Share

Kecurigaan Rayyan

"Kak aku sudah sampai," ujar Raina.

Revan segera keluar kemudian memeluk tubuh sang adik. Dia bahkan tidak bertanya 9bagaimana keadaan Rehan.

"Ayo masuk," ajak Revan.

Wanita itu masuk bersama sang Kakak. Sedangkan suaminya di bawa ke dalam UGD oleh perawat. Disana sudah ada beberapa dokter yang mulai memeriksa keadaan Rehan.

"Kamu sudah makan?" tanya Revan.

Raina menggeleng. Dia bahkan melupakan kalau dirinya belum makan sejak bangun pagi tadi. Pantas saja kepalanya sedari tadi sudah berputar-putar. Ternyata, dia belum makan.

"Ayo kita ke kantin. Suamimu sudah banyak yang menangani, jika ada apa-apa mereka pasti meneleponku," kata Revan.

"Tapi Kak," protes Raina.

"Sudah, ayo. Kamu bisa sakit kalau sampai kamu melupakan kesehatanmu," kata Revan.

Dengan berat hati, Raina pergi ke kantin bersama dengan sang Kakak. Tak bisa dia pungkiri, jauh di dalam lubuk hatinya, sudah ada nama Rehan di sana.

"Mau makan apa Sayang?" tanya Revan.

"Soto aja Kak," jawab Raina.

Baru juga satu sendok nasi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status