Kematian adalah cara tuhan untuk memisahkan dan tak ada penolakan yang bisa dilakukan, suatu takdir tak bisa kau pungkiri akan ketidak restuan semesta tentang cinta terlarang yang seharusnya tak terjadi
Moskwa, 1727
Kepergian Adera membuat moskwa berduka terutama Belaya Bahnsya yang kini dilanda penyesalan akan restu yang tak seharusnya mereka berikan, bagai tak memiliki semangat hidup Alan enggan keluar dari ruangan pribadi yang biasa mengurung gadis cantik yang sudah berpulang Bersama cinta sejatinya itu, tak terfikir jika Liam akan mengakhiri hidupnya hanya karena rasa cinta yang besar untuk sang pujaan hati, meski hari itu bukan hanya Liam dan Adera yang menutup mata abadi namun ada Luke dan Frensques yang ikut menyusul mereka dalam kesepian di dunia baru, rasa duka kini makin besar setelah tahu bahwa seluruh rakyat Moskwa Peterburg menginginkan prints dan printessa nya untuk dikuburkan berdekatan ditempat mereka pertama bertemu
Sankt-Peterburg 1726Riuhan tepuk tangan memenuhi Dvorets Imperor, menampakan banyak wajah gembira atas kepulangan anak adam yang berjasa menumpas penjajahan di kota perbatasan. Liam, nama itu dipuja banyak mata, tak kenal usia bahkan nenek nenekpun menyukai sikap baiknya. Terlahir sebagai keponakan dari Kaisar Kievel dan Koroleva Nastasya menjadikannya Prints yang sangat dihormati. Prints Liam sangat menghormati sang sepupu yang sudah seperti kakaknya Louis, yang kini menjadi putra mahkota setelah tragedi kecelakaan maut Tsar dan Koroleva. Menjabat sebagai Tsar ke 5 membuat Prints Louis mau tidak mau meninggalkan hidupnya sebagai seniman dan memulai memimpin rakyatnya. Namun keberadaan selir Tsar dan anak mereka membuat kekacauan dalam sistem kekaisaran, karena anak tersebut yang memilki umur diatas Prints Louis dan meminta tahta Tsar untuknya.Kota Peterburg 15.00Prints Liam HedricSore yang menyilaukan mata mem
Belaya Bashnya, MoskwaPancaran bulan malam ini sangat terang, menampilkan bentuknya yang tenang dengan bintang disekelilingnya, meski Brat Alan tertidur di kursi kayu, Adera masih terjaga dengan kain tebal menutupi wajahnya, biasa tak menutup tirai dikala tidur membuatnya menyamankan keadaan langit indah yang sangat sayang jika dilewatkan. Beranjak dari ranjang putih, kini Adera menyisir rambut coklat panjangnya dan memainkan rambutnya, seraya sepasang mata berbinar menatap bulan yang dikira merindukan matahari, kenapa bulan dan matahari tidak bisa Bersama, dan selalu saja bulan datang saat matahari tenggelam, karena kepercayaan kami warga Moskwa bahwa kebersamaan bulan dan matahari adalah bencana zatmeniye.Sepanjang malam yang Panjang Devushka V Kletke itu menatap keluar jendela, berharap ada seseorang membawanya keluar dari Menara dan mengajaknya keliling
Dvorets Imperor, PeterburgTsar Louis GernesHujan deras mengguyur Peterburg, beberapa perjalanan ke luar kota Moskwa di berhentikan demi keselamatan para pengawal, tak banyak yang dilakukan rakyat dicuaca seperti ini kecuali duduk diperapian rumah untuk menghangatkan badan yang menggigil akibat amarah badai, namun tak demikian dengan Tsar Louis yang masih berkutik dengan banyaknya keluhan rakyat akibat pemasokan bahan makanan berkurang dimasa hujan ini, menjadi Tsar diusia muda tanpa pendamping sangat merepotkan, besok ia sudah pemberkatan untuk mensahkan jabatannya, sempat berfikir untuk merelakannya kepada Dominic, namun nasehat Koroleva mat’ membuat niatnya ia buang jauh jauh, kini lantunan harpa dan gemericik air hujan diluar Dvorets menghiasi malam Louis sendirian.Semenjak pertemuan kedua dengan Ser Alan, membuat Louis semakin penasaran dengannya, apalagi saat ia tahu bahwa keponakan Ser Pun, Carlos Petra adalah teman dimasa akade
Sadovaya,Rostov 1725Frensques RamidaKota 5 laut dengan julukan gerbang kaukasus, membuat kota Rostov menjadi idaman seluruh rakyat kekaisaran rusia dimasa itu, memiliki banyak tebing dengan pesona yang luar biasa, semilir angin dengan pepohonan hijau khasnya menyamankan fikiran dan menyejukkan hati, kota kelahiran Frensques Ramida ini sangat digemari para kaum wanita muda, dimana disini ada pelatihan Koroleva dan kecerdasan Printessa, banyak dari negeri lain yang datang kesini sekedar mencari pengetahuan mengenai adat sebuah kaisar dalam mendidik Koroleva dan printessa nya, tidak jauh beda dengan Frensques yang selalu memainkan rambut hitamnya dengan ditemani instrument musik indah di sekitar mansion Cernaya Bashnya, jika Adera tinggal di mansion Menara putih maka frensques tinggal di mansion Menara hitam dengan lambang burung elang mata merah di atas menaranya, Menara ini milik Frensques seorang, tempatnya melantunkan lagu kesunyian dan pendambaa
Saint- PeterburgAlthaphan (Alan)Jika Frensques sangat cerdas dengan kemenangan rencananya, maka Alan lebih cerdas untuk melindungi Adera, ia menyuruh Carlos untuk mencari keberadaan Adera di Moskwa karena yakin ada hal tersembunyi dari Frensques yang mengirim utusannya atas nama Koroleva, ia tahu Koroleva adalah ibu Adera yang mana tidak akan pernah menyakiti putrinya sendiri.Dipagi hari yang indah ini Alan menunggu kabar dari Carlos seraya memperhatikan Louis yang kini melukis banyak awan di kanvasnya, sangat indah dan begitu mengagumkan, tak terasa kaki Alan sudah ada tepat dibelakang Tsar tampan itu, dan tersenyum melihat karyanya.“Sampai kapan kau akan mengagumiku tanpa bersuara?” ucapan Louis mengejutkan Alan yang kini dengan tampang gugupnya, alan pergi entah kenapa merasa malu tertangkap memperhatikan Louis, namun dengan sigap tangannya sudah di tarik Louis dan kini mereka seakan berpelukan dengan Alan dipangk
Mansion Biru, Ibu Kota PeterburgPrints Liam HedricLelah aku menunggu kabar darimu, sejak kita saling bertukar pesan seminggu lalu dengan Sova ku, kini kau menghilang dalam 48 jam dan menyayat hatiku, dimana kamu bulanku, malam ini aku diterangi bulan lain yang Nampak tetap gelap tak secerah matamu, tak seindah wajahmu tak selembut rambutmu, tak ada yang tahu dimana kamu bahkan Brat Alanpun takt ahu kamu dimana, aku resah dengan rindu yang selalu mendatangiku, apakah kau benar benar menolakku hingga jauh dariku?Kini Prints Liam terkasih Adera hampir mati karena rindunya, Peterburg dan Moskwa ia jelajahi namun Adera tetap tak ditemukannya, membuatnya menekam dalam penjara kerinduan, keberadaan Ken dan Ricky tidak digubrisnya membuat keduanya kesal diacuhkan karibnya.“Hei sampai kapan kau menekam disini? Baru 4 hari dia hilang kau sudah mati rasa, lemah” cibir Ken dengan kelakuan Liam.“Tak ada gunanya kau disini
Dvorets Imperor, PeterburgLouis GernesMaaf aku terlalu pengecut menerima kenyataan hidupku yang sepenuhnya telah ditentukan bukan olehku tapi orang lain, aku ingin mencoba membuka diri namun rasa takut akan penolakan akan larangan terus menghantuiku, saling menyembunyikan terus menerus tanpa tahu sakit diantara kami yang mulai menyeruak dalam benak namun tak mampu terucap.“Lihatlah kelakuanmu!, bagaimana aku bisa keluar dengan tubuh penuh bercak merah begini?!” ia mulai merajuk dengan apa aku lakukan sejak malam, aku hanya menyengir menanggapi marahnya, ia hendak beranjak pergi, namun tubuhnya kini kutahan dan kuciumi dia dengan gemas, entah apa aku selalu merasa jatuh cinta setiap hari padanya."Lepaskan Louis!, atau aku akan membunuhmu!” ancamnya"Kau tidak akan melakukan itu” ucapku padanya dengan mengedipkan mataku nakal."Heuhhh aku bisa membunuhmu, kalau sampai kau melaporkan keberadaan Adera pada adik sialanmu" ia melepaskan kungku
Belaya Bashnya, MoskwaAderaSudah seminggu aku mulai dengan penyamaranku, aku tak lagi menggerai rambut panjangku, aku tak lagi diam membisu dimenara putihku, bahkan aku kini tidak mampu memperlihatkan wajahku. Aku menutupi semua hal tentang ku dengan pakaian serba hitam, berpura pura baik baik saja memang sulit meski aku selalu menutupinya dengan senyuman tapi aku terluka di dalam“bisa banjir Belaya Bashnya karena ulahmu, kau kenapa melamun begitu” suara alan mengagetkan Adera yang kini menyeduh teh sampai mengalir ke bawah meja“astaga” Adera langsung mengelapnya segera“kau yakin akan mulai penyamaran ini?"“tentu, aku akan mengubah kesan czar knight dikalangan rakyat”“itu terlalu bahaya” alan khawatir“tidak perlu khawatir, aku baik baik saja bahkan aku pernah mengalami hal lebih dari ini brat” Adera mengelus tangan alan untuk meyakinkannya“baiklah tapi jangan ke peterburg” ancam ala