Ada yang sakit dirasakan Laura ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki, dan ia sendiri tidak tahu mengapa ia bisa merasakan hal itu segala ketika Kenriki bicara demikian, padahal ia sudah tahu apa yang dilakukan Kenriki bukan atas nama cinta. "Iya, aku tahu. Aku tidak mempermasalahkan hal itu, kamu bebas melakukan apapun selagi itu bukan bentuk kekerasan, aku enggak masalah ...."Laura merespon apa yang diucapkan oleh Kenriki dan entah kenapa, Kenriki merasa nada suara Laura seperti seseorang yang sedang terluka. Untuk sesaat, ia menatap ke arah sang istri berusaha untuk memastikan bahwa ia memang tidak salah dengar, dan ia melihat wajah itu memang terlihat suram."Apakah kau benar-benar tidak keberatan?" tanyanya sekali lagi."Tidak.""Serius?"Laura mengangguk. Kenriki menghela napas."Keluarlah, aku akan menuntaskan mandiku," katanya pada akhirnya karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat raut wajah Laura tidak suram seperti itu lagi."Kamu enggak mau n
"Mith, aku nanya, lho, siapa yang sakit?" tanya Pasha dan itu membuat lamunannya buyar. "Ah, itu. Bukan Laura, yang sakit itu Lyoudra kakaknya, sakit leukimia, tapi udah sembuh alhamdulillah, makanya aku tahu tentang mereka meskipun kamu enggak cerita." Mitha buru-buru menjelaskan, dan Pasha manggut-manggut. Alhasil, Pasha memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan mereka nanti saat Mitha break, dan Mitha menyetujui. Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sekarang ada di taman belakang rumah sakit yang tempatnya cukup nyaman jika dibuat untuk bicara.Sebenarnya, Pasha mengajak wanita itu untuk ke kantin agar Mitha bisa sekalian makan, namun Mitha menolak lantaran ia membawa bekal, dan Pasha pun tidak sedang lapar jadilah mereka hanya di taman itu untuk bicara. "Ada apa?" tanya Mitha sambil menatap pemuda itu untuk sesaat."Aku ketemu Laura beberapa hari yang lalu, dan katanya dia udah nikah, tapi kenapa aku ngerasa dia kayak enggak bahagia gitu, ya?" Mitha menghela napas mendeng
"Kamu serius?" tanya Mitha seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Pasha. "Aku dengar begitu."Benarkah? Kenriki terjebak pergaulan bebas di luar negeri, sampai dia menderita sindrom seperti itu?Hati Mitha bicara demikian setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Pasha padanya. "Ada apa? Kamu menyembunyikan sesuatu?" tanya Pasha dan pertanyaan itu membuat Mitha jadi tergagap."Eem, kamu perhatian banget sama Laura, aku sekarang tahu kamu tulus sama dia.""Aku bukan mau mendoakan pernikahan mereka gagal, lho. Aku cuma mau dia bahagia, karena kalau bisa pernikahan itu harus dilakukan sekali dalam seumur hidup.""Iya, semua juga berpikir begitu, tapi terkadang takdir berbeda dengan apa yang kita mau.""Tapi kan manusia bisa berusaha untuk tidak mempermainkan pernikahan?""Iya, seharusnya begitu, kamu ngomong begini emangnya kamu mau bilang pernikahan Laura dengan suaminya itu permainan?""Entahlah.....""Bicara aja! Kamu mau pergi ke laut, tapi kamu masih punya sesuatu yan
"Apa maksudmu dengan pernikahan sandiwara? Laura dan suaminya?""Iya! Mereka menikah bukan karena saling mencintai, tapi karena ingin membuat aku sembuh dari penyakitku ini, kamu kan tau, biaya berobat itu mahal, kami mana punya biaya untuk berobat. Laura menikah dengan Kenriki, karena aku, Sha, jadi sudah saatnya aku membalas kebaikan dia, aku mohon, bantu aku untuk membuat mereka berpisah...."Lyoudra berusaha untuk memasang wajah se-sedih mungkin, agar Pasha percaya bahwa ia sekarang benar-benar peduli dengan Laura. Dan alhasil, Pasha terpengaruh. Raut suram yang ia lihat ketika Laura bertemu dengannya tempo hari adalah bahan pertimbangan Pasha. Laura pasti tidak bahagia dengan pernikahannya sekarang. "Baiklah, aku akan mencoba, tapi ada yang bilang kamu ini suka dengan suami Laura, apakah itu benar? Jangan-jangan, kamu mengatakan hal seperti hanya untuk merebut suami Laura? Mengarang cerita tentang pernikahan palsu mereka?"Mengingat Lyoudra wanita yang penuh racun, Pasha bicara
"Untuk masalah tersebut, Anda terlalu banyak ikut campur, itu masalah pribadi saya, saya sudah mengatakan hal yang harus Anda tahu dan saya harap, Anda juga tidak bertindak melebihi batas. Itu urusan saya. Lebih baik, Anda diam saja untuk menunggu, saya berjanji akan mengembalikan Laura pada Anda ketika waktunya sudah tiba, Anda tidak perlu khawatir soal apapun.""Baiklah, karena sekarang saya tahu Anda tidak pernah mencintai Laura, saya akan mengatakan bahwa saya tidak akan melepaskan dia, perlu Anda ketahui, saya bukan tipe orang yang suka mengganggu hubungan orang lain, yang penting bagi saya adalah Laura harus bahagia, tapi karena Anda tidak mencintainya, saya akan merebutnya dari Anda, Anda paham itu, kan?"Setelah mengatakan hal itu, Pasha segera berbalik dan beranjak pergi meninggalkan Kenriki yang menatapnya dengan perasaan yang bercampur aduk. Entah kenapa, hati Kenriki merasa sangat kesal. Harusnya ia senang ada seorang pria yang mencintai istrinya karena seperti yang dikat
"Bagaimana dengan lu sendiri? Lu kagak memiliki perasaan itu sama Laura?" tanya Sakti dengan tatapan mata menyelidik."Gue udah bilang, gue kagak menyukai dia!""Serius?""Kapan gue bohong sama lu?""Riki, terkadang seseorang kagak sadar dia cinta sama siapa ketika masih memiliki orang itu, tapi kalau sudah kehilangan, baru dia sadar dia menyukainya, gue khawatir lu juga mengalami kejadian macam itu, kesian ntar....""Gue kagak pernah sembarangan membuat keputusan!""Ohya? Terus sekarang? Pernikahan lu ini, lu udah sembarangan memutuskan, Riki. Laura itu wanita yang baik gue rasa, meskipun gue kagak kenal dia, tapi gue bisa merasakan kalau dia itu memang baik dan tulus orangnya." "Ya, dia wanita yang baik karena itulah gue memilih dia untuk menikah, tapi gue kagak memanfaaatkan dia dengan cara sepihak, gue sama dia sama-sama saling menguntungkan.""Kalo gitu, kalo emang lu kagak cinta dia, ya udah, lepaskan aja dia, sebelum perasaan suka dia sama lu semakin besar, keputusan lu ini ter
Telapak tangan Kenriki mengerat ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Alif.Rasanya, ia tidak percaya, jika seseorang yang dianggapnya sahabat justru lebih percaya isu tentangnya daripada penjelasan darinya. "Kau percaya aku seperti itu?" tanya Kenriki dengan nada suara yang terdengar datar."Lalu?""Sudahlah, biar aku menjelaskan juga, kau tidak akan pernah percaya lagi, bukan, terserah kau saja."Kenriki memilih untuk berlalu dari hadapan Alif, namun Alif mencegah gerakan pria itu dengan cepat."Lantas kenapa kondisimu jadi seperti itu? Kau memiliki sindrom yang tidak biasa dan-""Hentikan!" Kenriki berbalik dan mengatakan hal itu pada Alif hingga Alif menghentikan ucapannya dengan spontan."Kau tidak berhak mengatakan masalah itu padaku, ini urusanku, kau tidak perlu ikut campur, ohya, beritahu istrimu, aku akan menuntutnya karena dia sudah membocorkan rahasia seorang pasien yang seharusnya ia lindungi dengan baik!"Setelah bicara demikian, Kenriki benar-benar berlalu dari had
Laura terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki. Ini membuat Kenriki menghentikan langkahnya, seolah ingin tahu jawaban apa yang dikatakan oleh Laura atas syarat yang ia ajukan tersebut."Baiklah. Aku berjanji."Akhirnya, Laura bicara demikian untuk menyanggupi persyaratan yang diberikan oleh Kenriki padanya. "Kau tidak boleh mengingkarinya.""Asalkan kamu bisa melakukannya dengan baik."Laura benar-benar harus menahan rasa malu hingga ia berusaha untuk menepis apapun yang ia pikirkan tentang perbuatan nekatnya, ia hanya ingin membuat Kenriki merasa tidak punya pilihan lain selain menyentuhnya.Dia benar-benar menantangku untuk melakukan sesuatu yang dia tahu sendiri aku tidak bisa melakukannya, peduli amat dengan janji yang aku berikan pada Pasha, aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini agar hidupku kembali tenang seperti awal sebelum aku mengenal wanita ini!Hati Kenriki bicara demikian seiring tangannya yang perlahan membuka kemeja yang dipakainya. Apa yang dilakukan ole