Share

Rehan Tumbang

Raina melambaikan tangannya guna menghentikan taksi yang lewat. Namun, belum sempat dia masuk ke dalam mobil, tubuhnya sudah digendong oleh sang suami kemudian dibawa ke mobilnya.

“Biarkan aku pergi, aku benci Kakak. Aku benci,” tangisnya sambil menutup wajahnya.

Rehan tidak tega melihat wajah sendu sang istri. Dia pun memeluk tubuh sang istri yang bergetar karena tangis.

“Maafkan aku. Maaf. Bukan maksudku untuk mengekangmu. Hanya saja, aku tidak ingin kamu kelelahan kalau kamu masih bekerja,” terang Rehan berusaha membujuk sang istri.

"Tapi, aku nggak mau kalau harus disuruh diam di rumah, aku bisa gila kalau Kakak melakukan itu padaku," kesal Raina.

Raina masih terus menangis. Hatinya kesal saat sang suami mulai membatasi kegiatannya hanya karena kehamilannya. Padahal, dia merasa tubuhnya baik-baik saja.

Rehan sadar, kalau menikah dengan wanita yang usianya jauh dibawahnya, dia harus banyak mengalah. Lelaki tampan itu tidak bisa memaksakan kehendaknya sama seperti yang dia lakukan pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status