Share

BAB 8

Penulis: NingsNingrum
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-06 13:20:18

“Jadi, company gathering kali ini akan ke Jeju?”

Aera yang sedang menyuapi Yoonji hanya mengangguk sekilas. Ia tidak tahu apa yang membuat gadis yang telah menjadi tetangganya selama tiga tahun itu terlihat antusias.

“Aku akan menjagakan Yoonji untukmu.”

Gadis itu beringsut mendekati Aera yang masih tekun menyuapi Yoonji yang asik berceloteh sambil sesekali mengikuti gerakan kartun yang tertayang di televisi.

“Tiga hari waktu yang lama, Jiwoo. Aku tidak pernah meninggakalan Yoonji selama itu.”

 “Aku akan mengosongkan jadwalku.”

Aera mengembuskan napas. Ia sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran Song Jiwoo. Bagaimana mungkin ia rela mengosongkan jadwal hanya untuk menjaga Yoonji. Apalagi Jiwoo bukanlah seorang gadis pengangguran.

“Kak, ini kesempatan untukmu. Mungkin dengan mengikuti kegiatan ini, kakak  bisa naik jabatan.”

Aera berpikir sejenak. Tidak salah apa yang dikatakan oleh Jiwoo. Selama empat tahun ia bekerja, jabatannya hanya berubah dari pegawai magang menjadi pegawai tetap. Mengurus Yoonji seorang diri membuatnya tidak bisa bebas mengikuti berbagai acara pengembangan karir di kantor.

“Aku tahu, kakak tidak mengutamakan karir yang luar biasa. Tapi, bukankah jika kakak naik jabatan, maka waktu yang akan kakak habiskan dengan Yoonji menjadi lebih banyak?”

Jiwoo mengambil alih mangkuk dan sendok yang Aera pegang. “Penghasilannya juga pasti akan bertambah, Kak,” lanjut gadis itu lagi sambil diam-diam melirik respon Aera.

Jiwoo tahu, Aera adalah seorang wanita yang luar biasa. Sejak pertama kaali ia pindah ke apartemen ini, ia selalu memperhatikan wanita hebat itu.

Awalnya ia mengira bahwa Aera tinggal jauh dari sang suami, pasalnya saat pertama kali datang, ia tidak pernah melihat wanita itu bersama sang suami. Hanya beberapa kali berpapasan dengan pemuda yang selalu mendatangi apartemen Aera setiap akhir bulan.

Hingga malam itu ia membantu Aera ketika dirinya akan melahirkan. Wanita itu tergopoh menuju lift. Untung saja Aera bertemu dengannya.

Jiwoo ingat, malam itu ia begitu panik melihat rembesan air dan darah yang membasahi dress Aera.

“Kau tidak perlu mengingat kejadian malam itu. Yoonji bisa lahir dengan selamat berkat bantuanmu.”

Seperti bisa menebak apa yang sedang Jiwoo lamunkan, suara Aera membuyarkan lamunan Jiwoo.

“Kakak luar biasa. Aku akan belajar banyak dari kakak,” ucap Jiwoo yang mengundang kekehan halus Aera.

“Janganlah  sepertiku. Cari pria yang benar-benar menyanyangimu.”

Aera bangkit berdiri, ucapan Jiwoo selanjutnya membuatnya berhenti melangkah.

“Seperti Kak Seojin?”

“Coba saja. Kakak sepupuku itu terkenal sangat pemilih dengan wanita.”

Aera melengos ke dapur.

“Apakah Kak Seojin tidak suka dengan seorang pelukis?”

Pertanyaan Jiwoo sukses membuat Aera terkekeh.

“Kak Seojin menyukai lukisan. Jadi menurutmu apakah ia membenci seorang pelukis?”

Jawaban Aera cukup membuat Jiwoo berdebar. Ia telah jatuh cinta dengan dokter muda itu sejak kali pertama bertemu. Walau saat itu ia mengira bahwa Seojin adalah suami Aera. Namun, pesona Seojin tidak bisa ia abaikan.

***

Aera melirik jam digital di atas mejanya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas. Namun divisi keuangan tempatnya bekerja masih terlihat sibuk.

"Segelas amerikano untuk mengusir kantuk."

Wanita berblazer biru muda itu menoleh. Mendapati seorang pemuda yang menyodorkan cup americano dingin untuknya. Dengan ragu ia ulurkan tangannya untuk mengambil alih cup tersebut.

"Terima kasih, senior," ucapnya canggung. 

Pasalnya, ia bukanlah orang yang suka menjadi pusat perhatian, namun seniornya itu terlampau sering membuatnya menjadi pusat perhatian. Seperti sekarang.

"Enak nih, setiap lembur ada yang memperhatikan."

Celetukan seperti itu bukanlah kali pertama ia dapatkan. Aera hanya berusaha untuk fokus menyelesaikan pekerjaannya. Ia tidak enak meninggalkan Yoonji terlalu lama dengan Jiwoo. Walaupun gadis itu tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut.

"Aera." 

Sebuah panggilan membuatnya harus mengalihkan pandangan dari layar komputernya. 

"Selesaikan laporan triwulan ketiga. Malam ini harus sudah kau kirimkan ke emailku."

Angela berdiri angkuh di sebelah kubikel Aera.

"Kenapa? Bukankah kau suka bekerja?" tanya gadis itu lagi karena Aera hanya menatapnya diam. 

Sebenarnya bisa saja Aera membuat keributan dengan menolak, namun ia tidak ingin terlalu memancing masalah.

"Baiklah, Ketua Tim. Akan saya selesaikan."

"Baguslah. Lagipula kau sudah mendapatkan imbalannya," ucap Angela sinis sambil melirik cup amerikano yang tadi dibawakan oleh Alex untuk Aera.  

Aera hanya diam menatap Angela yang menjauh. "Mari selesaikan. Yoonji sudah menunggu, Aera," gumamnya menyemangati diri.

Bab terkait

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 1

    “Damn, Aera …”Pria itu menggeram tepat di bibir Aera yang menggelora sambil sedikit mendorong pinggulnya ke tubuh Aera.Aera bisa merasakan gairah pria itu dari balik pakaian mereka, dan itu saja sudah cukup membuatnya kewalahan. Walau begitu, ada jutaan kupu-kupu memenuhi dan menggelitik rongga perutnya.Wanita itu telah lama menantikan momen seperti ini setelah sekian lama. Setelah perasaan itu mendingin beberapa bulan terakhir, ini adalah kesempatannya. Sekali lagi, ia mencoba kembali merayu sang pria. Ia sengaja meningkatkan permainannya.“Cepat, Sagara…,” gumam Aera.Ciuman pelan dan menyiksa, berubah menjadi penuh gairah dan menuntut hingga semua sel dalam tubuh Aera melonjak seolah mengatakan bahwa inilah pasangannya yang sempurna.Kehangatan di pangkal pahanya berkumpul menjadi gairah panas yang menyiksa dan menggelora.Jemari lentik Aera turun menjelajahi dan meraba halus membuat erangan Sagara kembali terdengar. Sagara mengambil alih ciuman penuh lumatan itu setelah Aera be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 2

    “Saga, jawab aku. Apakah kau berselingkuh?”Sagara mengerutkan dahinya. Aera sempat melihat gurat panik, dan dengan cepat Sagara segera menutupinya. Aera tersenyum miring kemudian memberikan ponsel pria itu.“Siapa itu?” tanya Aera kemudian.“Ini bukanlah apa-apa. Bomi hanya salah satu klienku,” ucapnya setelah membaca pesan yang telah terbuka, lalu meletakkan begitu saja di meja. Sagara pun dengan tenangnya berjalan ke kulkas dan mengambil bir.Aera hanya mampu tersenyum sinis. “Aku baru tahu jika klien bisa langsung menghubungimu seperti itu. Bukankah seharusnya ia harus menghubungi Nona Park, sekeretarismu?”Sagara segera berbalik, dan menatap Aera.Namun, Aera justru semakin sinis mendengar pertanyaan Sagara. “Ah, bukankah kau harus segera pergi untuk menemuinya?” lanjut Aera lagi.Sagara mendudukkan diri di sebelah Aera. “Tidak. Aku akan tetap di sini. Bomi bukanlah siapa-siapa. Percaya padaku.”Aera bergeming. Sagara menggenggam tangan kanan Aera yang bebas. Namun, tetap mengaba

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 3

    Semua impian dan juga harapannya runtuh seketika. Semuanya menghilang tanpa bekas seperti istana pasir yang lenyap tergelung ombak."Jangan menangis Aera. Dia tidak pantas untuk air matamu yang berharga," lirihnya menguatkan diri.Dengan sisa-sisa kekuatannya, Aera memutuskan untuk kembali ke rumah. Setelah membersihkan diri, Aera menuju dapur untuk memasak makan malamnya yang sudah sangat terlambat.Ia mencampurkan sosis dan sebungkus tteok atau kue beras ke dalam ramen. Setelah matang, ia membawa panci ramen yang masih mengepulkan asap dari kuah merah yang mendidih itu ke meja rendah di depan televisi.Aera memutar radio di aplikasi ponselnya. Beberapa hari ini ia sangat giat mendengarkan siaran dari salah satu saluran. Terkadang Aera suka mendengarkan siaran tersebut kala sedang lembur atau tidak bisa tidur."Rasa tidak ikhlas menerima kenyataan ketika kita ditinggalkan adalah pengalaman yang mungkin sebagian orang pernah merasakan. Beragam emosi akan keluar. Entah itu marah, sedih

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 4

    Aera mengerjapkan matanya pelan. Aroma karbol yang kuat membuatnya mendesah. Walau belum sadar sempurna, tetapi ia dapat mengetahui di mana keberadaannya saat ini.Ada sedikit nyeri di bagian belakang kepalanya. Ia yakin, bahwa kepalanya terbentur cukup keras sebelum dirinya kehilangan kesadaran. Lengan kirinya terasa berdenyut saat ia mencoba mengangkat tangannya. Sebuah selang infus terpasang sempurna yang membuatnya meringis.“Kau sudah sadar?”Secara otomatis ia menghadap pintu masuk. Seorang pria berjubah putih mendekatinya. Itu wajah yang familiar, yang sudah lama tidak ia lihat karena kesibukan.“Menurutmu? Apakah aku terlihat sedang sekarat saat ini?” jawab Aera kepadanya sambil kembali memejamkan mata.“Sepertinya kau sudah membaik. Aku akan mengijinkanmu untuk pulang,” seloroh pria itu lagi sambil dengan cermat memperhatikan laju cairan infus. “Apa yang kau rasakan sekarang?”“Badanku seperti babak belur. Seluruh tubuhku terasa nyeri.”Pria itu mengangguk. “Sebentar,” ucapny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 5

    Aera menggeret kopernya memasuki sebuah apartemen sederhana yang telah disiapkan untuknya. Ia merebahkan dirinya di atas kasur yang terbalut seprai berwarna mint. Mencoba memejamkan matanya. Ia terlalu lelah, berharap hari ini dapat segera berakhir. Bahkan air matanya sudah mengering. Perjalanan Seoul-Jeonju yang selama empat jam ia habiskan di bus sedikit menghibur dirinya. Aera bangkit dan menyibak tirainya, langit senja terlihat indah dengan beberapa kawanan burung yang terbang kembali pulang. "Bahkan mereka memiliki rumah untuk kembali pulang," lirihnya. "Mama mengambil keputusan yang benar kan? Kita berdua bisa melewatinya bersama." Aera mengelus perutnya dengan lembut. Sumber kekuatannya saat ini. Ia tidak boleh mengorbankan anaknya yang tidak tahu apapun. Karenaa ia sadar, bahwa yang ia miliki hanya ini adalah janin yang berada dalam kandungannya. Perjalanannya akan sedikit lebih berat mulai saat ini. “Mama akan sekuat tenaga untuk tidak membiarkanmu kesusahan,” gumamnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 6

    Tiga Tahun Kemudian. "Yoonji-ya, hari ini baik-baik ya sama Jiwoo imo. Mama janji akan pulang cepat." Aera mengecup kedua pipi balita yang berada di gendongan seorang wanita. Balita itu hanya tertawa sambil bertepuk tangan, seakan mengatakan bahwa ia akan menjadi anak yang baik hari ini. "Jangan khawatir. Nikmati saja acaramu. Ini kali pertama kau mengikutinya, bersenang-senanglah. Karena aku dan Yoonji juga akan bersenang-senang hari ini," ujar wanita itu meyakinkan Aera. "Terima kasih banyak, unnie. Aku titip Yoonji, semua kebutuhannya sudah aku siapkan disini," ucap Aera sambil menyerahkan sebuah tas yang berisi susu dan segala kebutuhan Yoonji. Karena company gathering tahun ini tidak menginap, Aera akhirnya memutuskan untuk ikut. Walaupun awalnya Aera mempertimbangkan untuk kembali absen, Jiwoo berhasil membujuknya dengan mengajukan diri untuk mengasuh Yoonji. Pasalnya Aera selalu absen di kegiatan company gathering dengan beralasan mengurus Yoonji. "Hubungan di tempat kerja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 7

    "Jadi, lusa kakak akan berangkat ke Amerika?" tanya Aera setelah meletakkan cangkir kopi di atas meja dan duduk di sofa.Seojin yang sedang asik bermain dengan Yoonji hanya mengangguk. Seojin kemudian membawa Yoonji dalam gendongannya ketika gadis kecil itu terlihat merengek bosan dengan mainannya."Seharusnya Kak Seojin bisa meneleponku saja. Tidak perlu jauh-jauh kemari," ucap Aera. Ia merasa sangat tidak enak karena bukannya beristirahat atau mempersiapkan keberangkatanya, Seojin malah menemuinya."Tidak masalah, aku tidak menggunakan mobil pribadi, jadi aku bisa sambil beristirahat di kereta. Aku ingin bertemu denganmu dan Yoonji."Selain itu, Seojin juga memiliki satu misi rahasia yang tidak boleh diketahui oleh Aera. "Ah, iya. Ini untukmu." Seojin memberikan sebuah paper bag berwarna putih.Aera dengan bingung menerimanya. "Aku heran, kenapa kau selalu melupakan hari ulang tahunmu? Apakah itu bukan hal yang penting?"Aera tersenyum getir, omelan Seojin mengingatkannya pada Sagar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03

Bab terbaru

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 8

    “Jadi, company gathering kali ini akan ke Jeju?”Aera yang sedang menyuapi Yoonji hanya mengangguk sekilas. Ia tidak tahu apa yang membuat gadis yang telah menjadi tetangganya selama tiga tahun itu terlihat antusias.“Aku akan menjagakan Yoonji untukmu.”Gadis itu beringsut mendekati Aera yang masih tekun menyuapi Yoonji yang asik berceloteh sambil sesekali mengikuti gerakan kartun yang tertayang di televisi.“Tiga hari waktu yang lama, Jiwoo. Aku tidak pernah meninggakalan Yoonji selama itu.” “Aku akan mengosongkan jadwalku.”Aera mengembuskan napas. Ia sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran Song Jiwoo. Bagaimana mungkin ia rela mengosongkan jadwal hanya untuk menjaga Yoonji. Apalagi Jiwoo bukanlah seorang gadis pengangguran.“Kak, ini kesempatan untukmu. Mungkin dengan mengikuti kegiatan ini, kakak bisa naik jabatan.”Aera berpikir sejenak. Tidak salah apa yang dikatakan oleh Jiwoo. Selama empat tahun ia bekerja, jabatannya hanya berubah dari pegawai magang menjadi pegawai tet

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 7

    "Jadi, lusa kakak akan berangkat ke Amerika?" tanya Aera setelah meletakkan cangkir kopi di atas meja dan duduk di sofa.Seojin yang sedang asik bermain dengan Yoonji hanya mengangguk. Seojin kemudian membawa Yoonji dalam gendongannya ketika gadis kecil itu terlihat merengek bosan dengan mainannya."Seharusnya Kak Seojin bisa meneleponku saja. Tidak perlu jauh-jauh kemari," ucap Aera. Ia merasa sangat tidak enak karena bukannya beristirahat atau mempersiapkan keberangkatanya, Seojin malah menemuinya."Tidak masalah, aku tidak menggunakan mobil pribadi, jadi aku bisa sambil beristirahat di kereta. Aku ingin bertemu denganmu dan Yoonji."Selain itu, Seojin juga memiliki satu misi rahasia yang tidak boleh diketahui oleh Aera. "Ah, iya. Ini untukmu." Seojin memberikan sebuah paper bag berwarna putih.Aera dengan bingung menerimanya. "Aku heran, kenapa kau selalu melupakan hari ulang tahunmu? Apakah itu bukan hal yang penting?"Aera tersenyum getir, omelan Seojin mengingatkannya pada Sagar

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 6

    Tiga Tahun Kemudian. "Yoonji-ya, hari ini baik-baik ya sama Jiwoo imo. Mama janji akan pulang cepat." Aera mengecup kedua pipi balita yang berada di gendongan seorang wanita. Balita itu hanya tertawa sambil bertepuk tangan, seakan mengatakan bahwa ia akan menjadi anak yang baik hari ini. "Jangan khawatir. Nikmati saja acaramu. Ini kali pertama kau mengikutinya, bersenang-senanglah. Karena aku dan Yoonji juga akan bersenang-senang hari ini," ujar wanita itu meyakinkan Aera. "Terima kasih banyak, unnie. Aku titip Yoonji, semua kebutuhannya sudah aku siapkan disini," ucap Aera sambil menyerahkan sebuah tas yang berisi susu dan segala kebutuhan Yoonji. Karena company gathering tahun ini tidak menginap, Aera akhirnya memutuskan untuk ikut. Walaupun awalnya Aera mempertimbangkan untuk kembali absen, Jiwoo berhasil membujuknya dengan mengajukan diri untuk mengasuh Yoonji. Pasalnya Aera selalu absen di kegiatan company gathering dengan beralasan mengurus Yoonji. "Hubungan di tempat kerja

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 5

    Aera menggeret kopernya memasuki sebuah apartemen sederhana yang telah disiapkan untuknya. Ia merebahkan dirinya di atas kasur yang terbalut seprai berwarna mint. Mencoba memejamkan matanya. Ia terlalu lelah, berharap hari ini dapat segera berakhir. Bahkan air matanya sudah mengering. Perjalanan Seoul-Jeonju yang selama empat jam ia habiskan di bus sedikit menghibur dirinya. Aera bangkit dan menyibak tirainya, langit senja terlihat indah dengan beberapa kawanan burung yang terbang kembali pulang. "Bahkan mereka memiliki rumah untuk kembali pulang," lirihnya. "Mama mengambil keputusan yang benar kan? Kita berdua bisa melewatinya bersama." Aera mengelus perutnya dengan lembut. Sumber kekuatannya saat ini. Ia tidak boleh mengorbankan anaknya yang tidak tahu apapun. Karenaa ia sadar, bahwa yang ia miliki hanya ini adalah janin yang berada dalam kandungannya. Perjalanannya akan sedikit lebih berat mulai saat ini. “Mama akan sekuat tenaga untuk tidak membiarkanmu kesusahan,” gumamnya

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 4

    Aera mengerjapkan matanya pelan. Aroma karbol yang kuat membuatnya mendesah. Walau belum sadar sempurna, tetapi ia dapat mengetahui di mana keberadaannya saat ini.Ada sedikit nyeri di bagian belakang kepalanya. Ia yakin, bahwa kepalanya terbentur cukup keras sebelum dirinya kehilangan kesadaran. Lengan kirinya terasa berdenyut saat ia mencoba mengangkat tangannya. Sebuah selang infus terpasang sempurna yang membuatnya meringis.“Kau sudah sadar?”Secara otomatis ia menghadap pintu masuk. Seorang pria berjubah putih mendekatinya. Itu wajah yang familiar, yang sudah lama tidak ia lihat karena kesibukan.“Menurutmu? Apakah aku terlihat sedang sekarat saat ini?” jawab Aera kepadanya sambil kembali memejamkan mata.“Sepertinya kau sudah membaik. Aku akan mengijinkanmu untuk pulang,” seloroh pria itu lagi sambil dengan cermat memperhatikan laju cairan infus. “Apa yang kau rasakan sekarang?”“Badanku seperti babak belur. Seluruh tubuhku terasa nyeri.”Pria itu mengangguk. “Sebentar,” ucapny

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 3

    Semua impian dan juga harapannya runtuh seketika. Semuanya menghilang tanpa bekas seperti istana pasir yang lenyap tergelung ombak."Jangan menangis Aera. Dia tidak pantas untuk air matamu yang berharga," lirihnya menguatkan diri.Dengan sisa-sisa kekuatannya, Aera memutuskan untuk kembali ke rumah. Setelah membersihkan diri, Aera menuju dapur untuk memasak makan malamnya yang sudah sangat terlambat.Ia mencampurkan sosis dan sebungkus tteok atau kue beras ke dalam ramen. Setelah matang, ia membawa panci ramen yang masih mengepulkan asap dari kuah merah yang mendidih itu ke meja rendah di depan televisi.Aera memutar radio di aplikasi ponselnya. Beberapa hari ini ia sangat giat mendengarkan siaran dari salah satu saluran. Terkadang Aera suka mendengarkan siaran tersebut kala sedang lembur atau tidak bisa tidur."Rasa tidak ikhlas menerima kenyataan ketika kita ditinggalkan adalah pengalaman yang mungkin sebagian orang pernah merasakan. Beragam emosi akan keluar. Entah itu marah, sedih

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 2

    “Saga, jawab aku. Apakah kau berselingkuh?”Sagara mengerutkan dahinya. Aera sempat melihat gurat panik, dan dengan cepat Sagara segera menutupinya. Aera tersenyum miring kemudian memberikan ponsel pria itu.“Siapa itu?” tanya Aera kemudian.“Ini bukanlah apa-apa. Bomi hanya salah satu klienku,” ucapnya setelah membaca pesan yang telah terbuka, lalu meletakkan begitu saja di meja. Sagara pun dengan tenangnya berjalan ke kulkas dan mengambil bir.Aera hanya mampu tersenyum sinis. “Aku baru tahu jika klien bisa langsung menghubungimu seperti itu. Bukankah seharusnya ia harus menghubungi Nona Park, sekeretarismu?”Sagara segera berbalik, dan menatap Aera.Namun, Aera justru semakin sinis mendengar pertanyaan Sagara. “Ah, bukankah kau harus segera pergi untuk menemuinya?” lanjut Aera lagi.Sagara mendudukkan diri di sebelah Aera. “Tidak. Aku akan tetap di sini. Bomi bukanlah siapa-siapa. Percaya padaku.”Aera bergeming. Sagara menggenggam tangan kanan Aera yang bebas. Namun, tetap mengaba

  • SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG   BAB 1

    “Damn, Aera …”Pria itu menggeram tepat di bibir Aera yang menggelora sambil sedikit mendorong pinggulnya ke tubuh Aera.Aera bisa merasakan gairah pria itu dari balik pakaian mereka, dan itu saja sudah cukup membuatnya kewalahan. Walau begitu, ada jutaan kupu-kupu memenuhi dan menggelitik rongga perutnya.Wanita itu telah lama menantikan momen seperti ini setelah sekian lama. Setelah perasaan itu mendingin beberapa bulan terakhir, ini adalah kesempatannya. Sekali lagi, ia mencoba kembali merayu sang pria. Ia sengaja meningkatkan permainannya.“Cepat, Sagara…,” gumam Aera.Ciuman pelan dan menyiksa, berubah menjadi penuh gairah dan menuntut hingga semua sel dalam tubuh Aera melonjak seolah mengatakan bahwa inilah pasangannya yang sempurna.Kehangatan di pangkal pahanya berkumpul menjadi gairah panas yang menyiksa dan menggelora.Jemari lentik Aera turun menjelajahi dan meraba halus membuat erangan Sagara kembali terdengar. Sagara mengambil alih ciuman penuh lumatan itu setelah Aera be

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status