Share

87. KEMBALI DIJEBAK

Author: Evita Maria
last update Last Updated: 2024-10-25 21:11:05
Rembulan mengintip malu-malu dari balik awan ketika Du Fei menyelinap masuk ke dalam biara Hoa Mei. Langkahnya seringan kapas, tak menimbulkan suara sedikitpun di lantai kayu yang sudah tua.

Pemuda itu telah mengantongi informasi keberadaan Xiao Lin saat mencuri dengar percakapan dua murid Hoa Mei yang kebetulan membicarakan tentang ibunda Yao Chen itu.

Di tengah aula yang remang-remang, seorang wanita berjubah abu-abu berlutut menghadap altar, tubuhnya bergerak seirama dengan doa yang dibacakan. Du Fei tersenyum lega di balik topengnya, akhirnya ia menemukan Xiao Lin.

Dengan hati-hati, ia menghampiri biksuni yang tengah berlutut membelakanginya dengan hati-hati.

"Nona Xiao," Du Fei mengulurkan tangan menyentuh pundak wanita itu, namun kata-katanya terputus oleh kilatan dingin pedang yang melesat ke arah lehernya.

Du Fei memiringkan tubuh, menghindar dalam sepersekian detik. Ujung pedang hanya berhasil merobek lengan jubahnya. Matanya membelalak kaget, di hadapannya yang berdiri dengan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   88. KEMBALI DIJEBAK 2

    Pedang di tangan Xiao Lin gemetar seiring dengan getaran tubuhnya. Matanya bertemu dengan mata Du Fei, ia melihat ada keteguhan di sana, di balik topeng hitam keemasannya."Nona Xiao," Du Fei berkata tenang, tak gentar meski ujung pedang terarah ke dadanya. "Aku tak takut mati. Hanya saja aku tak tega bila seumur hidup kau dihantui perasaan bersalah karena membunuhku. Kita berdua tahu kebenarannya, jangan sampai ketaatan pada gurumu yang kejam itu membutakan hatimu!""Tutup mulutmu!" Yun Hui membentak, matanya berkilat marah. "Berani mengatakan aku kejam, kau sendiri apa? Tak lebih dari manusia hina!""Lebih baik dianggap manusia hina," desis Du Fei, matanya menatap tajam menembus jiwa sang biarawati, "daripada bersembunyi di balik topeng biksuni padahal kelakuan layaknya iblis!"Wajah Yun Hui merah padam menahan amarah. "Bunuh dia, Xiao Lin!" bentaknya tak sabar.Xiao Lin mengangkat pedang, ujungnya yang tajam mengarah ke dada Du Fei. "Ma-maafkan aku!" bibirnya bergetar, air mata men

    Last Updated : 2024-10-25
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   89. BERTEMU NENEK

    "Sebelas lawan satu?" Suara dingin terdengar dari balik tudung hitam. "Memalukan!"Ming Mei menggertakkan gigi, "Siapa kau? Berani-beraninya mencampuri urusan Hoa Mei!"Bukannya menjawab, sosok itu melesat maju. Gerakan tubuhnya seringan kapas namun ayunan gelang bergerigi di tangannya mematikan bagai ular berbisa."Jangan biarkan dia lolos!" seru Ming Mei, mengayunkan cambuknya.Sepuluh murid Hoa Mei bergerak dalam formasi bulan sabit, pedang mereka menciptakan gulungan sinar yang mengurung sosok tersebut. Namun sosok misterius itu hanya tersenyum sinis meremehkan.Gelang-gelang besi di tangannya berputar hingga membentuk pusaran perak, "Jurus Gelang Naga Mengamuk.”Udara berdesing saat senjata mematikan itu berputar semakin cepat membentuk gulungan sinar memangkas cambuk Ming Mei, meninggalkan serpihan-serpihan halus yang melayang bagai salju hitam. Ming Mei memekik kaget dan segera melompat mundur.Kesepuluh murid Hoa Mei mengambil alih, bersatu menusukkan pedang ke arah sosok itu

    Last Updated : 2024-10-27
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   90. MASA LALU

    Suasana semakin tegang ketika puluhan murid Hoa Mei mulai mengepung Jin She, tatapan mereka tajam dan mengancam. Dalam sikap tenangnya, Jin She tetap berdiri kokoh, mata menyapu sekeliling dengan pandangan mengejek. Dari kerumunan, Ming Mei menyeruak maju, berseru dengan lantang agar gurunya, Biarawati Yun Hui mendengar dengan jelas."Ketua, aku tahu dia ini adalah sekutu Du Fei!" Telunjuk Ming Mei menuding ke arah Jin She dengan penuh emosi, "kalau dia ada di sini, maka itu berarti Du Fei juga pasti berada tak jauh."Biarawati Yun Hui yang berdiri sedikit lebih jauh, melipat tangannya di dada, menatap Jin She dengan pandangan yang sulit diterka. Jin She hanya tersenyum kecil, tanpa ada sedikit pun gurat-gurat ketakutan di wajahnya."Aku nenek dari Du Fei," suaranya tenang namun menantang. "Jika ada yang berani menyakiti cucuku, kalian harus berhadapan denganku terlebih dulu."Murid-murid lain tampak saling bertukar pandang, jelas terkejut mendengar pernyataan itu. Biarawati Yun Hui

    Last Updated : 2024-10-28
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   91. KEBENARAN TERUNGKAP

    Suara langkah para biksuni menggema di lorong ketika Biarawati Yun Hui, diikuti beberapa murid, menuju ke arah gudang yang terletak paling belakang dari gedung. Setelah tiba di depan pintu gudang, pandangan Yun Hui tertuju pada pintu kayu tua, seluruh lapisan pintu itu berdebu menunjukkan ruangan tersebut sudah lama tak terjamah, kecuali ada beberapa cap tangan manusia di sisi pintu yang menarik perhatiannya. "Guru, tunggu!" Ming Mei tiba-tiba sudah berdiri di depan Yun Hui, membentangkan tangan seolah sedang melindungi sesuatu … atau seseorang. "Gudang ini penuh sesak, barang-barang di dalamnya bisa jatuh dan melukai Guru."Yun Hui tak bergeming, hanya tatapannya yang tajam menusuk ke dalam mata Ming Mei. Dengan satu dorongan pelan, Ming Mei terpaksa menyingkir ke samping. Ketua Hoa Mei melayangkan kakinya ke arah pintu dengan keras hingga pintu gudang terbuka lebar dan nyaris copot dari engselnya, menguak kegelapan di dalam ruangan yang pengap. Para murid segera memasuki ruangan,

    Last Updated : 2024-10-28
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   92. RACUN API BIRU

    Ming Mei segera mengayunkan pedangnya, memotong angin dengan kekuatan penuh. Du Fei bergerak zigzag, mengelak dari serangan demi serangan. Gerakan mereka secepat bayangan, saling berbalas tanpa jeda. Setiap sabetan pedang murid Hoa Mei itu ditepis tepat oleh Du Fei, yang kini memegang tongkatnya dengan kedua tangan, menciptakan ritme seperti tarian mematikan di tengah aula."Sebaiknya kau menyerah, Ming Mei!" seru Du Fei, sambil menyarangkan pukulan keras yang membuat gadis itu terdorong ke belakang.Akan tetapi Ming Mei tak menyerah. la kembali melesat, mengayunkan pedangnya dalam gerakan memutar,nyaris membelah tubuh Du Fei. Dengan satu lompatan tinggi, pemuda itu berhasil menghindar, balas menyerang menghantamkan tongkat yang membuat Ming Mei sempat kehilangan keseimbangan saat menghindar.Murid ke-dua Hoa Mei itu menggeram, matanya penuh dendam, "Kau pikir ini permainan? Kau tak lebih dari anak bodoh yang tak mengerti apa-apa!"Du Fei hanya tersenyum tipis. "Permainan? Ini lebih

    Last Updated : 2024-10-29
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   93. DIBELI DUA PULUH TAIL EMAS

    Lin Mo tertegun sejenak, perlahan ia melepaskan pelukan Ming Mei dengan mendorong kedua bahunya. Sentuhan gadis itu terasa seperti beban berat di pundaknya.“Aku baik-baik saja, Ming Mei,” ujar kekasih gadis itu, lalu melayangkan pandangan ke atas gunung sambil mendengus kesal, "tetapi aku menyayangkan kau terlalu ceroboh. Bagaimana bisa dirimu begitu mudah terpancing oleh ucapan orang seperti Du Fei?"Ming Mei terdiam, kecewa merasakan sikap Lin Mo yang terlihat dingin. Air mata mengalir di pipinya, namun ia hanya bisa terisak pelan, menahan emosi.Lin Mo menghela napas, nadanya masih kesal, "Sekarang kita jadi pelarian, tak memiliki tempat bernaung lagi. Semuanya gara-gara kau tak bisa menahan diri untuk melawan Du Fei."Ming Mei mengusap air matanya, kemudian berkata dengan suara pelan namun mantap, "Asalkan aku bersamamu, Lin Mo, aku tak peduli harus hidup sederhana dan meninggalkan dunia persilatan. Aku rela."Lin Mo menggeleng pelan, matanya memandang jauh ke langit, "Tidak, aku

    Last Updated : 2024-10-29
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   94. DIBELI DUA PULUH TAIL EMAS 2

    Ketika Ming Mei terbangun, kesadarannya perlahan merayap kembali. Ia menemukan dirinya berada di sebuah kamar tidur yang dipenuhi nuansa merah yang mencolok. Selimut tebal bersulam bunga persik, tirai tempat tidur berbahan sutra halus, kain gorden pemisah ruangan yang diikat dengan tali rumbai, hingga hiasan dinding bergaya klasik, semuanya didominasi warna merah.Wangi dupa beraroma bunga dan minyak wangi yang terlalu kental, membuat kepalanya semakin pening."Di mana aku?" Ming Mei memegangi kepalanya yang masih berdenyut seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Dengan tangan gemetar, ia menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhnya lalu bangkit dari tempat tidur yang terasa asing. Kaki telanjangnya menyentuh lantai yang dingin, membuat seluruh tubuh menggigil karenanya. “Ke mana Lin Mo? Apakah ia sedang pergi membeli makanan untuk bekal perjalanan kami?” batin Ming Mei setengah berharap. Begitu ia membuka pintu, jantungnya seketika serasa berhenti berdetak, kakinya

    Last Updated : 2024-10-30
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   95. RINDU IBU

    Matahari sudah tinggi di atas gunung Ermei, ketika A Cu, seorang biksuni muda berusia tujuh belas tahun berwajah bulat menggemaskan, dengan cemas menuju kamar Xiao Lin. Hari sudah siang tetapi kakak seperguruan yang sangat dekat dengannya itu belum juga keluar dari kamar. Gadis muda itu mengetuk pintu dengan ragu, lalu melongokkan kepalanya ke dalam. “Kakak Xiao Lin, aku A Cu … apakah kau baik-baik saja?” tanyanya dengan suara cempreng.Du Fei yang sedang tertidur seketika tersentak kaget, buru-buru menarik selimut ke atas hingga menutupi kepalanya. "A-A Cu?" ia berusaha menirukan suara lembut Xiao Lin, "Aku ... uhuk ... masih sedikit demam."A Cu yang mengerti sedikit ilmu medis, mengerutkan dahi, “Kalau begitu, biarkan aku memeriksa nadimu, Kak Xiao Lin!”Du Fei menelan ludah dengan gugup, "Ti-tidak perlu, aku hanya ...." Namun A Cu sudah keburu menyambar tangan yang tersembunyi di balik selimut. Seketika mata bundarnya membelalak lebar begitu melihat bentuk tangan yang kekar d

    Last Updated : 2024-10-31

Latest chapter

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   205. UPAH SEORANG PENGKHIANAT

    Kabut kelabu tiba-tiba muncul dari segala arah, menyelimuti rombongan Du Fei dan Jenderal Lo yang sedang menuruni gunung. Kabut itu tidak wajar—terlalu pekat dan bergerak melawan angin, seperti memiliki kehendak sendiri."Kabut sihir!" Du Fei berseru, berusaha menghalau kabut dengan mengibaskan tangannya, "hati-hati! Tetap bersama!"Akan tetapi kabut sihir tersebut bergerak dengan sangat cepat dan memisahkan mereka. Du Fei merasakan tangan Yun Hao yang menggenggam jubahnya terlepas. "Yun Hao!" teriaknya, tapi suaranya teredam oleh kabut yang seakan menelan segala bunyi."Tetap tenang," bisik Dilong dari dalam pedang. "Kabut ini tidak berbahaya secara langsung. Hanya bermaksud mengacaukan."Du Fei mengangguk, mengatur nafasnya. Dengan pedang naga api sebagai pemandu, ia mulai menyusuri jalan. Kabut sihir ini pasti buatan seseorang—ia mulai menduga penyihir dari Negeri Wu pelakunya.Setelah beberapa saat berjalan mencari kelompoknya kembali, kaki Du Fei tersandung sesuatu. Ia menunduk,

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   204. MENJADI PEMBELOT

    PLAKK!Tamparan keras Jenderal Lo mendarat di pipi A Lung. Suaranya menggema di keheningan hutan, meninggalkan bekas telapak tangan kemerahan di wajah prajurit muda itu."Lancang!" geram Jenderal Lo, matanya menyala-nyala. "Kau telah melanggar sumpah kesetiaan pada kerajaan!"A Lung memegangi pipinya yang panas, matanya berkaca-kaca menahan marah dan malu. Tanpa kata-kata lagi, ia berbalik dan berlari masuk ke dalam hutan lebat, menghilang di balik rimbunnya dedaunan."Biarkan dia pergi!" Chang Kong menghela nafas. "Kalau dia tidak menghormati anggota kerajaan, maka dia tak layak menjadi pasukan khusus istana."Du Fei menatap ke arah menghilangnya A Lung dengan pandangan prihatin. "Kebencian seperti itu tidak lahir begitu saja. Ada yang tidak kita ketahui tentang hubungannya dengan masa lalu ayah kita."Yun Hao mengamati Plakat Naga Emas di tangannya sebelum menyimpannya kembali dengan hati-hati, "Sebaiknya kita segera kembali ke kotaraja. Yang Mulia Yu Ping pasti sudah menunggu kabar

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   203. MENGUNGKAP IDENTITAS DIRI

    "Terima kasih, adikku," Xie She Tai Tai berbisik, tangannya mencengkeram jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut. "Pengorbananmu tidak akan sia-sia."Tubuh Zhi Zhu bergetar hebat, matanya satu per satu meredup seperti lilin yang dipadamkan. Mulutnya terbuka, menjerit tanpa suara saat Xie She Tai Tai menarik keluar jantungnya dalam satu sentakan kuat.Darah menyembur ke segala arah, membasahi dinding gua dengan warna merah pekat. Tubuh Zhi Zhu melunglai, kaki-kakinya mengerut seperti daun kering.Xie She Tai Tai tidak memakan jantung itu. Sebaliknya, ia mulai merapal mantra dalam bahasa siluman. Jari-jarinya menari di udara, menciptakan simbol-simbol kuno yang bersinar ungu."Jiwa bersatu dengan jiwa, daging bersatu dengan daging," ia menggumamkan mantra. "Berikan kekuatanmu padaku!"Dengan kedua tangannya, ia memegang jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut lemah dan perlahan mendekatkannya ke luka menganga di dadanya sendiri. Jantung itu seolah tertarik oleh kekuatan magis, melayang di uda

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   202. TUMBAL

    "Kau benar," Yun Hao bangkit berdiri, tubuhnya sudah jauh lebih kuat. "Ayo kita pergi. Kuharap mereka masih baik-baik saja."Bersama, dua bersaudara itu melangkah keluar dari istana Kristal Hitam."Apakah kita akan melepaskan kedua siluman itu begitu saja, Kak?" Yun Hao menoleh ke arah istana kristal hitam yang kini tampak suram di bawah cahaya fajar."Untuk saat ini ya," Du Fei mengangguk, pedang naganya berpendar lembut di tangannya. "Siluman Ular Kalajengking terluka parah. Butuh seratus tahun bertapa untuk memulihkan kekuatan yang hilang. Sedangkan Siluman Laba-laba tak bisa berbuat banyak tanpa saudarinya. Gunung ini aman untuk sementara waktu."Yun Hao mengangguk, lalu melempar pandang ke atas dengan ragu. Tebing curam di hadapan mereka tampak mustahil untuk didaki."Bagaimana kita naik ke atas?" Yun Hao mengamati dinding jurang yang nyaris vertikal.Du Fei tersenyum, "Jangan cemas, aku tak akan meninggalkanmu, Adik Yun."Ia meraih pergelangan tangan Yun Hao. Dengan satu lompata

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   201. PERTEMUAN KAKAK ADIK

    Du Fei melepaskan Pedang Naga Api, membiarkannya melayang di atas tubuh Yun Hao. Dengan gerakan cepat, ia menggores telapak tangannya. Darah mengalir dari luka, menetes ke bilah pedang yang menyala."Api Suci, murnikanlah darah ini," Du Fei memejamkan mata, memusatkan energinya.Api keemasan menyelimuti darah yang menetes, mengubahnya menjadi cairan berkilau seperti emas cair. Dengan lembut Du Fei membuka bibir Yun Hao. "Kembali padaku, Adik!" bisiknya, meneteskan cairan dari ujung Pedang Naga Api itu ke mulut Yun Hao.Sedetik dua detik tak ada reaksi apapun, namun di detik ketiga tiba-tiba tubuh Yun Hao menegang seperti busur yang ditarik. Punggungnya melengkung ke atas, matanya terbuka lebar. Dari mulut, hidung, dan telinganya keluar asap hitam dengan suara mendesis— pertanda sihir pemikat sedang dikeluarkan secara paksa."ARGH!" jeritan pertama Yun Hao bergema di seluruh ruangan. Tubuhnya bergetar hebat, warna iris matanya berubah-ubah—dari merah darah perlahan kembali ke warna as

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   200. MELAWAN PENGARUH SIHIR

    Pusaran energi itu melesat ke arah Du Fei. Namun pemuda itu tetap tenang, pedangnya teracung ke depan."Api Pemurnian!"Bilah Pedang Naga Api berubah menjadi cahaya putih menyilaukan. Du Fei menusukkan pedang ke dalam pusaran energi hitam. Kedua kekuatan beradu, menciptakan gelombang energi yang mengguncang seluruh istana.BLARR!Cahaya putih berhasil membelah pusaran hitam dan menghantam telak tubuh Xie She Tai Tai. Siluman itu menjerit kesakitan, tubuhnya terpental hingga menabrak dinding kristal. Darah hitam mengucur dari luka menganga di dadanya."KAKAK!" Zhi Zhu menjerit ngeri. Ia menatap Du Fei dengan campuran ketakutan dan kebencian. Lalu pandangannya beralih pada Yun Hao yang masih berdiri kaku di altar."Suamiku!" perintah Siluman Laba-laba betina sambil menunjuk ke arah Du Fei. "Bunuh dia! Bunuh penyerang ini!"Wajah Yun Hao dingin tanpa ekspresi. Perlahan ia mengambil pedang yang berada di atas meja altar, lalu berbalik menghadap Du Fei."Yun Hao, sadarlah!" Du Fei menurunk

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   199. MENGUASAI PEDANG NAGA API

    "Kendalikan apinya, Du Fei!" suara Dilong menggema. "Api bukan hanya elemen penghancur, tapi juga pemberi kehidupan. Rasakan iramanya, dengarkan bisikannya."Du Fei memejamkan mata, perlahan ia merasakan denyut kehidupan dalam api - seperti detak jantung makhluk hidup. Tubuhnya mulai bergerak mengikuti irama itu, tangannya terangkat dalam gerakan melingkar yang anggun."Ya ... seperti itu," Dilong terbang mengelilinginya. "Api adalah perpanjangan jiwamu, bukan musuhmu."Jari-jari Du Fei bergerak lembut, seperti menari. Api putih merespon, berubah dari kobaran liar menjadi pusaran elegan yang mengikuti gerakan tangannya. Panas yang tadinya menyiksa kini terasa seperti aliran kehangatan yang menyenangkan."Luar biasa," bisik Dilong takjub.Du Fei membuka mata. Pandangannya berubah - ia bisa melihat setiap percikan, setiap lidah api sebagai entitas tersendiri. Dengan satu gerakan tegas, ia mengarahkan sebagian api membentuk lingkaran di sekeliling tubuhnya. Dengan gerakan lain, ia memeri

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   198. DEWA NAGA DILONG

    "Namaku Dilong," naga mungil itu terbang mengelilingi kepala Du Fei, "aku yang menyelamatkanmu dari kobaran api Sumur Suci.""Dewa Naga?" Du Fei mengamati makhluk ajaib itu dengan takjub. Sisik-sisiknya berkilau seperti permata di bawah cahaya api hitam. "Tapi mengapa kau menyelamatkanku?""Karena sudah ribuan tahun aku menantikan orang sepertimu," Dilong hinggap di telapak tangan Du Fei. “Seseorang yang memiliki hati bersih dan tekad kuat untuk melindungi yang lemah.”Du Fei menatap sang naga dengan mata membelalak, “Apakah kau penjaga Pedang Naga Api yang dicari banyak orang dari dunia persilatan bahkan negeri lain?”“Bukan hanya penjaga,” Naga Dilong terbang ke tengah perisai kristal, “Aku adalah Pedang Naga Api itu sendiri.”Du Fei menggeleng kebingungan, “Bagaimana bisa?”"Selama menjaga Pedang Naga Api, seiring waktu, jiwaku dan jiwa Pedang Naga Api telah menyatu.""Lalu di mana pedangnya?"Dilong tertawa kecil, “Pedang hanyalah bentuk fisik dari kekuatan sejati. Mereka semua se

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   197. BISA ULAR PEMIKAT

    Mata Zhi Zhu melebar, bibirnya menyunggingkan senyum kejam. "Ah! Kenapa tidak terpikirkan olehku? Kakak memang yang terpintar!""Tidak …," Yun Hao berbisik pada diri sendiri, perasaan ngeri menyergapnya. Membayangkan diri menjadi budak nafsu siluman membuat perutnya mual."Oh, lihat wajah ketakutannya!" Zhi Zhu terkikik seraya mengerling ke arah Yun Hao. "Aku sudah tak sabar melihatmu merangkak memohon cintaku, Tampan."Yun Hao memejamkan mata, memusatkan seluruh tenaga dalamnya. 'Aku harus bebas!' Ia merasakan aliran chi mengalir deras dalam pembuluh darahnya, mencari celah dalam ikatan benang perak."Tunggu sebentar, Bocah!" Xie She Tai Tai meliukkan tubuh ularnya menuju ruang racun. "Akan kuambilkan ramuan special untukmu.""Dan aku akan menyiapkan sarang cinta kita," Zhi Zhu mengusap pipi Yun Hao dengan jari lentiknya. "Jangan kemana-mana, Calon Suamiku!"Setelah kedua siluman kejam itu menghilang, Yun Hao mulai menggerakkan tubuhnya yang kaku. Benang perak melilit erat, setiap ge

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status