semua pengorbanan sia-sia." Keesokan harinya, Saga kembali ke kantor dengan semangat baru, siap menghadapi tantangan

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   227. Akuisisi

    Setelah keputusan pengadilan yang menghukum Aidan, Saga dan Damay akhirnya bisa bernapas lega. Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Saga harus menghadapi kenyataan baru yang lebih berat: perusahaannya, yang telah dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, berada di ambang kebangkrutan.Perusahaan yang dulu begitu megah kini mengalami kerugian besar akibat beberapa investasi yang gagal, manipulasi laporan dari dalam ditambah dengan pengaruh dari masalah yang menimpa Aidan. Saga tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak keputusan buruk yang terlanjur diambil, dan kini semuanya berujung pada masalah keuangan yang tak bisa dihindari.Saga duduk termenung di ruang kerjanya, mata terpaku pada layar komputer yang menampilkan laporan keuangan perusahaan. Kerugian yang terus menggunung dan semakin parah membuat hatinya terasa berat. Segala usaha yang dilakukan untuk membalikkan keadaan seolah sia-sia. Kini, kebangkrutan di ambang pintu, dan ia tahu

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   226. Vonis Hukuman

    "Diana?" kata Saga dengan nada terkejut, mencoba menguasai emosinya.Diana berdiri di depannya, tanpa kata-kata lebih dulu. Wajahnya terlihat pucat, dan kedua tangannya gemetar saat ia meletakkan sebuah surat di atas meja Saga.“Aku tahu kamu pasti sudah tahu tentang Aidan,” kata Diana pelan, suara tergetar. “Tapi aku mohon, Saga, bebaskan dia. Aku sedang hamil anaknya. Aku tak ingin anak ini tumbuh tanpa seorang ayah.Saga terkejut, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya. Saga menatap Diana dengan tatapan kosong. Dia terdiam sejenak, seolah mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Diana. Wajahnya berubah, tidak bisa menyembunyikan perasaan marah dan kecewa.“Aidan sudah membuat segalanya berantakan, Diana,” kata Saga, suaranya tegas. “Dia tak hanya menyusahkan dirimu, tapi juga aku dan keluarga kami. Kenapa kamu tidak melihat apa yang dia lakukan?”Diana menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku tahu, aku tahu dia telah m

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   225. Pulang

    "Kamu pikir kamu bisa mengancamku begitu saja dan aku akan diam? Tidak, Aidan. Kalau kau ingin menantangku, aku akan buat kamu menyesal.""Hahaha! Tapi ingatlah ini Saga, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah!" ucap Aidan setengah berteriak.Dengan wajah yang penuh amarah, Saga berbalik dan meninggalkan ruang interogasi.Di luar ruangan, Pak Tom menunggu, melihat bosnya dengan tatapan serius."Bagaimana, Mas Bos?" tanya Pak Tom, suara penuh kekhawatiran."Aku tak percaya dia melakukan ini. Tapi aku tak akan biarkan dia merusak apa yang sudah kumiliki."Pak Tom mengangguk. "Kami akan terus mengawasi perkembangannya, Bos."Dengan tatapan tajam, Saga melangkah keluar dari kantor polisi.*** Hari itu, Damay dan Saga akhirnya mendapatkan kabar baik. Setelah menunggu dengan penuh kecemasan, dokter akhirnya datang dengan senyum yang membawa harapan."Pak Saga, Bu Damay, kami sudah memeriksa kondisi

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   224. Kau Gila!

    Saga berdiri di belakangnya, menatap Damay dengan penuh kasih. "Kita sudah melalui banyak hal, Sayang. Tapi kita kuat. Kita akan melindungi Rain, apapun yang terjadi."Damay menoleh, menatap suaminya dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Mas. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."Saga merangkulnya dari belakang, menguatkan Damay. "Aku selalu di sini, Sayang. Kita sudah melalui masa-masa sulit, tapi kita tidak akan pernah terpisah. Kita akan membangun masa depan yang lebih baik."Damay mengangguk, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut suaminya. Di tengah segala kekacauan yang mereka hadapi, mereka masih bisa menemukan kedamaian bersama, di sisi anak mereka yang tercinta.Dengan pelukan itu, Damay merasa aman. Meskipun dunia di luar sana penuh ancaman, di sini, dalam pelukan suaminya, semuanya terasa baik-baik saja.Tak berapa lama Baby Rain terbangun dan menangis dengan suara nyaring. Tanpa berpikir panjang, Da

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   223. Kembali

    Saga merebahkan tubuhnya di tempat tidur hotel seraya menghela napas panjang. Damay menatapnya merasa iba karena sang suami terlihat sangat kelelahan usai hari yang begitu kacau terlewati. “Mas capek banget ya?” “Iya, Sayang. Tapi tidak apa-apa, asalkan kamu dan Rain selamat, aku sudah lega.” Damay mendekat kea rah sang suami lalu memijat lengannya pelan. Saga terpaksa membuka mata. “Sayang, jangan seperti ini, kamu juga harus istirahat. Kamu kan sudah mengalami hal yang buruk.” “Tidak apa-apa, Mas, aku sudah jauh lebih baik setelah istirahat beberapa jam di sini.” Saga memiringkan tubuhnya menatap Damay. “Aku kangen anak kita, Mas.” “Hmm … aku paham perasaanmu. Kamu yang sabar ya, di sana juga Pak Tom sedang mengurus masalah. Dia juga butuh istirahat. Jadi mala mini kita istirahat dulu di sini ya! Besok baru bisa pulang.” Damay mengangguk. Mau tak mau ia menuruti

  • SUAMIKU TERNYATA BUKAN BERANDAL BIASA   222. Terkepung

    Namun, hal itu tidak pernah menghalangi niatnya. Bagi Aidan, apapun bisa dibeli dengan uang dan kekuasaan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aidan menjawab panggilan dari Diana."Halo, Mas Aidan... Kamu di mana?" suara Diana terdengar cemas, namun Aidan hanya mendengus kecil, tidak tertarik."Aku sibuk. Jangan ganggu aku lagi," jawabnya dingin."Tunggu, Mas Aidan! Hari ini kamu pulang kan? Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ini sangat penting!""Hmmm ...." sahutnya lalu menutup panggilan itu tanpa memberikan kesempatan bagi Diana untuk berbicara lebih banyak.Aidan memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, sebelum berangkat, ia menyempatkan diri untuk menyeduh kopi, seraya menyalakan televisi. Karena penerbangannya masih 1 jam lagi.Ia duduk matanya terfokus pada layar televisi yang menampilkan berita terkini.Berita tersebut mengabarkan tentang penggerebekan besar-besaran di Bandara Juanda, di mana beberapa ana

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status