Share

TERSESAT!

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Apa? Kami kriminal? Jangan salah paham dulu, kami dikejar bukan berarti kami ini seorang kriminal, jangan salah paham dulu!"

Tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh sang tukang ojek, Kenriki bicara demikian dengan nada suara yang sedikit meninggi, namun, tukang ojek itu tidak peduli, ia langsung membawa pergi motornya dan temannya juga melakukan hal yang sama hingga Laura dan Kenriki benar-benar ditinggalkan begitu saja di tempat sepi itu.

"Gimana ini? Kamu tau daerah sini?" tanya Laura yang tidak pernah ke tempat itu lantaran cukup jauh dari kota Samarinda.

Kenriki mengedarkan pandangannya ke seantero tempat di mana mereka berada, rasanya ia juga sama seperti Laura, tidak tahu di mana mereka sekarang berada karena ia tidak pernah ke tempat itu lantaran ia hanya sering di kota saja.

"Kita bersembunyi dulu saja, khawatir rentenir itu menemukan kita yang diturunkan di sini."

Akhirnya, Kenriki memutuskan untuk beranjak dari tempat mereka diturunkan oleh tukang ojek, agar mereka tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DIPANCING ISTRI

    "Tentu saja tidak, kami bukan seseorang yang melakukan tindakan kriminal!" Kenriki cepat membantah dan itu membuat sang pemilik rumah itu manggut-manggut."Baiklah, habiskan makanan kalian setelah itu ke rumah saya saja untuk menginap malam ini, besok saya bantu untuk mencari kendaraan agar kalian bisa pulang."Kenriki dan Laura hanya mengiyakan sembari mengucapkan banyak terima kasih. Beberapa saat kemudian, keduanya sudah masuk ke rumah pria pemilik rumah itu. Ternyata pria itu hanya tinggal berdua saja dengan sang isteri karena anak mereka tinggal di kota dan hanya sebulan sekali sang anak datang berkunjung.Setelah berkenalan dengan istri pria tersebut, Kenriki dan Laura akhirnya diizinkan untuk istirahat di kamar tamu yang tidak terlalu luas namun cukup bersih. Rumah itu memiliki dua kamar, yang satu kamar memang tidak dipakai karena biasa untuk anak mereka yang datang jika menginap, jadi karena Kenriki dan Laura adalah tamu, maka mereka diizinkan untuk menempati kamar tersebut

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KARENA AKU MENYUKAIMU

    "Enggak papa, lakukan saja, aku ikhlas...."Bisikan Laura yang mengatakan tidak masalah disentuh kembali oleh sang suami membuat Kenriki jadi semakin hilang kendali. Meskipun bukan berarti ia benar-benar terbebas dari rasa takut yang dialaminya selama ini, namun Kenriki sudah bertekad untuk melawan rasa traumanya itu agar ia bisa sepenuhnya terbebas dari perasaan tersebut setelah bertahun-tahun, Kenriki tidak bisa mengatasinya.Hanya mengandalkan obat-obatan dan sekarang ia justru mampu memberikan nafkah batin pada sang isteri meskipun baru satu kali dan malam ini adalah yang kedua jika Kenriki sanggup melakukannya.Laura menggigit bibir ketika Kenriki sudah mulai melakukan sesuatu yang diinginkannya yang lebih dari sekedar ciuman.Pakaiannya sudah terbuka begitu juga dengan Kenriki, meskipun Laura masih merasakan tubuh Kenriki bergetar ketika menyentuhnya, namun Laura bisa merasakan, sentuhan tangan dan bibir Kenriki pada permukaan kulitnya sedikit lebih tidak sabar daripada sebelumn

  • SUAMI TAK TERSENTUH   BERUNDING

    Sementara itu, Laura seolah menggoda Kenriki agar memutuskan sendiri apa yang ada di dalam pikirannya. Ia hanya menempelkan bibirnya saja ke permukaan bibir sang suami tanpa melakukan pergerakan apapun.Hingga akhirnya, Kenriki bergerak dan mengecup tipis permukaan bibir wanita tersebut dan memundurkan sedikit wajahnya agar ia bisa melihat reaksi Laura setelah ia melakukan hal demikian.Wajah itu merona, membuat Kenriki menjadi gemas sendiri dan akhirnya mendapatkan jawaban untuk pertanyaan yang diajukan oleh istrinya tadi. "Caraku berusaha untuk tidak merasa terancam adalah, aku meyakinkan pada hatiku sendiri bahwa kau bukan sesuatu yang harus dihindari tapi sesuatu yang harus direngkuh dan dijaga, karena kau juga melakukan hal yang sama padaku sejak dulu...."Jawaban yang diberikan Kenriki membuat Laura jadi puas. Wanita itu bergerak dan mencium tipis pula permukaan bibir sang suami lalu ia memeluk suaminya tersebut seperti meluapkan perasaan sayangnya yang sangat menggebu-gebu.Ke

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DOKTER LINDA TERSINGGUNG?

    Mitha cepat bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah menghampiri seseorang yang baru datang dan menyapa mereka itu sambil membungkukkan tubuhnya sedikit untuk memberikan hormat pada orang tersebut."Dokter Linda sedang mencari saya?" tanyanya karena tadi orang yang memang Dokter Linda itu memanggil Mitha saat Dewa dan Jee justru sedang bertengkar."Iya, soal Kenriki, saya tahu kamu adalah orang yang banyak ikut andil untuk membuat dia sembuh, terakhir saya berkomunikasi dengan Kenriki adalah dia mengatakan sudah berhasil menyentuh istrinya, tapi setelah itu ponselnya tidak aktif, saya khawatir terjadi sesuatu karena tempo hari saya juga meminta Laura istrinya untuk cepat pulang ketika ia sedang bekerja karena Kenriki seperti diserang seseorang."Dokter itu bicara dengan suara perlahan karena tidak mau Jee dan juga Dewa mendengar apa yang ia katakan."Kebetulan, kami juga sedang bicara tentang hal itu, Dokter, mereka teman-teman saya yang juga tahu tentang kasus Kenriki.""Benarkah?"

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TEKANAN DARI ERNA

    "Tidak, Dokter salah mengira, bukan seperti itu maksudnya, Dokter adalah dokter Kenriki yang tahu Kenriki luar dalam, meskipun Dokter tidak tahu penyebab Kenriki sampai menderita sindrom seperti itu, aku rasa, bukan berarti Dokter tidak bisa melakukan tugas Dokter dengan baik."Mitha buru-buru merespon karena melihat raut tersinggung sang dokter ketika bicara demikian pada mereka semua. Perlahan, wajah perempuan berambut sebahu itu tidak lagi menegang seperti tadi. Sepertinya, apa yang diucapkan Mitha, cukup membuat kemarahannya yang tadi sempat terpancing jadi mereda kembali."Maaf, aku jadi emosi. Sebenarnya, kalian benar, aku sebagai dokter justru tidak bisa melakukan apapun ketika Kenriki butuh kesembuhan, aku berusaha semaksimal mungkin, tapi tetap saja Kenriki ketergantungan obat penenang, sampai akhirnya ada Laura dan Mitha masuk dalam kehidupan Kenriki, aku merasa perubahan itu semakin nyata, Mitha dan Laura yang membuat Kenriki melakukan kemajuan, aku harus mengakuinya."Per

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KEINGINAN SANG PSIKIATER

    "Kau ingin memerasku?""Aku tidak minta uang darimu, Pak Kinardo, aku hanya ingin anakmu balas budi, membalas semua yang pernah aku lakukan untuknya, apakah itu terlalu berlebihan? Hitung saja berapa tahun Kenriki berada di luar negeri, dan berapa tahun Anda tidak bisa memberikan dana untuk pendidikannya? Itulah jasaku, Pak! Anda tidak boleh menutup mata untuk hal itu!""Tapi, Kenriki bekerja, dia bekerja sambil kuliah, tidak menggunakan uang kamu! Kalau memang Kenriki memakai uang kamu, sebutkan berapa, berikan buktinya setelah itu aku akan menggantikannya.""Mengganti? Bagaimana cara Anda mengganti uangku? Perusahaan Anda saja sekarang sedang tidak baik kondisinya, kenapa sangat angkuh bisa mengganti? Sudahlah, aku juga tidak perlu diganti dengan uang! Aku ingin anakmu yang membalas budi, bukan diwakili olehmu!"Pak Kinardo untuk sesaat tidak bisa berkata-kata merespon apa yang diucapkan oleh Erna. Apa yang dikatakan Erna tidak sepenuhnya salah, ia berlagak angkuh bisa membayar semua

  • SUAMI TAK TERSENTUH   INFORMASI DARI ARI

    "Aku punya cara sendiri, karena aku psikiater!""Cara apa? Ingat, Fani, kalau kau bertindak sembarangan, karirmu taruhannya, kau akan mencoreng nama baikmu sendiri!"Fani tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Dokter Linda. Keinginannya yang meminta nomor ponsel Kenriki tidak bisa ia realisasikan karena Dokter Linda tidak mau memberikan, dengan perasaan dongkol, perempuan itu akhirnya keluar dari ruang dokter tersebut, dan ia masih sempat mendengar, Dokter Linda memberikan dirinya peringatan agar ia tidak bertindak gila karena akan membuat dirinya sendiri terbelit masalah pada akhirnya, dan Fani hanya mengiyakan tanpa berniat benar-benar mengiyakan lantaran perempuan itu terlanjur penasaran.Sementara itu, Dewa yang sudah mendapatkan kabar dari Kenriki dan Laura bahwa keduanya sudah sampai di rumah yang direkomendasikan oleh Dewa menghubungi Ari, karena ia merasa Ari seperti tahu dengan apa yang terjadi dengan Kenriki saat di luar negeri, dan ia ingin memecahkan misteri ten

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TAK MAU JADI ORANG BAIK?

    "Salah satu istri pejabat penting di luar negeri itu bilang kalo mereka itu pacaran.""Kau mendengar sendiri hal itu?""Gue kenal, makanya gue tau.""Kau kenal? Jadi kau bisa menghadirkan orang itu untuk menjadi saksi?""Kagak mungkin.""Apa?""Ya, kagak mungkin dia mau jadi saksi karena ya, itu pasti bikin nama baik dia rusak.""Dia tidak mau nama baiknya rusak, tapi dia merusak nama baik orang lain.""Itu karena Kenriki perlu uang, kan? Mereka saling menguntungkan, apa yang harus dibahas lagi setelah itu?""Masalahnya mental orang rusak, Ari, apa kau tidak paham juga untuk masalah itu?""Setiap apa yang kita putuskan itu ada risikonya, jadi gue yakin sebelum melakukan itu juga Kenriki tau risikonya.""Ah, aku sudah bicara panjang lebar, tapi kau tidak paham juga apa yang jadi maksudku, kau payah sekali.""Bukan macam itu, gue paham maksud lu, tapi yang jadi pertanyaan gue, masa gue harus bawa itu nyonya ke elo, malas amat gue, jauh cuy, luar negeri, gue punya uang pun malas bawa dia

Bab terbaru

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SUAMI TAK TERSENTUH

    "Iya, kamu benar, aku juga berharap seperti itu, lagipula apa yang bisa kita takutkan? Anak ini anak kita, dites berapa kali juga tetap saja anak kita."Kenriki menarik napas lega mendengar ucapan sang istri, artinya istrinya tidak lagi merasa tertekan karena situasi yang baru saja mereka alami. Genggaman tangannya di telapak tangan istrinya semakin erat seolah menegaskan, ia tidak akan meninggalkan istrinya apapun keadaannya nanti di masa depan. "Aku tadi sedikit terkejut mendengar kata-kata kamu tadi pada Kak Lyoudra, seperti bukan kamu, tapi aku tahu kamu melakukan itu karena kamu ingin membuat kakakmu sadar sudah terlalu berlebihan pada kita."Kenriki bicara, dan Laura tersenyum tipis mendengarnya."Kamu juga, enggak seperti biasanya, merespon perkataan dia yang tadi, aku cuma mengimbangi, karena kurasa kamu sedang merencanakan sesuatu jadi aku hanya ikut saja meskipun aku tidak tahu apa yang sebenarnya kamu rencanakan.""Istri cerdas. Terima kasih, dan semoga saja itu membuat K

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TANTANGAN DARI KENRIKI!

    Telapak tangan Laura mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak, jika tadi ia berniat untuk diam saja tanpa ingin ikut campur apa yang mungkin menjadi rencana Kenriki, sekarang, Laura sudah hilang kesabaran. Mungkin Kenriki yang merespon cemoohan kakaknya itu benar kakaknya memang harus sekali-kali dijawab dengan sombong agar perempuan itu juga bisa menghargai ia dan suaminya mulai sekarang."Untuk Kenriki, aku memang menanggalkan semua perasaan malu atau pasifku selama ini, Kak! Kalau aku tidak berinisiatif untuk menyentuhnya, dengan berbagai cara, aku tidak akan membuat dia bisa disentuh, mungkin selamanya dia tetap menjadi suami tak tersentuh, jadi untuk sebuah hal yang mendesak, aku memang tidak seperti Laura yang biasanya, tapi bukankah itu baik? Aku agresif pada suamiku sendiri!"Kenriki dan juga Lyoudra dibuat kaget ketika tiba-tiba saja, Laura bicara seperti itu pada Lyoudra. Apalagi Lyoudra, ia terlihat tidak hanya kaget, tapi juga merasa marah karena wajahnya jadi

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MELADENI LYOUDRA!

    "Kamu serius?" tanya Kenriki saat usai mendengar harapan sang istri.Laura mengangguk, dan Kenriki tersenyum melihat anggukan kepala istrinya."Kau tidak malu kalau ada yang bilang aku aneh karena aku yang seperti itu?" Kembali Kenriki melontarkan pertanyaan, dan Laura memeluk tubuh Kenriki yang masih polos seolah meyakinkan apa yang ia putuskan benar -benar sebuah harapan yang ia inginkan."Tapi, kalau aku ingin kamu seperti itu, aku pasti akan membuat kamu tersiksa, jadi semua aku kembalikan sama kamu, di luar dari pada itu tentu saja kamu yang sehat adalah sebuah harapan untukku, keinginan aku itu hanya sebuah keinginan bahwa aku tidak rela ada perempuan lain yang merebut kamu dariku."Laura bicara sambil memeluk suaminya, dan Kenriki balas memeluk sang istri sambil sesekali mengecup kening istrinya seolah menegaskan bahwa ia senang dengan apa yang diucapkan oleh Laura padanya."Sebenarnya, apa yang kamu harapkan itu pernah aku pikirkan sebelumnya....""Benarkah? Kau juga berharap

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TIDAK INGIN KAMU SEMBUH....

    Kenriki gugup, hingga hal itu membuat dirinya langsung menangkap tangan istrinya lalu ia membalikkan tubuhnya ke arah sang istri. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya seperti orang bodoh dengan jantung yang berdebar kencang. Padahal, mereka sudah sering melakukan hal yang sangat intim namun tetap saja Kenriki seperti baru berdekatan dengan sang istri dengan perasaan dan hati yang tidak tenang, disertai debaran jantung yang juga tidak bisa membuat dirinya rileks."Melakukan tugas yang harus aku lakukan...."Laura menjawab dengan wajah yang merona, dan Kenriki geleng-geleng kepala mendengar hal itu. "Tidak perlu memaksakan diri, kamu tertekan dengan situasi sekarang yang tidak memungkinkan kita untuk -""Riki! Laura! Kalian di dalam?"Tiba-tiba saja, suara Tante Keisya terdengar, memotong ucapan Kenriki yang tadi sudah separuh kalimat. "Ya! Ada apa, Mi!" sahut Kenriki dengan suara sedikit terbata lantaran terkejut ibunya tiba-tiba berteriak. "Mami mau nyusul Papi dulu, ada yang harus k

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DITANTANG KENRIKI!

    "Soal apa itu?" tanya Kenriki dengan wajah yang terlihat tegang. Tidak ingin melihat istrinya khawatir seperti itu.Mendengar pertanyaan Kenriki, Laura bukannya langsung menjawab, perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah lain menghindari tatapan mata suaminya yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang tajam karena khawatir dengan apa yang diucapkannya tadi."Sayang, kenapa tidak bicara? Kamu khawatir soal apa? Apakah karena obat itu, Erna menekan kamu?" tanya Kenriki lagi dan pertanyaan keduanya kini membuat Laura menatapnya sesaat dengan wajah yang terlihat sedikit salah tingkah. Membuat Kenriki semakin penasaran."Wajahmu merah, apakah yang kau khawatirkan itu bukan hal yang berbahaya tapi.....""Ah! Tidak! Aduh, gimana ya, ngomongnya, aku enggak tahu, apakah aku harus percaya atau tidak, tapi mungkin untuk masalah ini, kita bisa konsultasikan pada Dokter Linda kalau kita sudah punya uang.""Sampai harus konsultasi? Memangnya ada apa? Apa yang dikatakan Erna padamu?" Kenr

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MASIH KHAWATIR....

    "Ya.""Kamu serius?""Serius, tapi, bukannya kamu sekarang enggak suka lagi sama aku? Percuma aja, kan? Lupakan aja.""Aku selalu suka sama kamu, Erna, meskipun kamu tidak menyukaiku karena di hatimu hanya ada Riki, tapi buat aku kamu tetap seseorang yang aku sukai.""Kenapa? Aku sudah banyak membuat kesalahan, aku bikin hidup Kenriki rusak, aku juga membuat perusahaan orang tuanya bangkrut, aku, ah! Kamu akan malu kalau kamu bersama dengan aku.""Asalkan kamu berubah, aku tidak akan malu, kamu sudah menyerahkan obat penawar itu pada Riki, artinya, kamu sudah berubah dan sadar kesalahan, sekarang, tiba waktunya kamu belajar melupakan dia, karena masih ada seseorang yang tulus untuk kamu."Erna bungkam. Perasaan dan hatinya bergejolak, rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, sampai akhirnya...."Kalau begitu, apakah sekarang kita jadian?" tanya Erna sambil berpaling dan menatap wajah Sakti dengan sorot mata penuh arti."Asalkan kamu berjanji untuk merelakan Riki dengan Laura.

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SAMA-SAMA SUKA?

    Keterkejutan Sakti membuat pria itu mendorong spontan Erna. Dan itu membuat tubuh Erna tersentak ke belakang. Ini membuat Erna memalingkan wajahnya sendiri karena merasa wajahnya memanas, dan ia khawatir wajahnya menjadi merah dan Sakti melihat hal itu.Erna tidak tahu, bahwa, kondisi wajahnya itu juga dialami oleh Sakti. Wajah Sakti juga merah dan saat ini pria itu juga sedang memalingkan wajahnya ke arah samping seperti halnya Erna. Untuk beberapa saat, mereka saling diam, sampai akhirnya, Sakti yang berdehem beberapa kali agar situasi canggung mereka bisa musnah."Kenapa kau melakukan itu?" Cara bicara Sakti berubah kembali menjadi memakai aku dan kamu meskipun tadi sudah tidak lagi walaupun Erna meminta hal itu dilakukannya. Erna berpaling mendengar pertanyaan tersebut, terutama karena Sakti jadi merubah cara bicaranya seperti yang tadi diinginkannya."Ternyata benar...."Jawaban yang diberikan oleh Erna tidak membuat Sakti puas, bahkan bingung apa yang sebenarnya dimaksud oleh

  • SUAMI TAK TERSENTUH   CIUMAN UNTUK SAKTI!

    Sebuah mobil nyaris menabrak Erna hingga pemilik mobil itu menghentikan mobilnya secara mendadak. Bunyi decit ban beradu keras dengan aspal jalan terdengar memekakkan telinga tatkala mobil itu berusaha untuk mencegah kecelakaan terjadi. Mobil itu memang tidak menabrak Erna, namun cukup membuat pengemudi mobil shock karena insiden tersebut lalu ia segera keluar dari mobilnya untuk mendamprat Erna, karena berjalan tanpa melihat situasi kondisi.Akan tetapi, ketika ia keluar dan menghampiri Erna yang berdiri mematung seperti orang bodoh di tempatnya, pemilik mobil itu terkejut saat melihat siapa yang baru saja ingin ditabraknya."Erna!" katanya, sambil menarik tangan perempuan itu untuk menyingkir dari depan mobilnya.Erna mengangkat wajahnya, dan menatap pemilik mobil yang tidak lain adalah Sakti itu dengan senyum kecut terukir di bibirnya. "Kenapa enggak ditabrak sekalian? Aku nunggu, lho...."Mendengar apa yang diucapkan oleh Erna, Sakti semakin terkejut karena terlihat sekali Erna

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SEBUAH PERTARUHAN!

    Erna tersenyum kecut mendengar ancaman yang diucapkan oleh Laura padanya. Wajahnya tidak berubah sama sekali ekspresinya, meskipun sebenarnya wanita itu tidak suka mendengar apa yang diucapkan oleh Laura tadi padanya."Jadi, kau tetap kukuh mendukung Riki untuk tidak mau memilih salah satu tawaran yang aku berikan padanya?" tanya Erna beberapa saat kemudian."Ya.""Bagaimana kalau nanti resiko dari apa yang diputuskan Kenriki terjadi padanya, kau tidak bisa puas dengan dia secara batin karena dia sudah hilang keperkasaan, apakah kau akan meninggalkan dia?""Tidak, karena aku mencintai dia dengan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun, meskipun keadaan dia tidak lagi sempurna sebagai seorang pria, aku tetap tidak akan meninggalkannya.""Kau bisa bicara seperti itu karena belum merasakan berpuasa tanpa melakukan hubungan intim, Laura, aku yakin setelah itu juga kau tidak akan kuat menjalani semuanya, dan pernikahan kalian akan berantakan hingga membuat Kenriki terpuruk semakin dalam."

DMCA.com Protection Status