Beranda / Pernikahan / SUAMI TAK TERSENTUH / DIJEBAK ATAU TERJEBAK?

Share

DIJEBAK ATAU TERJEBAK?

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Apa aku pernah bicara tentang Pasha sama kamu, ya?"

Laura tidak bisa menahan rasa terkejutnya ketika mendengar Mitha melontarkan pertanyaan seperti itu padanya. Ia tidak ingat, apakah ia pernah membicarakan tentang Pasha atau tidak pada Mitha. Yang jelas, Laura sangat terkejut perempuan itu membahas masalah Pasha sekarang.

"Ah, aku minta maaf, aku kenal dengan Pasha, dia itu pria berdarah Aceh, yang punya nama Pasha Rizuki Arrahman itu, kan?"

Mitha buru-buru melanjutkan, karena melihat wajah Laura yang seperti orang kebingungan bercampur salah tingkah sekaligus malu masalah itu diketahui oleh Mitha.

"Kamu kenal dia rupanya...."

"Iya, aku kenal dia, beberapa hari yang lalu aku ketemu dia, dia banyak cerita soal masa lalu, tapi sebenarnya aku bukan mau bahas itu sampe manggil kamu buat ketemu di sini, ini ada sangkut pautnya dengan pertanyaan kamu tadi, dan aku juga mau bahas tentang Kenriki juga."

Laura mengusap wajahnya sesaat, berusaha untuk memaklumi apa yang diucapkan oleh Mitha.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TERPAKSA MEMBONGKAR RAHASIA

    "Dijebak?""Apakah menurutmu, Kenriki orang yang mudah terjebak pergaulan bebas?""Apa bedanya?""Sedikit berbeda, terjebak, artinya Kenriki terbawa arus pergaulan bebas, dijebak, artinya Kenriki terpaksa melakukan sesuatu di bawah ancaman karena beberapa alasan....""Astaga, iya juga, kenapa aku nggak mikir sampe ke sana? Karena aku yakin Kenriki bukan tipe orang yang mudah terbawa arus, tapi apakah itu benar? Penyebab dia menjadi sakit secara psikis seperti itu?""Begini, aku punya teman yang juga kenal dengan Kenriki dan mungkin sedikit tahu tentang kasus suami kamu saat di luar negeri, tapi aku merasa apa yang dikatakannya itu tidak seratus persen benar meskipun dia bukan orang yang bisa berbohong, kurasa dia cuma tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, jadi mungkin cara satu-satunya adalah, kamu harus bisa membuat Kenriki bercerita sama kamu tentang kejadian yang pernah ia alami saat di luar negeri.""Apa yang dikatakan teman kamu itu?""Kenriki terlibat kasus prostitusi di sana

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KETAKUTAN LAURA

    "Apa? Kenriki memiliki sindrom trauma?" ulang Pasha, tidak bisa menyembunyikan perasaan terkejutnya."Iya, dia tidak bisa menyentuh dan disentuh wanita, itu karena ia trauma bukan karena ia tidak normal, apakah menurutmu seseorang yang memiliki trauma seperti itu pernah terjebak pergaulan bebas? Menurutku dijebak hal yang masuk akal dibandingkan terjebak.""Kamu tau dari Laura, kah?""Iya, dan sebenarnya aku dilarang ngomong soal ini sama siapapun, tapi karena aku enggak mau kamu salah jalan, aku terpaksa ngomong sama kamu tentang ini, maaf ya, bukan aku enggak mendukung kamu, aku justru senang teman bahagia, tapi rasanya merusak rumah tangga orang lain itu enggak baik, dan emangnya kamu mau jadi seorang pebinor?"Pasha terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Mitha padanya. Tidak menyangka hal seperti itu bisa ia dengar dan sekarang ia jadi merasa bersalah karena sudah bicara macam-macam di hadapan Kenriki pada saat itu. "Aku enggak ada niat untuk mengganggu rumah tangga mereka, y

  • SUAMI TAK TERSENTUH   PELUKAN LAURA

    "Laura? Siapa dia?" tanya sang ibu mertua sambil menatap Laura dan kemudian beralih pada Pasha. Pasha yang gugup membungkukkan tubuhnya ke arah Tante Keisya, yang ditanggapi sekenanya oleh perempuan itu karena bingung mengapa ada seorang pria di rumahnya. Setahunya, Laura bukan perempuan yang gemar bergaul seperti Lyoudra, itu sebabnya, ketika ada seseorang laki-laki yang datang menemui Laura, ibunya Kenriki jadi heran dan mencium ada yang tidak beres sedang terjadi."Saya teman Laura, Tante, teman SMA!" kata Pasha dengan nada yang sopan, mendahului Laura yang ditanya seperti itu oleh sang ibu mertua tapi belum bisa menjawab. "Oh, teman Laura, mau ketemu dia?"Pertanyaan Tante Keisya masih seperti sedang curiga hingga Pasha dan Laura makin merasa tidak nyaman."Mau ketemu Laura dan suaminya, saya kebetulan tidak datang saat acara pernikahan karena memang sedang bertugas di laut, jadi ke sini untuk bertemu dengan mereka, tapi saya tidak tahu kalau Kenriki tidak ada di rumah jadi say

  • SUAMI TAK TERSENTUH   AKU BUKAN ANCAMAN....

    "Apa yang kau katakan, lepaskan...."Kenriki berusaha untuk mengatasi perasaannya ketika Laura justru semakin erat memeluknya. Jantungnya yang berdegup kencang membuat kedua lutut Kenriki gemetar. Apalagi, saat telapak tangan sang istri mengusap permukaan kulit perut dan dadanya yang sekarang sudah tidak terhalang kemeja lantaran kemejanya sudah ia lepaskan kancingnya. Membuat darah Kenriki seketika memanas dan otak Kenriki mendadak tidak bisa berpikir.Setengah mati Kenriki melepaskan pelukan Laura, meskipun ada perasaan menikmati yang ia rasakan saat perempuan tersebut melakukan hal itu padanya.Ketika pelukan hangat sang istri terlepas, Kenriki mundur dengan langkah tersendat.Wajahnya merah merona, dan itu tertangkap mata Laura hingga Laura yakin sang suami salah tingkah saat ia memeluk pria itu tersebut meskipun mulutnya mengatakan bahwa ia tidak suka dipeluk.Laura maju, tapi Kenriki mengacungkan tangannya ke arah sang istri sembari mundur dengan napas yang tersengal."Jangan me

  • SUAMI TAK TERSENTUH   AKU MENJIJIKKAN....

    "Karena aku menyukai kamu, aku memang pernah menyukai Pasha, tapi itu dulu, sekarang, aku cuma menganggapnya teman, dulu aku pernah mengalah karena Kak Lyoudra juga suka padanya, sekarang, aku enggak mau mengalah lagi, kalau seandainya kamu memang menyukai aku sedikit aja...." Laura bicara dengan nada suara yang gemetar. Rasanya, ia benar-benar sudah melupakan bagaimana pasifnya ia dahulu, saat ini tidak bisa ia duga sekarang justru ia bertindak jauh untuk membuat sang suami bisa berjuang melawan sindrom trauma yang diderita suaminya. Perkataan Laura cukup membuat Kenriki merasa semakin terkesima. Ada perasaan sejuk yang ia rasakan mendengar apa yang diucapkan oleh sang istri tentang Laura yang tidak mau mengalah tersebut. Kenriki sangat menyukai kata-kata itu hingga ia menatap mata istrinya yang juga melakukan hal yang sama, dan ia menemukan kesungguhan di mata perempuan tersebut."Ken, apakah kamu menyukai aku? Kamu mau aku pergi karena kamu ingin mengakhiri perjanjian kita, apaka

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KEMARAHAN SANG AYAH!

    Kenriki mengangkat wajahnya setelah mendengar ucapan sang istri. Matanya mengarah pada bibir Laura, dan wajahnya merah seketika saat mengingat betapa tadi ia begitu bernafsu mencium bibir itu meskipun Laura tidak mengimbangi ciumannya dengan sangat baik."Kamu tidak menjijikkan, keadaanku yang seperti ini yang menjijikan, lihatlah tubuhku, penuh dengan keringat, aku selalu seperti ini kalau ada wanita yang menyentuhku, apa kamu masih mau menghabiskan waktu denganku? Tidak dengan Pasha saja?"Tangan Laura mengusap bagian permukaan dada dan perut sang suami yang memang basah oleh keringat, hingga Kenriki menangkap tangan itu, tidak mau terpancing birahi kembali ketika Laura menyentuhnya seperti itu. "Kamu pasti sembuh, ketika kamu bisa mengalahkan rasa takut kamu, keringat itu tidak akan keluar berlebihan lagi, kata Mitha, itu wajar, dulu juga dia-""Kamu menceritakan masalahku pada orang lain?" potong Kenriki dengan wajah yang terlihat sangat terkejut."Maaf, tapi itu karena aku ingi

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DIUSIR!

    "Pi, aku bisa menjelaskan, tolong jangan salah paham, aku-""Jawab Papi! Apakah kau benar-benar menikah dengan Laura karena kamu mencintainya seperti pengakuan kamu dulu pada kami?" potong sang ayah tidak peduli dengan niat Kenriki yang ingin menjelaskan perihal pernikahannya tersebut pada sang ayah."Aku-""Tidak, kan? Kamu bahkan tidak mau menyentuhnya hingga sampai sekarang Laura tidak hamil! Kau juga Laura! Aku dan istriku tidak pernah mempermasalahkan latar belakang orang yang masuk dalam keluarga kami, asalkan anakku cinta dan orang itu cinta, itu sudah cukup, tapi kenapa kamu justru mengecewakan kami? Kamu setuju menikah dengan Kenriki karena Kenriki membiayai semua pengobatan kakak kamu, sekarang, kakak kamu sudah sembuh, kalian akan bercerai, iya, kan?"Laura tergugu di tempatnya dibentak sedemikian rupa oleh ayah mertuanya hingga ia bicara saja tidak bisa, sementara Kenriki berusaha untuk menguasai dirinya sendiri agar ia bisa mengatasi kemarahan ayahnya namun ia bingung har

  • SUAMI TAK TERSENTUH   PUKULAN PASHA!

    "Enggak boleh mendahului takdir Tuhan, selama belum berusaha, kita enggak boleh bilang enggak bisa.""Jadi?""Aku ikuti kamu ke manapun Ken, karena kamu suami aku, aku akan ikut ke manapun kamu pergi."Mendengar apa yang diucapkan oleh Laura, Kenriki tidak bisa lagi berkata-kata, tapi ia membalas genggaman tangan Laura hingga Laura yakin, sang suami paham apa yang ia sampaikan tadi. Detik berikutnya, mereka akhirnya berkemas. Meskipun perasaan mereka hancur harus keluar dari rumah, tapi apa mau dikata, ayah Kenriki tidak akan menarik ucapannya kembali karena pria itu bukan tipe orang yang mudah mengeluarkan kata-kata jika kata-kata itu tidak dari dasar hatinya. Itu sebabnya, walau memohon untuk tidak diusir pun, akan percuma, Kenriki sangat tahu, keputusan sang ayah tidak bisa lagi diubah.Melihat anak dan menantunya pamit setelah berkemas, Tante Keisya tidak bisa menahan air matanya. Berulang kali perempuan itu berusaha untuk membujuk suaminya agar jangan mengusir Kenriki dan Laura,

Bab terbaru

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SUAMI TAK TERSENTUH

    "Iya, kamu benar, aku juga berharap seperti itu, lagipula apa yang bisa kita takutkan? Anak ini anak kita, dites berapa kali juga tetap saja anak kita."Kenriki menarik napas lega mendengar ucapan sang istri, artinya istrinya tidak lagi merasa tertekan karena situasi yang baru saja mereka alami. Genggaman tangannya di telapak tangan istrinya semakin erat seolah menegaskan, ia tidak akan meninggalkan istrinya apapun keadaannya nanti di masa depan. "Aku tadi sedikit terkejut mendengar kata-kata kamu tadi pada Kak Lyoudra, seperti bukan kamu, tapi aku tahu kamu melakukan itu karena kamu ingin membuat kakakmu sadar sudah terlalu berlebihan pada kita."Kenriki bicara, dan Laura tersenyum tipis mendengarnya."Kamu juga, enggak seperti biasanya, merespon perkataan dia yang tadi, aku cuma mengimbangi, karena kurasa kamu sedang merencanakan sesuatu jadi aku hanya ikut saja meskipun aku tidak tahu apa yang sebenarnya kamu rencanakan.""Istri cerdas. Terima kasih, dan semoga saja itu membuat K

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TANTANGAN DARI KENRIKI!

    Telapak tangan Laura mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak, jika tadi ia berniat untuk diam saja tanpa ingin ikut campur apa yang mungkin menjadi rencana Kenriki, sekarang, Laura sudah hilang kesabaran. Mungkin Kenriki yang merespon cemoohan kakaknya itu benar kakaknya memang harus sekali-kali dijawab dengan sombong agar perempuan itu juga bisa menghargai ia dan suaminya mulai sekarang."Untuk Kenriki, aku memang menanggalkan semua perasaan malu atau pasifku selama ini, Kak! Kalau aku tidak berinisiatif untuk menyentuhnya, dengan berbagai cara, aku tidak akan membuat dia bisa disentuh, mungkin selamanya dia tetap menjadi suami tak tersentuh, jadi untuk sebuah hal yang mendesak, aku memang tidak seperti Laura yang biasanya, tapi bukankah itu baik? Aku agresif pada suamiku sendiri!"Kenriki dan juga Lyoudra dibuat kaget ketika tiba-tiba saja, Laura bicara seperti itu pada Lyoudra. Apalagi Lyoudra, ia terlihat tidak hanya kaget, tapi juga merasa marah karena wajahnya jadi

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MELADENI LYOUDRA!

    "Kamu serius?" tanya Kenriki saat usai mendengar harapan sang istri.Laura mengangguk, dan Kenriki tersenyum melihat anggukan kepala istrinya."Kau tidak malu kalau ada yang bilang aku aneh karena aku yang seperti itu?" Kembali Kenriki melontarkan pertanyaan, dan Laura memeluk tubuh Kenriki yang masih polos seolah meyakinkan apa yang ia putuskan benar -benar sebuah harapan yang ia inginkan."Tapi, kalau aku ingin kamu seperti itu, aku pasti akan membuat kamu tersiksa, jadi semua aku kembalikan sama kamu, di luar dari pada itu tentu saja kamu yang sehat adalah sebuah harapan untukku, keinginan aku itu hanya sebuah keinginan bahwa aku tidak rela ada perempuan lain yang merebut kamu dariku."Laura bicara sambil memeluk suaminya, dan Kenriki balas memeluk sang istri sambil sesekali mengecup kening istrinya seolah menegaskan bahwa ia senang dengan apa yang diucapkan oleh Laura padanya."Sebenarnya, apa yang kamu harapkan itu pernah aku pikirkan sebelumnya....""Benarkah? Kau juga berharap

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TIDAK INGIN KAMU SEMBUH....

    Kenriki gugup, hingga hal itu membuat dirinya langsung menangkap tangan istrinya lalu ia membalikkan tubuhnya ke arah sang istri. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya seperti orang bodoh dengan jantung yang berdebar kencang. Padahal, mereka sudah sering melakukan hal yang sangat intim namun tetap saja Kenriki seperti baru berdekatan dengan sang istri dengan perasaan dan hati yang tidak tenang, disertai debaran jantung yang juga tidak bisa membuat dirinya rileks."Melakukan tugas yang harus aku lakukan...."Laura menjawab dengan wajah yang merona, dan Kenriki geleng-geleng kepala mendengar hal itu. "Tidak perlu memaksakan diri, kamu tertekan dengan situasi sekarang yang tidak memungkinkan kita untuk -""Riki! Laura! Kalian di dalam?"Tiba-tiba saja, suara Tante Keisya terdengar, memotong ucapan Kenriki yang tadi sudah separuh kalimat. "Ya! Ada apa, Mi!" sahut Kenriki dengan suara sedikit terbata lantaran terkejut ibunya tiba-tiba berteriak. "Mami mau nyusul Papi dulu, ada yang harus k

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DITANTANG KENRIKI!

    "Soal apa itu?" tanya Kenriki dengan wajah yang terlihat tegang. Tidak ingin melihat istrinya khawatir seperti itu.Mendengar pertanyaan Kenriki, Laura bukannya langsung menjawab, perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah lain menghindari tatapan mata suaminya yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang tajam karena khawatir dengan apa yang diucapkannya tadi."Sayang, kenapa tidak bicara? Kamu khawatir soal apa? Apakah karena obat itu, Erna menekan kamu?" tanya Kenriki lagi dan pertanyaan keduanya kini membuat Laura menatapnya sesaat dengan wajah yang terlihat sedikit salah tingkah. Membuat Kenriki semakin penasaran."Wajahmu merah, apakah yang kau khawatirkan itu bukan hal yang berbahaya tapi.....""Ah! Tidak! Aduh, gimana ya, ngomongnya, aku enggak tahu, apakah aku harus percaya atau tidak, tapi mungkin untuk masalah ini, kita bisa konsultasikan pada Dokter Linda kalau kita sudah punya uang.""Sampai harus konsultasi? Memangnya ada apa? Apa yang dikatakan Erna padamu?" Kenr

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MASIH KHAWATIR....

    "Ya.""Kamu serius?""Serius, tapi, bukannya kamu sekarang enggak suka lagi sama aku? Percuma aja, kan? Lupakan aja.""Aku selalu suka sama kamu, Erna, meskipun kamu tidak menyukaiku karena di hatimu hanya ada Riki, tapi buat aku kamu tetap seseorang yang aku sukai.""Kenapa? Aku sudah banyak membuat kesalahan, aku bikin hidup Kenriki rusak, aku juga membuat perusahaan orang tuanya bangkrut, aku, ah! Kamu akan malu kalau kamu bersama dengan aku.""Asalkan kamu berubah, aku tidak akan malu, kamu sudah menyerahkan obat penawar itu pada Riki, artinya, kamu sudah berubah dan sadar kesalahan, sekarang, tiba waktunya kamu belajar melupakan dia, karena masih ada seseorang yang tulus untuk kamu."Erna bungkam. Perasaan dan hatinya bergejolak, rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, sampai akhirnya...."Kalau begitu, apakah sekarang kita jadian?" tanya Erna sambil berpaling dan menatap wajah Sakti dengan sorot mata penuh arti."Asalkan kamu berjanji untuk merelakan Riki dengan Laura.

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SAMA-SAMA SUKA?

    Keterkejutan Sakti membuat pria itu mendorong spontan Erna. Dan itu membuat tubuh Erna tersentak ke belakang. Ini membuat Erna memalingkan wajahnya sendiri karena merasa wajahnya memanas, dan ia khawatir wajahnya menjadi merah dan Sakti melihat hal itu.Erna tidak tahu, bahwa, kondisi wajahnya itu juga dialami oleh Sakti. Wajah Sakti juga merah dan saat ini pria itu juga sedang memalingkan wajahnya ke arah samping seperti halnya Erna. Untuk beberapa saat, mereka saling diam, sampai akhirnya, Sakti yang berdehem beberapa kali agar situasi canggung mereka bisa musnah."Kenapa kau melakukan itu?" Cara bicara Sakti berubah kembali menjadi memakai aku dan kamu meskipun tadi sudah tidak lagi walaupun Erna meminta hal itu dilakukannya. Erna berpaling mendengar pertanyaan tersebut, terutama karena Sakti jadi merubah cara bicaranya seperti yang tadi diinginkannya."Ternyata benar...."Jawaban yang diberikan oleh Erna tidak membuat Sakti puas, bahkan bingung apa yang sebenarnya dimaksud oleh

  • SUAMI TAK TERSENTUH   CIUMAN UNTUK SAKTI!

    Sebuah mobil nyaris menabrak Erna hingga pemilik mobil itu menghentikan mobilnya secara mendadak. Bunyi decit ban beradu keras dengan aspal jalan terdengar memekakkan telinga tatkala mobil itu berusaha untuk mencegah kecelakaan terjadi. Mobil itu memang tidak menabrak Erna, namun cukup membuat pengemudi mobil shock karena insiden tersebut lalu ia segera keluar dari mobilnya untuk mendamprat Erna, karena berjalan tanpa melihat situasi kondisi.Akan tetapi, ketika ia keluar dan menghampiri Erna yang berdiri mematung seperti orang bodoh di tempatnya, pemilik mobil itu terkejut saat melihat siapa yang baru saja ingin ditabraknya."Erna!" katanya, sambil menarik tangan perempuan itu untuk menyingkir dari depan mobilnya.Erna mengangkat wajahnya, dan menatap pemilik mobil yang tidak lain adalah Sakti itu dengan senyum kecut terukir di bibirnya. "Kenapa enggak ditabrak sekalian? Aku nunggu, lho...."Mendengar apa yang diucapkan oleh Erna, Sakti semakin terkejut karena terlihat sekali Erna

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SEBUAH PERTARUHAN!

    Erna tersenyum kecut mendengar ancaman yang diucapkan oleh Laura padanya. Wajahnya tidak berubah sama sekali ekspresinya, meskipun sebenarnya wanita itu tidak suka mendengar apa yang diucapkan oleh Laura tadi padanya."Jadi, kau tetap kukuh mendukung Riki untuk tidak mau memilih salah satu tawaran yang aku berikan padanya?" tanya Erna beberapa saat kemudian."Ya.""Bagaimana kalau nanti resiko dari apa yang diputuskan Kenriki terjadi padanya, kau tidak bisa puas dengan dia secara batin karena dia sudah hilang keperkasaan, apakah kau akan meninggalkan dia?""Tidak, karena aku mencintai dia dengan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun, meskipun keadaan dia tidak lagi sempurna sebagai seorang pria, aku tetap tidak akan meninggalkannya.""Kau bisa bicara seperti itu karena belum merasakan berpuasa tanpa melakukan hubungan intim, Laura, aku yakin setelah itu juga kau tidak akan kuat menjalani semuanya, dan pernikahan kalian akan berantakan hingga membuat Kenriki terpuruk semakin dalam."

DMCA.com Protection Status