“Selamat datang Nyonya!”Seluruh bodyguard yang ada di jalan paving menuju ke pintu utama mansion milik Jack itu seketika menunduk ketika melihat Serena datang.Gadis itu memakai lipstik merah yang sangat menyala, rok span yang sangat ketat dan stoking hitam yang menutupi paha mulusnya.Bunyi heels yang bersentuhan dengan paving itu membuat suasana hening karena Serena kali ini hanya ingin menemui papanya.Serena langsung melengos saja masuk tanpa mengetuk pintu dan berjalan menuju ke ruangan kerja papanya yang ada di lantai 3 mansion yang megah ini.Serena sengaja memilih lift untuk menghemat waktunya yang sangat berharga itu. Kali ini Serena sengaja datang untuk pertama kalinya mengunjungi papanya itu karena Serena sudah tidak tahan ingin menanyakan tentang fakta yang Dante katakan waktu itu.Serena hanya ingin memastikan apa ucapan pria itu dapat dipercaya?Serena melepas kaca hitam yang dia pakai ketika sudah mau sampai di ruang kerja papanya itu. Tapi, suara aneh yang muncul dari
“HAH! Hampir saja!” Serena kini tengah berada di ruangan kerja papanya untuk bersembunyi dari kedua orang itu.Napasnya terengah-engah karena gadis itu berlari di lorong hingga bersembunyi di sini. “Apa itu tadi?” tanya Serena masih belum bisa memproses keadaan yang terjadi saat ini.Itu sangat jelas suara dari Diego, tangan kanan papanya yang sekaligus menjadi suami pertamanya. Serena sangat yakin. Apalagi tadi gadis yang diajak berhubungan dengan pria itu mengatakan kalau dia sudah menikah.“Diego mengatakan dia memiliki kontrak dengan papa?” Serena sangat kebingungan dengan seluruh keadaan ini.Karena, jika Diego terlibat kontrak untuk menikahinya, berarti seluruh suaminya juga terlibat kontrak dengan papanya kan?Kecurigaan Serena ternyata benar selama ini, pasti ada sesuatu yang membuat seluruh pria ini mau dinikahkan dengan Serena.Tapi pertanyaan besarnya adalah apa tujuan papanya sebenarnya? Apa rumor cucu perempuan itu benar?“Ahhh ini sangat rumit!” Serena memijit jidatnya y
“Ya, aku akan segera membunuhnya!”“Kau hanya milikku, Serena.”“Kemana kau akan pergi hm?”“Aku akan membunuhmu.”“Kau hanya milikku Serena.”“AKHHH!!!” Serena tiba-tiba berteriak sambil terbangun dari mimpi buruknya itu. Gadis yang masih memakai piama berwarna merah itu mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat.“Ahh, mimpi itu lagi,” desah Serena sambil menutup matanya. Dia kesulitan tidur di malam hari tapi ketika dia bisa tidur malah disambut dengan mimpi buruk itu lagi.Serena langsung bangun dan mengambil ponselnya yang ada di meja samping kasurnya.“SIAL! Aku hampir terlambat bagaimana ini?” Serena hampir menjatuhkan ponselnya saat melihat jam sudah menunjukkan hampir pukul 9 pagi.Hari ini sebagai manager di perusahaan milik keluarganya, Serena harus menghadiri wawancara ekslusif dengan sebuah siaran TV yang sangat terkenal di Italia.“Tidak, aku harus cepat-cepat!” ucapnya langsung berlarian mencari baju-baju yang cocok untuk dipakainya hari ini dan langsung cepat-cepat k
“Tapi sayangnya, kita sudah putus beberapa hari lalu. Benarkan, Serena?”Nico berucap sambil melihat ke arah Serena membuatnya membeku.Pembawa acara juga terlihat kebingungan. “Owhh, apa kau kenal dekat dengan Nyonya Serena?” tanyanya memastikan.Seluruh orang yang ada di sana mendadak terfokus pada kedua orang itu. Jumlah penonton siaran langsung yang awalnya mencapai 1,5 juta penonton karena kepopuleran Nico, sekarang mendadak hampir tembus 3 juta setelah pertanyaan tentang kehidupan pribadi Nico ditanyakan oleh pembawa acara.Nicholas Rodriguez, semua gadis akan menggila ketika melihat pria blesteran America-Eropa ini. Matanya berwarna biru laut, rambutnya cokelat legam, tubuhnya tinggi janggung bak pangeran dari Yunani.Tapi semua hal-hal menakjubkan tentang pria itu tidak berlaku lagi bagi Serena. Karena entah keberapa kalinya kali ini Nico menempatkannya di ujung jurang.Jika ada rumor yang tidak mengenakkan menyebar setelah siaran langsung ini maka saham perusahaannya akan ter
PRANG!!BRAK!!!“AKH!!! Aku bisa gila!”Serena menutup telinganya ketika Dante mengamuk sambil memecahkan seluruh barang-barang yang ada di ruangan tamu mansion baru miliknya.Dante mengamuk seperti seorang psikopat yang tidak berhasil membunuh targetnya. Tatapan matanya memerah menahan amarah.Pria itu tidak seperti Dante yang Serena kenal. Tatapannya seperti serigala yang siap menerkam kapan saja. Matanya memerah dan seluruh urat tanganya menegang saking marahnya.“Apa yang kau lakukan?”“HAH? APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN PRIA ITU SERENA?” teriak Dante membuat Serena ketakutan setengah mati.Tidak ada siapapun di mansion ini. Jika Dante membunuhnya saat ini maka Serena hanya tinggal nama besok pagi. Karena, tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya dari kemarahan pria ini.“Dan-te dengarkan aku,” ucap Serena terbata-bata sambil memundurkan langkahnya takut didekati oleh Dante.“Dan-te, tolong tenangkan dirimu terlebih dahulu.”Darah terlihat keluar dari tangan pria itu yang dia gunak
“Ahh!! Dante, sadarlah!”Gadis itu mengamuk sambil memukul dada bidang Dante agar pria itu berhenti menindihnya sambil mejilati tubuhnya.Pria ini sangat berat dan kuat, tubuh Serena tidak mampu melawanya tapi dia berusaha sekuat tenaga. Karena, Serena tau tidak ada hal-hal yang dilakukan saat dalam pengaruh alkohol hanya akan menjadi penyesalan.“DANTE, AHH…” Serena mendorong Dante ketika pria itu berusaha untuk merobek kemeja kerjanya.“Lihat aku! LIHAT AKU!” Dante menduduki tubuh Serena dan menekan leher gadis itu hingga Serena hanya bisa melihat Dante yang sedang kalap dengan emosi dan juga sedang mabuk.Serena sangat penasaran apa yang membuat pria ini sampai semarah ini, dan darimana saja Dante sebelum dia datang ke kantornya dan mengamuk seperti orang gila seperti ini.“Apa kau punya mata untuk melihatku?” Mata merah Dante menatap nyalang ke arah Serena. “Apa yang pria itu miliki yang tidak aku miliki, katakan sekarang di depan wajahku,” ucapnya membuat Serena merinding sendiri
DEG!Dante memebelalakkan matanya ketika melihat ada seorang gadis di tempat tidurnya, dengan keadaan tanpa busana dan parahnya lagi tangannya yang biasanya hanya bisa melakukan hal-hal buruk, kini sedang merengkuh pinggang gadis itu dengan posesif.Dante mematung seketika!“Apa yang terjadi?” ucapnya dalam hatinya masih belum bisa memproses keadaan. Dante menutup matanya sambil mengingat apa yang terjadi kemarin hingga dirinya bisa berakhir tidur bersama Serena, istrinya sendiri.“Akh, aku hanya ingat aku minum-minum, apa aku yang menariknya kesini?” Dante masih berbicara dalam hatinya.Lalu, Dante menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tidak mungkin, dalam mimpipun aku tidak akan melakukan itu,” ucapnya membantah semua yang dia rasakan.Dante belum bisa menyadari perasaanya, dia hanya terus menyangkal fakta bahwa Serena memang mencuri perhatiannya sejak awal mereka bertemu.Fakta bahwa Dantelah yang menunggu Serena selama itu untuk menikah dengannya membuat pria itu merasa harga dir
PLAK!!!“Kau gadis tidak tau malu!”Serena menutup matanya ketika tamparan keras dari papanya itu mengenai pipi mulusnya hingga memerah. Serena hanya bisa berdiri di tengah ruangan kerja papanya itu dengan posisi tidak nyaman.“Apa kau pernah memikirkan keluarga kita Serena? Sejak kapan kau menjadi wanita murahan seperti itu?” Jack bertanya dengan nada yang sangat tinggi hingga membuat Serena tersentak.Jack memang aslinya seorang pemarah dan Serena selalu tau akan hal itu akan tetapi kemarahannya saat ini berbeda dengan kemarahan karena ulah-ulah Serena sebelumnya.Kemarahan papanya hari ini terlihat seperti kekecewaan daripada kemarahan biasanya dan Serena membenci dirinya karena hal itu.“Papa sudah memberikanmu kesempatan berkali-kali Serena tapi kau masih tidak mengerti?” tanya Jack tak habis pikir. Jack memegang kepalanya yang pusing itu, rambutnya berantakan dan matanya memerah karena Jack sudah bergadang hampir berhari-hari karena masalah tak kunjung selesai.“Jawab papa!” ben
Suasana di dalam mansion yang megah itu berubah drastis. Dari ketegangan yang membara hingga keheningan yang mencekam, kini hanya ada tatapan-tatapan penuh kebingungan dan keterkejutan. Fredrick duduk dengan lemas di kursi besar, matanya menatap kosong ke arah Serena, Jack, dan Dante. Semua dalih, semua kebohongan yang ia ciptakan selama bertahun-tahun, akhirnya terungkap.Sementara itu Serena merasa baru melihat cahaya di dalam kehidupannya yang selama ini penuh dengan intrik dna teka tekiu. Raasanya dia terlahir kembali dan semua puzzles yang selama ini ada sudah terjawab dengan jelas.Kakeknya, Fredrick adalah dalang dari balik semua ini. Ternyata selama ini orang yang Serena pikir melakukan semuanya demi kebaikannya bukan melakukannya dnegan tujuan itu. Teryata selama ini Serena salah besar.Dia bahkan rela mengorbankan masa mudanya untuk menikah dengan banyak pria dna melawan semua ras atrauma dan takutnya untuk mengetahui fakta bahwa Fredrick bukanlah kakek kandungnya sendiri te
Ruangan besar di mansion Fredrick dipenuhi dengan ketegangan yang semakin memuncak. Fredrick yang masih syok setelah Jack memberitahukan semua tentang siapa sebenarnya orang-orang di sekeliling Serena, kini berusaha mencari celah untuk memutarbalikkan keadaan. Di sisi lain, Dante dan Serena tidak bisa mengabaikan firasat buruk yang muncul setelah melihat cara Fredrick mencoba memanipulasi Jack.Dante, yang sudah cukup lama mengamati gerak-gerik Fredrick, memutuskan untuk mengambil langkah terakhir yang ia harap tidak perlu dilakukan. Dengan isyarat yang hampir tak terlihat, dia memanggil semua anak buahnya yang juga merupakan suami Serena untuk memasuki ruangan. Mereka muncul satu per satu, berdiri berjajar di belakang Dante, dengan sikap penuh hormat dan waspada.“Kalian bisa masuk sekarang!” Suara berat milik Dante sontak membuat semua orang yang ada di sana menoleh, terutama Fredrick dan betapa terkejutnya dia saat melihat semua orang yang sudah dia bayar untuk menjadi suami Serena
Ruangan di mansion Fredrick semakin tegang setelah Jack, dengan bodohnya, mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Fredrick. Fredrick, yang tadinya terlihat rapuh setelah diberitahu tentang kenyataan yang mengejutkan oleh Jack, kini bangkit kembali dengan penuh semangat untuk memanipulasi putranya. Serena dan Dante, yang sebelumnya mengamati percakapan tersebut melalui CCTV dan alat pendengaran, kini berada dalam keadaan panik. Jack, dalam momen kebingungannya, memutus semua akses mereka terhadap percakapan itu. Dante menyadari situasi semakin tidak terkendali, dan mereka harus bertindak cepat.“Dia menutup aksesnya!” Dante berkata dengan nada tajam, jelas menunjukkan kekesalannya. Serena, yang berdiri di sampingnya, merasakan kekhawatiran yang mendalam. Wajahnya terlihat panik, apalagi saat melihat Dante yang panik dia menjadi semakin panik. PAdahal Serena yakin dia bisa tenang kalau Dante tenang karena dialah inti dari semua ini, dia yang menjalankan rencana ini dna dia juga y
Jack berdiri tegak di depan Fredrick, matanya penuh amarah dan kebingungan. Fredrick, yang selama ini dikenal sebagai pria berkuasa dan tak tergoyahkan, kini terlihat berbeda—rentan dan terguncang. Setelah Jack mengungkapkan bahwa semua suami Serena adalah anak buah Dante, bukan Fredrick, suasana di ruangan itu berubah drastis. Fredrick yang biasanya tenang, tiba-tiba terlihat syok, wajahnya memucat seolah darahnya mengalir keluar dari tubuhnya.Apa yang barusaja dia dengar dari mulut putranya adalah hal terakhir yang mungkin terlintas di otaknnya, saking terkjeutnya dia saat ini. Apa katanya? Semua orang yang sudah dia sewa selama ini untuk memata matai Serena ternyata adalah anak buah Dante? Orang kriiman pria itu?Wah! Bahkan jantung Fredrick bergetar hebat saat ini, dia merasa sesuatu yang berbeda, seakan akan dia bisa mencium sesuatu bruuk akan segera terjadi. Tapi tidak! dia sudah sampai sejauh ini dan dia tak akan menyerah begitu saja.Fredrick memegang dadanya dengan tangan ge
Di dalam ruangan yang dingin dan penuh dengan ketegangan, Jack berdiri tegak di depan ayahnya, Fredrick, yang masih terguncang oleh pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilontarkan putranya. Fredrick hendak keluar, namun Jack dengan tegas menghalangi jalannya, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Dante, yang menyaksikan semua ini dari ruangan pengawasan bersama Serena, terkejut melihat Jack berani menahan ayahnya sendiri—tindakan yang bukan bagian dari rencana mereka.Netra kedua pasangan suami istri itu langsung fokus menatap layar monitor yang ada di depan mereka. Awalnya niat Dante dan Serena ingin melepas headset yang mereka pakai untuk alat bantu pendengaran tapi niatnya langsung mereka urungakn saat melihat Jack menghentikan Fredrick untuk berjalan keluar.“Dante!” Suara Serena terdengar menggema di ruangan pengawasan itu. walau Dante memakai headset dia bisa mendengarnya, suara Serena bergetar hebat. Apa dia juga memikirkan hal yang sama dengannya?Dante sontak menoleh
Malam itu di mansion utama, ketegangan terasa begitu kuat, hampir seperti udara berat yang memenuhi setiap sudut ruangan. Jack, dengan wajah tenang tapi penuh tekad, melangkah ke dalam rumah besar tempat ia dulu dibesarkan, kini di bawah bayang-bayang kegelapan yang lebih dalam dari sekadar usia tua. Ia tahu, malam ini adalah waktu untuk mengungkap kebenaran, untuk menguji apakah Fredrick, ayahnya sendiri, benar-benar dalang di balik semua kekacauan yang telah menghancurkan hidup putrinya, Serena.Jack sebenarnya masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi, tapi melihat semua bukti yang Dante berikan membuatnya juga mempertanyakan dirinya selama ini. DIa tau apa yang dilakukan Fredrick pada Serena dan alasnanya adalah karena ingin menyembuhkan Serena ia tau itu tapi pertanyaan Dante tentang itu membuatnya juga bertanya tanya.Selama hampir 6 tahun ini Jack tak pernah bertanya kenapa ayahnya itu begitu terobsesi ingin menyembuhkan Serena. Bahkan Jack tak pernah bertnaya karena selma
Konferensi pers yang menghebohkan itu berakhir dengan tiba-tiba. Serena, yang semula berdiri dengan percaya diri di hadapan puluhan kamera, kini merasa dunianya mulai runtuh dan sedikit panik. Kedatangan Jack, papanya, merubah segalanya. Sebelum dia bisa menyelesaikan semua pengakuannya, dia terpaksa meninggalkan panggung dengan tergesa-gesa."Serena, kita harus pergi sekarang," desak Jack, menarik lengannya dengan cengkeraman yang tegas namun penuh kekhawatiran. Wajah Serena juga tak kalah syok saat melihat pria yang paling dia kenal ini ada di sini secara tiba-tiba padahal selama berbulan bulan Jack tak pernah pulang karena ada urusan bisnis yang Serena yakini disuruh oleh kakeknya untuk pergi menjauh tapi akhirnya ia kembali sekarang.Serena berusaha menolak, matanya melirik ke arah Dante yang masih berdiri tenang di dekatnya, tetapi tatapan ayahnya yang penuh dengan ketegangan membuatnya sadar bahwa perlawanan tidak akan ada gunanya. Dengan berat hati, Serena menundukkan kepala da
Konferensi pers Serena berjalan dengan tegang, menggemparkan semua orang yang hadir. Ruangan itu dipenuhi dengan kilatan kamera dan suara berdesir dari wartawan yang tak sabar menunggu pernyataan lebih lanjut dari Serena, yang berdiri tegak di tengah panggung. Di sisinya, Dante berdiri tenang, sementara di belakang mereka, empat belas pria yang mengaku sebagai suami Serena berdiri dalam formasi yang rapi, wajah mereka tanpa ekspresi, seolah sudah siap menghadapi apa pun.Serena menatap lurus ke depan, matanya menyapu para wartawan yang sibuk mencatat setiap kata yang diucapkannya. "Saya tahu ini sulit dipercaya," katanya dengan suara tegas, "tetapi saya ingin mengklarifikasi semuanya di hadapan kalian semua." Ucapan Serena seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan mereka para wartawan sama sekali tak ingin kehilangan sedikitpun dari semua momen menegangkan ini.Seorang wartawan di barisan depan dengan cepat mengangkat tangannya, suaranya penuh rasa ingin tahu. "Bagaimana bisa
Pagi yang cerah di Milan berubah menjadi hari yang penuh kejutan saat berita tentang konferensi pers mendadak yang diadakan oleh Serena menyebar. Wartawan dari berbagai media berkumpul di depan sebuah gedung megah, berdesak-desakan, mencoba mendapatkan posisi terbaik untuk meliput acara yang telah memicu kehebohan luar biasa. Kamera-kamera siap merekam setiap detik, sementara mikrofon dari berbagai stasiun berita diarahkan ke arah podium yang masih kosong.Bayangkan saja, seorang Serena Ambrose yang tanpa skandalpun bisa menghebohkan masyarakat hanya dengan konferensi pers dadakannya itu, apalagi kini, wanita itu sedang menjadi bualan seantero Italia karena videonya yang menikah dengan banyak pria sudah beredar di kalangan masyarakat dan membuat heboh semuanya.Bahkan, ke-14 pria yang Serena nikahi waktu itu tidak diblur wajahnya dan membuat nama mereka juga ikut terseret, seperti Dominic yang terkenal merupakan anak buah Fredrick dan Vicenzo yang memang terkenal karena keahlian bela