Share

BAB 99 DOAKU

Seminggu telah berlalu, Aldi yang merasa mempunyai sesuatu yang belum selesai pagi ini di waktu yang cerah datang dengan membawa buah tangan. Wajah itu terlihat berseri juga sumringah, seperti seseorang yang mendapat durian runtuh.

Jarum jam menunjukkan angka delapan, suasana yang masih begitu sejuk dan asri. Burung yang hinggap dari dahan satu ke dahan yang lain pun meramaikan hari yang berwarna-warni. Dedaunan pun bergoyang seakan senang karena cuacanya yang tidak terlalu panas juga dingin.

Semua makhluk di bumi begitu bersyukur dengan caranya masing-masing saat semua ini bisa dinikmati secara langsung. Betapa besar ciptaan Tuhan yang telah di berikan kepada kita.

"Apa kabarnya?" tanya Aldi memecah keheningan pagi ini.

"Alhamdulillah."

"Sepi, kemana semua orang?"

"Sudah pergi kerja, pagi-pagi sekali mereka berdua disibukkan dengan rutinitas sehari-hari. Maklum, pekerja keras."

Hening.

Kami sama-sama membisu, andai bisa didengar mungkin detak jantung inilah yang paling keras suaranya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status