Share

SUAMI TAMPANKU TERNYATA
SUAMI TAMPANKU TERNYATA
Penulis: Nahla Farisya

Tangkuban Perahu

Penulis: Nahla Farisya
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-14 13:07:27

"Ziva,lo mau ikut ngga?" Ajak Rina pada gadis berkuncir satu yang tengah menikmati cilok itu.

"Kemana? Kalau ke mall aku malas." Jawab gadis itu datar.

"Ih,ngapain ke mall. Kita mau hiking nih. Ke Gunung Tangkuban Perahu." Azel menimpali seraya membidikan kamera pada gadis tomboy itu.

"Wah boleh tuh. Aku ikut." Ujarnya semangat wajahnya berbinar karena senang.

"Yaudah hari sabtu besok kita siap-siap ya." Ucap Rina mengomando.

"Oke. Naik bus atau kereta?" Tanya Ziva pada kedua gadis di depannya.

"Bus ajalah." Azel memberi saran.

"Siap. Kalau begitu aku balik dulu ya. Takut dicariin Mami." Ziva pamit pada kedua temannya.

"Dasar anak mami." Cibir Azel mencebik. Ziva hanya tersenyum kuda.

"Oya siapa aja yang ikut?" Tanya Ziva kemudian.

"Kayaknya Ada 5 orang. Roy sama Wawan bilang mau ikut." Rina menjawab sambil menulis nama-nama anak yang ikut di bukunya.

"Wah asik juga nih ada Roy." Ujar Azel girang.

"Giliran ada Roy aja semangaet banget." Kini giliran Ziva yang mencibir.

"Sampai ketemu besok ya." Pamit Rina oada yang lain.

"Bye." 

Pukul 7 pagi di hari yang telah di sepakati. Kelima anak yang beranjak dewasa itu sudah berkumpul di Terminal yang sangat dekat dengan dirumah Rina. Setelah memesan tiket bus mereka segera meluncur menuju Bandung. 

Rina duduk dengan Wawan sedangkan Azel dengan Roy. Hanya Ziva yang duduk sendirian di belakang Roy. Melewati jalur biasa tanpa lewat tol memakan waktu yang lumayan lama 5-6 jam perjalanan. Namun sepanjang perjalanan mata mereka dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah. 

"Woy Zivania lu ngorok ya?" Tanya Roy 

"Kagak. Gue lagi bikin tulisan selama perjalanan."

"Oh pantesan."

"Cewek jadi-jadian itu sok rajin."

"Kamu ngomong apa Zel?" 

"Eh nggak kok. Cuma bercanda."

Walau jalan yang berkelok-kelok apalagi di Cadas Pangeran mereka begitu menikmati perjalanan ini. Sebab kapan lagi jalan ke Kota Kembang yang terkenal sebagai Paris Van Java tempo dulu.

Setelah perjalanan panjang. Yang ternyata memakan waktu lebih lama mereka akhirnya sampai di kawasan Tangkuban perahu. Setelah memesan tiket mereka berjalan melihat pemandangan sekitar. Azel tampak sibuk dengan SLR nya. Roy dengan Kuas dan kanvasnya. Sedangkan Wawan dan Rina mengamati tiap tanaman di sepanjang jalan. Penelitian tentang jamu yang membuat mereka jauh-jauh datang kesini. Sedangkan Ziva? Dia begitu asik dengan buku dan pulpen ditangannya.

Awalnya berjalan lancar dan aman. Hingga Ziva merasa diperhatikan oleh sepasang mata di balik pohon pinus yang sangat dekat dengan posisinya berdiri. Dia sedikit terusik dengan kehadiran sosok itu. 

Dan yang mebuat terkejut adalah sosok pria itu mempunyai bayangan yang berbeda. Bayangan seekor anjing hitam. Ziva penasaran dan mencoba mendekatinya.

"Ziva woy lo mau kemana?"

"Bentar gue ada urusan."

"Jangan jauh-jauh ya. Sudah sore lho."

"Iya iya bawel banget sih."

Ziva melangkah menuju sosok itu dengan perlahan. Namun sosok itu berlari memasuki hutan yang mana terlarang untuk para pengunjung karena rawan longsor. Tapi Ziva tidak mengindahkannya. Dia terus berlari memasuki hutan. Rasa penasarannya mengalahkan logika yang menyuruhnya segera bergabung bersama teman-temannya. 

Lalu saat semakin dekat dengan sosoknya. Ziva terkejut bukan kepalang karena anjing hitam yang memiliki bulu lebat nan indah mendekat padanya. Ziva waspada. Dia paham jika dia berlari maka tentu saja akan berakibat fatal. Dan Ziva tidak bisa menjamin bahwa anjing di hadapannya jinak. Mungkin hewan itu liar dan buas. Karena terlalu lama di hutan.

Namun Ziva salah justru anjing itu mengendus-endus tubuhnya. Ziva tersenyum senang. Di elusnya kepala sang anjing sayang. 

"Kukira kau buas. Ternyata jinak juga. Apa laki-laki tadi majikanmu? Tapi dimana dia?"

Tempat itu begitu sepi dan menyeramkan. Tak ada tanda-tanda kehidupan manusia. Suara binatang-binatang malam mulai bersahutan. Karena hari mulai beranjak senja. 

"Kalau begitu aku pulang yaa. Jaga dirimu baik-baik."

GUK GUK GUK

Anjing hitam itu menyalak. Seolah tahu jika ini adalah perpisahan. Ziva berjongkok dan mengelus kepala sang anjing kembali. 

"Wah bulumu sangat halus dan lebat. Aku rasa majikanmu pastilah sangat menyeyangimu dan merawatmu dengan baik. Bye blacky."

GUK GUK GUK

Ziva melangkah pergi dan berusaha mencari jalan untuk ke tempat teman-temannya tadi. Namun anjing itu selalu mengikutinya.

"Apa kau tahu jalan yang kulewati tadi?"

GUK GUK GUK

Ziva mengikuti anjing itu. Namun karena kelelahan dia mencoba mencari mata air. 

"Eh kamu tahu kemana arah mata air?"

GUK GUK GUK

"Oke tunjukkan jalannya yaa." 

Ziva mengikuti langkah anjing hitam itu. Ternyata ada mata air yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya tadi. 

"Wah mata air. Kau sangat cerdas blacky."

GUK GUK GUK

Ziva membasuh mukanya yang penat. Seketika air mengalir mebasahi wajah ayunya. Menyalurkan energi dingin pada tubuhnya. Saat tengah minum di mata air. Dia melihat pantulan bayangan seorang pria tampan. Seketika dia menoleh dan hanya blacky yang ada di sampingnya. Padahal dengan jelas dia melihat wajah tampan pria itu dan tatapan elangnya.

"Astaga apakah itu penampakan hantu?" Ziva mengucek matanya.

Tangkuban Perahu memang penuh misteri. 

Bab terkait

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Kamu Siapa

    Ziva tersesat karena kecerobohannya sendiri. Dia merutuki nasib sialnya. Mungkin saat ini kawan-kawannya tengah kebingungan mencarinya kesana kemari. Ini semua karena anjing hitam yang selalu mengikuti kemanapun Ziva pergi. Dan anehnya hanya dia yang melihatnya sedangkan keempat kawannya tidak.Karena hanya dia yang terusik anjing hitam aneh itu. Sedangkan keempat kawannya terlihat biasa saja dan santai. Ziva berjalan mengingat dari arah mana dia datang. Namun dia seolah hanya terpaku satu tempat. Dia tandai dengan ranting dan selaku kembali pada ranting itu. Begitu erus menerus hingga menjelang senja."Duh gimana nih. Lama-lama aku bisa kemalaman di tengah hutan. Mami maafin Ziva ya. Gara-gara maksa buat kesini Ziva jadi tersesat."Karena kelelahan akhirnya Ziva duduk di sebuah pohon besar dan tinggi. Matanya memandang sekeliling. Yang ada hanyalah pohon yang menulang tinggi. Apalagi saat ini tengah senja. Keadaan menjadi sedikit gelap. Hanya kemila

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Yudhistira

    Setelah membersihkan tubuhnya. Ziva segera keluar kamar. Dia memandang takjub ruangan demi ruangan yang dilewatinya. Pasti perabot dirumah ini sangat mahal. Gumamnya. Namun sejak tadi dia tak mendapati satupun foto keluarga.Ziva melangkah menyusuri setapak demi setapak dan hanya mengikuti kemana kaki membawanya pergi. Hingga sampailah di dapur. Dia melihat Yudhistira sibuk di dapur."Harumnya." Ziva memuji aroma masakan yang mengganggu indra penciumannya.Pria itu hanya menoleh sebentar lalj kemudian asyik kembali dengan pisau dan talenan di depannya."Siapa namamu tuan koki?" Tanya Ziva pada pria dihadapannya."Namaku Yudhistira." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan."Nama yang indah. Seperti dalam tokoh pewayangan." Ucap Ziva tersenyum"Ya memang benar. Yudhistira adalah anak dari Maharaja Pandhu dan Dewi Kunti." Jelasnya dengan tenang."Kenapa namamu bukan Arjuna saja? Kau lebih tepat bernama Arjuna. Tampan nan rupaw

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Pulang

    Saat tersadar Ziva sudah berada di kamarnya. Dia melihat pakaiannya sudah berganti piyama. Namun pikirannya masih dihari yang sama. Momorinya penuh dengan Yudhistira. Dia sedih karena harus meninggalkan Yusdhistira sendirian lagi. Hingga akhirnya maminya masuk kedalam kamarnya."Ternyata aku sudah pulang ya?" Gumamnya dalam hati."Sayang apa kau sudah baikan?" Tanya mami seraya memegang keningnya. Ziva tersenyum."Iya mam. Ziva sudah baikan kok." Jawabnya ceria. Dia tidak ingin membuat maminya khawatir."Oya pria yang mengantarmu kemari menitipkan ini." Mami menyerahkan selembar kertas pad Ziva."Apa ini mami?" Tanya Ziva."Sepertinya surat. Masih ada saja ya yang nulis surat begini di jaman modern." Mami terkekeh lalu melangkah pergi meninggalkan Ziva."Hehe iya ya mi.""Kalau gitu segera turun dan mandi ya sayang. Mami akan siapkan sarapan spesial buat kamu." Pinta maminya sebelum keluar kamat."Iya mi."Z

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Jadilah Istriku

    Sebulan sejak kejadian aneh. Ziva menjadi penyendiri. Dia tak pernah lagi berkumpul dengan kawan-kawannya. Pikirannya hanya ada pada Yudhistira. Bahkan di rumah pun dia hanya mengurung di dalam kamar.Hingga malam itu. Saat bulan purnama Ziva terbangun dari mimpinya. Dia melihat sosok Yusdhistira di jendela kamarnya. Segera saja Ziva berlari membuka jendela. Dan benar,Yudhistira tersenyum seraya melambaikan tangan."Hai,apa kabarmu?" Zia tersenyum menyapa pria di hadapannya."Yah beginilah. Boleh aku masuk?" Tanya Yudhistira meminta izin."Tapi jendela ini terhalang teralis besi. Kau tak mungkin menembusnya." Ziva memgang teralis besinya."Mudah saja. Aku akan melakukan teleportasi. Tunggulah." Pinta Yudhistira. Ziva tak mengerti.Dalam sekejap tubuh Yusdhistira sudah ada di hadapan Ziva. Dai ternganga tidak percaya. Hingga tepukan Yudhistira menyadarkannya."Wow,amazing. Kau melakukan sulap?""Hahaha tidak juga. Se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Rindu

    "Jadi kau menolakku?""Maaf. Aku tak bisa denganmu.""Sudah kuduga. Padahal aku berharap kau menerima lamaranku." Kekehnya pelanZiva memandang wajah yang tampak kecewa di hadapannya."Yah baiklah. Berarti kau harus melupakanku. Aku akan melakukan brainwash padamu.""Apa maksudmu?""Aku tak bisa membiarkan manusia mengetahui rahasiaku. Untuk itu aku akan menghapus ingatanmu.""Jadi aku tidak akan mengenalmu?""Ya tentu saja.""Walaupun aku melihat sebuah gelang emas ada di lengan kirimu?""Apa? Jadi selama ini...?""Ya,aku melihatnya. Ini." Tunjuk Ziva pada lengan kiri Yudhis."Kalau begitu pikirkanlah tawaranku. Aku tak bisa melepaskanmu begitu saja.""Ta-tapi.""Kutunggu jawabanmu di bulan purnama berikutnya.""He-hei tunggu!" Teriak Ziva memanggilnya. Namun Yudhis sudah hilang dari pandangannya begitu saja.Angin malam menerpa wajah ayunya. Ziva menikmati semilir

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Aku mencintaimu

    Setelah resepsi yang menguras tenaga dan waktu. Ziva dan Yudhistira diantarkan ke rumah mereka. Mami terlihat menangis memeluk Ziva anak semata wayangnya."Baik-baiklah disini sayang." Mami memeluk erat tubuh anak gadisnya."Iya mami pasti. Mami juga ya. Nanti Ziva akan sering-sering main kesana.""Yudhis.""Ya mami.""Titip anak mami ya.""Pasti mam."Setelah beramah tamah. Ziva merebahkan dirinya di ranjang king size. Entah ratusan atau mungkin ribuan orang yang hadir dalam resepsi pernikahannya. Sedangkan suaminya terakhir kali dilihatnya diruang tamu bersama keluarga besar Ziva.Ziva hampir saja terlelap. Hingga benda kenyal dan dingin itu menyentuh keningnya cukup lama. Lalu turun ke hidung dan hinggap dibibir ranumnya. Yudhis begitu lihai memainkan bibir Ziva. Mereka berpagutan. Saling menuntut. Ziva menikmati setiap sentuhan yang diterimanya. Bahkan mungkin dia menginginkan lebih."Bukalah gaunmu." Pin

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14

Bab terbaru

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Aku mencintaimu

    Setelah resepsi yang menguras tenaga dan waktu. Ziva dan Yudhistira diantarkan ke rumah mereka. Mami terlihat menangis memeluk Ziva anak semata wayangnya."Baik-baiklah disini sayang." Mami memeluk erat tubuh anak gadisnya."Iya mami pasti. Mami juga ya. Nanti Ziva akan sering-sering main kesana.""Yudhis.""Ya mami.""Titip anak mami ya.""Pasti mam."Setelah beramah tamah. Ziva merebahkan dirinya di ranjang king size. Entah ratusan atau mungkin ribuan orang yang hadir dalam resepsi pernikahannya. Sedangkan suaminya terakhir kali dilihatnya diruang tamu bersama keluarga besar Ziva.Ziva hampir saja terlelap. Hingga benda kenyal dan dingin itu menyentuh keningnya cukup lama. Lalu turun ke hidung dan hinggap dibibir ranumnya. Yudhis begitu lihai memainkan bibir Ziva. Mereka berpagutan. Saling menuntut. Ziva menikmati setiap sentuhan yang diterimanya. Bahkan mungkin dia menginginkan lebih."Bukalah gaunmu." Pin

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Rindu

    "Jadi kau menolakku?""Maaf. Aku tak bisa denganmu.""Sudah kuduga. Padahal aku berharap kau menerima lamaranku." Kekehnya pelanZiva memandang wajah yang tampak kecewa di hadapannya."Yah baiklah. Berarti kau harus melupakanku. Aku akan melakukan brainwash padamu.""Apa maksudmu?""Aku tak bisa membiarkan manusia mengetahui rahasiaku. Untuk itu aku akan menghapus ingatanmu.""Jadi aku tidak akan mengenalmu?""Ya tentu saja.""Walaupun aku melihat sebuah gelang emas ada di lengan kirimu?""Apa? Jadi selama ini...?""Ya,aku melihatnya. Ini." Tunjuk Ziva pada lengan kiri Yudhis."Kalau begitu pikirkanlah tawaranku. Aku tak bisa melepaskanmu begitu saja.""Ta-tapi.""Kutunggu jawabanmu di bulan purnama berikutnya.""He-hei tunggu!" Teriak Ziva memanggilnya. Namun Yudhis sudah hilang dari pandangannya begitu saja.Angin malam menerpa wajah ayunya. Ziva menikmati semilir

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Jadilah Istriku

    Sebulan sejak kejadian aneh. Ziva menjadi penyendiri. Dia tak pernah lagi berkumpul dengan kawan-kawannya. Pikirannya hanya ada pada Yudhistira. Bahkan di rumah pun dia hanya mengurung di dalam kamar.Hingga malam itu. Saat bulan purnama Ziva terbangun dari mimpinya. Dia melihat sosok Yusdhistira di jendela kamarnya. Segera saja Ziva berlari membuka jendela. Dan benar,Yudhistira tersenyum seraya melambaikan tangan."Hai,apa kabarmu?" Zia tersenyum menyapa pria di hadapannya."Yah beginilah. Boleh aku masuk?" Tanya Yudhistira meminta izin."Tapi jendela ini terhalang teralis besi. Kau tak mungkin menembusnya." Ziva memgang teralis besinya."Mudah saja. Aku akan melakukan teleportasi. Tunggulah." Pinta Yudhistira. Ziva tak mengerti.Dalam sekejap tubuh Yusdhistira sudah ada di hadapan Ziva. Dai ternganga tidak percaya. Hingga tepukan Yudhistira menyadarkannya."Wow,amazing. Kau melakukan sulap?""Hahaha tidak juga. Se

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Pulang

    Saat tersadar Ziva sudah berada di kamarnya. Dia melihat pakaiannya sudah berganti piyama. Namun pikirannya masih dihari yang sama. Momorinya penuh dengan Yudhistira. Dia sedih karena harus meninggalkan Yusdhistira sendirian lagi. Hingga akhirnya maminya masuk kedalam kamarnya."Ternyata aku sudah pulang ya?" Gumamnya dalam hati."Sayang apa kau sudah baikan?" Tanya mami seraya memegang keningnya. Ziva tersenyum."Iya mam. Ziva sudah baikan kok." Jawabnya ceria. Dia tidak ingin membuat maminya khawatir."Oya pria yang mengantarmu kemari menitipkan ini." Mami menyerahkan selembar kertas pad Ziva."Apa ini mami?" Tanya Ziva."Sepertinya surat. Masih ada saja ya yang nulis surat begini di jaman modern." Mami terkekeh lalu melangkah pergi meninggalkan Ziva."Hehe iya ya mi.""Kalau gitu segera turun dan mandi ya sayang. Mami akan siapkan sarapan spesial buat kamu." Pinta maminya sebelum keluar kamat."Iya mi."Z

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Yudhistira

    Setelah membersihkan tubuhnya. Ziva segera keluar kamar. Dia memandang takjub ruangan demi ruangan yang dilewatinya. Pasti perabot dirumah ini sangat mahal. Gumamnya. Namun sejak tadi dia tak mendapati satupun foto keluarga.Ziva melangkah menyusuri setapak demi setapak dan hanya mengikuti kemana kaki membawanya pergi. Hingga sampailah di dapur. Dia melihat Yudhistira sibuk di dapur."Harumnya." Ziva memuji aroma masakan yang mengganggu indra penciumannya.Pria itu hanya menoleh sebentar lalj kemudian asyik kembali dengan pisau dan talenan di depannya."Siapa namamu tuan koki?" Tanya Ziva pada pria dihadapannya."Namaku Yudhistira." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan."Nama yang indah. Seperti dalam tokoh pewayangan." Ucap Ziva tersenyum"Ya memang benar. Yudhistira adalah anak dari Maharaja Pandhu dan Dewi Kunti." Jelasnya dengan tenang."Kenapa namamu bukan Arjuna saja? Kau lebih tepat bernama Arjuna. Tampan nan rupaw

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Kamu Siapa

    Ziva tersesat karena kecerobohannya sendiri. Dia merutuki nasib sialnya. Mungkin saat ini kawan-kawannya tengah kebingungan mencarinya kesana kemari. Ini semua karena anjing hitam yang selalu mengikuti kemanapun Ziva pergi. Dan anehnya hanya dia yang melihatnya sedangkan keempat kawannya tidak.Karena hanya dia yang terusik anjing hitam aneh itu. Sedangkan keempat kawannya terlihat biasa saja dan santai. Ziva berjalan mengingat dari arah mana dia datang. Namun dia seolah hanya terpaku satu tempat. Dia tandai dengan ranting dan selaku kembali pada ranting itu. Begitu erus menerus hingga menjelang senja."Duh gimana nih. Lama-lama aku bisa kemalaman di tengah hutan. Mami maafin Ziva ya. Gara-gara maksa buat kesini Ziva jadi tersesat."Karena kelelahan akhirnya Ziva duduk di sebuah pohon besar dan tinggi. Matanya memandang sekeliling. Yang ada hanyalah pohon yang menulang tinggi. Apalagi saat ini tengah senja. Keadaan menjadi sedikit gelap. Hanya kemila

  • SUAMI TAMPANKU TERNYATA   Tangkuban Perahu

    "Ziva,lo mau ikut ngga?" Ajak Rina pada gadis berkuncir satu yang tengah menikmati cilok itu."Kemana? Kalau ke mall aku malas." Jawab gadis itu datar."Ih,ngapain ke mall. Kita mau hiking nih. Ke Gunung Tangkuban Perahu." Azel menimpali seraya membidikan kamera pada gadis tomboy itu."Wah boleh tuh. Aku ikut." Ujarnya semangat wajahnya berbinar karena senang."Yaudah hari sabtu besok kita siap-siap ya." Ucap Rina mengomando."Oke. Naik bus atau kereta?" Tanya Ziva pada kedua gadis di depannya."Bus ajalah." Azel memberi saran."Siap. Kalau begitu aku balik dulu ya. Takut dicariin Mami." Ziva pamit pada kedua temannya."Dasar anak mami." Cibir Azel mencebik. Ziva hanya tersenyum kuda."Oya siapa aja yang ikut?" Tanya Ziva kemudian."Kayaknya Ada 5 orang. Roy sama Wawan bilang mau ikut." Rina menjawab sambil menulis nama-nama anak yang ikut di bukunya."Wah asik juga nih ada Roy." Ujar Azel girang."G

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status