Share

Part 54–Setangkai Mawar

Kami serempak menoleh. Mas Aldi berjalan mendekat dengan tatapannya yang sempat membidik Dokter Widi, lalu kembali beralih padaku.

"Alan kayaknya haus, Dek. Udah mulai rewel."

"Anak mama haus, hm?" kataku sembari mengambil alih Alan dari gendongannya. Membuat Alan langsung tersenyum seraya menepuk-nepuk dada ini.

"Aku ... masuk dulu," pamitku pada keduanya yang sedari tadi sama-sama diam dan tak saling menatap.

"Iya," jawab mereka kompak hingga spontan saling melempar pandang.

Aku menahan senyum. "Hati-hati pulangnya, Dok."

Dokter Widi mengangguk. Setelah itu, aku berbalik dan pergi meninggalkan keduanya.

"Bisa kita bicara?"

Masih terdengar jelas suara Mas Aldi yang bertanya pada Dokter Widi setelah aku maju beberapa langkah.

"Tentu. Mari bicara di pos ronda."

Langkahku terhenti saat mencapai ambang pintu, lalu kembali menoleh ke belakang. Mas Aldi pergi bersama Dokter Widi yang menuntun motornya.

"Apa yang mau mereka bicarakan?" gumamku pelan.

"Nur?"

"Ya, Pak?" kataku seraya berjalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status