Share

Bab 47 NIAT

"Apa aku harus pergi saja dari tempat ini?" ujarku lemah.

"Ran, kenapa kamu harus kalah dari mereka? Kamu nggak salah, nak." Ibu Fatimah merenggangkan pelukan ini.

Matanya yang teduh berganti berembun, mungkin sedetik lagi hujan akan turun di pelupuk mata indah itu.

"Benar, Bu. Mungkin ini adalah jalan satu-satunya untuk menenangkan diri ini. Aku akan ikut Mas Bima saja di sana. Mencari pekerjaan baru dan memulai hidup baru."

"Namun, harta kamu disana sudah nggak ada, Ran. Lalu kamu mau kerja apa?" Kini Bapak pun bertanya dengan wajah murung.

Kembali aku mengulum senyum, harta sebenarnya bisa dicari jika ada kemauan keras dan usaha. Lalu apa yang aku takutkan untuk maju selangkah lebih baik daripada ini? Disini dan detik ini waktu telah berubah, semua orang terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain.

Apalagi Nabila dan Mas Rendi masih saja melihat bayang-bayang masa lalu yang terjadi dengan mereka dan takut jika aku masuk ke dalam rumah tangganya. Padahal tidak ada niat sedikitpun u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arinii Pramiita
terlalu baik, polos atau bego ini perempuan
goodnovel comment avatar
Arinii Pramiita
jujur aku bingun sm ini cerita. jd ini kpn kelarnya kok bertele2 bnr. trs jd orng kok terlalu baik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status