Share

Misteri Menghilangnya Raina

"Pak mampir sebentar ke pedagang bubur ayam yang ada di jalan A ya. Kan sejalan," pinta Raina pada sopir taksi online.

"Baik Nona," ujar sang sopir.

Setelah melihat penjual bubur membuat Raina menelan ludahnya. Dia tiba-tiba ingin makan disana.

"Pak, ini uangnya. Saya berhenti disini saja. Saya masih ingin makan soalnya," kata Raina.

"Loh, jangan Non. Saya tidak enak jadinya. Nona makan saja, biar saya tunggu di sini," ujar sang sopir.

"Apa tidak apa?" tanya Raina.

"Tidak apa Nona," jawab sang sopir.

"Baiklah, kalau begitu, Bapak tunggu saja. Saya akan tambah ongkosnya nanti," kata Raina.

"Terima kasih Non," sahut sang sopir.

Raina akhirnya memakan buburnya dengan tenang. Dia bahkan sampai nambah hingga 2 kali. Semenjak hamil, nafsu makan Raina memang menggila. Tak jarang Rehan melarangnya karena takut Raina sakit perut.

Setelah menghabiskan 2 porsi bubur ayam, Raina kembali ke sopir taksi online tadi. Dia bahkan membungkuskan juga untuknya.

"Ini buat Bapak," kata Raina.

"Wah, terima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status