“HAH! Hampir saja!” Serena kini tengah berada di ruangan kerja papanya untuk bersembunyi dari kedua orang itu.Napasnya terengah-engah karena gadis itu berlari di lorong hingga bersembunyi di sini. “Apa itu tadi?” tanya Serena masih belum bisa memproses keadaan yang terjadi saat ini.Itu sangat jelas suara dari Diego, tangan kanan papanya yang sekaligus menjadi suami pertamanya. Serena sangat yakin. Apalagi tadi gadis yang diajak berhubungan dengan pria itu mengatakan kalau dia sudah menikah.“Diego mengatakan dia memiliki kontrak dengan papa?” Serena sangat kebingungan dengan seluruh keadaan ini.Karena, jika Diego terlibat kontrak untuk menikahinya, berarti seluruh suaminya juga terlibat kontrak dengan papanya kan?Kecurigaan Serena ternyata benar selama ini, pasti ada sesuatu yang membuat seluruh pria ini mau dinikahkan dengan Serena.Tapi pertanyaan besarnya adalah apa tujuan papanya sebenarnya? Apa rumor cucu perempuan itu benar?“Ahhh ini sangat rumit!” Serena memijit jidatnya y
“Ya, aku akan segera membunuhnya!”“Kau hanya milikku, Serena.”“Kemana kau akan pergi hm?”“Aku akan membunuhmu.”“Kau hanya milikku Serena.”“AKHHH!!!” Serena tiba-tiba berteriak sambil terbangun dari mimpi buruknya itu. Gadis yang masih memakai piama berwarna merah itu mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat.“Ahh, mimpi itu lagi,” desah Serena sambil menutup matanya. Dia kesulitan tidur di malam hari tapi ketika dia bisa tidur malah disambut dengan mimpi buruk itu lagi.Serena langsung bangun dan mengambil ponselnya yang ada di meja samping kasurnya.“SIAL! Aku hampir terlambat bagaimana ini?” Serena hampir menjatuhkan ponselnya saat melihat jam sudah menunjukkan hampir pukul 9 pagi.Hari ini sebagai manager di perusahaan milik keluarganya, Serena harus menghadiri wawancara ekslusif dengan sebuah siaran TV yang sangat terkenal di Italia.“Tidak, aku harus cepat-cepat!” ucapnya langsung berlarian mencari baju-baju yang cocok untuk dipakainya hari ini dan langsung cepat-cepat k
“Tapi sayangnya, kita sudah putus beberapa hari lalu. Benarkan, Serena?”Nico berucap sambil melihat ke arah Serena membuatnya membeku.Pembawa acara juga terlihat kebingungan. “Owhh, apa kau kenal dekat dengan Nyonya Serena?” tanyanya memastikan.Seluruh orang yang ada di sana mendadak terfokus pada kedua orang itu. Jumlah penonton siaran langsung yang awalnya mencapai 1,5 juta penonton karena kepopuleran Nico, sekarang mendadak hampir tembus 3 juta setelah pertanyaan tentang kehidupan pribadi Nico ditanyakan oleh pembawa acara.Nicholas Rodriguez, semua gadis akan menggila ketika melihat pria blesteran America-Eropa ini. Matanya berwarna biru laut, rambutnya cokelat legam, tubuhnya tinggi janggung bak pangeran dari Yunani.Tapi semua hal-hal menakjubkan tentang pria itu tidak berlaku lagi bagi Serena. Karena entah keberapa kalinya kali ini Nico menempatkannya di ujung jurang.Jika ada rumor yang tidak mengenakkan menyebar setelah siaran langsung ini maka saham perusahaannya akan ter
PRANG!!BRAK!!!“AKH!!! Aku bisa gila!”Serena menutup telinganya ketika Dante mengamuk sambil memecahkan seluruh barang-barang yang ada di ruangan tamu mansion baru miliknya.Dante mengamuk seperti seorang psikopat yang tidak berhasil membunuh targetnya. Tatapan matanya memerah menahan amarah.Pria itu tidak seperti Dante yang Serena kenal. Tatapannya seperti serigala yang siap menerkam kapan saja. Matanya memerah dan seluruh urat tanganya menegang saking marahnya.“Apa yang kau lakukan?”“HAH? APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN PRIA ITU SERENA?” teriak Dante membuat Serena ketakutan setengah mati.Tidak ada siapapun di mansion ini. Jika Dante membunuhnya saat ini maka Serena hanya tinggal nama besok pagi. Karena, tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya dari kemarahan pria ini.“Dan-te dengarkan aku,” ucap Serena terbata-bata sambil memundurkan langkahnya takut didekati oleh Dante.“Dan-te, tolong tenangkan dirimu terlebih dahulu.”Darah terlihat keluar dari tangan pria itu yang dia gunak
“Ahh!! Dante, sadarlah!”Gadis itu mengamuk sambil memukul dada bidang Dante agar pria itu berhenti menindihnya sambil mejilati tubuhnya.Pria ini sangat berat dan kuat, tubuh Serena tidak mampu melawanya tapi dia berusaha sekuat tenaga. Karena, Serena tau tidak ada hal-hal yang dilakukan saat dalam pengaruh alkohol hanya akan menjadi penyesalan.“DANTE, AHH…” Serena mendorong Dante ketika pria itu berusaha untuk merobek kemeja kerjanya.“Lihat aku! LIHAT AKU!” Dante menduduki tubuh Serena dan menekan leher gadis itu hingga Serena hanya bisa melihat Dante yang sedang kalap dengan emosi dan juga sedang mabuk.Serena sangat penasaran apa yang membuat pria ini sampai semarah ini, dan darimana saja Dante sebelum dia datang ke kantornya dan mengamuk seperti orang gila seperti ini.“Apa kau punya mata untuk melihatku?” Mata merah Dante menatap nyalang ke arah Serena. “Apa yang pria itu miliki yang tidak aku miliki, katakan sekarang di depan wajahku,” ucapnya membuat Serena merinding sendiri
DEG!Dante memebelalakkan matanya ketika melihat ada seorang gadis di tempat tidurnya, dengan keadaan tanpa busana dan parahnya lagi tangannya yang biasanya hanya bisa melakukan hal-hal buruk, kini sedang merengkuh pinggang gadis itu dengan posesif.Dante mematung seketika!“Apa yang terjadi?” ucapnya dalam hatinya masih belum bisa memproses keadaan. Dante menutup matanya sambil mengingat apa yang terjadi kemarin hingga dirinya bisa berakhir tidur bersama Serena, istrinya sendiri.“Akh, aku hanya ingat aku minum-minum, apa aku yang menariknya kesini?” Dante masih berbicara dalam hatinya.Lalu, Dante menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tidak mungkin, dalam mimpipun aku tidak akan melakukan itu,” ucapnya membantah semua yang dia rasakan.Dante belum bisa menyadari perasaanya, dia hanya terus menyangkal fakta bahwa Serena memang mencuri perhatiannya sejak awal mereka bertemu.Fakta bahwa Dantelah yang menunggu Serena selama itu untuk menikah dengannya membuat pria itu merasa harga dir
PLAK!!!“Kau gadis tidak tau malu!”Serena menutup matanya ketika tamparan keras dari papanya itu mengenai pipi mulusnya hingga memerah. Serena hanya bisa berdiri di tengah ruangan kerja papanya itu dengan posisi tidak nyaman.“Apa kau pernah memikirkan keluarga kita Serena? Sejak kapan kau menjadi wanita murahan seperti itu?” Jack bertanya dengan nada yang sangat tinggi hingga membuat Serena tersentak.Jack memang aslinya seorang pemarah dan Serena selalu tau akan hal itu akan tetapi kemarahannya saat ini berbeda dengan kemarahan karena ulah-ulah Serena sebelumnya.Kemarahan papanya hari ini terlihat seperti kekecewaan daripada kemarahan biasanya dan Serena membenci dirinya karena hal itu.“Papa sudah memberikanmu kesempatan berkali-kali Serena tapi kau masih tidak mengerti?” tanya Jack tak habis pikir. Jack memegang kepalanya yang pusing itu, rambutnya berantakan dan matanya memerah karena Jack sudah bergadang hampir berhari-hari karena masalah tak kunjung selesai.“Jawab papa!” ben
“Nyonya, apa seluruh baju dan barang-barang ini akan anda pindahkan juga?”Pertanyaan dari bodyguard di mansionnya itu tak membuat Serena berkedip sedikitpun. Gadis itu masih mengenakan setelan kerjanya sambil memegang sebuah koper berwarna silver di tangannya.Sementara, beberapa bodyguard berlalu lalang sambil memindahkan seluruh barang-barang Serena yang ada di mansion lamanya ke mansion baru di dekat sana yang sudah dibeli oleh Dante.Papanya kemarin sudah mengucapkan perintah finalnya untuk menyuruh Serena tinggal bersama Dante karena memang Dantelah suami sahnya, tapi Serena masih belum bisa menerima semua kenyataan itu.“Nyonya,” ucap bodyguard itu tapi Serena masih termenung di depan teras mansionnya. Bodyguard itu menjadi tak enak jika terus memanggil majikannya karena takut akan menggangunya. Dan yang paling penting, mereka tidak bisa melanggar aturan penting di mansion ini yaitu tidak boleh berdekatan dengan majikannya itu.Karena beberapa tahun lalu ada bodyguard yang lang