Share

BAB 102 SELANGKAH LAGI

Tepat di malam Minggu rumah ini ramai dikunjungi para kerabat Mbak Lilik, maklum aku adalah pendatang baru yang kebanyakan keluarga besar berada di kampung. Sedang Mas Bima, keluarga dari ibu juga sama. Sehingga Kakak lelakiku itu di sini sendiri, tapi setelah mendapatkan istri yang banyak saudara di tempat ini maka kami pun berbaur bersama.

Meja penuh dengan kue-kue tradisional dan modern, di tata rapi dan sempurna menyambut tamu yang menurut Aldi kemarin ada sekitar dua puluh orang. Banyak menurutku karena ini hanya acara bertamu dan saling mengenal keluarga besar. Rasa sedih pun sesaat datang menghampiri, karena Ayah dan ibu juga Mita tidak ada diantara kami.

"Kenapa sedih?" tanya Ibu Tari, ibunya Mbak Lilik saat melihatku terdiam di kursi memandang ke depan.

"Nggak, Bu."

"Kami ada disini semua, jangan bersedih. Anggap saja kita keluarga kamu, ya," hiburnya lagi yang berhasil menahan air mata ini yang hendak keluar mengalir di pipi.

Genggaman tangan Bu Tati menguatkan diri ini men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status