“Nyonya, apa seluruh baju dan barang-barang ini akan anda pindahkan juga?”Pertanyaan dari bodyguard di mansionnya itu tak membuat Serena berkedip sedikitpun. Gadis itu masih mengenakan setelan kerjanya sambil memegang sebuah koper berwarna silver di tangannya.Sementara, beberapa bodyguard berlalu lalang sambil memindahkan seluruh barang-barang Serena yang ada di mansion lamanya ke mansion baru di dekat sana yang sudah dibeli oleh Dante.Papanya kemarin sudah mengucapkan perintah finalnya untuk menyuruh Serena tinggal bersama Dante karena memang Dantelah suami sahnya, tapi Serena masih belum bisa menerima semua kenyataan itu.“Nyonya,” ucap bodyguard itu tapi Serena masih termenung di depan teras mansionnya. Bodyguard itu menjadi tak enak jika terus memanggil majikannya karena takut akan menggangunya. Dan yang paling penting, mereka tidak bisa melanggar aturan penting di mansion ini yaitu tidak boleh berdekatan dengan majikannya itu.Karena beberapa tahun lalu ada bodyguard yang lang
“Tinggalkan saja semua barang itu diluar!!”BRAK!!Serena berteriak kepada para bodyguard yang akan membawa barang-barangnya itu masuk agar mereka tidak melihat apa yang terjadi di dalam sana.Sementara, Serena melihat jelas dengan mata kepalanya sendiri Dante sedang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang sudah telanjang bulat. Sementara pria itu masih mengenakan celana kerjanya.Hal yang paling mengejutkan dari semua itu adalah bagaimana pria itu sudah sempat melihatnya akan tetapi tetap melanjutkan kegiatannya menganggap Serena tidak ada di sana sama sekali.Serena menatap jijik ke arah dua orang yang sedang bercumbu itu. Walaupun memang Serena saat ini berstatus sebagai istri sahnya akan tetapin Serena memang Serena tak pernah berharap apapun pada pria ini.Serena tau betul bagaimana citra seorang Dante Massimo. Makanya Serena berusaha menolak ketika ingin dinikahkan dengannya.Bukannya melabrak atau melakukan hal-hal yang mungkin seharusnya dilakukan oleh seorang istri
“Maafkan aku, Serena,” lirih Dante sambil memeluk istrinya sendiri. Entahlah, pikirannya sangat kacau untuk memikirkan semua yang terjadi. Namun, hal yang pasti adalah Dante sangat merasa bersalah kepada Serena.Setelah melihatnya menangis seperti ini Dante merasa hatinya diremas. Sejak kecil, Dante tau bagaimana wakak gadis ini. Umur mereka terpaut cukup jauh namun Serena kecil sudah menunjukkan kedewasaanya sejak dulu. Gadis ini selalu tegar menghadapi semua masalah hidupnya.Bahkan, semenjak kecelakaan itu, Serena masih bisa berdiri tegak di pekaman mamanya walaupun hal itu menghantuinya sampai mati. Bahkan, saking traumanya alam bawah sadar Serena sengaja menghapus seluruh memory tengtang semua kejadian mengerikan yang terjadi saat itu.Walaupun kini Serena melupakannya sepenuhnya namun Dante tak merasa sedih atau kecewa sedikitpun karena Dante tak setega itu untuk membiarkan gadis kecilnya ini hidup dalam bayang bayang sesuatu yang begitu mengerikan hanya untuk sekedar mengingat
“Karena aku! Aku sudah ada disini, aku menunggumu sepanjang hidupku. Tidak ada gadis yang bisa menarik perhatianku sepertimu Serena. Semua yang aku lakukan hanya untukmu.”“Aku…..” Dante menggantung ucapannya sambil menarik napasnya dalam-dalam. Matanya menatap dalam ke arah Serena yang juga mematung mendengar seluruh pengakuan pria ini di depannya ini.Wajah Dante terlihat sangat lembut dan hangat menatap ke arahnya, sementara mata Serena sembab sehabis menangis tadi.Suasana menjadi cukup menegangkan karena Dante tak kunjung mengucapkan ucapannya tapi malah menatap Serena. Gadis itu merasakan ada aliran energi yang aneh ketika Dante menatapnya dengan tatapan seperti itu, tatapan yang belum pernah Dante berikan kepadaa siapapun sebelumnya.Karena tanpa Serena tau, tatapan itu memang sejak dulu hanya milik Serena. Dante memang sangat menyanangi Serena sejak kecil dan menganggapnya sebagai adiknya sendiri sebelum ayah kandungnya sendiri berselingkuh dengan mama Serena dan merusak hubun
“Siapa kalian?”Serena baru saja bangun dari tidur panjangnya karena semalam gadis itu bersikukuh tidak mau tidur bersama Dante karena tidak terbiasa, namun pria itu berhasil memaksanya dengan syarat mereka tidak melakukan apa-apa.Dan benar, Dante menepati ucapannya. Pria itu hanya memeluk Serena sepanjang malam seakan-akan tidur bersama Serena adalah hal yang selama ini dia impikan.Namun, saat Serena bangun di pagi hari tadi, Dante sudah hilang entah kemana. Dia mengirimkan pesan bahwa ada urusan mendadak dan Serena tak ingin bertanya lebih lanjut lagi.“Nyonya, kami adalah bodyguard yang diutus oleh Tuan Dante untuk menemani anda kemanapun anda pergi.”Serena hampir saja menjatuhkan tasnya karena terkejut. “APA?” pekik Serena terkejut. “Kalian semua akan mengikutiku kemanapun?” tanya Serena lagi. Setidaknya ada 15 pria berbadan kekar yang kini berbaris di halaman mansion itu.Tidak mungkin Dante segila ini.“Benar nyonya, kami semua diutus oleh Tuan Dante.”Serena ternganga ketika
BUGH!!BRAK!!“Kau beruntung suasana hatiku bagus, kalau tidak kepalamu itu akan putus dari lehermu.”“Tu-an Dan-te to-lo-ng ampuni aku, a-ku…BRAK!!“Jangan berbicara lagi, aku tidak sudi mendengar ucapanmu.” Dante kembali menendang pria yang sudah terlihat mengenaskan itu dengan kakinya yang perkasa.Penampilan Dante jauh dari kata rapi, kemeja putihnya sudah ternoda dengan bekas darah dan rambutnya sudah tidak tertata rapi seperti sedia kala. Tatapan matanya tajam dan menggelap menatap orang yang dia incar selama ini.“Tuan, apa dia akan dibawa ke bawah?” Seorang bodyguard yang berjalan menunduk itu berbicara dengan nada bergetar kepada majikannya itu, karena satu saja kesalahn yang dia perbuat yang membuat suasana hati Dante berubah maka nasibnya akan sama seperti pria yang sudah tergeletak pingsan itu.“Tidak, siksa dia disini sampai mengaku!”Dante seperti biasa sedang berada di markasnya yang berada di bawah gedung Valhala tempat clubnya berada. Dante sengaja membuat ruangan b
“Shit! Aku akan membunuhnya!”“Tunggu Dante, kau jangan bersikap gegabah. Dia bukan pria yang bisa kau bunuh begitu saja. Jaringannya sangat luas.” Rafael mencegah Dante hendak pergi dari ruangan itu.Dante barusaja menangkap pria yang selama ini meneror istrinya, Serena. Namun, Dante belum tau siapa yang menyuruhnya melakukan itu atau apa motifnya mengancam Serena.Selama ini, Dante selalu menjadi pelindung bayang-bayag Serena, yang tidak dilihat, bahkan tidak diketahui oleh Serena sejak dulu.Bahkan, Dante sudah menyelidiki gadis itu jauh sebelum Nicholas datang di hidup Serena dan mulai membuat Dante merasa terancam dengan posisinya.Awalnya, pria itu merasa melindungi Serena dari belakang sudah cukup. Dante pikir, hanya melihat gadis itu dari jauh saja sudah cukup membuatnya tenang.Namun, dia salah besar. Dante sudah beberapa kali membunuh anak buahnya karena marah melihat kegiatan-kegiatan mesra yang dilakukan gadisnya bersama pria lain. Dan parahnya lagi, entah kenapa alerginya
“Menjauh dari istriku, jika kau tidak ingin mati konyol detik ini juga.”“Dante!”“KAU!” Dante menghentikan ucapan Serena yang hendak membentaknya karena mengancam Nico. Dante mendekatkan tubuhnya ke arah istri kecilnya itu. “Kau, gadis nakal diamlah. Kecuali kau ingin merasakan bagaimana hukuman dariku,” bisiknya di telinga Serena membuat gadis itu meremang.Ancaman Dante tak pernah gagal membuatnya bergidik ngeri bahkan dari sejak pertama kali bertemu hingga sekarang pria ini selalu mendominasi.Serena menutup mulutnya seketika. Dia tak ingin melanggar titah Dante dan berujung mendapatkan hukuman yang tentunya tidak akan pernah baik untuknya.“Dante.” Nico berucap sambil mendekat ke arah Dante seakan-akan menantang senjata haram milik Dante untuk melukainya.Jika Dante gila, maka Nico adalah psikopat dan Serena tau itu. Nico tidak bisa dan tidak akan pernah mengalah dengan siapapun.Serena menelan ludahnya susah payah ketika Nico malah menekan pistol itu ke arah dadanya. Benar-benar
Suasana di dalam mansion yang megah itu berubah drastis. Dari ketegangan yang membara hingga keheningan yang mencekam, kini hanya ada tatapan-tatapan penuh kebingungan dan keterkejutan. Fredrick duduk dengan lemas di kursi besar, matanya menatap kosong ke arah Serena, Jack, dan Dante. Semua dalih, semua kebohongan yang ia ciptakan selama bertahun-tahun, akhirnya terungkap.Sementara itu Serena merasa baru melihat cahaya di dalam kehidupannya yang selama ini penuh dengan intrik dna teka tekiu. Raasanya dia terlahir kembali dan semua puzzles yang selama ini ada sudah terjawab dengan jelas.Kakeknya, Fredrick adalah dalang dari balik semua ini. Ternyata selama ini orang yang Serena pikir melakukan semuanya demi kebaikannya bukan melakukannya dnegan tujuan itu. Teryata selama ini Serena salah besar.Dia bahkan rela mengorbankan masa mudanya untuk menikah dengan banyak pria dna melawan semua ras atrauma dan takutnya untuk mengetahui fakta bahwa Fredrick bukanlah kakek kandungnya sendiri te
Ruangan besar di mansion Fredrick dipenuhi dengan ketegangan yang semakin memuncak. Fredrick yang masih syok setelah Jack memberitahukan semua tentang siapa sebenarnya orang-orang di sekeliling Serena, kini berusaha mencari celah untuk memutarbalikkan keadaan. Di sisi lain, Dante dan Serena tidak bisa mengabaikan firasat buruk yang muncul setelah melihat cara Fredrick mencoba memanipulasi Jack.Dante, yang sudah cukup lama mengamati gerak-gerik Fredrick, memutuskan untuk mengambil langkah terakhir yang ia harap tidak perlu dilakukan. Dengan isyarat yang hampir tak terlihat, dia memanggil semua anak buahnya yang juga merupakan suami Serena untuk memasuki ruangan. Mereka muncul satu per satu, berdiri berjajar di belakang Dante, dengan sikap penuh hormat dan waspada.“Kalian bisa masuk sekarang!” Suara berat milik Dante sontak membuat semua orang yang ada di sana menoleh, terutama Fredrick dan betapa terkejutnya dia saat melihat semua orang yang sudah dia bayar untuk menjadi suami Serena
Ruangan di mansion Fredrick semakin tegang setelah Jack, dengan bodohnya, mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Fredrick. Fredrick, yang tadinya terlihat rapuh setelah diberitahu tentang kenyataan yang mengejutkan oleh Jack, kini bangkit kembali dengan penuh semangat untuk memanipulasi putranya. Serena dan Dante, yang sebelumnya mengamati percakapan tersebut melalui CCTV dan alat pendengaran, kini berada dalam keadaan panik. Jack, dalam momen kebingungannya, memutus semua akses mereka terhadap percakapan itu. Dante menyadari situasi semakin tidak terkendali, dan mereka harus bertindak cepat.“Dia menutup aksesnya!” Dante berkata dengan nada tajam, jelas menunjukkan kekesalannya. Serena, yang berdiri di sampingnya, merasakan kekhawatiran yang mendalam. Wajahnya terlihat panik, apalagi saat melihat Dante yang panik dia menjadi semakin panik. PAdahal Serena yakin dia bisa tenang kalau Dante tenang karena dialah inti dari semua ini, dia yang menjalankan rencana ini dna dia juga y
Jack berdiri tegak di depan Fredrick, matanya penuh amarah dan kebingungan. Fredrick, yang selama ini dikenal sebagai pria berkuasa dan tak tergoyahkan, kini terlihat berbeda—rentan dan terguncang. Setelah Jack mengungkapkan bahwa semua suami Serena adalah anak buah Dante, bukan Fredrick, suasana di ruangan itu berubah drastis. Fredrick yang biasanya tenang, tiba-tiba terlihat syok, wajahnya memucat seolah darahnya mengalir keluar dari tubuhnya.Apa yang barusaja dia dengar dari mulut putranya adalah hal terakhir yang mungkin terlintas di otaknnya, saking terkjeutnya dia saat ini. Apa katanya? Semua orang yang sudah dia sewa selama ini untuk memata matai Serena ternyata adalah anak buah Dante? Orang kriiman pria itu?Wah! Bahkan jantung Fredrick bergetar hebat saat ini, dia merasa sesuatu yang berbeda, seakan akan dia bisa mencium sesuatu bruuk akan segera terjadi. Tapi tidak! dia sudah sampai sejauh ini dan dia tak akan menyerah begitu saja.Fredrick memegang dadanya dengan tangan ge
Di dalam ruangan yang dingin dan penuh dengan ketegangan, Jack berdiri tegak di depan ayahnya, Fredrick, yang masih terguncang oleh pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilontarkan putranya. Fredrick hendak keluar, namun Jack dengan tegas menghalangi jalannya, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Dante, yang menyaksikan semua ini dari ruangan pengawasan bersama Serena, terkejut melihat Jack berani menahan ayahnya sendiri—tindakan yang bukan bagian dari rencana mereka.Netra kedua pasangan suami istri itu langsung fokus menatap layar monitor yang ada di depan mereka. Awalnya niat Dante dan Serena ingin melepas headset yang mereka pakai untuk alat bantu pendengaran tapi niatnya langsung mereka urungakn saat melihat Jack menghentikan Fredrick untuk berjalan keluar.“Dante!” Suara Serena terdengar menggema di ruangan pengawasan itu. walau Dante memakai headset dia bisa mendengarnya, suara Serena bergetar hebat. Apa dia juga memikirkan hal yang sama dengannya?Dante sontak menoleh
Malam itu di mansion utama, ketegangan terasa begitu kuat, hampir seperti udara berat yang memenuhi setiap sudut ruangan. Jack, dengan wajah tenang tapi penuh tekad, melangkah ke dalam rumah besar tempat ia dulu dibesarkan, kini di bawah bayang-bayang kegelapan yang lebih dalam dari sekadar usia tua. Ia tahu, malam ini adalah waktu untuk mengungkap kebenaran, untuk menguji apakah Fredrick, ayahnya sendiri, benar-benar dalang di balik semua kekacauan yang telah menghancurkan hidup putrinya, Serena.Jack sebenarnya masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi, tapi melihat semua bukti yang Dante berikan membuatnya juga mempertanyakan dirinya selama ini. DIa tau apa yang dilakukan Fredrick pada Serena dan alasnanya adalah karena ingin menyembuhkan Serena ia tau itu tapi pertanyaan Dante tentang itu membuatnya juga bertanya tanya.Selama hampir 6 tahun ini Jack tak pernah bertanya kenapa ayahnya itu begitu terobsesi ingin menyembuhkan Serena. Bahkan Jack tak pernah bertnaya karena selma
Konferensi pers yang menghebohkan itu berakhir dengan tiba-tiba. Serena, yang semula berdiri dengan percaya diri di hadapan puluhan kamera, kini merasa dunianya mulai runtuh dan sedikit panik. Kedatangan Jack, papanya, merubah segalanya. Sebelum dia bisa menyelesaikan semua pengakuannya, dia terpaksa meninggalkan panggung dengan tergesa-gesa."Serena, kita harus pergi sekarang," desak Jack, menarik lengannya dengan cengkeraman yang tegas namun penuh kekhawatiran. Wajah Serena juga tak kalah syok saat melihat pria yang paling dia kenal ini ada di sini secara tiba-tiba padahal selama berbulan bulan Jack tak pernah pulang karena ada urusan bisnis yang Serena yakini disuruh oleh kakeknya untuk pergi menjauh tapi akhirnya ia kembali sekarang.Serena berusaha menolak, matanya melirik ke arah Dante yang masih berdiri tenang di dekatnya, tetapi tatapan ayahnya yang penuh dengan ketegangan membuatnya sadar bahwa perlawanan tidak akan ada gunanya. Dengan berat hati, Serena menundukkan kepala da
Konferensi pers Serena berjalan dengan tegang, menggemparkan semua orang yang hadir. Ruangan itu dipenuhi dengan kilatan kamera dan suara berdesir dari wartawan yang tak sabar menunggu pernyataan lebih lanjut dari Serena, yang berdiri tegak di tengah panggung. Di sisinya, Dante berdiri tenang, sementara di belakang mereka, empat belas pria yang mengaku sebagai suami Serena berdiri dalam formasi yang rapi, wajah mereka tanpa ekspresi, seolah sudah siap menghadapi apa pun.Serena menatap lurus ke depan, matanya menyapu para wartawan yang sibuk mencatat setiap kata yang diucapkannya. "Saya tahu ini sulit dipercaya," katanya dengan suara tegas, "tetapi saya ingin mengklarifikasi semuanya di hadapan kalian semua." Ucapan Serena seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan mereka para wartawan sama sekali tak ingin kehilangan sedikitpun dari semua momen menegangkan ini.Seorang wartawan di barisan depan dengan cepat mengangkat tangannya, suaranya penuh rasa ingin tahu. "Bagaimana bisa
Pagi yang cerah di Milan berubah menjadi hari yang penuh kejutan saat berita tentang konferensi pers mendadak yang diadakan oleh Serena menyebar. Wartawan dari berbagai media berkumpul di depan sebuah gedung megah, berdesak-desakan, mencoba mendapatkan posisi terbaik untuk meliput acara yang telah memicu kehebohan luar biasa. Kamera-kamera siap merekam setiap detik, sementara mikrofon dari berbagai stasiun berita diarahkan ke arah podium yang masih kosong.Bayangkan saja, seorang Serena Ambrose yang tanpa skandalpun bisa menghebohkan masyarakat hanya dengan konferensi pers dadakannya itu, apalagi kini, wanita itu sedang menjadi bualan seantero Italia karena videonya yang menikah dengan banyak pria sudah beredar di kalangan masyarakat dan membuat heboh semuanya.Bahkan, ke-14 pria yang Serena nikahi waktu itu tidak diblur wajahnya dan membuat nama mereka juga ikut terseret, seperti Dominic yang terkenal merupakan anak buah Fredrick dan Vicenzo yang memang terkenal karena keahlian bela